"People come and go, but someone who is compatible and soul mates with you will stay"
Dengan atau tanpa persetujuanmu, waktu akan terus berjalan, sakit atau tidak, ayo selamatkan dirimu sendiri. Meski bukan Tania yang itu, aku harap menemukan Tania yang lain ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Let's Dating
Mereka berdua pergi ke sebuah mall, berjalan beriringan tanpa bersentuhan dan berhenti disebuah coffee shop.
"Joon Youngah. Aku masih kebingungan. Sejak kemarin sampai hari ini. Kenapa kamu ajak aku pacaran padahal kita kenal seminggu aja belum. Semudah itu kah pacaran dan membuka hati untukmu dokter Jung?", heran Tania tapi dengan nada bercanda.
"Karena kamu Tania."
"Apa ada yang namanya Tania yang membekas banget di hati kamu?", asal Tania menggoda Joon Young.
Deg
Pria jangkung itu terdiam dan sedikit terkejut. Tania tidak terlalu bodoh untuk membacanya. Hatinya agak sedikit mencelos melihat hal itu, tapi mengingat status mereka yang bahkan disebut pendekatan saya belum sampai, rasanya aneh jika ia memiliki rasa cemburu, marah, kesal, dan yang lainnya.
"Joon Youngah."
"Oh?"
"Jangan terlalu buru-buru. Entah sesakit apapun yang pernah kamu lalui, seingin apapun kamu dengan aku karena namaku Tania, tenanglah dulu. Aku ngga mau dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya. Aku juga belum selesai, bahkan memulai untuk selesai aja belum. Pelan-pelan saja."
"Maaf Tania, maaf. Just give me a chance. Ayo kita mulai pelan-pelan, I'll treat you better. Aku akan belajar bahasa lebih banyak supaya kita bisa bicara lebih leluasa dan nyaman. Jessie nuna told me everything."
"Nuna? Udah sedekat itu?".
"Dia baik dan peduli. Dia juga mau mau saja aku panggil nuna."
"Let me thinking about it, it's too fast."
"Aku akan menunggu."
🌼🌼
Acara dating berakhir, Tania mengarahkan Joon Young mengendarai mobilnya ke apartemen studio miliknya, rasanya egois jika hanya ia yang mengetahui tempat tinggal Joon Young.
"Ini rumah aku. Ayo masuk."
"May I."
"You may. Kajja." ajak Tania dengan senyumnya.
Ruangan yang tidak terlalu besar, lima kali lipat lebih besar ruang tamu Joon Young jika dibandingkan. Ada queen size bed yang ditata rapi didekat Jendela agar mendapat sinar matahari langsung. Satu ruangan tak bersekat yang menyatu dengab pantry, lemari dengan pintu slide dengan banyak foto yang ditempeli di cerminnya, sofa kecil muatan dua orang yang di taruh di pojok ruangan dan Joon Young duduk di atasnya. Ia di suguhi cappucino kalengan oleh Tania, karena hanya itu yang ia punya di kulkasnya.
"Joon aku cuma punya ini di kulkas, aku lupa belanja stok tadi."
"It's okay."
Tania kemudian masuk ke dalam toilet beberapa menit dan kembali dengan tampilan yang lebih nyaman. Kaos oversize dengan celana pendek rumahan di atas lutut.
"Cantik sekali makhluk ini." batin Joon Young meski ekspresinya datar.
"Nanti dressnya aku balikin setelah di cuci ya."
"It's okay. You can have it."
"Emang adik kamu ngga keberatan? Aku suka sih dressnya gemes."
"Ngga apa, dia ngga keberatan berbagi barang. Apalagi orangnya seperti kamu."
"Aku? Gimana?"
"Yeppo." balas Joon Young kali ini dengan senyum lebar.
"Kalau aku memang secantik itu kenapa kecantikan ku itu ngga bernilai sama sekali ya? Heran. Ngga di hargain, cuma dimanfaatin. Berarti kurang cantik Joon Youngah." kekeh Tania miris.
Joon Young pun terdiam, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa mengingat orang lama masihlah pemenangnya. Orang yang menyakiti masih memegang kendali.
"Boleh ngga kita kencan sehari ini aja. Tadi ngga sengaja waktu di apart kamu aku merhatiin kulkas kamu juga ngga jauh beda dari punyaku, kosong, ngga ada tanda-tanda kehidupan. Ayo grocery date Joon Youngah."? ajak Tania.
"Okay."
Jelas Joon Young tersenyum lebar menyanggupinya. Meski bukan kencan sungguhan, ia juga ingin merasakan bagaimana rasanya grocery date. Jelas sejenak ia mengingat Tania aka Jenny, ketika ia tidak sengaja melihat Jenny dan Jojo berbelanja kala itu di toserba, ia membayangkan akan seseru apa jika ia melakukannya juga dengan pacarnya kelak.
Dan disini lah ia sekarang, melakukan grocery date dengan seseorang yang juga bernama Tania, tapi bukan pacar.
Pria jangkung itu malah jadi pusat perhatian disetiap langkahnya. Tidak munafik, Tania mengakui dalam hati, betapa sempurnanya fisik manusia yang secara random ia temukan ini.
"Gua udah beneran suka apa euforia karena abis sakit hati aja sih ini? Masa iya baru semingguan udah mup on Tan, gampangan banget lu." dumelnya dalam hati.
Baru lima menit ia mengupload satu foto itu, rekan kerjanya langsung heboh, pasalnya Tania tidak pernah terbuka soal kedekatannya dengan siapapun termasuk Bryan sekalipun. Tidak pernah memvalidasi kemana-mana apalagi sampai posting ke sosmed. Bahkan hanya Khael yang tahu bahwa Tania punya pacar dulunya.
@itskhael Apakah kiamat sudah dekat? Syok saya 😖
@anggiyeay Tan, apenih, lu gebrakan baru kaga ngajak ngajak, jahat amay
@nandaholy klarif cepetan mba, kita ovt 😭
@citra wopp ada yang baru nih, tumben, keknya emang bener kata Khael, kiamat udh deket nih
@stevanie bisakah anda menyingkirkan cakar kucing syaland itu, ga jelas fotonya anj, gue kepo mampus
Entah kemasukan setan apa ia hari ini, bisa-bisanya ia memposting foto pria tiba-tiba di b*tchtagram miliknya.
*ps : B*tchtagram, nama sosmed yang dipakai di Timio Universe*.
Tania cekikikan melihat ponselnya, Joon Young mendekat.
"Joon aku post foto kamu, ngga papa ya. Lucu aja. Tapi aku pakein stiker kok, ngga akan ada yang tahu itu kamu."
"Kenapa pake stiker? Kamu mau menutup wajah tampanku ini?", serunya dengan wajah aneh.
"Ntar kapan-kapan aku post yang asli. Liat nih bacain komen temen-temen aku, mereka pada syok, soalnya aku ngga pernah gitu sebelumnya. Heheh."
"Ever?" ragu Joon Young.
"Hmm, ever. Ayo ke kasir, kayaknya udah cukup. Kamu juga udah cape kayanya."
"Aku yang bayar ya, kemarin kan kamu sudah bantu aku." tawar Joon Young.
"Ngga usah Joon. Aku bisa bayar punyaku sendiri. Kita bayar masing-masing aja." tolak Tania halus.
"Kalau kamu tolak, berarti hari ini kita resmi pacaran." putus Joon Young.
"Okay, kamu yang bayar kalau gitu." Tania spontan melepas troli pada Joon Young diikuti tawa khas pria itu, merasa lucu dengan reaksi Tania.
"Lain kali kalo kita belanja, aku yang bayarin ya." Tania menawarkan alternatif lain.
"Deal."
Ada sepasang mata yang menatap tajam di kejauhan, bahwasanya semua yang terjadi hari ini tidak luput dari pandangannya. Ia sudah menunggu di mobilnya tidak jauh dari rumah Tania sejak subuh hanya untuk melihat gadis itu.
Tapi yang ia lihat malah pria tinggi dengan mobilnya mengantarkan Tania masuk hingga ke dalam rumah. Tidak lama mereka keluar bersama lagi, berbelanja bersama. Bahkan Tania sampai memposting foto pria itu di sosmednya, hal yang sama sekali tidak pernah Tania lakukan semasa masih bersamanya. Runtuh sudah pertahanannya.
"Beginikah rasanya menyadari setelah terlambat, Boo?"
.
.
.
Tbc ... 💜