Lin Lianwei, seorang perampok dan ketua bandit dari kota X, tiba-tiba mendapati dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis desa bernama Lin Yuelan, gadis yang lemah dan malang, yang baru saja mengalami pelecehan oleh seorang pria tak dikenal.
Dalam kesakitan dan keputusasaan yang mendalam, Yuelan memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke sungai. Namun, alih-alih kematian, justru jiwa Lin Lianwei yang masuk ke dalam tubuh Yuelan pada saat genting itu.
Selama tiga bulan pertama, Lianwei mencoba memahami kehidupan barunya sebagai Lin Yuelan. Ia berusaha untuk bangkit dari tragedi yang dialami dan menjalani kehidupan baru ini dengan penuh kehati-hatian. Tetapi, sesuatu mulai terasa aneh. Tubuh barunya menunjukkan gejala-gejala yang membuatnya khawatir. Setelah mencari tahu, Lianwei pun terkejut mengetahui bahwa dirinya hamil.
Dengan ketidakpastian tentang siapa ayah dari anak yang dikandungnya, Lianwei merasa sangat kebingungan. Mampukah dia melewati situasi yang rumit ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIGA PENJAGA RAHASIA
Lin Yuelan berniat untuk kembali ke kota, namun dia merasakan ada beberapa sosok yang mengikutinya dalam gelap. Karena orang-orang itu tidak memiliki niat buruk, Lin Yuelan sengaja tidak mempermasalahkannya.
Dia masih berjalan dengan santai, sambil sesekali singgah membeli beberapa buah-buahan segar yang di jual oleh orang-orang di sepanjang jalan.
"Nona, cobalah buah apel ini, sangat manis dan berair. Jika anda menginginkannya, bibi akan menjual dengan harga yang sangat murah, 10 tael tembaga untuk 1 pon buah." ucap seorang wanita berusia 40 tahun, dia menggunakan pakaian kasar dan bertambal.
Lin Yuelan melihat apel-apel itu, warnanya merah segar, sepertinya baru saja di petik dari pohon. "Berikan aku dua pon,"
Wanita penjual terlihat sangat bersemangat, "Bibi akan menimbangnya untuk anda,"
Seorang penjual roti kukus juga terlihat sangat tertarik, dia berusaha untuk menawarkan dagangannya pada Lin Yuelan. "Nona, cobalah roti kukus kami, ini empuk dan lezat. 2 tael tembaga untuk bolu kukus isi sayur dan 4 tael tembaga untuk yang isi daging."
Lin Yuelan mengangguk, "Berikan aku dua sayur dan dua daging!"
Pria itu mengangguk, "Aku akan mengemasnya untukmu, nona, acar sayuran ini sangat segar, aku memberimu sedikit untuk mencoba, jika anda merasa ini lezat, anda bisa membelinya lain hari."
Lin Yuelan hanya mengangguk, setelah membayar semua tagihannya, dia kembali melanjutkan perjalanan, hari semakin sore, dia membutuhkan tempat untuk menginap.
Ada beberapa penginapan mewah di kota, namun Lin Yuelan memutuskan untuk mencari yang lebih sederhana, agar tidak mencolok. Saat ini dia belum memiliki banyak uang, sehingga perlu untuk berhemat.
Namun saat dia melewati jalan gang yang sempit, beberapa orang tiran lokal muncul dan mengganggu perjalanan gadis itu. "Hai nona, kau terlihat sangat cantik. Kemarilah! Datang dan bermain dengan kami!"
Melihat 5 orang pria jelek di depannya, Lin Yuelan mengerutkan dahi, "Apakah kalian benar-benar datang untuk di hajar? Aku tidak memiliki cukup kesabaran untuk berurusan dengan kalian. Pergilah! Jangan mengganggu jalanku!"
Kelima orang pria itu langsung melotot, salah seorang pria yang bertubuh pendek dan memiliki perut buncit melirik pada pria kurus di sebelahnya. "Bos, sepertinya gadis ini cukup ganas!"
"Hahaha... Apa yang salah? Aku justru lebih suka gadis yang seperti ini, tidak mudah untuk di tundukkan!" jawab pria kurus di sampingnya, dia menatap Lin Yuelan penuh nafsu.
"Gadis, kau sepertinya baru saja datang di kota ini, bagaimana jika aku mengajakmu untuk berjalan-jalan, kita bisa bersenang-senang bersama," ucap pria lainnya, dia hampir saja meneteskan air liur melihat kecantikan Lin Yuelan.
Kelima orang pria itu berjalan mendekat ke arah Lin Yuelan, namun tiba-tiba saja mereka terpental, dengan wajah yang bengkak akibat di hantam oleh serangan keras dari 3 orang pria yang bersembunyi di kegelapan.
Lin Yuelan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, sama sekali tidak terpengaruh oleh orang-orang itu, dia bahkan menyingkir ke samping, kemudian duduk di atas batu sambil melahap buah apel yang di belinya.
"Badjingan! Siapa kau? Keluar dan hadapi kami jika memiliki keberanian!" salah seorang tiran lokal itu meraung, wajah jeleknya menggelap, menjadi semakin jelek dan jelek.
Bang!
Kali ini dia tidak hanya terpental, namun langsung mendapatkan serangan yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Rahang serta ulu hatinya mendapatkan dua kali tinjuan mematikan, sehingga membuatnya meringis dan urat-urat di dahinya muncul. Dia menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya, sambil melirik ke arah empat orang rekannya yang lain.
"Apa yang kalian lakukan? Cepat seret gadis itu! Aku ingin segera menikmatinya!" ucap pria kurus yang merupakan bos mereka.
Namun sebelum keempat pria itu sempat bergerak, mereka kembali mendapatkan serangan tajam, hingga mematahkan beberapa tulangnya.
Kratak...
Kratak...
Krak...
Lin Yuelan tersenyum tipis, tebakannya benar, ketiga orang itu mendapatkan perintah untuk melindunginya, namun dia tidak benar-benar yakin, apakah mereka dikirim oleh Nyonya Zhang atau bukan? Mengingat sebelumnya wanita itu sempat marah besar terhadapnya.
Kelima orang tiran lokal itu akhirnya saling berpandangan, mereka mungkin salah mengganggu orang, gadis ini jelas-jelas memiliki para pengawal rahasia yang berdiri di balik kegelapan, mereka akan menyerang begitu majikannya mendapatkan masalah.
Merasa tidak akan bisa mengalahkan para penjaga gelap, akhirnya kelima orang tiran lokal memutuskan untuk kabur dari sana. Mereka berlari tunggang langgang dengan tenaga yang masih tersisa, tubuh mereka dipenuhi bekas luka, bahkan wajahnya memar dan bengkak seperti babi.
"Nona, apakah anda baik-baik saja?" tanya salah seorang penjaga gelap, akhirnya dia menunjukkan dirinya.
Lin Yuelan hanya tersenyum tipis, "Tidak masalah, terima kasih untuk bantuannya."
Pria itu mengangguk, "Sama-sama."
"Katakan padaku, siapa yang mengirimmu ke tempat ini? Apakah itu nyonya Zhang?" tanya Lin Yuelan, mata pria itu berkedip, namun tidak menjawabnya.
"Kalian bisa kembali, dan katakan pada ibuku untuk tidak terlalu khawatir, aku bisa menjaga diri dengan baik." ucap Lin Yuelan sambil berdiri, dia menepuk bokongnya yang kotor, kemudian melanjutkan perjalanan.
"Kami tidak bisa pergi, kami di sini untuk melindungi anda!" ucap pria itu dengan tegas.
Lin Yuelan berbalik, "Aku tidak memiliki musuh, kalian tidak perlu berada di dekatku."
Pria itu tersenyum tipis, "Kemarin mungkin anda tidak memilikinya, namun di masa depan, akan lebih banyak lagi masalah yang akan datang."
"Apa maksudmu? Apakah ini berhubungan dengan statusku?" tanya Lin Yuelan, pria itu menganggukkan kepala.
Lin Yuelan mendecakkan lidah, "Aku tahu, harusnya aku menolak saat nyonya Zhang ingin menjadikanku sebagai putri angkatnya."
"Nona, ada hal yang lebih besar lagi dari itu, apakah anda tidak menyadarinya sama sekali?" tanya pria di depannya.
Lin Yuelan mengerutkan dahi, "Apa maksudmu?"
Pria itu tersenyum tipis, namun wajahnya terlihat sangat serius, "Dari mana anda mendapatkan kalung itu? Apakah di berikan oleh keluarga anda atau seseorang datang untuk mengenali anda sebagai kerabatnya?"
Lin Yuelan terlihat sangat bingung, dia mencoba untuk mencari dari ingatan pemilik tubuh yang sebenarnya, namun tidak menemukan jawaban apapun. Dia bahkan tidak mengetahui, sejak kapan menggunakan kalung berliontin giok tersebut?
"Aku tidak ingat!" ucap Lin Yuelan, pria itu tersenyum penuh arti.
"Tidak apa-apa, anda hanya perlu terbiasa dengan kami," ucapnya sambil menghilang.
Lin Yuelan tidak melanjutkan pembicaraan, dia tahu bahwa tempat itu tidak terlalu aman untuk mengobrol, masih ada banyak waktu, dia akan mengorek sedikit demi sedikit tentang rahasia kalung itu dari para penjaganya.
Setelah beberapa saat, akhirnya dia menemukan sebuah penginapan sederhana, namun saat kaki Lin Yuelan memasuki tempat itu, dia dibuat terpana, dekorasi di dalamnya benar-benar berbeda dengan tampilan penginapan dari luar. Itu terlihat mewah dan sangat berkelas, bahkan dia tidak yakin jika harga sewa perharinya akan lebih murah di bandingkan dengan penginapan yang lainnya.
👍💪