NovelToon NovelToon
CINTA SEDALAM LUKA

CINTA SEDALAM LUKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Duda / Reinkarnasi
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: ylfrna

Apa yang kau harapkan dari seseorang yang pergi tanpa pamit?Tidak menyangka Naura bertemu kembali dengan sang mantan suami. Ardan,
saat anaknya menceritakan seorang pria baik yang ia kenal. Namun, di balik kemarahannya pada Ardan, ada perasaan yang sulit di mengerti oleh Naura.
memutuskan untuk menghilang tetapi takdir selalu mempertemukan. Meski masih tidak suka dengan kelakuan Ardan. Rasa bersalah yang di tunjukkan Ardan, membuat Naura mencoba memaafkan kembali.
Dan Ardan juga mencari tahu alasan pergi tanpa pamit yang di lakukan oleh Naura.
Ketika keduanya sudah mendapatkan jawabannya. Apakah dunia akan setuju bahwa itu adalah hal yang tepat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ylfrna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jika Kita Tidak Ditakdirkan

Senin pagi, Naura, Hana dan kedua anaknya sudah berada di bandara, ia akan melakukan penerbangan untuk kembali pulang. Sedangkan Bastian belum bisa kembali terkendala beberapa pekerjaan yang belum selesai.

Naura mengedarkan pandangan ke sekeliling ruang bandara, orang-orang berlalu lalang dengan kesibukan masing-masing.

Liburan Naura berakhir sia-sia akibat kedatangan Ardan.

Kemudian Naura berjalan ke arah pesawat yang akan membawanya pulang. Saat memasuki pesawat Hana duduk terpisah. Dan Alana meminta untuk duduk di dekat jendela.

"Mama kita pulang"

"Iya sayang, kapan-kapan kita liburan lagi ya sama om Kevin"

"Iya" jawab mereka secara kompak

Kemudian Naura sempat mengedarkan pandangan untuk melihat seberapa banyak yang sudah duduk di kursi penumpang. Saat Naura melihat ke arah samping, ia melihat Ardan ada di kursi sebelah.

Ardan memejamkan mata dan telinganya terpasang earphone.

Tidak lama kemudian, Ardan mendengar dering ponselnya. Lelaki itu mengerutkan dahi. Bilqis, nama yang tertera di layar.

Ardan tersenyum mengingat masalah yang tengah di hadapi. Ardan akhirnya menolak panggilan itu.

"Alana sudah minum obat?" tanya Ardan kepada Naura, terdengar nada khawatir darinya

Tentu saja Naura tidak akan menjawab pertanyaan Ardan

"Naura!" lanjut Ardan dengan nada yang lebih ramah

Naura masih tidak peduli. Ia terlihat asyik bercanda dengan kedua anaknya.

Setelah perjalanan yang lumayan panjang, akhirnya Naura mendarat di kota kelahirannya. Di luar bandara rintik hujan membasahi permukaan bumi, setelah ini. Naura tidak akan melanjutkan perjalanan menuju rumah. Ia takut jika Ardan akan mengikutinya.

Naura dan kedua anaknya berjalan ke arah pintu keluar sedangkan Hana masih antri mengambil koper mereka.

Dari belakang Ardan terus mengikuti langkah Naura, Naura menghela nafas kasar lalu menghentikan langkahnya.

"Silahkan berpamitan dengan kedua anakku, setelah itu jangan ikuti kami lagi" ucap Naura sangat kesal

"Naura kenapa kau sangat membenciku? Padahal aku hanya ingin menebus kesalahan yang sudah aku perbuat!"

Naura tertawa ketus "Sudah terlambat tuan! Jika tidak ada lagi yang di bicarakan kami pergi"

Baru dua langkah, "Tunggu!" tutur Ardan

Kemudian Ardan berjongkok, tersenyum manis memandangi Alan dan Alana "Nanti kita ketemu lagi ya"

"Kata Mama, om Ardan sudah punya keluarga, jadi Alan dan Alana tidak boleh merebut kebahagiaan orang Lain" ucap Alan

Hari minggu malam, Naura menasihati kedua anaknya setelah mendengar penjelasan dari Bastian, bahwa Ardan kabur dari acara lamaranya.

"Alan dan Alana juga keluarga om"

"Tidak om Ardan, keluarga Alan hanya mama dan Alana"

"Dengarin om Ardan, Alan dan Alana tidak merebut kebahagiaan orang lain"

"Om, jangan temui Alan dan Alana lagi ya" pinta Alan, sedangkan Alana hanya diam di pangkuan Naura. Gadis kecil itu masih belum banyak bicara setelah kejadian minggu siang

"Kenapa?"

"Alan tidak mau mama sedih!"

Kemudian tangan kecil itu memeluk Ardan, Ardan terdiam. Sekarang anaknya juga ingin ia menjauh. Ucapan Alan membuat Ardan khawatir dan ketakutan.

"Ayo, sayang!" kali ini panggilan tidak sabaran terdengar dari Naura

...----------------...

Ardan kembali ke rumah orang tuanya. Tentu saja ia sudah tahu risiko apa yang akan terjadi. Setengah perjalanan Ardan memutar kembali laju mobilnya ke jalan yang berbeda. Ardan akan menemui papanya di kantor.

Saat tiba di gedung bertingkat dengan logo Cakrawangsa. Ardan mengambil langkah cepat menemui Pak Raka.

Baru saja pintu di buka, gelas sudah melayang. Untung saja tidak mengenai dirinya.

Melihat raut marah dari Pak Raka, Ardan langsung bersimpuh di hadapan Papanya.

Plaaaak, satu tamparan mendarat di pipi Ardan, Ardan tidak akan melawan, karena ia sudah mempermalukan keluarganya.

"Berdiri" Suruh pak Raka dengan tatapan tajam seperti elang

"Apa lagi yang kau perbuat untuk memalukan keluarga ini? Lima tahun yang lalu Naura menghilang karena ulahmu dan hari kemarin kau mengulanginya lagi dengan membuat Bilqis menangis!"

"_Ardan, bukan karena kau anakku, jadi sesuka kau saja, jika sudah muak, aku akan mengurung kau di penjara"

"Sekarang pergi, temui keluarga Bilqis dan memohon maaf kepadanya!" wajah berang Pak Raka sudah tidak terkendali lagi

"Maaf pa, aku tidak bisa"

Pak Raka menatap anaknya. Ardan si pembuat onar. Selalu menguji kesabaran orangtuanya

"Maaf aku tidak bisa menikahi Bilqis di saat aku masih berstatus suami orang"

"Suami orang? -"

"Iya, aku sudah menemukan Naura"

Pak Raka melonggarkan dasinya kemudian ia memilih duduk, pembicaraan Ardan terlihat serius

"Kau tidak mencari alasan?"

Ardan ikut duduk di sebelah papanya, kemudian ia mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan foto Alan dan Alana

"Apa hubungannya dengan Naura?"

"Ini anakku pa, lihat anak lelaki ini. Bukankah dia mirip denganku sewaktu kecil"

Pak Raka mengambil ponsel tersebut dari tangan Ardan. Ia membenarkan posisi kacamatanya lalu melihat dengan saksama.

"Ini sangat mirip denganmu!"

"Lima tahun yang lalu, Naura pergi dengan keadaan hamil. Dan aku memiliki anak kembar"

Pak Raka tersenyum. Raut kebahagiaan terlihat jelas.

"Temukan papa dengan mereka!"

"Tidak semudah itu?"

"Kenapa?"

"Papa bersabar, aku banyak melakukan kesalahan kepada Naura. Aku akan merebut hatinya lalu membawa Alan dan Alana masuk ke rumah kita"

"Alan dan Alana?"

"Iya, itu nama indah yang mereka miliki!"

"Lalu bagaimana dengan Bilqis"

"Papa tenang saja, aku akan mengurusnya!"

Pak Raka tersenyum lega kemudian ia memeluk Ardan "Bawa Naura kembali, selama ini dia sudah menderita, tentu tidak mudah membesarkan anak yang terlahir kembar sendirian"

"Iya pa"

"Papa percaya kepadamu!"

Dua orang itu kembali berdamai. Tidak lama kemudian Ardan kembali ke kantornya. Disana sudah ada Bilqis menunggunya. Baru saja memasuki ruangan. Tamparan demi tamparan mendarat di pipi Ardan.

Kemudian Bilqis menangis karena sesak. Ardan mengakui kesalahannya. Ia memberikan pelukan kepada Bilqis sebagai penenang

"Maafkan aku!"

"Apa dengan maaf bisa menghilangkan rasa kecewa?" tanya Bilqis

"Ardan kenapa kau selalu bertingkah, di saat kita ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan"

"Bilqis kau percaya soal jodoh, jika kita tidak di takdirkan maka akan sulit untuk menemui jalannya"

Bilqis menepis air matanya lalu menatap Ardan lekat "Kau selingkuh dariku?"

"Tidak!"

"Lalu?"

"Kau tahu kondisinya, aku belum bercerai"

"Ardan bukankah kita sudah berjanji tidak akan membahasnya lagi? Kata kau dia sudah menghilang dan tidak akan kembali lagi"

"Bilqis?"

"Ini sudah lima tahun berlalu, kau tidak boleh mengkhianatiku seperti yang sudah kau lakukan kepada dia"

"Bilqis aku benar-benar minta maaf"

"Apa kau menemukan dia? Di hari lamaran kita?"

Ardan terdiam. Sejujurnya ia juga tidak tega melihat Bilqis terluka seperti ini

"Ardan jawab aku?"

Ardan menganggukkan kepalanya

"Kau benar-benar jahat!"

"Iya tetapi aku tidak bisa meninggalkannya!"

"Kenapa?"

"Dia melahirkan anakku"

Plaaak, tamparan kembali melayang di pipi Ardan.

1
Anonymous
❤️
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Nok Muripah
udah donk masalalu Mulu up.nya bosen.
Meysha
p
Irma Rofi'ah
list cewek ardan: zizi, naura, Bilqis,
siapa yg mo daftar lagi masih dibuka nih😌
Ylfrna: 3 aja udh pusing Ardan, kena gampar mulu🤣
total 1 replies
Irma Rofi'ah
kalo papa pengangguran nggak usah di cari naura, dimana mna banyak 😭😭😭
🌟~Emp🌾
cari penyakit saja Naura 🤦
🌟~Emp🌾
kejam nya dikau 😪
🌟~Emp🌾
jangan berharap lagi setelah menyakiti. yang pergi belum tentu kembali 😢
🌟~Emp🌾
mampir thor, slm knl 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!