NovelToon NovelToon
Antara Benar Dan Salah

Antara Benar Dan Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Debi Andriansah

Debi menuruni jalan setapak yang menuju rumahnya dengan langkah cepat. Matahari mulai tenggelam, memberi warna keemasan di langit dan menyinari tubuhnya yang lelah setelah perjalanan panjang dari Sarolangun. Hawa desa yang sejuk dan tenang membuatnya merasa sedikit lebih ringan, meskipun hatinya terasa berat. Liburan semester ini adalah kesempatan pertama baginya untuk pulang, dan meskipun ia merindukan rumah, ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan setiap kali memikirkan Ovil.

Debi sudah cukup lama tinggal di Sarolangun, bersekolah di sana sejak awal tahun ajaran baru. Sekolah di kota jauh berbeda dengan kehidupan di desa yang sudah dikenalnya. Di desa, segalanya terasa lebih sederhana. Namun, setelah dua tahun menjalani kehidupan kota, ia merasa bahwa dirinya sudah mulai terbiasa dengan keramaian dan rutinitas yang cepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debi Andriansah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rencana untuk kapit

Pagi itu, Debi duduk bersama Ras dan Redi di sebuah warung kecil di dekat sekolah. Mereka sedang menyusun rencana untuk menghentikan gangguan Kapit tanpa harus membuat situasi semakin buruk.

“Aku nggak mau Kapit terus ganggu aku dan Ovil. Tapi, aku juga nggak mau sampai harus memutuskan hubungan pertemanan dengan dia,” kata Debi dengan nada cemas.

Ras mengangguk. “Aku ngerti, Deb. Tapi kita harus hati-hati. Kapit itu tipe orang yang nggak mudah menyerah kalau dia sudah menginginkan sesuatu.”

Redi tersenyum tipis sambil menyeruput kopinya. “Kapit itu teman kita juga. Kita coba buat dia sadar tanpa harus mempermalukannya. Aku punya ide.”

---

Pendekatan yang Tidak Terduga

Rencana mereka sederhana: mereka akan mengajak Kapit untuk berbicara dengan jujur. Tapi, Ras punya tambahan. “Deb, kita harus buat dia berpikir bahwa kehadirannya bukan hanya merusak hubunganmu dengan Ovil, tapi juga hubungan pertemanan kita semua.”

Debi sedikit ragu, tetapi akhirnya setuju. Hari itu, mereka mengatur pertemuan dengan Kapit di sebuah taman yang sepi.

Kapit datang dengan penuh percaya diri, mengira pertemuan itu adalah kesempatan bagi Debi untuk menjelaskan perasaannya. Tapi begitu ia sampai, ia melihat Ovil, Debi, Ras, dan Redi sudah menunggunya.

“Kapit, kita butuh bicara,” ujar Ovil dengan nada serius.

Kapit tersenyum sinis. “Oh, jadi ini semacam intervensi?”

---

Konfrontasi Langsung

Debi mengambil langkah pertama. “Kapit, aku tahu kamu punya perasaan padaku. Tapi aku sudah bilang sebelumnya, aku mencintai Ovil. Aku nggak pernah punya perasaan lebih untukmu selain sebagai teman.”

Kapit mengangkat bahu. “Aku cuma ingin kamu bahagia, Deb. Tapi aku nggak yakin Ovil bisa memberi itu.”

Redi menyela dengan nada tegas. “Kapit, kamu teman kami sejak lama. Tapi kamu juga harus sadar, tindakanmu ini sudah melampaui batas. Kamu bukan hanya mengganggu Debi, tapi juga hubungan pertemanan kita semua.”

Ras menambahkan. “Kamu tahu bagaimana perjuangan Debi dan Ovil selama ini. Kenapa kamu malah memperkeruh keadaan?”

Kapit akhirnya terdiam. Wajahnya menunjukkan sedikit rasa bersalah, tetapi ia masih mencoba bertahan dengan argumennya. “Aku cuma ingin yang terbaik untuk Debi.”

Ovil maju selangkah. “Kalau kamu benar-benar ingin yang terbaik untuk Debi, kamu harus belajar menerima bahwa dia sudah memilih. Dan aku akan lakukan apa pun untuk membuatnya bahagia.”

---

Kapit Menyerah

Kapit menarik napas panjang dan akhirnya mengangguk. “Oke, aku salah. Mungkin aku terlalu egois. Tapi, sulit bagiku untuk hanya melihat tanpa melakukan apa-apa.”

Debi tersenyum tipis. “Aku tahu ini nggak mudah, Kapit. Tapi aku harap kita bisa tetap berteman tanpa ada perasaan yang memberatkan.”

Kapit tersenyum pahit. “Aku akan mencoba. Tapi beri aku waktu, Deb. Untuk sekarang, mungkin aku butuh jarak.”

Mereka semua mengangguk, menghormati keputusan Kapit. Setelah itu, Kapit pergi, meninggalkan mereka dengan perasaan campur aduk.

---

Cinta yang Kembali Tenang

Setelah kepergian Kapit, Ovil dan Debi merasa lebih lega. Meski hubungan mereka kembali diuji, mereka berhasil melewatinya bersama.

“Terima kasih sudah percaya sama aku, Vil,” kata Debi saat mereka berjalan pulang.

Ovil menggenggam tangan Debi. “Aku tahu hubungan ini nggak akan mudah, Deb. Tapi aku percaya, selama kita saling mendukung, kita bisa melewati apa pun.”

Namun, ujian cinta mereka belum selesai. Dalam bab berikutnya, sebuah kejutan besar dari masa lalu Ovil akan kembali mengancam hubungan mereka. Apa yang akan terjadi?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!