NovelToon NovelToon
Alpha Love Story : The Girl

Alpha Love Story : The Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:59.3k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Devon merasa ia jatuh cinta pada gadis sebatang kara, setelah perjalanan cintanya dengan berbagai jenis wanita. Gadis ini anak jalanan dengan keadaan mengenaskan yang ia terima menjadi Office Girl di kantornya. Namun, Hani, gadis ini, tidak bisa lepas dari Ketua Genknya yang selalu mengamati pergerakannya. Termasuk pada satu saat, kantor Devon mengalami pencurian, dan terlihat di cctv kalau Hani-lah dalang pencurian tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Para Biang Keladi

Kayla yang sedang gundah karena Hani pun menemui Devon siangnya.

Pria itu sedang sibuk di depan komputernya, mengetik dan sesekali memicingkan mata melihat laporan IHSG. “Kenapa hargamu turun wahai blue chip? Aku baru saja beli puluhan milyar sahammu, bikin aku susah cuan saja sih kauuuu.” Desisnya pelan ke arah komputer.

Ia bahkan tidak sadar kalau Kayla sudah ada di depannya.

“Pak Devon.” Panggil Kayla.

“Hah?” Devon pun menoleh. “Sejak kapan kamu di sini?” dia kaget.

“Baru 10 detik yang lalu sih.”

“Gimana caranya kamu masuk?” pertanyaan bodoh ala Devon.

“Ya lewat pintu dong, masa saya nembus tembok.”

“Kok saya nggak tahu kamu masuk?”

“Bapak sedang... sibuk ngomel ke komputer. Saham Batubara turun lagi ya pak?” tebak Kayla.

“Ah! Ya... gitu deh.” Devon pun duduk menghadap Kayla sambil melipat kakinya, “Duduk, bumil, nanti kamu capek. Ada yang bisa saya bantu, cantik?” desisnya sambil menyeringai. Ia kembali ke mode ramah.

Kayla hanya terkekeh dengan senyum keibuannya yang legendaris.

“Ini tentang Hani, Pak.” Kata Kayla to the point. Sama seperti suaminya, ia tidak suka basa-basi. Makanya Devon memilihnya sebagai Asisten. Kalau buruk ya bilang jelek, kalau bagus ya bilang oke.

Devon langsung tahu hal yang akan ditanyakan Kayla.

“Perlu kamu garis bawahi Kayla... latar belakangnya tidak sama dengan kamu. Sangat berbeda dan tidak bisa dibandingkan, walau pun sama-sama miris.” Kata Devon langsung bicara ke intinya.

“Hm...” gumam Kayla.

“Kesamaannya, dia sendirian. Seperti kamu dulu sebelum menikah dengan Zaki.” Tambah Devon.

Hal itu menimbulkan pertanyaan lain, “Apa itu sebabnya bapak menerimanya bekerja di sini tanpa identitas yang jelas?” Karena pada awalnya, Zaki jatuh cinta pada Kayla dan menjadikannya sebagai istri karena suatu empati. Setidaknya begitulah menurut Kayla.

“Yah, keamanan di gedung ini mode maksimal, kalau kenapa-napa kan bisa cepat dilacak. Seandainya kamu khawatir dia bikin masalah.”

“Bukan itu yang saya khawatirkan.” Potong Kayla cepat.

“Okeeee, Jadi?”

“Seandainya dia memang bikin masalah, apakah bapak tega kalau Hani harus kami ringkus?” kata Kayla.

Devon pun diam.

Itu masalah yang belum ia pikirkan, dan seharusnya ia pikirkan dari awal.

“Atau memang dia akan dijadikan tumbal proyek. Gadis muda akan jadi pilar yang bagus untuk hoki gedung baru?” sindir Kayla.

“Ya nggak dong, lagian buat apa saya pakai cewek buat ditanam di tiang pancang? Mendingan saya simpen aja di lemari. Lagian buat tumbal proyek paling cocok ya ngorbanin kriminal beban negara aja.”

“Oh, tumbal proyek ternyata bukan mitos yaaaa?!”

Devon berdecak, sekali lagi Kayla berhasil memancingnya untuk kelepasan bicara. “Yang itu jangan kau sebar.” Desis Devon

“Pak Devon, untuk berjaga-jaga, mohon bapak beritahukan latar belakangnya ke kami. Dia bilang dia punya adik yang sedang sakit, dan dia adalah pemulung. Di mana sebenarnya bapak bertemu dengannya?”

Dan Devon pun hanya menghela nafas panjang. Ia sudah tidak bisa menyembunyikan apa pun kepada Kayla. Asistennya ini cekatan dan instingnya tajam.

**

“Nih,” wanita bernama Lily itu menyerahkan beberapa lembar uang kepada Jackson. Jackson menghitungnya cepat lalu memasukkannya ke dompetnya. “Makasih, Tante.” kata Jackson singkat.

Dan ia pun berbalik seakan terburu-buru.

“Sebentaaaaar,” desis Lily sambil menarik lengan Jackson. “Kamu itu udah ganggu jam kerja saya minta-minta duit. Untung aja saya lagi horny gara-gara nggak kesampaian dapetin Bos. Tapi ya kamu harus tanggung jawab dong.”

“Nggak cukup 2 ronde?” tanya Jackson sinis.

“Minta bonus laaaah,”

“Hiper banget ya.” Gumam Jackson dengan suara pelan. Masalahnya sebentar lagi shift kerjanya sudah dimulai, Jackson harus ngebut ke arah restoran. Ia juga harus membawa Farid ke dokter, jadi ada banyak hal yang mendesak hari ini.

Setelah menyelesaikan satu lagi sesi singkat, Jackson mengecup bibir Lily, tentunya atas permintaan wanita itu, ia pun buru-buru berangkat ke rumah gubuknya.

“Farid please bertahan, please...” gumamnya sepanjang perjalanan. Uang 2 juta sudah di tangannya, ia harap bisa cukup untuk mengobati Farid.

Jackson pun masuk ke dalam rumahnya dan memeriksa keadaan Farid. Anak itu masih terbaring di kasur Jackson.

Namun...

Keadaannya...

Jackson langsung merasakan suatu firasat buruk.

Posisi tidur Farid tidak berubah, dan hal itulah yang membuat Jackson takut.

Tangannya gemetar.

Lalu ia menyentuh dahi Farid.

Dingin.

Tangan Jackson yang gemetar memeriksa jalur nafas Farid.

Tidak ada hembusan yang keluar.

Lalu ia memeriksa nadi Farid di area leher.

Tidak ada yang berdenyut.

“Ya Tuhanku...” desis Jackson sambil mundur.

Apa yang harus ia katakan ke Hani?!

**

Hani melangkah ringan menuju gedung kantornya, di kedua tangannya ada beberapa paperbag berisi makanan titipan karyawan kantor yang tidak bisa meninggalkan kubikel mereka di jam makan siang.

Lumayan, Hani juga dibelikan macam-macam oleh para karyawan. Hari ini dia bisa kenyang makan. Plus dapat tips. Rata-rata karyawan tidak ingin menerima uang kembalian. Hani bisa menggunakan uang itu untuk membelikan Farid makan malam.

Lalu ia berhenti sebentar di sebuah Mushola. Di sana ada kotak amal.

Hani teringat, hari ini Kayla juga titip dibelikan makan siang. Harga makanannya 15ribu saja. Sandwich Tuna di minimarket. Tapi Kayla bilang kembaliannya Hani ambil saja. Dan Kayla memberinya uang 150 ribu.

Hani tidak ingin ada uang tunai sebesar itu di kantongnya. Anak-anak genk bisa memalaknya kalau tahu ia punya uang banyak. Jadi lebih baik ia tidak memegang uang sama sekali.

Gajinya bulan depan pun rencananya akan ia titipkan saja ke Bu Evi, sampai terkumpul cukup baru ia akan membawa Farid kabur jauh dari daerah kekuasaan Jackson.

Jadi ia pun memasukkan selembar seratus ribuan ke kotak amal.

“Hari ini saya cukup makan. Alhamdulillah. Jadi saya berharap orang lain juga bisa makan seperti saya.” Bisiknya sambil menatap ke lafadz Allah.

“Hooo, jadi lo udah kerja di sini nih?!”

Suara itu,  Agik dan dua sohibnya.

Mereka ternyata sedang ngopi di samping gedung untuk mengawasi keadaan, persiapan untuk pencurian malam ini.

Hani langsung tegang, lalu mundur. Lututnya terasa sangat lemas, dan pandangannya jadi berkunang-kunang.

Area sini adalah kawasan elit, seharusnya sekuriti mengusir orang-orang berpakaian punk seperti Agik, Anton dan Ical.

“Pantesan lo menjanjikan kita bisa masuk ke dalam. Ternyata lo pinter ya. Gimana caranya lo bisa diterima kerja di sini?!” Ical memainkan gitar betotnya yang ia gunakan untuk mengamen. Hani menyadari, ujung gagang gitar itu ada noda darah.

“Gue... lagi nyamar.” Desis Hani berbohong. ia menutupi sablon namanya dengan rambutnya yang panjang. “Gue nyolong seragam OG di janitor. Buat siap-siap bakal aksi tengah malam nanti.”

“Waaah!!” ketiganya langsung berteriak girang. “Gila ya perjuangan lo! Pantesan lo jadi anak emas Jackson.”

“Tahu gitu Farid nggak kita kerjain.” Desis Ical.

Ia langsung diinjak Agik.

Tapi Hani sempat mendengarnya.

“Jadi lo bertiga yang mukulin Farid?” geram Hani.

“Jackson yang nyuruh.” Desis Agik sambil buang muka.

Hani tahu, Agik berbohong.

“Makanya jangan pulang telat. Setoran lu juga kurang. Ada duit nggak? Pingin nyebat nih gue. Sama beli kawa-kawa.” Kata Anton.

Hani menyerahkan 35ibu hasil kembalian dari Kayla, ke Anton.

Dan setelahnya mereka bertiga pergi dengan senang.

Namun Hani menatap punggung mereka dengan geram.

Tetesan air matanya turun ke pipi.

Tega sekali mereka...

Mereka anggap nyawa manusia tak ada harganya.

1
Ummi Yatusholiha
ya ampyuuunnn itu perangkat komplek kok pada random sih madam,pecat aja lah 😄😄
emang ada ya pesugihan codot ngising 🤣🤣🤣
Wiwit Duank
gak ada bab yg receh²an Madam apalagi receh 100 an 200 an..ups 🤭
semuuuaaaa bab menyenangkan dan menghibur.makasih Madam 🥰🥰
lenong
receh nya sukaaa koq👍👍
Bakul Lingerie
heeet daaah.. 5juta doang, pelit amat Devon
Diedie
alah alesann 😁
Poethree Andrias
gpp mak meskipun receh tetep kita tunggu updatenya /Smile/
Emi Wash
recehmu menghibur hatiku jeng.....
semangat sehat selalu jeng septi....
Emi Wash
😂😂😂😂😂
Emi Wash
pelit luh pon ma calon bini, 5 jt mah enteng....
Emi Wash
codot ngising..... /Grimace//Joyful//Joyful//Joyful/
🥵🥵🥵
haduuuh ini udah maksimal lah Thor bagus gini bikin mood kembali ceria 🤣🤣🤣
🥵🥵🥵
astaghfirullah 🤣🤣🤣
🥵🥵🥵
biar pada sawan lah gak manfaatin Devon 😂🤣🤣🤣
🥵🥵🥵
😂😂🤣🤣🤣🤣
🥵🥵🥵
ini istri yg keberapa jadinya 😂😂
hilih moduus
🥵🥵🥵
namanya gak ada lebih keren ya 😂🤣😘
Faranisa Wilda
codot ngising🤣pasti madam salah satu majikannya hirotada radifan
Angspoer: yesss, barusan dia bahas itu ya, yang duda nasabah prioritas
total 1 replies
Wandi Fajar Ekoprasetyo
wew....yg begini macet....lah KLO lancar gimana Tante......maknyus dah karya Tante ku ini..... semangat
Wandi Fajar Ekoprasetyo
horang kaya ko perhitungan...... Devon uang km tuh ga bakalan abis ko
Naftali Hanania
ya ampuuunnn...itu perangkat komplek nya gak ada yg bener......😱😱😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!