Saudara Tiri Tapi Pacaran

Hari ini adalah hari dimana Venera dilahirkan.

Venera mengajak teman-teman barunya untuk bersenang-senang bersama.

Walau belum kenal dekat, tapi Venera ngebet ingin punya teman yang satu frekuensi, bukti nya kemarin melakukan cara yang terbilang menyiksa dirinya untuk menjadi teman nya Andara.

Andara, Renata, Zelia dan kedua teman nya Venera sendiri Ola dan Angel sekarang sudah membaur jadi satu.

Ke enam gadis itu sedang berada di sebuah mall terbesar di Jakarta Selatan.

Venera mengajak mereka menonton bioskop terlebih dahulu, setelah nya Venera nanti akan mengajak mereka makan-makan sebagai syukuran kecil nya.

Di dalam bioskop Andara melihat tiket yang sudah di belikan Venera, dia tak pernah berkedip apa ini sungguhan atau hanya sebuah ilusi.

"Eh ini seriusan Ra? Gue gimana ya bilang nya, dari dulu gue juga mau banget nonton bioskop" Kata Andara.

"Akhirnya lu kesampaian kan Ra? Ya, walau bukan sama Aldi, tapi setidaknya ada kita semua yang menemani" Timpal Renata.

"Ren, emang dara gak pernah ke bioskop?" Tanya Venera.

"Tanyakan saja nanti pada orang nya ya, intinya gue mau bilang terima kasih sudah traktir kita kesini, dan juga... HBD ya banyak rezeki nya dan sehat selalu" Jawab Renata.

"Heum... Kembali kasih dan terimakasih atas doa nya " Kata Venera

"Venera terima kasih banyak ya, selamat ulang tahun ke 18, banyak-banyak rezeki dan panjang umur" Timpal Zelia.

"HBD Ya cantik, sehat-sehat terus dan jangan menjadi tua yang menyebalkan ya" Kata Ola sambil meluk teletubbies.

"Selamat ulang tahun Era, panjang umur dan semua yang di inginkan semoga tercapai" Kata Angel.

"Makasih ya untuk kalian atas doa nya... Eh itu pintu ruangan sudah dibuka, kita masuk kuy" Ajak Venera.

Ola dan Angel sudah bangkit dari duduk dan mereka sudah saling menggandeng tangan, begitu juga dengan Renata dan Zelia.

Namun, Andara dari tadi diam aja, dia tetap duduk manis, dirinya yang sekarang masih merasa tidak enak hati.

"Eh ayo dara" Ajak Venera.

"Mending gue disini aja deh, gak cocok gue ada di tengah-tengah kalian" Kata Andara.

Venera mengerut kening, menarik tangan Andara dan meraih pundak nya untuk di rangkul "Nanti lu bisa cerita ke gue habis film nya kelar ya"

**

Sisi lain mengarah ke rumah sakit.

Rezaldi bersama Della sudah berada koridor di rumah sakit, berjalan menuju ruangan pak Rais yang sedang dirawat disana.

Rezaldi mendadak gelisah tidak seperti biasanya, penyebabnya ada nomor ponsel Andara yang sedang tidak aktif.

Taunya Rezaldi, kalau Andara sedang menjalani hukuman dari Pak Budi. Dia terlihat khawatir kalau Andara akan pingsan karena kecapekan. Rezaldi sudah tau penyakit jantung Andara semenjak dia masih kecil, ibunya sendiri yang menceritakan semuanya ke Rezaldi saat dia berkunjung ke rumah nya waktu liburan kenaikan kelas.

"Semoga baik-baik aja kamu dar" Batin Rezaldi. Della pun menoleh dan melihat raut wajah kekasih nya yang sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa? Gak suka ya kalau gue ke rumah sakit?" Kata Della sambil mengerucutkan bibir sebal.

Aldi langsung menoleh dan menggeleng kepala cepat "Enggak sayang, jangan ber- prasangka buruk dong" Kata Aldi.

Della langsung meraih pergelangan tangan Aldi untuk bergandengan tangan.

Sampai nya di ruangan, terlihat hanya ada Bu Mega yang hanya menjaga Pak Rais disana.

"Loh tante, mamah kemana?" Tanya Aldi.

"Lagi pulang dulu, tadi habis beli kue ulang tahun sama jajan-jajanan untuk pesta ulang tahun" Jawab Bu Mega.

"Ulang tahun?" Kata Aldi sambil mengerut kening.

Della menoleh ke arah Aldi "Emang keluarga kamu ada yang ulang tahun beb?" Tanya Della.

Pak Rais mendengar suara Della, beliau pun langsung bangun dari tidurnya "Eh, Della ada kamu disini" Katanya dengan suara serak.

Della menghampiri Pak Rais langsung menyalami tangan nya, di ikuti oleh Aldi.

"Kek gimana keadaan nya?" Tanya Aldi.

"Sudah mendingan, besok mungkin sudah di bolehkan pulang" Jawab Pak Rais.

"Alhamdulillah yang sehat-sehat ya kek" Kata Della sambil memegang pundak Pak Rais.

"Terima kasih Della, dari dulu kamu gak pernah berubah ya, kamu sangat peduli sama kakek" Jawab Pak Rais.

Della langsung memberi buah-buahan yang dibeli nya saat perjalanan, Pak Rais menerima dengan senang hati. Sedangkan Rezaldi mempertanyakan kembali pertanyaan dari Della yang belum di jawab.

"Oh ya tante, siapa yang ulang tahun?" Tanya Aldi.

"Venera Al" Jawab Bu Mega.

"HAH VENERA?!" Kata Della kaget.

"Eh bukan nya Venera yang murid baru, teman sekelas kamu bukan sih?" Tanya Della ke Rezaldi.

"Iya" Jawab Singkat Aldi.

"Kamu harus berteman baik dengan Venera ya Della, karena dia itu saudara tiri nya Aldi" Kata Pak Rais menimpali.

Perlahan rahang Della terbuka dan semakin melebar betapa terkejut nya dia mendengar kalau Venera adalah saudara tiri dari kekasih nya.

Della menggeleng kepala cepat "Ini prank kan, masa cewek yang mau dekatin kamu..."

"Siapa yang dekatin saya?" Tukas Aldi.

"Venera, dia sudah meledek saya kemarin, terus ngasih jari tengah juga, saya gak suka banget sama dia" Kata Della.

"Heum.. sifatnya Era emang barbar seperti itu, saya juga sebenarnya gak suka sama kelakuan Venera" Kata Aldi.

"Aldi, kamu jangan pernah benci Venera ya, kamu ingat siapa yang nolong kakek sampai selamat dari masa kritis?, kalau tidak ada Era disana, mungkin kakek gak bisa ada di sini" Kata Pak Rais, Rezaldi menoleh ke arah pak Rais lalu mengembangkan senyum.

Dalam hatinya Aldi tidak seperti itu, ucapan dan batin seakan tidak sinkron.

Dia terus gelisah tentang hari ulang tahun Venera yang ber-ketepatan hari ini. Sialnya, dia sedang bersama Della di rumah sakit.

"Dell, kita beli kado ulang tahun untuk Venera yuk" Kata Aldi.

Baru saja sampai, Aldi sudah langsung pergi selepas mengetahui hari ulang tahun Venera, sempat di tolak oleh Della, Ancaman putus dari Aldi seakan membuatnya nurut mengikuti Aldi mencari kado untuk saudara tiri nya.

**

Hari pun sudah malam, sehabis pergi dari mall. Renata, Zelia, Andara, Ola, dan Angel sudah berada di kediaman rumah Venera.

Dan mereka saling bertatapan dengan Aldi dan Della yang sudah sampai di rumah.

Mereka dipertemukan dan saling menghening, sampai akhirnya Della memecah keheningan.

"Kenapa mereka bisa temanan?" Tunjuknya ke arah Andara yang sedang bergandeng tangan dengan Venera.

Rezaldi menggeleng kepala "Saya juga gak tau"

"Kenapa? Terkejut? Lu juga gak bosen apa nempel terus ke Aldi" Kata Andara ketus.

"Lah, HAHA Cemburu?" Kata Della.

"Gak tuh" Jawab Andara.

Venera tersenyum memerintahkan Andara untuk tidak berantem.

Ceklek!

Pintu rumah tiba-tiba terbuka, memunculkan saudara kembar dari Venera.

"VENELA" Pekik Venera, melepas pegangan tangan Andara, lalu berlari menuju ke arah kakak kembarnya untuk memeluk nya erat-erat.

"Era kangen" Kata Era.

"Heleh, belum juga seminggu sudah kangen" Kata Ela menggetok kepala Venera karena kebiasaan nya.

"Wait" Kata Aldi terkejut, para gadis yang berada di dekatnya juga ikut terkejut, kompak membuka rahang dan membulatkan mata.