NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Tuan Edward

Pengantin Untuk Tuan Edward

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pengantin Pengganti
Popularitas:416k
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Di pungut oleh Ayahnya untuk menggantikan adik tirinya menikahi anak haram dari keluarga ternama.

Dia di tolak mentah-mentah oleh anak haram keluarga ternama itu, tapi pada akhirnya dia tetap menikah.

Dia harus menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak menyenangkan karena suaminya begitu membenci dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Amaya menangis sejadi-jadinya setelah Edward meninggalkan kamar itu dengan mimik wajahnya yang terlihat begitu puas. Padahal, dia tidak melakukan kesalahan apapun, tidak menyinggung serta menyakiti perasaan Edward dengan kata-katanya bukan?

Air mata Amaya berjatuhan membasahi wajahnya, luruh menetes di atas lantai marmer. Hatinya merasakan perih yang teramat, tubuhnya sakit dari ujung kaki ke ujung kepala. Egonya yang terluka tak lagi bisa memiliki kemampuan untuk berkata, semua akan baik-baik saja! seperti biasanya saat dia mengalami kesakitan atau kesulitan dalam hidup.

Tidak ada penghinaan yang lebih menyakitkan dibanding apa yang dia dapatkan karena Edward, tidak ada luka dan rasa sakit hati yang begitu dalam dari pada tubuhnya yang tak lagi murni.

Beberapa saat yang lalu.

Amaya menitihkan air mata dengan tatapan memohon. Dia tidak bisa berbicara karena saat itu, bibirnya dibungkam dengan kain yang entah kain apa. Sedangkan kedua tangannya ditahan di atas kepalanya, dan tanpa berkedip sama sekali Edward melepaskan pakaian yang di gunakan Amaya, merobeknya tak perduli seberapa mahal pakaian itu.

Jutaan air mata yang menetes dari kedua mata Amaya seolah tak memiliki arti sama sekali bagi Edward. Tubuhnya yang telah polos tanpa busana sudah benar-benar menghancurkan harga dirinya, di tambah lagi dia harus melihat milik Edward secara tak sengaja saat Edward melepaskan pengait celana dan menurunkannya untuk mengeluarkan miliknya.

Adakah penghinaan yang lebih menyakitkan dari itu? Sungguh, hanya Amaya seorang yang tahu bagaimana terlukanya dia hingga tak lagi memikirkan apapun selain menginginkan kematian.

"Ugh! Emh!" Pekik Amaya kesakitan.

Sungguh, sakit yang amat baik secara fisik maupun batin saat Edward memaksakan miliknya untuk masuk kedalam milik Amaya dengan tidak berperasaan, serta wajah seolah begitu menikmati perlakuan tidak senonohnya terhadap Amaya.

Kenapa tidak kau bunuh saja aku?!

Batin Amaya di dalam hati karena tak bisa lagi mengatakan apapun menginginkan apapun saat itu.

Edward tersenyum terus menunjukkan wajah tak bersalahnya sama sekali sama dia melakukan apa yang ingin dia lakukan kepada Amaya. Dia terlihat begitu menikmati, entah bagian mana yang dia nikmati. Mungkin tangisan Amaya, atau rasa dari apa yang sedang dia lakukan.

Setelah Edward selesai dengan apa yang ingin dia lakukan, dia segera bangkit dari posisinya dan membenahi pakaiannya. Edward menoleh menatap wajah Amaya yang masih saja menangis, sedangkan kain yang melilit mulutnya kini sudah bisa ia buka sendiri karena tangannya tak lagi ditahan oleh Edward.

Amaya menatap Edward dengan tatapan penuh kemarahan lalu berkata, "dasar bajingan! Kalau kau membenci keluarga Dorent, Kenapa kau melampiaskannya kepadaku?! Aku, adalah anak haram, aku adalah sebuah kotoran bagi mereka! Aku bersumpah, dengan tanganku sendirilah aku akan membalas apa yang kau lakukan padaku!"

Edward tersenyum lagi-lagi dan sama sekali tak menunjukkan wajah bersalah sama sekali. Edward kembali menoleh menatap wajah Amaya setelah dia selesai membenahi penampilannya lalu berkata, "Apakah kau tidak ingat bahwa aku sudah membelimu dari keluarga Dorent? Barang yang sudah aku beli, tentu saja aku akan gunakan dengan sangat baik apalagi barang yang aku beli itu harganya sangat mahal."

Amaya mengepalkan tangannya. Tentu saja dia sangat marah mendengar ucapan Edward yang menyamakan dirinya dengan sebuah barang. Walaupun memang benar penipuan itu berakhir dengan Edward yang dirugikan secara keuangan cukup banyak, lalu kenapa harus Amaya yang menanggung semua itu? Tidak kah Edward berpikir bahwasanya, jelas Amaya juga tidak ingin menjadi barang yang digunakan oleh keluarga Dorent untuk menipunya?

"Mau aku apakan barang yang aku beli, tentu saja itu adalah hak ku bukan?" Tanya Edward dengan tatapan menghina lalu kembali berkata, "ah! Aku jadi memiliki ide, bagaimana jika aku menjual barangku untuk sekali pakai dan memuaskan para pria hidung belang di luaran sana?"

Ucapan Edward barusan benar-benar seperti sambaran petir dan juga kiamat bagi Amaya. Bagaimana bisa dengan mimik wajah yang begitu serius Edward mengatakan akan menjualnya kepada orang atau pria di luaran sana sebagai pemuas sekali pakai? Penghinaan yang sedalam itu, bagaimana mungkin Amaya bisa menerimanya?

Amaya menggigit bibir bawahnya. Matanya tak lagi bisa meneteskan air mata seperti sebelumnya karena, kemarahan yang dirasakan sudah benar-benar memuncak hingga dia tak lagi ingin meneteskan air mata. Kebencian di dalam hatinya untuk Edward sudah benar-benar menggunung, dan Entah dengan cara apa kebencian itu bisa menghilang dari dalam hatinya.

Melihat ekspresi Amaya, Edward benar-benar terkekeh seolah dia begitu menikmati dan bahagia bisa melihat ekspresi Amaya yang begitu penuh dengan kemarahan namun tak dapat melakukan apapun. Edward membuang nafasnya setelah lelah dia tertawa sembari menatap Amaya lalu berkata, "apa aku sangat marah mendengar ucapanku barusan? Kalau kau memang marah dan tidak bisa menerimanya, bukankah seharusnya kau melampiaskan kesalahanmu kepada keluarga Dorent? Kalau saja dia tidak menjualmu padaku, menggunakan mu untuk menipuku, mana mungkin kau akan mengalami semua ini? Yah, tapi sepertinya aku juga tidak ingin berbohong bahwa, rasamu memang lumayan."

Amaya semakin menekan bibir bawahnya yang sejak tadi dia gigit hingga tanpa sadar mengeluarkan darah dan dia tidak merasakan sakit apapun selain rasa sakit hati yang begitu mendarah daging.

Setelah menyatakan semua itu, Edward meninggalkan kamar pergi entah ke mana, Amaya sama sekali tidak perduli dan tidak ingin tahu. Dia hanya sibuk mengutuk dan menyumpahi Edward di dalam hatinya agar mendapatkan kemalangan yang tidak ada habisnya.

Begitu keluar dari kamar Amaya, Edward langsung berjalan sembari berpegangan pada dinding rumah karena sejak tadi dia benar-benar menahan tubuhnya yang lemas karena terlalu banyak minum alkohol, di tambah lagi ada orang atau pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba menjebaknya dengan memasukkan obat perangsang di dalam minumannya.

Begitu sampai di ruang pribadinya yang biasa dia gunakan untuk bekerja di rumah, Edward langsung saja mengambil posisi duduk dengan menyandarkan punggungnya. Wajahnya menatap ke langit-langit kamarnya dengan segala pemikiran.

"Sial! sepertinya aku harus benar-benar berusaha dengan sangat baik untuk melupakan apa yang terjadi tadi. Aku harus cepat tidur, kepalaku pusing dan sakit!" kesal Edward bergumam seorang diri.

Beberapa saat kemudian.

Edward terbangun dari tidurnya yang sejak tadi berada dalam posisi duduk menyandar di kursi kerjanya. Tak ingin membuang waktu karena dia harus segera mengambil konsentrasinya kembali, mengerjakan apa yang benar-benar perlu untuk dia kerjakan. Edward berjalan cepat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, berharap semua yang terjadi hari ini juga dapat dia lupakan dengan cepat.

Setelah Edward selesai dengan mandi dan juga pakaiannya, segera dia menghubungi Lukas karena ada banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan asisten sekretarisnya itu.

1
S.L
sadis thor ceritanya diberikan obat dan dibuat terhina.... sampai jilat sepatu....cerita apa ini.....nd ad lain sadis .....
S.L
sadis thor ceritanya diberikan obat dan dibuat terhina.... sampai jilat sepatu....cerita apa ini.....nd ad lain sadis .....
S.L
edward lakilaki sinting. amaya ....thor adalei penderitaan amaya yg lebih menjijikkan....
S.L
ada lei lakilaki model edward....
S.L
Edward kayak perempuan jadijadian masa kelakuan sama perempuan...
lamalama jadi malas baca.
Yudith Lahay
Sangat bagus
Nabilah Afifah
ada lanjutannya ga? kisah violet gitu
Aneke Laoh
Luar biasa
dreamy
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
BGS Liking
ceritax berputar2 ngaktau kapan ada perlawanan dari amaya
BGS Liking
ceritax nga jelas berputar² begitu jadi ngak mood bacax
Dhilla Yulianingnong
typo nya parah
Reski Rezki
sampai di bab 20 critax msih gitu² aja
Merryatti
Luar biasa
Pasikah CwElosbes
bagus
syahira alifa
dasar gak tau malu,, setelah menolak habis²an sekarang mau mendekati lagi setelah tau kalo Edward kaya... dasar matre
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop
Elisabeth Ratna Susanti
udah ada notif end dan aku baru sampai sini. like 😍👍
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
makasih banyak kak Dewi ,maaf AQ nabung babnya🙏🙏
Semoga sukses selalu n lancar rejekinya🤗🤗🤗 ❤️❤️❤️🤲🤲🤲👍👍👍💪💪💪😘😘😘
Naviah
ya ampun baru buka aplikasi novelnya udah tamat aja 😭 belum rela kalau tamat thor, ada boncaph gak thor 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!