NovelToon NovelToon
GADIS PERAWAN Milik Daddy

GADIS PERAWAN Milik Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:158.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Sebuah insiden membawa Dinda Fahira Zahra dan Alvaro Davian bertemu. Insiden itu membawa Dinda yang yatim piatu dan baru wisuda itu mendapat pekerjaan di kantor Alvaro Davian.

Alvaro seorang pria dewasa tiba-tiba jatuh hati kepada Dinda. Dan Dinda yang merasa nyaman atas perhatian pria itu memilih setuju menjadi simpanannya.

Tapi bagaimana jadinya, jika ternyata Alvaro adalah Ayah dari sahabat Dinda sendiri?

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf jika ada yang tak sesuai norma. 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sepuluh

Seperti perkiraan Dinda, ibu panti asuhan setuju saja mengenai rencana pernikahannya. Pagi hari akan ada orang suruhan Alvaro untuk menyiapkan panti asuhan agar bisa digunakan untuk acara makan-makan nanti siang harinya.

Setelah dari panti asuhan, Dinda langsung meminta antar ke mal tempat dia janjian bertemu Vina. Sedangkan Alvaro akan mengurus pernikahan mereka nantinya.

"Nanti aku jemput jam berapa?" tanya Alvaro saat Dinda akan keluar dari mobil.

"Aku pulang dengan taksi aja, Om. Tak perlu di jemput," jawab Dinda.

"Jangan malam pulangnya. Aku kuatir," balas Alvaro.

"Om, aku ini telah terbiasa pergi sendirian dan aku juga telah biasa pulang dengan kendaraan umum. Jangan takut, calon istrimu ini wanita kuat, tak akan hilang," ucap Dinda menggoda Alvaro.

Hal itu mampu membuat pria itu tersipu malu. Dia lalu mengacak rambut Dinda.

"Ini jangan lupa bawa kartu kreditnya. Dan ATM yang aku beri juga jangan lupa bawa. Semua kode PIN sama seperti yang aku katakan. Beli apa yang kamu ingin beli, dan juga kebutuhan kamu untuk kita menikah besok. Apa pun yang kamu butuhkan," ucap Alvaro dengan penuh penekanan.

Alvaro mengatakan itu karena dia tahu gadis itu sungkan menggunakan uangnya. Setiap mereka pergi jalan, Dinda tak pernah meminta apa pun. Padahal dia telah meminta gadis itu mengambil apa pun yang dia inginkan.

Seperti ponsel yang Dinda gunakan saat ini, jika bukan Alvaro yang memaksa, gadis itu tak mau menerima. Pria itu mengancam, akan membuangnya jika tak mau menerima. Padahal sudah terlanjur dia beli.

Dinda takut orang-orang pasti akan bertanya-tanya melihat ponsel mahal yang dia pakai. Pasti akan ada kecurigaan. Dia tak mau jadi bahan omongan. Namun, karena ancaman dari Alvaro dia akhirnya terpaksa memakai juga. Jika di kantor dia sembunyikan dalam tas saja.

"Nanti aku beli banyak-banyak gimana? Bisa habis uang, Om," ujar Dinda becanda.

"Beli saja, tak akan habis uangku!" seru Alvaro.

Dinda tertawa karena ternyata pria itu tak mempermasalahkannya. Dia justru mengizinkan.

"Aku pamit, Om jangan ngebut. Hati-hati," ucap Dinda akhirnya setelah sampai di depan mall.

Dinda menyalami dan mencium tangan pria itu sebelum turun. Hal itu membuat Alvaro menjadi tersenyum karena merasa sangat dihargai. Padahal mereka baru berencana menikah, apa lagi nanti setelah resmi menjadi istrinya.

Alvaro menjalankan mobil setelah Dinda masuk ke mal. Dengan senyum yang selalu merekah di bibirnya dia menjalankan mobil menuju ke kafe tempat janjian bertemu dengan bawahannya.

Dinda langsung menuju salah satu restoran siap saji tempat dia janjian bertemu dengan Vina. Dari kejauhan dia melihat sahabatnya itu sedang minum sambil bermain ponsel. Dengan berjalan pelan dia menuju meja Vina. Sengaja agar bisa mengagetkan gadis itu.

Belum sempat Dinda mengagetkan, tangannya ditangkap Vina. Justru dia yang menjadi terkejut sendiri.

"Kamu gak berbakat untuk membuat orang jantungan. Terlalu baik," ucap Vina.

"Dihh, seharusnya kamu pura-pura terkejut biar aku senang," jawab Dinda dengan cemberut.

Dinda duduk di samping Vina dan langsung mencomot makanan di meja. Dia juga minum air jus gadis itu.

"Aku pesan makanan dulu ya," ucap Vina.

Vina memanggil pelayan dan mengatakan pesanannya dan juga Dinda. Setelah itu melanjutkan obrolan mereka.

"Hampir dua bulan kita tak pernah jalan. Kamu pindah kos kemana sih? Kenapa aku tak boleh mampir?" tanya Vina dengan dahi berkerut.

Vina kemarin ingin menjemput Dinda, tapi gadis itu melarang dan mengatakan bisa pergi sendiri. Tak perlu menjemputnya.

"Aku tinggal dengan karyawan lainnya. Segan nanti kamu dengan temanku," ucap Dinda berbohong.

Dinda berencana akan mengatakan tempat tinggalnya setelah dia menikah. Jika Alvaro sudah sah menjadi suaminya, dia bisa kenalkan. Tidak untuk saat ini, takut sahabatnya salah sangka.

"Aku hanya ingin menjemput. Bukan mau main seperti biasanya. Lagi pula kenapa sih mau tinggal sekamar dengan yang lain? Apa gajimu tak cukup untuk membayar kos? Biar aku bayar, kamu cari saja kos yang cocok dan dekat kantormu!" seru Vina.

Dinda memeluk sahabatnya itu. Selalu saja begitu, Vina akan melakukan apa saja untuk dirinya.

"Tak perlu, Sayang. Simpan saja uangmu. Aku masih bisa tinggal di tempat sekarang. Aku tak mau merepotkan kamu terus. Tak selamanya kamu ada. Seandainya suatu hari kamu berumah tangga atau menjauh dariku, aku takut tak mampu melakukan apa pun karena terlalu sering dibantu," ucap Dinda.

Ucapan Dinda membuat Vina tak suka. Dia memandangi gadis itu dengan tajam. Tak suka dengan kata-katanya.

"Kenapa kamu sepertinya berubah? Sejak kapan aku merasa direpotkan? Aku juga tak ada niat untuk menjauh, atau kamu yang sudah bosan berteman denganku dan ingin menjauh?" tanya Vina dengan raut wajah kurang suka.

"Kamu orang pertama yang dekat denganku selain anak-anak panti. Kamu sahabat pertama yang mau menerima aku apa adanya. Aku tak mungkin menggantikan posisi kamu. Kamu tetap nomor satu," ucap Dinda.

"Kalau begitu, jangan pernah berkata kayak tadi lagi. Aku tak suka!" seru Vina.

"Iya, Sayang," balas Dinda. Dia lalu memeluk sahabatnya itu. Vina juga membalas pelukannya.

Pelukan keduanya terlepas karena makanan yang mereka pesan telah datang. Keduanya menyantap dengan lahap.

"Dinda, aku ingin mengajak kamu menginap di villa milik keluargaku. Untuk merayakan ulang tahun pernikahan kedua orang tuaku. Besok aku jemput, bagaimana?" tanya Vina di sela mereka makan.

"Besok ...?" tanya Dinda.

"Ya, besok. Ulang tahunnya sih tiga hari lagi. Tapi aku ingin kita ke sana lebih cepat, biar bisa kita main dulu," jawab Vina.

"Kalau besok, sepertinya aku tak bisa Vin. Aku menyusul saja lusa. Aku ada kerjaan yang belum diselesaikan. Lagi pula minta izin beberapa hari begitu takutnya tak dibolehkan," ucap Dinda beralasan.

"Kalau kamu diberhentikan, kerja denganku saja!"

"Jangan begitu, Sayang. Aku harus bertanggung jawab dengan pekerjaanku. Aku pasti datang menyusul. Berikan aja alamatnya."

"Oke, kalau kamu tak datang, aku akan marah dan tak mau berteman lagi denganmu!" ancam Vina.

"Iya, Sayang. Aku pasti datang!" ucap Dinda meyakinkan.

Setelah makan keduanya langsung pulang. Vina yang mau mengantarnya, lagi-lagi ditolak gadis itu. Dengan alasan dia harus mampir ke suatu tempat. Akhirnya Vina mau pulang sendiri tanpa mengantar sahabatnya itu. Walau Dinda harus memberikan banyak alasan.

1
🤎𝐀⃝🥀oMaDevi💜MD💜
nah ketemu gimana tu
November
lanjut
🤎𝐀⃝🥀oMaDevi💜MD💜
padahal bukan salah Dinda tapi begitulah author 🤣🤣 yg buat cerita
🤎𝐀⃝🥀oMaDevi💜MD💜
gimana ini mungkin kah Vina dengar
Syavira Vira
nyimak kak
sunshine wings
Congratulation to both of you, Dinda and Alvaro.. 👏👏👏👏👏♥️♥️♥️♥️♥️
Gusna Yenti
karya yang bagus
Gusna Yenti
karya yang bagus
Mama Reni: Makasih
total 1 replies
Gusna Yenti
hshswvsjsisyeveejsjsj
Eka ELissa
waduh Bru bhgia dpt kbr Dinda hamil dtang Vina GK sengaja liat di RS... aduh mo jujur apa booong ya... enthlah hy emk yg tau
Apriyanti
wkwkwk semoga Alvaro gak lgsg masuk,,, lanjut thor
Abie Mas
akhirnya vina mau pnya adek😍
Fitria Syafei
mama mantaf 😍😍😍
windy lyana
kayaknya Vina bakal tau lbh awal sebelum Satria dpt bukti ttg mama nya Vina
Dwi MaRITA
akankah Vina menerima adek seayah dr sahabatnya? ato..... murka Krn berasumsi sahabatnya sdh khianat? 😱🙈🙄😤😏
Sri Astuti Rusli
waduh...semoga Vina bisa menerima nya
Sri Astuti Rusli
bagus sekali jalan cerita nya
Teh Euis Tea
nah kan vina datang, mungkin dinda dan alvaro sdh waktunya trs terang sm vina
Ruwi Yah
mungkinkah vina udah mulai curiga dengan kedekatan dinda dan dadynya
Muhammad Dimas Prasetyo
gimana nanti kalo vina tau dinda lagi sama alvaro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!