Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 26
"daren!"
joana berteriak saat bangun pagi dan melihat yang terjadi padanya
"astaga berisik sekali teh" daren merasa sedang berada dirumah dan sedang dibangunkan oleh art nya
"daren bangun!" joana memukul daren dengan bantal agar terbangun dari tidurnya
"ada apa sih" daren membuka matanya dan betapa terkejutnya dangan apa yang dilihatnya
pagi-pagi membuatnya senam jantung mendengar teriakan wanita yang dianggapnya art namun kali ini joana, ya keduanya ada dalam satu ranjang yang sama dan satu selimut yang sama
"astaga joana, apa yang kamu lakukan?" daren menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya namun joana juga melakukan hal yang sama
keduanya berfikir sejenak
flashback on
"daren temani saya " ajak joana yang menghubungi daren setelah dikecewakan oleh arsen
joana pergi meninggalkan rumah dan meminta agar daren menemaninya, orang yang paling mengerti dan juga sangat peduli pada joana hanya daren selama ini
"baiklah, share loc" jawab daren yang menebak jika joana sedang kesal dengan kakaknya dan sebagai adik dan calon ipar yang baik daren harus menjaga joana
daren datang ke tempat di mana joana ingin ditemani, namun sudah terlalu banyak minum dan membuatnya mabuk. daren yang tak mau hanya datang dan menemani pun ikut minum dan mulai menari bersama dengan joana hingga malam
"ayo pulang, menyusahkan saja kalian ini" ucap daren memapah joana dan dibawanya ke mobil
didalam mobil joana terus berbicara sendiri seperti orang tak waras
"andai kamu mau melihatku kak, akan kupastikan kamu bahagia" ucap daren pada joana yang tak sadarkan dirinya karena mab*k, selama ini memendam perasaan begitu dalam pada joana yang sudah dijodohkan dengan kakaknya. daren hanya bisa pasrah dan mengalah, hatinya sakit saat kakaknya membuat wanita yang dicintainya menangis ataupun sedih
"hei anak kecil, aku mendengar ucapanmu" joana tiba-tiba menangis
"kenapa arsen jahat, jahat banget sama aku" joana masih belum berhenti
"tapi....tapi,,, tapi sebenarnya aku tak begitu menyukai pria jahat itu. aku lebih menyukaimu sejak dulu! andai saja kamu pemilik perusahaan kita pasti akan dijodohkan" ucap joana
daren mendengar satu persatu ucapan joana " kak jo, em kamu suka sama aku? sejak kapan?" daren ingin mendengarkan ucapan dari mulut joana yang membuatnya senang
"heh, bod*h! apa kamu tak bisa lihat jika aku sangat....sangat menyukaimu sejak dulu, dulu sekali" joana tertidur setelah kelelahan dengan ocehannya
daren sangat senang malam ini dan tak jadi mengantarkan joana pulang, daren membelokan arah mobilnya menuju apartemen miliknya dan membawa joana untuk bermalam disana
awalnya daren hanya melepas baju joana karena terkena mu*tahnnya sendiri, namun joana yang tanpa sadar mencium daren dan keduanya tanpa sadar melakukan hal yang tak diinginkan
flashback off
"daren apa kamu bod*h? kenapa membawaku kemari bukannya diantar pulang" ucap joana yang merasakan pusing dan tak mengingat kejadiannya semalam dengan jelas
"sudahlah jo, jangan ditutupi lagi" ucap daren yang memanggil joana tanpa kata kak seperti sebelumnya
"jangan kurang ajar ya daren!" joana menarik selimut dan memunguti pakaiannya
"saya sudah tahu semuanya, saya rasa kak arsen akan mengerti" ucap daren meminta agar joana menyerah pada kakaknya dan melanjutkan hubungannya dengan daren
"jangan konyol" joana masih mengelak
"perusahaan? akan saya dapatkan jika kita bersama" ucap daren membuat joana menghentikan langkahnya
"kita lupakan semua ini" joana meninggalkan daren yang masih terdiam membeku tak mampu untuk menahan joana yang tetap pergi
"aku mencintaimu" daren mengejar joana yang sudah diambang pintu
menariknya kembali masuk ke dalam dan memeluknya " akan kulakukan apapun agar kamu memilihku" daren menjadi serakah kali ini. dan cintanya harus diperjuangkan
"buktikan dulu dengan ucapanmu tadi, waktunya hanya tinggal satu bulan lagi" ucap joana mencium bibir daren dan meninggalkannya
****
"darimana nak?" bu avanti menunggu daren pulang ke rumah sebelum pergi ke butik
Daren terlihat kusut ketika tiba dirumah dan duduk disamping ibunya
"ma, mau nikah" ucap daren tiba-tiba
"kamu tuh darimana? Kenapa pulang langsung minta nikah" bu avanti kaget mendengarnya
Belum pernah daren mengenalkan pacarnya sejak pulang dari luar negeri, tentu saja bu avanti terkejut
"kalau kita mencintai calon milik orang lain boleh ma?" daren makin ngelantur bicara pada ibunya
"bik saroh, tolong ambilkan air satu ember" ucap bu avanti
"buat apa nyonya?"
"buat nyiram daren, sepertinya kebiasaan buruknya kambuh lagi dan butuh disiram biar sadar, awas mama mau kerja daripada dengerin ocehan ngga jelasmu itu" bu avanti beranjak dan merapihkan bajunya meninggalkan daren
"mama! Ma" daren memanggil mamanya namun tak didengar
Daren masuk ke kamarnya untuk bersiap ke kantor lalu dia teringat dengan ucapan kakeknya dulu
Daren menemui kakek tamrin sebelum berangkat kerja " kek, bisa bicara sebentar?" daren mengetuk pintu kamar kakeknya
"masuklah, ada apa?" tanya kakek tamrin
Sejak saat kakek tamrin meminta daren mengambil alih perusahaan daren malah menjauhi sang kakek daripada menjauhi kakaknya
"sudah kamu pikirkan matang-matang?"
"kakek tahu apa yang ingin daren katakan?" daren tak menyangka jika kakeknya benar-benar berharap daren meneruskan perusahaan keluarganya dibandingkan kakaknya
"saya mau kek, bantu daren" ucap daren penuh keyakinan, cintanya pada joana akan diperjuangkan saat ini
Jika daren mengurus perusahaan maka arsen masih bisa mengelola perkebunan milik kakeknya yang sangat luas dan total asetnya juga tak kalah dengan perusahaan
Daren akan meminta kakaknya mengalah kali ini untuknya demi cinta daren pada joana
"baiklah, kakek senang mendengarnya. Kamu memang cucu satu-satunya yang kakek miliki" ucap kakek tamrin
"maksud kakek?" daren tak mungkin salah dengar jika sang kakek menyebutnya cucu satu-satunya, apa maksud ucapan kakeknya
"sudah saatnya kamu tahu nak, sebenarnya arsen bukanlah anak dari papamu. Dia hanya menjaga tempatmu sampai kamu siap jadi ambil apa yang sudah seharusnya menjadi milikmu" ucap kakek tamrin
Daren semakin tak mengerti "jadi kakak anak siapa?"
"anak dari ibumu dan selingkuhannya, papamu menutupi semuanya agar arsen dan ibumu tak malu,
Yang berhak atas semua ini adalah kamu sebagai penerus kandung kakek dan papamu, percayalah hanya kakek yang benar-benar menyayangimu dan menginginkan yang terbaik untukmu"
Ucapan kakek tamrin terus terekam dalam memori daren, selama ini sang mama selalu membela kakaknya dan meminta daren untuk mengalah
Daren tak habis pikir kenapa mamanya tega menyakitinya dan papanya selama ini
"tenang saja kek, daren akan balas mereka yang sudah berkhianat" daren menyimpan dendam saat ini untuk sang kakak
yang selama ini seolah pelindungnya namun telah merebut apa yang seharusnya jadi miliknya
"kakek akan selalu mendukungmu daren, ingat itu" kakek tamrin menepuk pundak daren dengan bangga