Irene, Sebuah nama yang entah sejak kapan menjadi pemuas Presdir nya sendiri, Hidup hanya dengan ayah nya, Dan ibu nya adalah mantan Pelacur, Hingga akhir hayat nya terus di kucilkan dan di rendahkan.
Bahkan sampai pada kehidupan Irene sendiri, Dia sekolah dan kuliah dengan biaya nya sendiri, Sampai bisa menjadi sekertaris pribadi seorang pemilik perusahaan Terbesar di kota yang baru di datangi nya.
Namun nasib tidak adil pada nya, Dia terpaksa menjadi pemuas bagi dahaga birahi nya sang Presdir.
Dario Max Anderson.
Presdir sekaligus pemilik perusahaan besar, Yang sangat membenci yang nama nya wanita. Namun tetap menjerat wanita dengan berbagai pesona nya, Hingga dia memilih wanita bernama Irene untuk menjadi pemuas hasrat nya, Dan setiap kali dia menginginkan nya, Irene harus datang dan siap melayani diri nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesiangan
Setelah kejadian Meja makan panas malam tadi, Irene terbangun dengan tubuh yang remuk redam.
Hancur berantakan tak karuan.
Melihat pemandangan kota pagi ini sedikit membuat keadaan Irene membaik.
Dia harus terus semangat untuk menyemangati diri nya sendiri, Untuk kebaikan diri nya sendiri pula.
" Tuan...Ayo bangun...." Irene mencoba mengguncang tubuh Max yang masih tertidur di ranjang mereka.
Max masih dalan keadaan tanpa busana di balik selimut itu, Dia hanya di tutupi selimut tebal nya.
Dan lihat punggung kekar itu, Begitu menggoda untuk di sentuh, Tapi maa berani Irene menyentuh nya.
" Tuan--"
" Berisik ! "
" Tapi ini sudah siang Tuan, Kita harus ke kantor. " Mendengar kata kantor membuat Max membuka kedua mata tajam nya.
Dia melihat wanita yang di buat nya menjerit dan mendesah semalaman itu sudah terbangun dan memakai kemeja besar milik nya.
" Siapa yang mengijinkan mu memakai kemeja ku ??". Irene hanya bisa menundukan pandangan nya, Dia tidak berani menatap ke arah bos nya karena dia memang salah.
Max menatap tajam pada Irene.
" Maaf, Tapi hanya ini saja yang terdekat dari saya Tuan, Jadi saya memakai nya. "
"Siapkan air mandi ku !" Irene mengalihkan pandangan nya saat melihat Max menyibakkan selimut nya dan berjalan tanpa rasa malu sedikit pun.
Dia masih dalam keadaan telanjang, Kenapa tidak mau sedikit pun ?
Apalagi itu, Lihat, Bagaimana belalai gajah itu saat tertidur saja sudah semenyeramkan itu, Apalagi jika dia terbangun dan hidup.
" Kau dengar tidak ??!!! Aku bilang siapkan air mandi ku !!" Max kembali membentak Irene yang diam saja sejak tadi.
" Iya.." Max pergi meninggalkan Irene dan dia mengambil air putih untuk membasahi tenggorokan nya.
Setelah Irene menyiapkan air mandi nya, Max berlalu begitu saja meninggalkan Wanita yang telah banyak membantu nya.
Max tidak meminta nya secara gratis, Max membayar mahal untuk semua itu bukan ?
Jadi jangan salah kan dia.
Setidak nya itu lah yang di pikirkan oleh seorang Max Anderson.
" Bersihkan punggung ku !" suara Max menggelegar dari dalam kamar mandi.
Irene yang hendak membereskan tempat tidur pun tidak jadi melakukan nya, Dia berlari ke kamar mandi untuk melaksanakan tugas nya.
Lihat lah, Pria itu tanpa rasa malu nya sedikit pun, Luar biasa sekali bukan ?
" Gosok punggung ku !"
" Iya Tuan..." Irene melakukan nya.
Dia menggosok punggung pria itu dengan kedua tangan lembut nya.
Bahkan tanpa di suruh pun dia mengambil shower dan membasahi rambut pria itu, Dia membantu nya keramas dan memberikan pijatan lembut di kepala nya.
Max merasakan kenyamanan yang di berikan Irene pada nya.
" Lakukan lebih keras lagi " Irene hanya mengangguk saja.
Dia beralih pada batang leher pria yang tengah berendam ini.
Sekilas dia ingin sekali mencekik leher pria ini, Tapi mana dia berani, Belum dia mencekik nya hingga kehilangan nafas, Mungkin nyawa nya duluan yang lenyap di tangan pria ini.
" Jangan pernah berpikir kau bisa melakukan niat buruk mu pada ku, Itu tidak akan terjadi !"
Deg !
Irene kaget, Dia tidak menyangka bagaimana bisa pria ini mengetahui niat jahat nya ? Padahal pria ini masih memejamkan kedua mata nya bukan ?
Lalu bagaiman bisa mengetahui nya ??
" Saya tidak berpikir apa yang anda tuduhkan, Saya hanya berpikir bagaimana jika kita--" Irena harus bisa lepas dari tuduhan yang di layangkan Max pada nya.
Walau memang benar, Tapi dia tidak ingin di cap buruk oleh nya.
" Kau mulai Berani menggoda ku ??"
Byurr !
" Aahh...Tuan..." Irene kaget saat tiba tiba Max menarik tubuh nya hingga basah semua karena ikut masuk ke dalam bathup bersama nya.
Melihat Irene yang basah membuat Max langsung bangkit, Apalagi kemeja putih yang di kenakan nya basah sudah hingga membuat dua benda kenyal itu seperti sedang menantang nya.
Tanpa aba aba dan permisi, Max langsung melummat bibir seksi nan mungil milik Irene, Tangan nya berkelana meraba dari paha mulus Irene hingga naik ke puncak gunung.
Tinggi tinggi sekali, Kiri kanan,. Di lihat Max dan di mainkan nya bulatan kecil yang berwarna pink kecoklatan itu.
Max sangat menyukai nya.
Benar benar menyukai nya.
" Aahh...Tuan..." Irene mulai mendesah kala tangan Max meremmas dada nya.
Apalagi pria itu terus saja memainkan puncak benda kenyal nya.
Max terus melihat wajah cantik Irene yang frustasi karena ulah nya, Max begitu menikmati wajah seksi Irene yang terlihat semakin seksi saat wanita ini mendesah karena nya.
" Terus lah mendesah, Mendesah karena aku menginginkan kau mendesahh !!" Irene tidak tahan dengan apa yang di lakukan Max pada nya.
Luar biasa memang, Apalagi kini Irene merasakan jari jari Max menggelitik daerah rawan milik nya, Membelai nya, Mencubit kacang nakal nya, dan menusuk nusuk dengan seksi di bawah sana.
Apa yang di lakukan Max membuat Irene semakin kalang kabut, Dia mulai terbiasa dan menikmati apa yang di lakukan pria ini pads nya.
Luar biasa sekali rasa nya, Enak, Nikmat, Sulit di artikan.
Dengan berani Irene naik ke tubuh Max dan mencium bibir pria ini, Max masih terus melakukan kegiatan nya di bawah sana dan Irene juga melakukan apa yang ingin dia lakukan pads tubuh pria ini.
Sekalian saja bukan ? Irene mulai Berani melakukan nya, Tangan mungil dan jari jari lentik milik nya membelai wajah pria bule yang tengah bersama nya kini.
Irene terus melakukan nya, Mencium bibir Max dan membelit lidah kedua nya, Dia mulai lihai melakukan ini, Karena Max juga sering melakukan nya bukan.
" Eegggghh...." Max mulai melenguh karena gesekan dari bokong Irene membuat nya semakin panas.
Apalagi wanita ini semakin berani bersikap nakal dan liar pada nya.
Terbukti dengan apa yang di lakukan Irene saat ini pada nya itu semakin liar, Max menyukai keliaran Irene yang seperti ini.
" Aahh....Tuan...." Irene mengigit bibir nya saat merasakan Max langsung menusuk bolu kukus Nye begitu saja.
" Ayo bergerak ! Kau yang memulai nya, Jadi akhiri ini semua !!" Irene mengangguk.
Biarlah dia bersikap liar unyuk memuaskan pria ini, Irene melakukan segala nya, Segala nya untuk memuaskan nafsu birahi pria ini.
Plak !..
" Aahhh...." Desah Irene saat merasakan bokong nya di pukul oleh Max.
Bahkan tangan besar Max terus saja meremmas bokong nya tanpa jeda, Terlihat pria yang tengah bersama nya ini begitu menikmati permainan mereka.
Irene yang bergerak naik turun di atas tubuh Max menatap wajah tampan nya.
Andai saja pria ini memiliki sedikit hati, Irena akan dengan senang hati melakukan hal ini pada nya,.
Memuaskan nya dengan hati, Mungkin lebih baik.
Irena langsung merubah eskpresi nya saat melihat mata tajam itu akan terbuka.
" Aahhh...Tuan,..Hhhmmmpghh..." Desah Irene saat Max kembali meremmas dada nya hingga membuat Irene semakin bersemangat dan semakin cepat menghantam Di bawah sana.
" Faster...." Ucap Max sambil terus meremmas dada nya.
Dan Irene pun melakukan nya, sampai mereka mencapai puncak kedua nya tanpa memikirkan lagi bahwa mereka sudah sangat kesiangan hari ini.
...🔥🔥🔥 ...