Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Ernest tersenyum sambil berdiri tegak di depan Rose. Lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam kantong celananya.
" Ini titipan dokter Al, dokter Al bilang. Agar kau membuka brankas dokter Rey. Tapi berhati hati lah. Kau tahu kan resikonya. Kalau kita tidak boleh melibatkan nona Bee Agar ia tidak di sudutkan," kata Ernest bicara pelan. Sembari melihat kiri kanan.
" Baik " kata Rose. Cepat menerima dan menyimpan kunci duplikat yang diberikan Ernest ke dalam saku jas putihnya.
" Apa dokter bertemu nona Bee?" kata Ernest.
" Ya dia baru saja mau pulang, apa keadaan sangat darurat," kata Rosa bicara pelan.
" Begitulah, sedang ada masalah pergeseran kepemimpinan. Tuan Rasyid di berhentikan dari rumah sakit. Jadi semuanya di bawah kendali dokter Al" kata Ernest.
" Hah...lalu tuan Rasyid bagaimana? Apa dia tidak masalah di berhentikan dari sini" kata Rose kaget, yang khawatir rumah sakit akan bermasalah Karna dokter Al sudah berani memberhentikan Rasyid yang notabene kakak iparnya.
" Aku tidak tahu, tapi kita lihat saja nanti. Karna kita hanya bawahan" kata Ernest yang juga tidak berani menanyakan masalah nama Rasyid yang di keluarkan begitu saja pada Bill. Karena yang ia tahu hanya dokter Al dan tuan Fuad yang punya wewenang. Sedangkan Bill hanya bertugas menstabilkan seluruh karyawan tetap dirumah sakit. Agar bisa mencegah gosip yang tidak baik tentang tuan Rasyid dan dokter Al. Karna sebagian orang mengatakan adanya perebutan kepemilikan
************
Seorang pria yang duduk mengantar adiknya untuk cek up. Menunggu di ruangan dokter yang pintunya terbuka. Namun kepalanya menoleh pada dua orang perawat yang berbicara pelan tidak jauh dari ruangan itu
" Apa rumah sakit kita akan bangkrut. Kenapa para petinggi rumah sakit pada ribut sih" kata seorang perawat.
" Mereka menculik dokter Al, sehingga terjadi keributan. Pantas saja beberapa hari dokter Al tidak kelihatan.Dan sebagian orang ada yang bilang ini gara gara tuan Rasyid. Banyak dokter yang terlibat di non aktifkan mulai besok senin." kata perawat lainnya.
Membuat Kent penasaran setelah mendengar apa yang para perawat itu bicarakan. Karna ia sempat bertemu dengan dokter Al tempo hari. Bahkan dokter itu cukup ramah padanya.
Tak lama seorang dokter masuk dan tersenyum pada Kent. Saat melihat Kent dan adiknya datang tepat waktu.
" Maaf, apa sudah lama menunggu?" tanya dokter Mila.
" Tidak dok, hanya beberapa menit. Apa rumah sakit sangat sibuk. Sampai saya tidak bisa bicara pada dokter Bee dan dokter Al " kata Kent yang sempat ingin berkonsultasi. Tapi ponsel Bee selalu saja tidak aktif.
" Dokter Al sedang tidak berada di rumah sakit tuan, sedangkan nona Bee juga sedang cuti. Karena ada sesuatu hal yang terjadi di dalam manajemen para petinggi rumah sakit. Maaf jika saya tidak bisa menjelaskan nya secara rinci pada tuan Kent " kata dokter itu tersenyum. Lalu mempersilahkan pasien nya maju, dan memeriksa keadaan pasien. Dan memastikan kemajuan kesehatannya.
" Tidak apa apa dok" kata Kent tersenyum. Namun Kent masih penasaran dengan Bee yang juga tidak bisa ia hubungi.
Setelah memeriksa adik Kent beberapa lama. Dokter pun memberi resep vitamin pada si pasien. Setelah itu dokter memberikan kabar jika adik Kent sudah sangat membaik. Dan tidak perlu lagi cek up.
" Terimakasih dok, berarti adik saya sudah sehat sepenuhnya" kata Kent
" Ya, dia sudah membaik dan kondisi mentalnya juga sudah kuat" kata dokter yang membuat sang adik tersenyum.
" Aku sembuh" katanya. Yang dianggukan Kent Sembari mengusap kepalanya.
" Terimakasih dok, tapi apa saya boleh bertanya tentang dokter Bee. Karna tempo hari saya tidak bisa menelpon beliau saat saya mau konsultasi," kata Kent menatap dokter Mila.
" Maaf tuan, untuk dokter Bee saya tidak berani memberikan rekomendasi konsultasi. Tapi jika tuan memang perlu berkonsultasi pada dokter Bee. Anda harus menghubungi tuan Bill. Wakil direktur rumah sakit ini. Karna hanya beliau yang tahu tentang dokter Bee" jelas dokter Mila yang teman dokter Lia
" Tuan Bill begitu ya, baiklah terimakasih atas informasinya," kata Kent
" Sama sama," kata dokter Mila. Sambil memperhatikan Kent dan adiknya beranjak dan keluar dari ruangan konsultasi pasien.
" Apa dia kenal dokter Bee?" guman dokter Mila menatap punggung Kent.
Sedangkan Kent dan adiknya melangkah di lorong rumah sakit Menuju pintu keluar untuk pulang kerumah.
" Apa kak Kent ingin bertemu dengannya?" tanya sang adik.
" Ya...tapi sepertinya sangat sulit.Tapi aku bisa maklum, jika dia menjadi dokter hebat sekarang ini. Karena dia gadis yang pintar dan juga cerdas," kata Kent. Yang akhir akhir ini kepikiran pada Bee.
*************
Di kota Oman. Anak anak sedang berjalan jalan ke kota. Mereka masuk mall untuk belanja beberapa mainan dan cemilan yang dikawal dua orang pengawal Arhan dan Juan yang mengawasi dari jarak dekat.
" Ayo kak, tuh ambil saja semuanya. Kita bisa memborong nya pakai kartu abi," teriak Sarah pada Brian dan Bian yang sedang melihat pistol pistol mainan.
" Hei...jangan bilang begitu, kita tidak boleh berfoya foya. Sekalipun uang paman banyak," tegur Albi
" Kenapa, tadi Abi bilang kita bisa belanja sepuasnya. Dan kita bisa membeli apapun yang kita mau," kata Sarah menatap Albi
" Ya itu hanya untuk basa basi. Tapi bukan berarti kita beli semuanya rah. Apa yang kita butuhkan saja, agar tidak mubazir. Karna biasanya kami di ajarkan mami seperti itu jika sedang belanja ke mall" jelas Albi. Yang tahu aturan kedua orang tuanya. Walau kakek dan papinya seorang milyarder. Tapi bukan berarti mereka harus berfoya foya. Mereka hanya mencari makanan dan mainan yang ingin mereka beli saja.
" Yah...padahal aku ingin semuanya" kata Sarah manyun.
" Untuk apa, itu merepotkan de. Lagian sayang jika hanya tak terpakai di taruh di gudang. Kecuali kau mau membagikannya ke panti asuhan" kata Bian menepuk bahu Sarah.
" O....." kata Sarah melongo. Jika para sepupunya itu tidak terlihat berambisi belanja dan jajan yang aneh aneh. Mereka bahkan terlihat bersikap biasa. Padahal Sarah sangat tahu. Jika uminya selalu bercerita kakek dan papi para sepupunya itu sangat kaya raya.
" Apa kalian sering di marahi uncle dan aunty jika di rumah?" tanya Sarah. Yang mendorong troli kecil mengikuti Bian dan Brian.
" Hah maksudnya?" kata Brian mengangkat alisnya sambil mengambil coklat batangan
" Ya di marahi saat ingin membeli sesuatu?" kata Sarah penasaran. Karna apa yang Sarah ingin kan selalu di turuti kedua orang tuanya
" Tidak ...orang tua kami baik dan harmonis Kami tidak pernah di marahi hanya untuk urusan kecil. Tapi jika kami bersalah. Tetap akan di omelin oleh mami. Memang kenapa kau menanyakan itu? " kata Bian heran
" Aku anak tunggal dan belum punya adik. Apa yang ku mau selalu di turuti oleh Abi dan umi. Apa kalian juga begitu?" jelas Sarah
" Ya...kurasa kita sama. Hanya saja kita jarang meminta hal yang tidak penting. Karna mami juga sudah memperhatikan kami dari hal hal terkecil. Dari segi kesehatan, pendidikan dan kebutuhan sehari hari" jelas Albi ikut nimbrung di dekat ketiganya. Yang sedang memilih coklat. Namun tiba tiba saja
" Hei kalian berempat sedang apa disana Apa kalian mau mencuri ?" kata seorang pria yang menatap tajam kearah mereka berempat.
" Kami sedang belanja tuan, ada apa memangnya !!" kata Brian balas menatap tajam pria itu dengan berani. Karna sudah berani menyebut mereka ingin mencuri.
Sepertinya para musuhmu belum pada kapok
Karena katanya itu tahun tahun genting
Aku pribadi berharap semoga pekerjaan lancar, rezeki lancar, mencukupi kebutuhan, bisa membantu orang tua /saudara /Smile/
Katanya lho ya, nonton di podcast orang
Semoga Al dan Bee baik2 aja
Musuh terus bergerak ingin membunuh mereka
Lebih banyak istilahnya bertahan hidup
Traumanya bisa membekas hingga dewasa
Dulu anakku karena muka cindo dibully di sekolah juga, jika teringat katanya trauma
Terus ke mana para bodyguard?
yang berpotensi jahat justru orang terdekat