Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 10
Setelah melaksanakan sarapan bersama para keluarga Tanoearja,mulai bergerak melakukan aktifitasnya masing masing.tepat saat sang Nyonya besar juga ikut berdiri tapi dia merasa lemas dan seperti lumpuh disetiap persendiannya.
"Bunda kenapa,apa baik baik saja"khawatir Nyonya Utari.pada sang mertua.yang tiba tiba lemas dan seperti tidak bisa bergerak.
"Sayang apa ada yang sakit,apa kau terluka ?"tanya beruntun Tuan Barra beruntun,kerena panik.tidak seperti biasanya,istrinya ini selalu menjaga kesehatannya jadi tidak mungkin kan tiba tiba istrinya lumpuh.
"Bunda tidak apa apa,hanya merasa lemas dan sepertinya aku tidak enak badan"tutur nyonya Talita.dia juga bingung dengan tubuhnya.tidak seperti biasa.
"Aku akan menelpon Dokter pribadi kita dulu"Ucap Tuan Dariano seraya mengambil ponsel genggam dalam kantong celana bahan yang dikenakan.setelah menemukan kontak dengan Bayu,dia langsung mendialnya.
"Hallo bay,bisa langsung kerumahku.ibu sedang sakit segera,atau kau akan ku pecat"Titah Tuan Dariano tak ingin dibantah dan tanpa mendengarkan lawan bicara disebrang sana.dia langsung mematikan panggilan sepihak.
{memang bos sialan,jika dia bukan bosku sudah kutendang pantatnya}gerutu Bayu dalam hati.sepanjang jalan terdengar gerutuan dan makian Bayu untuk Tuan Dariano.
"Selamat pag-"belum selesai dia berbicara kembali sudah dipotong perkataanya.{sabar orang sabar uangnya banyak}→ucapnya dalam hati menguatkan diri untuk tak berkata kasar pada orang didepannya ini.
"cepatlah paman,sungguh lamban nenek ku sendang kesakitan"Ya yang memotong ucapan Dokter Bayu adalah Altha anak bungsu Tuan Dariano.sedangkan sang Dokter hanya mampu menghela napas sabar.
"Tuan mohon izin untuk memeriksa Nyonya Talita"izin Dokter Bayu,jika tidak izin maka tangannya taruhannya.
"hm,silahkan"itu jawaban dari Tuan Barra.ya singkat padat silahkan.
"Apa yang Nyonya konsumsi tadi pagi pada waktu sarapan,atau sebelum sarapan"tanya Dokter Bayu memulai pemeriksaan,dari denyut jantung,hingga tekanan darah,
"Tidak ada,Bunda hanya meminum teh camomile setelahnya sarapan pagi.dan sayur serta lauknya tidak ada yang aneh"Jawab Nyonya Utari,mewakili nyonya Talita yang sangat lemas bahkan bicara saja tidak sanggup.
"mungkin disebabkan oleh makanan atau minumannya,lebih baik dibawa kerumah sakit saja.agar lebih mudah ditangani dan kita tahu apa penyebabnya"tutur Dokter Bayu,karena setelah dia cek tampak normal tidak ada yang aneh.
"Baiklah kita akan segera kerumah sakit,Bagas siap mobil kita berangkat sekarang"Titah Tuan Barra,dia tidak tenang takut terjadi hal hal yang tidak di inginkan.
Sekarang mereka menunggu dengan cemas di depan ruang UGD,di rumah sakit ternama Wijatra Hospital.Sudah satu jam lamanya mereka menunggu namun dokter juga belum keluar dari ruangan itu.
Tepat setelah satu jam setengah mereka menunggu akhir Dokter yang dan suster keluar yang menangani Nyonya Talita.
"Bagaiman keadaan istri saya Dok ?"Tanya Tuan Barra,dengan nada cemas yang terselip.
"Nyonya Talita mohon maaf jika apa yang kami sampaikan akan menyinggung Tuan dan Nyonya,dengan berat hati kami Mengatakan kalau Nyonya Talita terkena Stroke "Papar Dokter Bayu.
"Bagaimana bisa Dok,apa pemicunya"Tanya Nyonya Utari linglung,bak disambar petir disiang bolong berita ini sungguh mengejutkannya tidak semuanya pun ikut terkejut.
"Makanan yang dikonsumsi Nyonya Talita yang menyebabkan Gula Darah nya naik.baiklah kami akan memindahkan Nyonya Talita keruang-"jelas sang Dokter.dan belum selesai Dokter menjelaskan sudah dipotong Kemabali perkataan nya.
"VVIP"sahut Tuan Dariano dia ingin yang terbaik untuk ibunya.
"baiklah,jika ingin menemuinya hanya satu orang karena kami masih terus memantau kondisi Nyonya Talita"terang Dokter Bayu.