Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lamaran Yang Sesungguhnya
Seolah tak sabar untuk kembali bertemu dengan Nin kasih dan juga Dirga cucunya, Wirya mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh hingga tak butuh waktu lama baginya untuk bisa sampai di rumah Nin kasih.
" aku harap hari ini aku akan mendapat jawaban seperti yang aku inginkan, bukan hanya karena aku mencintaimu tapi aku ingin menebus rasa bersalah yang hingga saat ini masih menyiksaku " ucap Wirya saat dirinya sudah sampai di depan rumah Nin kasih yang bahkan masih terlihat sepi karena hari masih sangat pagi.
" aku akan menunggu di mobil sampai pagi tiba " ucap Wirya yang tak ingin mengganggu tidur Nin kasih pagi ini.
Tapi seperti ada ikatan atau mungkin rasa yang sama antara Wirya dan Nin kasih dimana Nin kasih terbangun saat jam masih menunjukan pukul setengah tiga pagi.
" euhhhmmm "
" kenapa aku tiba tiba saja memimpikan dia ?" tanya Nin Kasih saat dirinya baru sama membuka mata.
" semoga dia baik baik saja dan apapun yang aku putuskan nanti memang yang terbaik bukan hanya untuk kami tapi juga untuk anak cucu kami " ucap Nin kasih yang tak hanya memikirkan kebahagiaannya saja tapi juga kebahagiaan orang orang di sekelilingnya.
" tapi kenapa aku merasa dia ada di dekat sini ?" tanya Nin kasih yang kini sudah bangkit dari tempat tidur nya dan seolah ada naluri yang berperan dimana dirinya berjalan mendekati jendela dan tanpa pikir panjang membuka tirai yang menutupi dan benar saja mobil yang sangat iya kenali terparkir tepat di depan rumahnya bahkan lamu mobil itu masih menyala.
" ternyata benar dia disini ?"
" Apa aku harus mengajaknya masuk dan membuatnya air hangat ?"
" tapi kenapa dia tak pulang saja kerumahnya ?"
" kenapa harus ke rumah ku di pagi buta seperti ini ?"
" apa dia tak sabar menunggu jawaban yang akan aku berikan padanya ?" berbagai pertanyaan terus berkecamuk di dalam pikiran Nin kasih seolah bimbang apa yang harus iya lakukan saat ini.
Tapi saat melihat Poto mendiang suaminya Nin kasih kembali terdiam seolah sudah melakukan hal yang salah dan sudah mengkhianati ketulusan dari laki laki yang bahkan rela bersama dengannya meski tau cinta Nin Kasih sudah habis oleh orang sebelumnya dan apa yang Nin kasih lakukan dengan Aldi mendiang suaminya hanya sekedar melanjutkan hidup.
" kak, apa Kasih sudah melakukan kesalahan jika Kasih mencoba berdamai dengan semua masa lalu dan mencoba memaafkan dan kembali membuka hati untuk Wirya ?" tanya Nin Kasih pada Poto mendiang suaminya.
" tapi rasa ini tak bisa lagi di sembunyikan, rasa ini terus tumbuh meski sudah sangat tidak pantas bagi Kasih membahas tentang cinta di usia Kasih saat ini " ucap Nin Kasih terduduk di tepi tempat tidur.
" apa Kasih sudah mengkhianati kakak dengan Kasih menerima pinangan Wirya kali ini ?" tanya Nin Kasih sambil melihat ke arah jendela kamar yang bahkan di biarkan terbuka dimana mobil Wirya masih ada di luar sana.
" bunda tak mengkhianati ayah dengan menerima pinangan om Wirya " ucap Zoya yang berhasil membuat Kasih sangat terkejut.
" kamu bangun ?" tanya Nin Kasih menutup kegugupan yang tengah iya rasakan.
" Zoya mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumah dan ternyata om Wirya " jelas Zoya tang bahkan sudah mempersilahkan Wirya untuk masuk karena memang tak baik jika beristirahat di dalam mobil.
" bunda juga mendengarnya " ucap Nin Kasih sambil melihat ke arah jendela rumah.
" om Wirya sudah ada di dalam dan Zoya akan membuatkan teh hangat untuk om Wirya " ucap Zoya yang kini sudah melangkah keluar dari dalam kamar Nin Kasih yang langsung di ikuti oleh Nin Kasih.
" Zoya, apa jika ibu menerima om Wirya, kamu akan setuju ?" tanya Nin Kasih yang tiba tiba saja ragu dengan keputusan yang akan iya ambil.
" Bun, apapun yang akan bunda putuskan selama bunda bahagia maka Zoya akan selalu mendukung bunda " ucap Zoya penuh keyakinan.
" sebaiknya bunda temui om Wirya di depan biar Zoya yang membuatkan minum untuk om Wirya " ucap Zoya sambil melanjutkan langkahnya menuju dapur.
" huhhh... "
" tenang lah hati, kamu bukan anak muda yang harus gugup dan merasa malu seperti ini saat akan menemui Wirya " ucap Nin Kasih meyakinkan hati dan pikirannya tapi kakinya tetap melangkah ke arah ruang tamu dimana Wirya sedang menyandarkan tubuhnya karena rasa lelah di tubuhnya yang begitu terasa.
" kenapa kamu tak langsung pulang ke rumah jika kamu merasa lelah " ucap Nin Kasih yang merasa kasihan melihat wajah lelah Wirya saat ini.
" kamu juga terbangun ?" tanya Wirya sambil membenarkan posisi duduknya sedangkan Nin Kasih sudah duduk di sebrang depan Wirya.
" aku tak sengaja terbangun dan Zoya memberitahu ku jika kamu ada di sini " ucap Nin Kasih yang tak mungkin mengakui jika dirinya terbangun karena bermimpi tentang Wirya.
" oh, aku pikir kamu bisa merasakan kedatangan ku " ucap Wirya penuh harap.
" apa kamu akan menjemput Dirga sepagi ini ?" tanya Nin Kasih mengalihkan pembicaraan Wirya.
" biarkan Dirga di sini sampai siang nanti, aku akan pulang setelah aku tau jawaban dari mu" ucap Wirya yang seperti anak muda yang tak sabar menunggu jawaban dari pujaan hatinya.
" apa harus sepagi ini ?"
" apa kamu tak bisa menunggu sampai siang setidaknya setelah lelah mu hilang " ucap Nin Kasih yang merasa terkejut mengetahui alasan kedatangan Wirya datang sepagi ini ke rumahnya.
" lelahku akan hilang saat aku mendengar jawaban apalagi jawaban mu seperti yang aku harapkan " ucap Wirya.
" bagaimana jika jawaban ku tidak seperti yang kamu harapkan ?" tanya Nin Kasih yang ingin tau bagaimana reaksi Wirya jika apa yang iya harapkan tak akan terjadi.
" aku sangat yakin akan cinta ku dan aku juga yakin jika selama hidup hanya cinta ku yang ada di hatimu meski kamu menikah dengan Aldi " ucap Wirya yang membuat Nin Kasih sangat terkejut kenapa Wirya bisa tau apa yang iya rasakan selama dua puluh tujuh tahun.
" sudah lah jangan memikirkan perasaan ku atau apa yang aku rasakan saat ini karena kedatangan ku ke sini hanya untuk tau bagaimana perasaan mu untuk ku " ucap Wirya tetap pada tujuan awalnya.
" jadi apa keputusan mu ?" tanya Wirya yang kini sudah berjalan ke arah Nin Kasih bahkan hal yang membuat Nin Kasih semakin terkejut karena Wirya berlutut tepat di hadapannya dengan menggenggam sebuah kotak merah maroon berbentuk hati yang sudah bisa Nin Kasih tebak apa isi di dalamnya.
" maukah kamu menikah dengan ku esok ?" tanya Wirya sambil membuka kotak yang terdapat cincin yang sangat indah di dalamnya.
" besok ?"
" kenapa cepat sekali ?" tanya Nin kasih semakin terkejut dengan apa yang Wirya putuskan secara tiba tiba.
" dua puluh tujuh tahun kurasa sudah cukup bagimu menanti mu kembali dalam hidupku, jadi maukah kamu menikah denganku besok ?" tanya Wirya lagi.
" aku... Aku bersedia " ucap Nin Kasih pelan bahkan nyaris tak terdengar oleh Wirya.
" apa ?"
" coba ulang sekali lagi apa ?" tanya Wirya yang hanya ingin meyakinkan dirinya jika Nin Kasih memang menerima dirinya.
" aku mau " ucap Nin Kasih pelan bahkan dengan pipi yang sudah bersemu merah.
" kamu yakin ? "
" kamu sungguh sungguh ?
✍️✍️✍️ apakah ini akan menjadi awal yang baik untuk kehidupan Wirya dan Nin Kasih? Lalu bagaimana dengan Pratiwi saat tau jika Wirya dan Nin Kasih akan menikah dalam waktu dekat ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘