NovelToon NovelToon
Wanita Cantik Yang Kau Hina

Wanita Cantik Yang Kau Hina

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pengganti / Mengubah Takdir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Sekti

Bagaimana perasaan jiwamu jika dalam hitungan bulan setelah menikah, suami kamu menjatuhkan talak tiga. Lalu mengusirmu dan menghinamu habis-habisan.

Padahal, wanita tersebut mengabdi kepada sang suami. Dia adalah Zumairah Alqonza. Ia mendadak menjadi Janda muda karena diceraikan oleh suaminya yang bernama Zaki. Zaki menceraikan Zumairah karena ia sudah bosan dan Zumairah adalah wanita miskin.

Bagaimana nasib Zumairah ke depannya? Apakah dia terlunta-lunta atau sebaliknya? Yuk, cap cus baca pada cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Sekti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Naik Travel

Saat pagi hari, ketika Zumairah sedang berjualan nasi uduk, datang beberapa ibu-ibu julid sedang marah dan menuduh Zumairah sebagai Pelakor. Mereka tidak hanya menuduh, tetapi juga mengusir Zumairah dari komplek tersebut.

"Baik. Saya akan pergi sekarang juga. Saya akan mengemasi barang-barang saya yang masih di dalam!"

Tidak lama, dan terpaksa Zuma mengemasi dagangannya yang tersisa. Kemudian menaruh dagangan tersebut di dalam kontrakannya. Setelahnya ia mengemasi barang yang sekiranya ia perlukan. Ia tidak membawa barang yang tidak terlalu penting.

'Aku harus membeli rumah kecil-kecilan suatu saat nanti untuk buka usaha. Uang pemberian dari Bu Jeni, mungkin cukup untuk membeli rumah bergaya minimalis. Aku sudah tidak tahan dengan nasibku yang selalu diusir dan dihina,' batin Zumairah yang berusaha tegar menghadapi masalahnya. Tekadnya sudah bulat, ia tidak akan lagi mencari kontrakan, tetapi ia akan berusaha membeli rumah dengan uang simpanannya yang sengaja sudah ia kumpulkan di ATM.

Semua barang-barang penting sudah ia masukkan ke dalam koper. Kini tinggal pergi.

"Assalamualaikum, Bu Mita!"

Sebelum pergi, Zumairah mengetuk pintu Bu Mita yang tertutup. Sebelum pergi, ia harus berpamitan dengan empunya.

"Wa'alaikumsalam. Gimana Zuma? Kok kamu bawa koper segala. Maaf baru keluar, soalnya saya sedang memasak di dapur. Lho kok ada ibu-ibu di situ. Sepertinya rame jualan kamu!"

Bu Mita mengira para ibu-ibu tersebut sedang membeli dagangan milik Zumairah.

"Bu, saya pamit pergi. Titip barang-barang saya yang masih tertinggal. Kapan-kapan, akan saya ambil," kata Zumairah dengan mata yang berkaca-kaca.

Bu Mita terkejut. "Kenapa pergi secepat ini Zuma? Apa kontrakannya tidak nyaman?" tanya Bu Mita yang penasaran.

Zuma menghela nafas. "Saya sudah tidak boleh tinggal di sini Bu. Maaf, jika saya banyak salah dengan Ibu-ibu di komplek ini," ujar Zuma yang mencoba menahan air matanya. Zuma tidak mau berterus teras kepada Bu Mita jika ia difitnah. Ia tidak mau banyak masalah dengan ibu-ibu julid tersebut. Tetap kalem dan tenang.

Bu Mita geram. Beliau tidak merasa Zuma melakukan kesalahan.

"Sebenarnya ada apa Ibu-Ibu kok sampai Zumairah mau pergi?" tanya Bu Mita dengan tegas kepada para ibu-ibu yang masih berdiri di depan rumahnya. Bu Mita adalah Bu Kos yang disegani oleh para warga, sehingga warga tidak pernah menghina beliau.

"Dia itu menggoda suami-suami kami agar membeli nasi uduknya dia! Suami-suami kita, sekarang tidak mau sarapan masakan dari istrinya. Dia itu punya pelet, Bu! Hati-hati!"

Ibu-ibu berperawakan tinggi mulai menyebar gosip yang palsu dan menuding Zuma sebagai wanita yang suka menggoda suami orang.

"Hus, Ibu jangan asal nuduh. Zuma itu wanita baik Bu. Dia nggak suka godain para suami ibu. Ibunya saja yang mungkin cemburu. Kalian mengusir Zuma?" tanya Bu Kos.

"Tuh, kan. Bu Mita juga kena hipnotis dari wanita itu! Kalau dibiarkan lama-lama di sini, bisa bahaya ini!" Bu Ibu, ayo kita arak wanita itu menuju jalan raya sana!"

Salah satu ibu-ibu tersebut mengompori Zuma agar segera pergi dari komplek tersebut.

"Ayo! Hai wanita pelet, ayo cepat pergi!"

Ibu-ibu itu mendorong Zuma dengan kasar menuju jalan raya.

Zuma memberontak. Bu, saya bisa jalan sendiri. Lepaskan tangan saya. Sakit!"

Zumairah ditarik tangannya oleh ibu-ibu julid hingga ia didorong sampai pinggir jalan raya. Setelah puas mengarak Zuma sampai di bahu jalan, ibu-ibu tidak punya perasaan tersebut kembali pulang.

"Kejam sekali mereka. Tuhan, semoga Engkau menguatkan hati hamba!" ujar Zuma dengan lirih sembari menahan air mata.

Tidak lama, Zuma ingin ke Pasar Tradisional yang tidak jauh dari tempat tersebut. Ia akan membeli oleh-oleh untuk pulang kampung mengunjungi ibunya. Ia sudah kangen dengan kampung halaman.

Setelah sampai di Pasar, ia membeli buah dan aneka camilan khas kota tersebut. Tidak lama, Zuma sudah membeli barang yang dimaksud.

Ia kemudian berjalan menuju depan Pasar Tradisional karena akan memesan Travel.

"Berhenti kamu Zumairah!"

Ketika Zumairah hendak berjalan menuju sudut pasar, suara pria menghentikan langkahnya. Ia kemudian menoleh ke belakang.

"Tuan Arga!"

Ternyata orang tersebut adalah Arga Dinata.

Arga menatap Zuma dengan tatapan iba dan berkaca-kaca. Ia sangat terharu dengan nasib malang wanita itu. Diam-diam Arga selalu mengintai kegiatannya sehari-hari walaupun Arga mempunyai jadwal padat. Untuk urusan Zuma, ia akan meluangkan waktu sejenak.

"Kamu mau ke mana Zuma? Apakah kamu mau pergi jauh? Sepertinya kau sedang menunggu sesuatu."

Arga yang mendekati Zuma, menanyakan tentang tujuan kemana wanita itu pergi. Terlihat Arga Dinata tidak membawa mobil. Ia hanya mengenakan kemeja lengan pendek berwarna hitam. Dan celana jeans berwarna biru yang terlihat sangat menawan walau hanya memakai pakaian sederhana.

Zuma tertegun. "Tuan Arga tidak perlu tahu saya mau ke mana," jawab Zuma yang sedang ingin sendiri. Ia tak mau berterus terang tentang tujuannya pergi. Ia tak mau menjadi beban orang lain, termasuk Arga.

Arga tersenyum hangat. "Saya mau ikut kamu pergi! Aku ingin ikut hidup berjuang seperti kamu, Zuma! Saya tidak mau mengandalkan kekayaan keluarga Dinata!" kata Arga tegas.

Arga tahu jika Zuma akan pergi jauh dari kota. Sedari tadi, diam-diam Arga mengikuti Zuma dari belakang.

Zuma tersipu dalam hati. "Arga, aku ini orang miskin. Masih banyak wanita cantik dan kaya yang mengagumimu. Aku takut, kamu akan menyesal jika bersamaku," ujar Zuma dengan hati tulus.

Sebelum berhubungan terlalu jauh dengan Arga, ia harus menceritakan tentang dirinya itu siapa. Ia takut, jika Arga kecewa.

Arga masih tersenyum kepada Zuma. "Justru itu, aku sangat mengagumi dirimu, Zuma. Kau wanita yang kuat! Aku menyukainya. Aku ingin belajar darimu! Tidak ada yang bisa menolak kemauan Arga. Kamu sedang menunggu Travel kan? Izinkan aku ikut denganmu!"

Zuma menghela nafas sambil melihat-lihat siapa tahu Travelnya sudah datang. Ia tidak mau ketinggalan Travel karena ia sangat kangen dengan sang Ibu di kampung.

"Arga, perjalanannya jauh lho. Dan kampungku itu berada di Pelosok Desa. Semuanya serba sederhana. Beda di kota ini yang semuanya mewah! Pokoknya aku sudah menyampaikan tentang kampungku."

Zuma menjelaskan tentang gambaran kampungnya yang serba sederhana.

Arga menatap lurus ke jalan raya. "Aku suka hal-hal baru yang belum pernah aku ketahui Zuma. Aku penasaran dengan kampung halaman kamu. Pasti itu sangat menyenangkan! Sudah lama aku di kota dan merasa bosan. Polusi, panas dan berdebu. Siapa di kampung kamu itu hawanya masih segar."

Arga masih berdiri di samping Zuma yang sedang menunggu Travel. Ia tersenyum dengan Arga yang penasaran dengan kampung halamannya.

'Tuhan, pria ini tidak menyerah mengikutiku sepanjang waktu. Apa dia benar-benar mencintaiku? Oh, aku nggak boleh terbuai. Aku sudah disakiti oleh Zaki maka, aku harus tetap waspada,' batin Zuma yang tidak mau lengah dan luluh gara-gara perkataan Arga yang halus.

"Itu Travelnya sudah datang! Tuan Arga jadi ikut?" tanya Zuma memastikan.

Arga tersenyum dan bersemangat ketika Travelnya datang. "Ikut dong. Aku selalu ingin bersamamu, Zuma!"

Akhirnya mereka naik ke Travel di jok tengah. Tidak hanya Arga dan Zuma yang berada dalam Travel tersebut. Tetapi banyak penumpang lainnya.

"Zuma! Kok tempatnya sempit banget. Mana bau ayam lagi! Huek!"

Baru saja Arga naik Travel tersebut, ia sudah mengeluh. Ada salah satu penumpang yang membawa ayam kampung. Dan ayamnya berada di samping Arga sehingga mengganggu kenyamanan Arga.

Zuma terkekeh. "Naik angkutan umum ya seperti ini, Tuan. Itu ayam cakep banget seperti Tuan Arga. Haha."

Zuma merasa lucu sendiri melihat Arga mau muntah karena bau ayam. Soalnya ayamnya sedang buang kotoran di wadah ayam.

"Kok kok kok!"

"Zum, ayamnya berisik banget! Mana mulutnya mematuk tangan saya terus! Jail banget tuh ayam! Tahu gitu, tadi kita duduk di jok depan situ!" kata Arga yang kesal karena ayam jantan yang di samping Arga sedang mematuk tangan Arga Dinata.

Zuma tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah Arga Dinata.

Dut Dut sit!

"Zuma suara apa itu! Bau sekali! Haduh, saya mau muntah ini!"

Tidak lama Arga berteriak dan ingin muntah. Ia mendengar sesutu yang berbunyi tidak jauh darinya.

Lucu nggak?

Atau tidak?0

1
Ma Em
Thor jgn sampai Zaki berhasil menodai Zuma semoga Zuma ada yg menolongnya dan hukum si Zaki karena telah melecehkan Zuma.
Ma Em
lanjut thor seru aku suka ceritanya wanita tangguh seperti Zumairah yg pantang menyerah
Ma Em
lanjut... thor
Ma Em
Wah bagaimana jadinya Zumairah diperebutkan oleh dua bersaudara jgn sampai jadi ribut antara Arga dan Jonson tergantung Zumairah mau pilih yg mana yg penting baik sayang dan cinta sama Zuma dan tentunya setia tdk menyakiti Zuma
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Bu Mirna malah membawa Zuma ke bar untuk menemani lelaki hidung belang jgn sampai jual diri , Arga selamatkan Zuma.
Ma Em
Thor buat si Zaki menyesal karena telah menceraikan Zumairah
Irma
udah sih zuma kasih tau aja kenapa sih
Irma
zuma di jaman sekarang ini wanita itu harus kuat dengan atau tidak ada sosok suami di samping kita kamu nggak boleh lemah zuma kamu harus bangkit dan harus kuat
Irma
semangat zuma
Irma
semangat Thor
Abu fatih Aljawi: Makasih pembaca. Saya hadir lg. Saya baru bs nulis lg karena dulu ada kendala.
total 1 replies
Irma
astagfirullah ihhh udah paling bener jangan terlalu percaya sama omongan laki1 yg cuman bisa ngobral janji kaya Zaki ini nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!