NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan yang tidak di sengaja antara gadis buta bernama Alana Maherwari, dengan seorang pria malah membawanya pada cerita romansa sekaligus awal dari kepahitan.
Siang itu sehabis ia menjual bunga di temani oleh anjing husky kesayangannya tiba-tiba tongkat kayunya mengenai sesuatu. Alana kira itu sebatang kayu namun tak lama terdengar suara melenguh seperti orang yang sedang kesakitan.
Setelah mengetahui itu adalah seseorang, Alana langsung membawanya ke rumah tanpa ia tahu latar belakang orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenikmatan Yang Belum Tuntas

"Kenikmatan apa yang akan kau berikan padaku, Vin?" tanya Alana ketika mereka sudah sampai di ruang musik.

Grep!!!

Tak bicara, Vin langsung memeluk Alana.

"Alana jujur saja sejak kita bertemu, aku selalu merasakan kenyamanan" ungkap Vin.

"Vin!!" lirih Alana.

"Alana, aku ingin selalu dekat denganmu" ungkap Vin kembali.

Terlalu dini untuk mengungkapkan sebuah kata cinta, sementara Vin juga sudah mempunyai Kekasih. Tetapi rasa hangat yang di berikan Alana tidak bisa Vin abaikan begitu saja.

"Dekat seperti apa Vin? Selama ini kita sudah dekat kan?" tanya Alana.

Vin diam, ia tak mampu menjawab lontaran pertanyaan yang Alana ucapkan. Vin juga tak bisa menjabarkan Bagaimana keadaan hatinya sekarang

Cukup lama saling diam, Vin tiba-tiba memeluk Alana dengan sangat erat bahkan Alana bisa merasakan debaran jantung Vin yang bertalu kencang.

"Alana" lirih Vin.

Cup!!!

Vin tiba-tiba mencium bibir Alana membuat gadis itu melotot seakan tak percaya.

"Bibirmu manis sekali, Alana" ucap Vin dengan nada lembut

"Vin kau mencuri ciuman pertamaku" kesal Alana.

Mendengar itu Vin langsung tersenyum. Ada rasa bangga dalam dirinya karena sudah berhasil menjadi orang pertama yang mencium bibir Alana.

Setelah merasakan manisnya madu bibir Alana, Vin merasa menggila. Ia tiba-tiba mencium kembali bibir Alana namun kali ini ciuman itu berubah menjadi lumatan. Alana yang tidak tahu harus berbuat apa, ia hanya diam sembari meredakan keterkejutannya.

"Balas ciumanku Alana" lirih Vin.

Ia kembali memagut bibir Alana, kali ini Alana sedikit bisa membalas pagutan Vin.

Keduanya saling lumat dan saling membelit. Tangan Vin yang kokoh itu tak tinggal diam, ia meraba phantat sekal Alana dan merem@snya.

"Aggggghhhh Vin, sudah" Alana berusaha menghentikan aksi gila Vin namun Vin yang sudah di kuasai hasrat birahi tidak mengindahkan ucapan Alana.

Kini Vin mengangkat tubuh Alana dan membawanya ke atas meja lalu di baringkan.

"Alana, kau sempurna!" ucap Vin.

Vin dengan beraninya langsung menyingkap gaun Alana.

"Vin jangan" mohon Alana.

"Percaya padaku Alana, aku tidak akan menyakitimu" balas Vin.

Vin menurunkan segitiga berenda yang di pakai untuk membungkus milik Alana hingga belahan daging yang di hiasi bulu-bulu tipis itu kini terpampang nyata di hadapannya.

"Sempurna!" ucap Vin.

Alana langsung merapatkan kakinya namun berhasil di cegah oleh Vin.

Vin kemudian berjongkok lalu mendekatkan wajahnya pada milik Alana.

Slurppppppp!!!

Mulut Vin sudah menyesap kelopak mawar merah milik Alana.

"Vin apa yang kamu...Ahhhhhhhhhhh" Alana tak kuat dengan apa yang Vin lakukan.

Ini pertama kali bagi Alana di perlakukan seperti ini oleh pria.

"Stop Vin, itu jijik" Alana merasa tindakan Vin di luar nalar.

Namun Vin si kepala batu itu mana mau mematuhi perintah apalagi soal keindahan yang sedang ada di depan matanya.

Lidah Vin menyusuri titik kecil seperti biji kacang itu dan ia sedot perlahan membuat Alana menjerit.

"Ahhhhhhh..Vin aku mau buang air kecil" rengek Alana.

Karena sudah tidak kuat lagi, badai kenikmatan untuk Alana pun tiba. Gadis itu kini terkulai pasrah karena ia baru saja mengalami pelepasan untuk yang pertama.

Rasa itu begitu asing, namun bisa membuat Alana bergetar dan merasa nikmat.

Vin tak bisa menahannya, ia segera mengeluarkan miliknya dari dalam celana. Ia akan melucuti Alana sekarang. Namun ketika Vin sudah mulai menggesek kan miliknya pada milik Alana, suara seseorang dari luar mengacaukan semuanya.

"Alana, Vin apa kalian di dalam?" tanya kakek Issac.

Keduanya begitu panik.

"Vin, kakek" ucap Alana.

Vin dengan segera membenahi celana yang ia pakai kemudian membenahi baju dan memakaikan celana dalam Alana yang tadi sempat ia lempar ke sembarang arah.

"Tenang Alana, ayo kita keluar" balas Vin sembari menuntun Alana.

"Iya Kek, kami di dalam sedang membersihkan alat musik" jawab Vin.

Vin lalu membuka pintu itu yang sudah ada kakek Issac di luar.

"Oh begitu! Kakek kira kalian tidak ada di ruang musik, Kakek sudah mencari kalian namun tidak kunjung di temukan" ucap kakek Issac.

Dalam hati Alana mengutuk dirinya dengan apa yang baru saja ia lakukan bersama Vin namun entah Alana sangat menikmati itu. Ia bisa membayangkan jika Kakek Issac mengetahui apa yang ia lakukan mungkin akan membuat murka sang kakek.

"Vin, hari ini Kakek akan berburu rusa, apa kau mau ikut bersamaku?" tanya kakek Issac.

"Ya kek, aku ikut!" balas Vin.

Keduanya pun pergi ke arah hutan meninggalkan Alana sendiri. Gadis itu masih mematung dengan pikiran yang masih tertuju lada tindakan Vin tadi.

"Rasanya begitu nikmat saat Vin menyentuhku" gumam Alana.

..

Di hutan, kakek Issac mengarahkan panah pada satu ekor rusa yang besar, namun rusa itu berhasil menghindar membuat kakek Issac kesal.

"Giliranku kek!" ucap Vin.

Kakek Issac pun memberikan peralatan memanah pada Vin.

"Pastikan jangan memanah kepalanya, kita harus dapatkan dalam keadaan hidup karena nanti kakek akan menyembelihnya" ucap kakek Issac.

Vin mengangguk.

Tangannya ia arahkan pada rusa yang sedang merumput.

Crassshhh!!!

Anak panah itu tepat mengenai kaki rusa sampai binatang itu tersungkur.

"Dapat" ucap Vin senang.

Keduanya langsung berjalan kearah rusa yang sedang kesakitan itu. Sesudah itu Kakek Issac langsung menyembelihnya.

"Disini banyak babi hutan, kenapa Kakek tidak buru saja?" tanya Vin.

"Keluargaku tidak makan babi" balas Kakek Issac.

Sesudah mendapatkan buruan, keduanya pulang ke rumah. Disana sudah ada nenek Maya dan Alana sedang membuat roti panggang.

Malam harinya, Vin tidak bisa tidur karena ia memikirkan miliknya.

"Tidak mungkin aku selamanya berada disini. Keadaan perusahaan dan mansion ku harus aku pikirkan namun jika aku keluar sekarang aku juga masih khawatir akan keselamatanku" gumamnya.

"Semuanya menjadi penghianat! Kini aku hanya punya kekasihku namun aku juga tidak tahu keadaannya bagaimana apakah dia masih setia padaku atau dia berpaling pada pria lain" sambungnya lagi.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Vin merasa nyaman tinggal bersama Alana dengan kesederhanaannya membuat Vin bisa lebih menikmati hidup namun ia tidak bisa mengabaikan apa yang ia punya. Ia takut apa yang ia bangun dari nol bisa hancur dan dikuasai oleh orang-orang terdekatnya.

Jika pun ia terus tinggal di sini bersama Alana, ia takut jika suatu saat Alana akan menjadi incaran orang- orang yang sedang memburu dirinya. Ia tidak mau Alana dan keluarganya merasakan akibat karena sudah menyembunyikan dirinya. Di sisi yang lain sedikit banyaknya hati Vin sudah tertaut pada Alana namun ia tidak ingin mengakui itu sebuah cinta karena Vin sudah mempunyai kekasih. Iya tidak mau mengkhianati kekasihnya.

1
Bivendra
koq gt sih mnt jd kekasih cm buat kuda²an terus dtggl kmdian hamil kan kasihan
Lembayung Senja: Robin baik kok....😢
total 1 replies
Suanti
cerita menarik, bagus mudah2an cerita nya ngak berbelit-belit 🥰🥰🥰🥰
Lembayung Senja: terimakasih Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!