NovelToon NovelToon
Penerus Sang Billioniare

Penerus Sang Billioniare

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Anak Lelaki/Pria Miskin / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Hanya karena dipuji ketampanannya oleh seorang wanita, Miko justru menjadi target perundungan sang penguasa kampus dan teman-temannya.

Awalnya Miko memilih diam dan mengalah. Namun lama-kelamaan Miko semakin muak dan memilih menyerang balik sang penguasa kampus.

Namun, siapa sangka, akibat dari keberanian melawan penguasa kampus, Miko justru menemukan sebuah fakta tentang dirinya. Setelah fakta itu terungkap, kehidupan Miko pun berubah dan dia harus menghadapi berbagai masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ajakan William

Definisi salah tapi tidak pernah merasa bersalah, itulah gambaran yang bisa dilihat dari sikap John, Daniel dan Renata. Bukannya merenungi kesalahan yang mereka buat selama ini, mereka justru melakukan perbuatan yang membuat mereka semakin angkuh.

Mungkin mereka memang tidak leluasa bergerak kemanapun, tapi dengan adanya dunia internet, mereka masih bisa melakukan sesuatu yang membuat mereka semakin besar kepala.

Mereka tidak sadar, kalau orang yang selama ini mereka manfaatkan sebenarnya masih bersikap baik kepada mereka. Meskipun sedang dibatasi pergerakannya, mereka tidak pernah kekurangan apapun, termasuk makanan, akses internet, bahkan mereka tetap dapat jatah uang yang cukup sebagai pegangan.

"Kita lihat saja, apa William sanggup mengatasi masalah ini?" ucap John sambil menikmati santapan paginya.

"Aku sih yakin, dia nggak bakalan sanggup," sahut Daniel. "Dia kan paling anti jika nama baiknya tercemar."

"Hahaha..." John tertawa puas. "Salah dia sendiri sih, main-main sama kita. Sudah tahu kalau kita banyak menyimpan rahasia dia, eh malah dia macam-macam."

"Tapi sayangnya, kalian tidak tahu, rahasia perusahaan dia," Renata ikut berkomentar. "Coba kalau kalian tahu, pasti kita juga makin mudah, membuat William tak berkutik."

"Tenang saja, Renata," balas John. "Meskipun kita tidak tahu rahasia perusahaan, setidaknya kita masih punya cadangan kelemahan lain untuk menyerang William. Kita tidak perlu takut, kita tidak akan pernah kehilangan tambang uang kita."

"Hahaha..."

#####

Dilain tempat, Hendrick kembali dibuat geram dengan berita yang tersebar mengenai ibu dari cucunya yang asli.

"Lihat kelakuan mereka, Will, lihat!" Hendrick menunjukan berita yang terus menyudutkan Seruni. "Ini pasti perbuatan orang-orang kepercayaanmu itu kan? Bagaimana bisa mereka selancang ini sih?"

William nampak menghela nafas untuk mengurai gemuruh dihatinya.

"Hukuman apa yang sebenernya kamu berikan pada mereka, Will? Kok mereka makin ngelunjak gini tingkahnya," Hendrick tak henti-hentinya terus mengeluarkan kekesalannya.

"Daddy tenang saja, hari ini aku pastikan berita itu akan secepatnya berakhir," balas William sesantai mungkin menghadapi ayahnya.

"Jangan beritanya aja yang ditindak, Will, orangnya juga," ucap Amelia yang juga berada di ruangan yang sama. "Kamu bisa menghukum berat Miko hanya karena berkelahi dengan Kelvin, masa kamu nggak bisa menghukum mereka lebih berat lagi."

Lagi-lagi William terpojok. Orang tuanya selalu berhasil membuat William tak berkutik dan semakin merasa bersalah pada anak kandungnya.

"Jangan terlalu baik sama mereka, Will, mereka jelas-jelas hanya orang asing yang jadi parasit buat kamu," ucap Amelia lagi. "Harusnya kamu sudah sadar sejak dulu, kebaikan mereka selama ini palsu. Apa gunanya kamu masih bersikap baik sama mereka tapi mereka malah semakin tak tahu diri, malah semakin menambah masalah sama kamu."

William hanya diam. Dia seperti tidak punya kekuatan untuk membantah ucapan ibunya. Di saat itu juga mereka dikejutkan dengan suara ketukan pintu.

"Ada apa, Mbok?" tanya Amelia pada salah satu pekerja di rumahnya.

"Itu Tuan, ada Mister Rugbi, katanya diminta datang oleh Tuan William," jawab sang pembantu.

"Kamu memanggil Rugbi, untuk apa?" tanya Amelia penuh selidik.

"Nanti juga Mommy bakalan tahu," jawab William santai. Lalu dia melempar pandangan ke arah sang pembantu. "Baik, Mbok, saya akan segera turun. Tolong, panggilkan Miko untuk menemui saya di bawah, Mbok."

"Baik, Tuan," sang pembantu pun pergi.

"Kamu ada rencana apa? Sampai ngajak Miko segala?" tanya Hendrick dengan tatapan penuh selidik.

"Nanti aku kasih tahu di meja makan, aku keluar dulu, Dad," William segera beranjak untuk menemui tamunya.

Selang beberapa saat kemudian, Miko pun menghampiri William dengan wajah kebingungan.

"Sini, Mik," ajak William begitu melihat kedatangan anaknya. "Kamu coba beberapa baju itu," William menunjuk beberapa baju yang terpajang di depan mereka.

"Dia siapa, Tuan?" tanya sang tamu.

"Dia Miko, anak saya," jawab William santai, tapi cukup mengejutkan dua orang yang ada di sana.

"Saya mencoba baju beginian? Untuk apa?" tanya Miko. Hatinya sempat bergetar kala mendengar ucapan William.

William menatap Miko. "Hari ini kamu harus ikut Ayah ke kantor. Untuk masalah kampus, Ayah sudah meminta ijin, hari kamu tidak hadir."

"Ke kantor?" Miko cukup syok mendengarnya.

William mengangguk. "Kamu tidak perlu khawatir. Nanti bisa ayah jelaskan di meja makan," ucap William. "Mister Rugbi, tolong, layani dia dengan baik."

"Siap, Tuan besar," jawab sang tamu antusias.

William pun beranjak meninggalkan mereka berdua, menuju meja makan.

Begitu William hilang dari pandangan, dengan penuh antusias, sang tamu mengajak Miko untuk segera mencoba beberapa baju kerja koleksinya.

Hingga beberapa menit kemudian, semua mata nampak terkejut, terutama Seruni kala menyaksikan penampilan Miko dengan balutan jas kerja lengkap dengan aksesorisnya.

"Wah, kamu keren sekali, Miko," puji Rena. Miko pun hanya melempar senyum malu.

"Penerus keluarga Dixion memang harus keren, gagah dan berwibawa," sahut Albert. "Kelak cucu laki-laki kita juga bakalan gagah, Sayang."

Rena mengangguk.

"Jadi kamu serius dengan rencanamu itu?" tanya Hendrick pada William.

William mengangguk. "Rencana ini sudah aku siapkan sejak beberapa hari yang lalu, Dad."

"Baguslah," Hendrick merasa lega. "Daddy kira kamu nggak mikirin sampai sejauh itu."

"Jangan salah," balas diam. "Aku diam bukan berarti aku pasrah. Aku hanya butuh waktu untuk mengumpulkan bukti."

Hendrick mengangguk beberapa kali, lalu dia melempar tatapan ke arah Miko. "Makanlah yang banyak, Miko, hari ini kamu akan membutuhkan tenaga yang lebih besar."

Miko mengangguk, meski dia bingung karena semua mata menatap kepadanya dan tatapan mereka mengandung maksud yang Miko sendiri tidak tahu artinya, termasuk tatapan Ibunya.

Miko sebenarnya masih penasaran, alasan apa yang membuat ayahnya mengajak Miko ke kantor. Namun, dia tidak berani bertanya.

Sedangkan selama sarapan tidak ada satu anggota keluarga pun yang memberi tahu alasan itu, membuat Miko agak menyesal karena telat datang ke meja makan.

Rasa penasaran itu semakin melebar, kala Miko berangkat ke kantor William menggunakan satu mobil bersama ayahnya. Hanya ada mereka berdua yang duduk bersebelahan.

"Soal semalam, kamu jangan salah paham, Miko," ucap William memecah keheningan. "Ayah menyembunyikan Kelvin bukan karena ingin melindunginya. Ayah hanya ingin memberi pelajaran pelan-pelan kepada mereka."

Miko tertegun untuk beberapa saat, lalu dia mengangguk samar karena bingung, apa yang hendak dia katakan.

"Apa kamu ingin memberi pelajaran pada Kelvin?"

Miko terperanjat. Untuk beberapa detik dia menatap pria yang sedang fokus mengemudikan mobilnya.

"Apa ayah tidak keberatan?"

Kali ini giliran William yang terperanjat. Dia kaget mendengar ucapan anaknya sampai bulu kuduknya berdiri. Tak lama setelahnya, senyum William pun terkembang.

"Lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan, Nak. Ayah akan selalu mendukungmu."

Miko mengangguk dan dia memalingkan tatapan ke arah alin, lalu diam-diam senyumnya pun terkembang.

1
Reogkhentir
Sudah hancurkan sekalian perusahaan milik keluarga Michel yang selalu mengumbar ucapan kebohongan serta fitnah
jalowos wos
Lumayan
Apriyanti
paling mau mnta perjodohan anak nya dgn Miko,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
PD bgt lgsg blg di jodohkan SM Miko,,😅😅😅
Was pray
miko harus hati hati mencari teman, mana teman tulus dan mana teman modus.
Yuliana Purnomo
mantep,, mulai menuai karma nya si kevin
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
hati² Miko die wanita licik
Was pray
dihadang ulat bulu hamil si miko...😆😆😆
budiman_tulungagung
/Toasted//Toasted//Toasted//Toasted//Toasted/
Apriyanti
mending kamu datengin org tua nya Seruni Wil biar afdol gitu,, lanjut thor
Yuliana Purnomo
Wiliam emoh ditolak
Yuliana Purnomo
moga aja Miko selalu waspada
Reogkhentir
Ada baiknya datangi kedua orang tua mu Seruni pasti mereka juga merindukan mu semarah marahnya orang tua pasti kan memendam rindu jua pada anak nya
Was pray
luka Krn
dikhianati org yg disayang memang amat sangat sulit sembuh, cinta 100% akan berubah menjadi benci 1000%
Apriyanti
wah hati² kamu Miko SM org² licik yg Uda mau mendekatimu hanya untuk harta,, lanjut thor 🙏
Was pray
miko kuliahnya pindah ke luar negeri aja wiliam biar lebih aman dari jangkauan musuh mu yg ingin menjatuhkan mu, dan juga dari perempuan yg gila harta, tapi dirahasiakan, hnya keluarga
Yuliana Purnomo
Micela hamil anak Kevin tuuh
Yuliana Purnomo
siapa lagi kh ini musuh William??
Reogkhentir
Jauh api dari panggang makanya jadi wanita walau gila harta tetap jaga kehormatan kalau sudah begini semakin runyam kan mana lagi orang yang diharapkan sudah bangkrut mendekati kere...... masih setiakah cinta mu kalau Kelvin pasti akan terima untuk menumpang hidup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!