NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Dosen Pembimbing

Terjebak Cinta Dosen Pembimbing

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:386k
Nilai: 4.6
Nama Author: Daisy_life

Yasmina Salsabilla atau yang akrab dengan sapaan Billa ini mengalami ketertinggalan dari teman-temannya yang sudah lebih dulu lulus kuliah disebabkan keterbatasan ekonomi dan membuatnya mengambil kuliah sambil bekerja. Akhirnya Billa dibantu oleh pamannya yang merupakan adik kandung dari almarhum ayahnya.

Dikarenakan mempunyai hutang budi, sang paman pun berniat menjodohkan Billa dengan anak salah satu temannya. Dan tanpa sepengetahuan sang paman, ternyata Billa sudah lebih dulu dilamar oleh Aiman Al Faruq yang tak lain adalah dosen pembimbingnya. Bukan tanpa alasan dosen yang terkenal dingin bak es kutub itu ingin menikahi Billa. Namun karena ia tidak mau mempunyai hubungan dengan sepupunya yang ternyata menaruh hati padanya. Aiman pun memutuskan untuk menikahi Billa agar sepupunya tidak mengganggunya lagi.

Bagaimana kisahnya, apakah Billa menerima lamaran dosennya ataukah menerima perjodohan dari pamannya?

Cerita ini 100% fiksi. Skip bila tidak suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisy_life, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu keluarga Billa

Saat ini Aiman dan Billa sudah berada di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang. Aiman ternyata tidak main-main dengan ucapannya yang akan pulang ke Palembang untuk menemui orang tua Billa. Saat ini Aiman sedang menunggu Billa yang izin ke toilet.

 Sementara itu di toilet, Billa sedang menenangkan hatinya yang terus berdebar karena gugup. Bagaimana tidak, ini adalah kali pertama ia akan mengenalkan seorang laki-laki kepada bundanya. Dan ia sudah menghubungi bundanya beberapa saat yang lalu untuk memberitahu jika mereka sudah berada di bandara dan sebentar lagi akan menuju ke rumah. Jelas saja Bundanya sangat terkejut, karena Billa memang tidak mengatakan akan pulang ke Palembang, dan tiba-tiba saja mendapat info jika anaknya sudah berada di Bandara.

Billa melihat dirinya sebentar di cermin toilet, menarik nafas dalam dan menghembuskannya dengan perlahan, kemudian berjalan meninggalkan toilet. Pasti Aiman sudah lama menunggunya, ia tidak ingin membuat laki-laki itu kesal.

“Maaf pak, saya lama banget izin ke toiletnya,” ucap Billa membuat pandangan Aiman beralih dari ponselnya dan menatap ke arah Billa yang sudah duduk di sampingnya.

“Berapa jauh jarak rumah kamu dari sini?” Tanya Aiman sambil menyingsingkan lengan baju kaosnya.

“Sekitar 30 menit pak kalau naik mobil, sebentar saya pesankan taksi online dulu,” jawab Billa dan langsung membuka aplikasi taxi online berwarna hijau di ponselnya.

Aiman memperhatikan gerak gerik Billa yang tampak gelisah, kakinya terus bergerak mengetuk-ngetuk lantai menandakan jika ia pasti sedang merasakan gugup saat ini.

“Kamu gugup?” Pertanyaan Aiman membuat Billa menghentikan gerakan di kakinya.

“Iya pak, saking gugupnya ini saya mau buang air kecil lagi rasanya.”Jawab Billa dengan menggigit bibir karena begitu tidak bisa mengatasi rasa gugupnya.

“Waktu mau ketemu orang tua saya dulu kamu juga yang gugup, sekarang giliran mau ketemu orang tua kamu kenapa malah kamu juga yang gugup, seharusnya kan saya yang gugup.” Ucap Aiman heran.

“Gak ngerti saya pak kenapa bisa segugup ini, eh ini taksi online nya udah nyampe,” ujar Billa memberitahu. Aiman langsung mengambil koper miliknya dan Billa, dan berjalan menuju pintu keluar dimana taksi tersebut sudah menunggu mereka.

Selama berada di dalam taksi, Billa terus melihat ke arah luar jendela mobil untuk mengalihkan rasa gugupnya. Aiman yang melihatnya hanya mencoba diam tidak tahu harus melakukan apa. Mobil yang mereka tumpangi terus membelah jalanan kota Palembang yang ramai tapi lancar sore hari ini. Detak jantung Billa bertambah kencang ketika mereka hampir tiba di tujuan.

“Rumah yang pagar putih itu ya pak!”  Billa memberitahu pada sopir taksi.

“Baik mbak,” sahut si sopir taksi yang kini mulai menepikan mobilnya di depan sebuah rumah dengan pagar putih tersebut.

Billa menghelas nafas sebelum membuka pintu mobil. Rasa gugupnya menghilang digantikan rasa bahagia yang kini membuncah di dadanya begitu melihat wanita yang sudah melahirkannya kini tersenyum ke arahnya dengan mata berkaca-kaca dan senyuman lembutnya.

“Assalamualaikum bunda?” Billa menghampiri bundanya, mencium tangan yang sedikit kasar itu dengan tenang takzim lalu memeluk erat wanita paling berharga dalam hidupnya itu. 

“Ini pasti nak Aiman ya?” Tanya bunda ketika melihat seorang laki-laki tampan sedang berdiri menatap ke arah mereka dengan senyum tipisnya. Aiman langsung menghampiri dan bersalaman dengan sopan.

“Iya tante, saya Aiman.” Ucap Aiman dengan begitu lembut disertai senyum manisnya.

“Tumben banget ngomong lembut sambil senyum manis gitu, kalo sama gue aja mahal banget itu senyumnya.” Batin Billa mencibir.

“Panggil bunda aja, jangan tante. Sekarang ayo masuk dulu!” Ajak bunda sambil menggandeng tangan Aiman untuk masuk ke rumah, tanpa memperdulikan Billa yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Bisa-bisanya anak sendiri dilupain gini.” Gerutu Billa kesal.

“Sabar yuk, bunda emang udah kebelet mau punya mantu, jadi wajar aja gitu.” Billa dikagetkan dengan suara Safa, adiknya yang berbicara sambil cengengesan.

“Tega bener dah ah,” kesal Billa sambil menghentakkan kakinya.

Kini Billa dan kedua adiknya, Safa dan Marwa tengah sibuk menonton bagaimana antusiasnya bunda berbagi cerita dengan Aiman, laki-laki itu sesekali tersenyum menanggapi omongan dari bunda.

“Bunda,” panggilan Billa mengganggu obrolan mereka.

“Iya yuk, kenapa?” Tanya bunda.

“Ini serius ayuk gak dipedulikan gini,” rajuk Billa, dan jelas saja membuat bunda tertawa, Aiman hanya menanggapinya dengan senyum segarisnya.

“Assalamualaikum,” sebuah ucapan salam menghentikan acara obrolan mereka. Dan ternyata yang bertamu adalah Uwak dan istrinya, yang memang rumahnya berada tepat di depan rumah Billa.

Uwak ini adalah abang tertua dari almarhum ayah Billa, dan sifat sangat jauh berbeda dengan pamannya yang gila itu. Bunda sudah memberi tahu kepada uwak dan bibik jika Billa akan pulang hari ini bersama seorang laki-laki yang berniat akan meminang Billa.

“Waalaikumsalam,” jawab mereka serempak.

“Ayuk, apa kabar nak?” Bibik memeluk Billa dengan erat.

“Alhamdulillah kabar baik bik, bibik sama uwak apa kabar?” Tanya Billa.

“Kabar baik yuk, ini siapa yuk ganteng banget.” Goda bibik menyenggol lengan Billa. Tentu saja Billa gelagapan harus menjelaskan siapa Aiman, betapa malunya dia jika memperkenalkan Aiman sebagai calonnya.

“Saya Aiman bik,” ucap Aiman memperkenalkan diri sambil bersalaman dengan uwak dan bibiknya Billa.

“Aiman, kenalkan ini uwaknya Billa, abang tertua dari ayahnya Billa, dan ini Bik Rina istrinya uwak.” Bunda memperkenalkannya kepada Aiman.

“Nak Aiman sudah lama mengenal Billa?” Kini uwak bertanya dengan nada serius, karena ia sudah tau apa tujuan Aiman datang jauh-jauh dari Jakarta ke Palembang.

“Sudah hampir satu tahun wak,” jawab Aiman, “Dan memang tujuan saya datang kemari, ingin melamar Billa menjadi istri saya.” Lanjut Aiman dengan nada mantap tanpa ragu sedikitpun.

Billa menatap bunda, uwak dan Aiman secara bergantian. Kerongkongannya terasa kering, nafasnya terasa sesak menunggu respon dari keluarganya atas lamaran Aiman.

“Nak Aiman yakin dengan apa yang baru saja nak Aiman ucapkan?” Bunda bertanya dengan sorot mata teduhnya.

“Insya Allah saya yakin dengan ucapan saya, karena saya juga melibatkan Allah dalam keputusan saya ini, saya yakin kalau Billa adalah jawaban dari doa-doa saya selama ini.” Tak ada sedikitpun keraguan dalam ucapan Aiman. Ia benar-benar sudah final dengan keputusannya untuk memilih Billa sebagai pendamping hidupnya.

Mata Billa berkaca-kaca mendengar setiap rentetan kata yang diucapkan Aiman, ia tidak menyangka jika hubungan yang berawal karena konsultasi skripsi ini akan berujung ke arah ini. Sungguh tidak pernah sedikitpun terbesit di benak Billa akan takdir yang seperti ini. Ia yang awalnya memang tidak pernah memiliki rasa sedikitpun terhadap Aiman, bahkan ketika Aiman sudah memberi banyak perhatian padanya, termasuk ketika Aiman mengajaknya menikah pertama kali, Billa masih tidak memiliki rasa apapun pada dosen pembimbingnya itu.

Berulang kali Billa menanyakan pada dirinya sendiri apakah ia menyukai laki-laki itu, jawabannya tetap sama jika ia hanya mengagumi Aiman karena kebaikan yang laki-laki itu miliki. Namun apakah kini rasa cinta itu sudah tumbuh di hati Billa untuk Aiman? Billa ragu akan jawabannya.

1
Sri Astuti
kayaknya lucu jg klo Aiman taruh semangka di perutnya trus dibalut selendang gitu sambil jalan" terus difoto😂😂😂
amilia amel
duh... pasangan ini cocok sekali saling melengkapi
Elicha
Luar biasa
Sri Astuti
wah.. bu Latifa ngapain di situ..
Nandi Ni
Hemmm,,Billa ini emang unik,ceplas-ceplos tapi nge gemesyiiin bgt.
Tapi ada yg bikin keimutan berkurang,aku lebih suka Billa ke suaminya manggil 'pak' ketimbang manggil 'mas'.
Yani
Jangan kasih celah buat pelakor Billa
amilia amel
bukannya Tante Latifa masih dipenjara ya?🤔🤔🤔
Yani
Semoga tidak terjadi apa dengan calon bayi Billa dan Aiman
Yani
Ttp semangat thor 💪💪💪 dan sehat slalu ❤❤
Sri Astuti
klo yg spt Sheza mmg hrs dibuang ke laut biar ga bikin sepet mata dan hati😂
amilia amel
memang Sheza ulat bulu yang nggak tau malu...
pantes saja kalo Billa kesal
Yani
Alhamdulillah permasalahannya udah selesai jangan cepat emosi Billa ingat kamu lagi hamil
Yani
Semoga tidak terjadi apa" dengan kandungan Billa
amilia amel
semoga kandungan Billa aman sampai waktunya melahirkan, selamat ibu dan debaynya
Mumun Munawwaroh
kenapa aiman jadi tega begitu sih .
Sri Astuti
semoga cpt teratasi dan baik" saja..
Nandi Ni
sahabat tengil ini mah si Ocha,,,sebelas dua belassama Billa.
Nandi Ni
kok ada jenis perempuan kaya Billa,dikasih uang byk eh malah takut,dibelanjaain barang brandit ya takut,bukannya seneng doet pria tajir n royal🤣
Nandi Ni
aaaaiiiihh co cuit bingit hi hi hi🥰
amilia amel
semoga aiman dan Billa selalu bahagia, jangan ada istilah pelakor ataupun pebinor yang merusak kehidupan rumah tangga mereka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!