Kisah ini terinspirasi dari kisah hidup seseorang, meski tidak sama persis namun mewakili bagaimana alur hidup beberapa wanita, bagaiman dia bermimpi memiliki rumah tangga yang indah, namun pada kenyataannya semua tak semulus harapannya.
pernikahan yang indah adalah impian semua wanita, menikah dengan orang yang bisa memahami dan selalu bisa menjadi pundak baginya adalah impian, namun tak pernah Alifa sangka selama menjalani pernikahan dengan Aby kata indah nyaris terburai dan hambar semakin harinya, apalagi tinggal bersama mertua yang tak pernah bersyukur akan hadirnya. Alifa semakin lelah dan nyaris menyerah akan di bawa kemana biduk rumah tanganya??? salahkan jika perasaan itu terkikis oleh rasa lelah???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit
Empat bulan kemudian.
"Hooooooeeekkk." Alifa lemas dari pagi tadi mual muntahnya semakin parah dan puncaknya hari ini, dimana semua yang dekat dengan dirinya pasti akan muntah kecuali Suami, Shasa dan murid-muridnya.
Alifa akan berangkat mengajar bersama Shasa kali ini di antar oleh Aby karena sejak kehamilan kedua ini Aby di pindah tugaskan ke cabang yang ada di kotanya sehingga tidak perlu jauh-jauh seperti sebelumnya.
"Huuu huooeeekk!!! " Alifa tidak tahan saat berpapasan dengan ibu mertuanya yang sedang menyapu di halaman.
"Aissssh, kamu sengaja apa drama sih Alifa??? Kira-kira dong, masa aku bauk sih!!! " Sang ibu mertua tersinggung langsung mencium tubuhnya sendiri.
"Nih wangi!!" Ibu mertuanya mendekat namun Alifa justru semakin tidak tahan. Alifa sendiri juga heran, bahkan saat suaminya mendekat ingin membantunya pun Alifa muntah lagi.
"Huuu huoooeeek! Astaghfirullah aku juga ndak tau Bu. " Alifa berkaca-kaca, matanya menangis karena tak tahannya.
Alifa heran sama jabang bayi di perutnya ini, mengapa begitu sensitif dan peka sekali, Alifa sampai tidak betah rasanya. Alifa pun urung berangkat kerja dan ijin bekerja hari ini karena tubuhnya benar-benar lemah.
Alifa kembali ke kamar dan mengurung diri di kamar sambil memeluk guling sedangkan Aby membawa Shasa untuk sekolah di penitipan.
Alifa memejamkan matanya namun telinganya bisa mendengar mertuanya yang memasak dengan terus mengomel tanpa henti.
"Ya ampun pak, kalau kayak gini capek sendiri ibuk, bayangkan mantu kita itu, semenjak hamil manjanya luar biasa, pekerjaan rumah ibu semua yang lakukan!! " Kata Ibu mertuanya sambil membanting panci yang di cucinya.
"Bu, yang ikhlas gitu loh, kalau ngapa-ngapain itu. Biasanya juga Alifa yang melakukan semua ibu cuma ngegosip di tetangga, pulang-pulang beres." Bela ayah mertuanya sambil lewat karena mau berangkat ke kandang peternakan sapinya.
"Ckkk Bapak gak rasain sih gimana ngurus rumah sendirian! Taunya cuma tinggal pakai sama makan aja! " Ibu mertuanya masih tidak terima.
"Heleh, gak usah lebay, ibu kalau suruh ngurus ternak bapak juga gak mau, ibu juga tinggal belaja tanpa kotor kena tai sapi!! Udah bapak mau berangkat, jangan bawel kasian mantu kita panas telinga gara-gara omelan ibu tiap hari! " Balas Bapak mertuanya membuat Bu Ina makin masam dan membanting panci kesal karena suaminya justru lebih memilih mantunya.
***
Malam Hari Adik suaminya datang rumah lebih ramai dari biasanya, Jika biasanya Alifa membuat minum kali ini Alifa tak mau keluar kamar, tubuhnya lemas karena semua yang masuk kedalam perutnya selalu keluar.
"Dek, kamu kenapa?? " Aby panik saat melihat Alifa bersandar pada ranjang dengan wajah yang pucat.
"Lemes mas, laper tapi gak bisa masuk apapun." Kata Alifa lemah.
"Bentar ya mas mandi dulu, nanti kita periksa." Aby mandi Alifa menunggu di luar namun mendadak kerasa pipis, akhirnya Alifa keluar kamar menuju kamar mandi dekat dapur.
"Nah tuh, dari pagi lagi nonggol, baru lapar??? Adiknya pulang bukanya di sambut ngumpet terus di kamar. " Kata Bu Ina dari jauh sambil bawa makanan sisa makan malam.
Alifa berlalu anggap aja gak dengar biar pikirannya waras, lalu masuk namun di kamar mandi bau sekali sehingga Alifa tak tahan pun muntah dan kali ini muntahnya tak biasa.
"Huuu oooeeekkk! "
"Dek!! Astaghfirullah!! "Aby lari menghampiri Alifa dan terkejut saat melihat darah di lantai dari bibir Alifa.
"Dek??? kamu muntah darah??? " Aby langsung merangkul tubuh pucat yang langsung tumbang dan memejamkan mata.
Adik dan Bapak mertuanya langsung berlari sambil menggendong Shasa, mereka pun langsung membantu Alifa dan membawa Alifa ke rumah sakit.
***
Di rumah sakit
Aby keluar bersama dokter meninggalkan Alifa yang sudah siuman setelah di pasang infus, namun kembali tertidur setelah mendapat suntikan agar bisa beristirahat.
"Apa yang terjadi pada istri saya Dok?? " Tanya Aby pada sang Dokter.
"Kondisi Muntah darah saat hamil dapat disebabkan oleh berbagai hal pak. Kondisi ini perlu segera ditangani karena berisiko membahayakan ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai penyebab muntah darah saat hamil agar risiko komplikasi dapat dicegah. Beruntung anda segera membawa istri anda ke rumah sakit. " Tutur sang Dokter.
"Bukannya mual dan muntah merupakan keluhan yang umum dialami oleh ibu hamil Dok??" Tanya Aby lagi.
"Betul, Kondisi yang dikenal dengan morning sickness ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan. Sebagian ibu hamil yang mengalami morning sickness umumnya hanya mengalami keluhan ringan, namun yang terjadi pada istri anda berbeda. " Jelas Dokter.
"Muntahnya cukup sering bahkan memprihatinkan, kondisi ini perlu diwaspadai apabila terjadi hampir sepanjang hari, membuat berat badan ibu hamil berkurang, menimbulkan keluhan muntah darah, tubuh lemas, dan bahkan dehidrasi seperti saat ini.
"Muntah darah saat hamil bisa disebabkan oleh morning sickness yang berkepanjangan dan parah. Muntah yang banyak dan terjadi terus-menerus membuat lapisan kerongkongan iritasi hingga luka. Akibatnya akan muncul muntah darah atau muntah yang disertai bercak-bercak darah, seperti yang di amami tadi." Jelas sang Dokter membuat Aby merasa semakin kasian pada istrinya.
"Namun, Bumil perlu waspada bila mengalami muntah lebih dari 3 kali sehari hingga menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti pusing yang tak kunjung mereda, lemas, dan urine berwarna gelap. Jika muntah selama kehamilan berlanjut dan berkepanjangan, bisa terjadi robekan pada lapisan dalam kerongkongan."
"Namun yang paling pokok jangan tambah pikiran dan mood istri saat hamil semakin buruk agar tumbuh hormon bahagia sehingga ibu bisa aman menjalani kehamilannya." Kata Sang Dokter membuat Aby tertegun di tempatnya.
"Intinya istri anda tidak hanya sakit secara fisik namun mentalnya juga lelah ini juga bisa membuat asam lambung naik dan menuju tenggorokan menyebabkan grad dan muntah darah akibat tekanan asam lambung dan iritasi yang di hasilkan bisa juga memicu pecahnya pembuluh darah tenggorokan." Ucap Sang Dokter lalu memberikan resep obat yang aman untuk istrinya yang harus di tebus.
Aby pun pamit dan keluar untuk mengurus semuanya, Aby merasa semakin hari semakin berat rasanya ujian di rumah tangganya, Alifa hamil karena dirinya yang menginginkan namun justru membuat istrinya semakin tersiksa di hamilnya.
Aby maki menghela nafas saat sadar jika mental down istrinya bisa jadi karena ibunya yang tidak bisa menjaga lisan dan sikapnya pada istrinya.
Aby semakin bingung jika pergi pindah, bagaimana jika orang tuanya akan marah dan membenci dirinya, karena dulu dia yang di minta untuk menjaga orang tuanya itu, namun jika terus bertahan istrinya akan semakin tersiksa batinnya.
***
Up lagi.
Maaf ya untuk karya ini tidak bisa up setiap hari karena kondisi Author yang tidak memungkinkan, namun author harap pembaca bisa selalu setia meluangkan waktu dan meninggal like juga jejak baiknya.
Terimakasih yang sudah selalu setia membaca semua karya Author amatir ini.
Semoga kita semua selalu di mudahkan semua urusan dan ujiannya, baik ujian hidup ataupun ujian yang lain.
Sehat selalu para pembaca yang setia 🤲🙏🙏🙏😍
Niscaya rumah tangga mu bakal langgeng dan bisa menua bersama
biar nyahok ibuk mertua yg oneng itu