Dunia berjalan dengan peraturan didalamnya, Gravitasi, Energi, dan segala sesuatu yang berada di alam semesta berjalan dengan aturannya masing masing.
Hingga pada suatu saat... manusia bisa memecahkan hukum dan aturan alam, mereka mendapat kekuatan yang disebut Rule Breaker. Kehidupan manusia pun menjadi kacau Karna pengguna rule breaker yang semena mena, mereka yang berbuat buruk menggunakan rule breaker disebut Cheater.
Ratusan tahun berlalu manusia pun membuat pasukan bernama Anti Cheater yang bertujuan memusnahkan seluruh Cheater, dan disinilah cerita sang pemeran utama bernama Rayyan yang bercita cita menjadi pasukan anti cheater dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon We Are In Isekai Verse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tim Rivers!
Dihari yang sudah gelap, mereka berlima di teleportasi kembali ke ruangan awal ujian lalu kedatangan mereka disambut oleh para petinggi Anti Cheater Disana.
"Kerja bagus kalian semua. Kalian sudah berusaha dan berhasil lolos ujian ini. Kami berikan perlengkapan Armor dan Tanda Pengenal Anti Cheater kepada kalian." Ucap Jendral Anti Cheater.
Secara terhormat mereka berlima menerima Armor dan Tanda Pengenal itu. Dan dipersilahkan naik ke panggung untuk berfoto bersama, mereka berfoto bersama dengan senyumnya kecuali seseorang.
Rayyan masih murung karena kejadian yang menimpanya tadi, mental menjadi sedikit kacau. Seusai berfoto sang Jendral pun memberi pengumuman.
Pengumuman itu menjelaskan bahwa mereka yang baru saja menjadi Anti Cheater akan dipimpin oleh Letnan Jendral dalam suatu Tim.
Rayyan, Zayn, Lisa, dimasukkan dalam Tim Rivers. Tim ini dipimpin oleh Ryo dan Tim ini beranggotakan 20 Orang didalamnya.
Sementara Kold dan Vina dimasukkan dalam Tim Roads. Tim ini dipimpin oleh seorang Letnan Jendral bernama Hiro dan tim ini beranggotakan 23 Orang didalamnya.
Sang Jendral lalu melanjutkan penjelasan nya kali ini soal waktu mereka dalam Tim. Masa mereka dipimpin oleh Letnan Jendral adalah 2 Tahun, setelah 2 tahun itu mereka bisa bebas untuk berpindah ke tim manapun.
Jadi jika Rayyan sudah 2 tahun berada di Tim Rivers dia diperbolehkan bepindah ke Tim Roads, ini contoh mudahnya. Lalu mereka pun turun dari panggung dan menemui para Letnan Jendral.
Ryo memberikan Gelang berwarna biru dengan tulisan Rivers didalamnya kepada Rayyan, Zayn dan Lisa, Mereka bertiga senang menerima hal itu namun Rayyan hanya bereaksi biasa saja.
"Umm... Apa sesuatu terjadi? Rayyan.." tanya Ryo.
"Eh engga papa kok" jawab Rayyan dengan senyum palsunya.
Lisa menggenggam tangan Ryo lalu menyeret nya kepojokan dan memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi. seseorang lalu menghampiri Rayyan dan memperkenalkan dirinya.
"Halo halo, kamu pasti yang namanya Rayyan itu ya" ucap orang itu
"Ya, mengapa?" tanya Rayyan
"Aku hanya ingin berkenalan saja, perkenalkan namaku Hiro seorang Letnan Jendral yang berpasangan dengan Ryo" ucap Hiro
"Berpasangan?" ucap Rayyan
"Iya, jadi kami para letnan jendral adalah wakil dari jendral, dan kami memiliki pasangan masing masing. Kamu pasti sudah tau itu kan" jawab Hiro.
Ryo yang sudah diberitahu oleh Lisa soal yang terjadi dalam ujian, dia yang prihatin memberi semangat kepada Rayyan agar tidak terus murung. Rayyan senang mendengar hal itu.
Mereka yang sudah lolos dituntun ke asramanya masing masing, jadi Rayyan, Lisa, Zayn akan berpisah dengan Kold dan Vina. Disaat keluar gedung ujian Rayyan tidak sengaja bertabrakan dengan seorang bapak bapak yang sedikit gendut.
Rayyan dengan sigap langsung meminta maaf namun bapak itu bertanya sesuatu kepadanya.
"Aku mendengar bahwa anakku yang bernama Klein tewas dalam ujian ini, siapa yang telah membunuhnya?" tanya Bapak itu kepada Rayyan.
"Klein? Oh orang itu ya... Aku yang sudah menghabisinya." jawab Rayyan dengan nada dingin.
"Ohh begitu ya.." ucap bapak itu.
Bapak itu terlihat berjalan meninggalkan Rayyan. Rayyan pun bodo ama dengan hal itu dan lanjut mengikuti Ryo namun seketika, Bapak itu berada disamping Rayyan dan hendak melancarkan pukulan.
Rayyan menyadari itu dan hendak melakukan perlindungan, belum saja tinjuan itu sempat terkena Rayyan ada seseorang datang!. Dia seseorang itu terlihat menahan tinjuan super kuat dari bapak tadi, sampai barang barang disekitar terpental dan terjadi keributan kecil.
"Aduh aduh bapak ini.. yang benar saja anda berniat melukai seorang prajurit muda seperti dia" ucap seseorang itu.
"Tch aku hanya ingin mengetes dia saja, sekuat apa dia sampai bisa membunuh putra ku." jawab bapak itu.
Bapak itu lalu pergi dan seseorang yang melindungi Rayyan memperkenalkan dirinya, dia bernama Xenoz dan dia adalah seorang Jendral Anti cheater ketujuh. Hiro dan Ryo adalah wakil dari Xenoz.
Sementara bapak tadi, dia adalah Jendral Anti Cheater ketiga. Dia bernama Rosel dan dia adalah bapak dari Klein, Klein adalah 4 bersaudara dan dia anak ketiga.
Setelah mendengar penjelasan dari Xenoz, Rayyan mengerti dan dia ingin segera pergi dari sini. Ryo yang mendengar keributan kecil tadi kembali ke tempat Rayyan.
"J-jendral, mengapa anda berada disini dan berbicara dengan dia(Rayyan)" tanya Ryo
"Tadi si Rosel berulah, ya bukan masalah sama sekali. sudah dulu ya, saya ada urusan" jawab Xenoz
"Baik Jendral!" ucap Ryo yang menunduk hormat.
Rayyan malah bengong melihat mereka berdua dan Ryo memaksa Rayyan untuk ikut hormat dan menunduk. Lalu Sang jendral Xenoz pun pergi meninggalkan Rayyan dan Ryo berdua.
Ryo pun lanjut memimpin perjalanan bersama Rayyan, Zayn dan Lisa, Lokasi Asrama ini tidak jauh dari gedung ujian. Sekitar lima belas menit berjalan Ryo dan lainnya pun sampai.
Rayyan ternganga melihat Asrama ini, gedungnya sangatlah besar, didalamnya berada fasilitas yang menakjubkan! Dilantai pertama ada Gym Dilantai kedua ada Bar dan tempat bersantai, dilantai ketiga ada Pemandian air panas, dan dilantai ke empat ada kolam renang.
Semakin tinggi lantainya semakin mewah fasilitas dan Kamarnya.
Lisa terkagum kagum melihat itu semua dan langsung ingin berkeliling gedung tapi seketika dihentikan oleh Ryo, ingat mereka harus ke asrama terlebih dahulu. Dengan berat hati Lisa pun meng iyakan itu dan segera pergi.
Mereka akhirnya sampai didepan sebuah pintu dilantai pertama, Ryo segera membuka itu dan memperlihatkan ruangan yang berisi lumayan banyak orang.
"Woah kapten selamat datang" ucap salah satu orang.
Ryo pun memperkenalkan Rayyan, Lisa, Zayn, kepada yang lainnya, mereka terlihat menyambut Rayyan dan lainnya dengan baik. Handphone Ryo seketika berdering dan ada rapat dadakan, Ryo pun segera berpamitan dan pergi dari ruangan itu.
"Jadi kita bakal tinggal disini, tidur disini? di ruangan yang sama?" tanya Lisa
"Yap benar, kasur kalian ada disebelah sana" ucap salah satu orang.
Dia menunjuk kearah kasur tingkat yang berada dipojokan, kasur itu terlihat tidak terurus dan sedikit berdebu. Lisa kecewa kenapa dia malah tinggal dan tidur di ruangan yang sama dengan para orang orang asing yang belum dia kenal.
"Sudahlah jangan banyak protes, lagian kita tidak tinggal disini selamanya, jika ada misi yang panjang maka kita tidak akan tinggal disini ya kan?" ucap orang itu lagi
"Iya sih kita gak selalu ada disini, tapi kenapa aku melihat orang lain pada dilantai atas dan terlihat memiliki kamar masing masing dan mewah" tanya Lisa
"Mereka adalah tim yang berisi orang orang hebat lalu sudah banyak mengerjakan misi dan terlihat prestasinya. jadi yah jika kamu ingin tidur dikamar sendiri kamu harus bisa membuat Tim Rivers ini terkenal dan banyak prestasi agar kita bisa naik lantai." jawab orang itu.
Lisa menghela nafas mencoba menerima ini semua, ini seharusnya tidak terlalu berat baginya toh dia juga udah biasa tidur di alam liar sejak ujian. Mereka bertiga Rayyan, Zayn dan Lisa pun membersihkan kasur tingkat yang berada dipojokan itu.
"Aku tidur diatas ya, kalian berdua tidur dibawah aja" ucap Lisa yang langsung menaiki tangga kasur.
"Hah??!" ucap Rayyan dan Zayn yang kesal.
Dihari yang sudah malam ini mereka pun tidur dengan nyenyak, kecuali seseorang ya itu Rayyan.
"Kaki kau nendang kepala ku sat" ucap Rayyan
"Diamla bodo aku nak tido" balas Zayn.
-Bersambung