Di tolak tunangan, dengan alasan tidak layak. Amelia kembali untuk balas dendam setelah delapan tahun menghilang. Kali ini, dia akan buat si tunangan yang sudah menolaknya sengsara. Mungkin juga akan mempermainkan hatinya karena sudah menyakiti hati dia dulu. Karena Amelia pernah berharap, tapi malah dikecewakan. Kali ini, gantian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
*26
Kebingungan di wajah Fendi membuat pak tua langsung mengukir senyum. Karena Fendi adalah tangan kanan kepercayaan Ricky yang sudah cukup lama berada di samping Ricky, pak tua merasa, Fendi mungkin berhak tahu seperti apa masa lalu Ricky.
"Tuan muda sedang kasmaran, Fendi."
"Kasmaran?" Wajah Fendi semakin terlihat bingung.
Pak tua yang melihat hal tersebut semakin menjadi-jadi. Semakin pula terlihat wajah bingung Fendi yang sama sekali tidak bisa pria itu sembunyikan. Wajah penasaran yang terlihat sangat jelas.
"Pak tua, bisakah saya tahu tentang masa lalu tuan muda. Saya cukup penasaran dengan cerita dibalik masa lalu yang selama ini tertutup dengan rapat. Saya yakin, pak tua tahu dengan sangat baik apa yang sudah terjadi dengan tuan muda. Kenapa tuan muda langsung berubah setelah nona muda pertama keluarga Racham pulang."
Pak tua langsung membelakangi Fendi.
"Kisah masa lalu tuan muda sangat rumit, Fendi. Terutama, untuk kisah cinta yang di mulai dari delapan tahun yang lalu."
"Bisakah pak tua ceritakan pada saya. Saya jamin, saya bisa menyimpannya hanya untuk diri saya sendiri."
Pak tua pun langsung memutar tubuh. Setelah tarikan napas panjang, lalu membuangnya secara perlahan. Pak tua menatap lekat Fendi selama beberapa saat.
"Sepertinya, kamu cukup berhak untuk tahu tentang masa lalu tuan muda, Fen. Karena itu, aku akan ceritakan padamu."
"Delapan tahun yang lalu .... "
Pak tua lalu memulai ceritanya dengan kejadian delapan tahun yang lalu. Kejadian naas yang dianggap telah merengut nyawa Melia dalam sebuah kecelakaan.
Ternyata, kecelakaan itu membuat Ricky terpuruk selama hampir setengah tahun. Rasa sedih, rasa bersalah, juga rasa kehilangan membuat Ricky sangat terpuruk hampir enam bulan lamanya.
Tapi, tidak ada yang tahu akan hal itu selain pak tua. Ricky di bawa keluar negeri oleh pak tua dengan alasan urusan pendewasaan agar bisa mengambil alih keluarga Amerta. Selama hampir enam bulan itu pula, Ricky putus kontak dengan dunia luar.
Ricky hilang kendali. Dia seakanati karena kehilangan Melia. Karena sebenarnya, orang yang Ricky cintai adalah Melia. Sayangnya, Ricky harus menjauhi Melia dari status tunangan tuan muda Amerta gara-gara ingin melindungi Melia dari musuh yang sedang mengincarnya.
"Tuan muda yakin mau melakukan hal ini?"
"Hanya ini jalan satu-satunya, pak tua. Jika Melia tidak di tukar dengan Citra, nyawa Melia akan ada dalam bahaya. Tidak hanya dari musuh keluarga Amerta, tapi juga dari keluarganya."
"Aku tidak akan pernah rela Amel terluka. Apalagi dia terluka gara-gara aku. Tidak akan pernah, pak tua."
"Tapi tuan muda. Cara ini mungkin akan membuat nona muda sakit hati. Kesempatan untuk merebut hati nona muda akan sangat sulit nantinya."
"Aku siap dibenci asalkan nyawa Amel terselamatkan. Dan lagi, aku yakin nanti, aku bisa merebut hati Amel kembali."
Ricky bagun dari duduknya.
"Hanya dua tahun, aku yakin bisa membereskan semua musuh yang sedang mengincar keluarga Amerta, pak tua. Setelahnya, saat usia Amel dua puluh tahun, aku pasti akan menikah dengannya."
Pak tua hanya bisa menarik napas berat. Keyakinan Ricky memang sangat besar. Tapi, hati pak tua merasa sangat cemas. Tuan mudanya mungkin akan ada dalam masalah. Tapi, cara yang tuan mudanya pilih memang sangat efektif.
Menggantikan calon tunangan untuk sementara. Hal itu mungkin akan mampu melindungi Melia dari bahaya. Tapi, sulit untuk tuan mudanya berbaikan lagi dengan Melia setelah hal itu terjadi. Tapi, yah ... mau bagaimana lagi? Karena itu adalah jalan satu-satunya yang bisa di tempuh.
"Semoga ini cara yang paling baik, tuan muda."
Lalu, pertukaran tunangan itupun akhirnya terjadi. Tuan muda Ricky melakukan dengan berat hati. Apalagi ketika melihat wajah Melia yang terluka. Hatinya juga ikut terluka. Tapi, dia harus kuat demi menyelamatkan nyawa Melia.
Setelah pembahasan dengan keluarga, Ricky harus mengadakan pesta agar semua orang tahu kalau dia sudah menukar Melia dengan Citra. Sayangnya, kejadian naas itu terjadi. Kejadian yang sangat tidak terduga. Kabar buruk yang paling mengejutkan. Melia kecelakaan, Ricky langsung hilang kendali.
Batinya sedang terguncang dengan hebat. Namun, saat melihat jasad Melia, dia tidak yakin kalau itu adalah Amelia sang tunangan yang sudah dia campak kan. Tapi, kenyataan memaksa Ricky untuk tetap menyalahkan diri.
Hari pemakaman Melia, Ricky tidak sanggup untuk datang. Dia terus menyakiti dirinya sendiri dengan cara menggores bahu dan lengannya menggunakan pisau dapur.
"Tuan muda. Apa yang anda lakukan?"
Pak tua terkejut bukan kepalang ketika masuk ke kamar, lalu melihat luka-luka bekas goresan yang Ricky ciptakan. Luka-luka itu mengeluarkan darah segar yang terus mengalir.
"Semua salahku. Aku yang sudah menyakiti dia hingga dia memilih pergi." Ricky berucap sambil menangis.
"Aku pantas di hukum. Tapi, mati terlalu mudah. Jika aku bunuh diri, lalu mati. Bukankah itu terlalu mudah untukku yang telah menyakiti orang yang aku sayang."
"Tuan muda. Tolong hentikan. Ini bukan salah anda. Ini adalah takdir, tuan muda."
"Takdir! Takdir apa yang terjadi gara-gara kecerobohan diriku?"
"Hiks, andai saja aku tidak menukar dia dengan orang yang sudah menyakiti dirinya. Dia pasti tidak akan bernasib buruk."
"Tidak. Dia terluka gara-gara aku. Andai aku bisa lebih kuat. Aku bisa melindungi Amel dengan mudah. Aku yang bodoh. Aku yang salah. Aku tidak berguna."
"Amelia. Jangan tinggalkan aku. Kembalilah padaku, Mel. Ku mohon."
"Aku rela kamu benci. Tapi tolong, jangan tinggalkan aku. Aku rela kamu sakiti dengan cara apapun. Asalkan, kamu mau kembali padaku dan berjanji untuk tidak akan pergi dariku. Kembalilah, Amelia. Kembalilah."
Mental Ricky benar-benar terguncang. Pak tua sadar akan hal itu, langsung memindahkan Ricky dengan cepat. Setelah luka akibat goresan itu diobati, malam itu juga, dia membawa Ricky keluar negeri untuk dia sembunyikan.
Bulan demi bulan, Ricky yang ada di luar negeri terlihat seolah mati. Nyawanya masih melekat di tubuh, namun semangat hidupnya menghilang. Wajah tampan, tubuh kekar, semuanya berubah.
Namun, pak tua tak putus asa. Dengan susah payah dia membangun kembali hati Ricky yang sudah musnah. Pada akhirnya, Ricky bisa bangkit kembali meski tanpa senyum yang menghiasi bibirnya. Pria itu kembali ke tanah air dengan tampilan yang sedikit berbeda. Dia yang sebelumnya cukup ceria, kini menjadi sangat dingin.
Sebahagia apapun kebahagiaan yang dia dapatkan, tidak cukup untuk menarik rasa bahagia itu keluar. Karenanya, selama hampir delapan tahun Fendi bekerja, tidak pernah melihat Ricky tersenyum. Lalu, pada akhirnya, senyum pertama muncul ketika Ricky terluka oleh pukulan seseorang yang Fendi sendiri tidak tahu bagaimana bentuk wajahnya.
Ternyata, luka batin Ricky sebelumnya cukup besar. Dia merasa terluka setelah kehilangan Melia. Padahal, niatnya menggantikan tunangan hanya untuk menyelamatkan Melia. Tapi, karena dia, Melia malah menghilang.
tp karena mereka bodoh maka akalnya tak sampai kesitu 😀