NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Kembalinya Sang Penguasa: Pembalasan Seorang Ibu

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Single Mom / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season Dua dari "Lily: Rahasia Gadis Kampung"

Briela Leonor, putri dari Raja Leonor, adalah pewaris tahta di sebuah kerajaan yang kekuasaannya melampaui presiden, menteri, dan semua gubernur. Setelah kematian suaminya, Briela memilih hidup sebagai rakyat biasa untuk melindungi anaknya, Xaviera, dari intrik politik yang mematikan.

Selama dua puluh tahun, Briela berhasil menyembunyikan identitasnya di sebuah provinsi kecil di wilayah Barat kota Riga. Kini, Xaviera telah dewasa, dan pernikahannya membawa kebahagiaan besar bagi Briela. Namun, kebahagiaan itu segera berubah menjadi mimpi buruk ketika Xaviera menjadi korban penyiksaan dan pelecehan oleh suaminya, Aron Ace.

Situasi semakin genting ketika sebuah kasus besar muncul, mengancam kestabilan negara. Briela dihadapkan pada keputusan sulit: membuka identitasnya dan kembali memimpin negara untuk menyelamatkan putrinya dan mengembalikan kedamaian, atau tetap tersembunyi dan menyaksikan kehancuran yang tak terelakkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

“Jika kakak diam saja aku akan tetap berada di tempat ini,” ucap Barbara.

“Pergilah, jangan ganggu aku lagi,” ucap Briela.

“Tapi Kak….”

Briela menghempaskan di atas meja kain yang berada di tangannya membuat wajah Barbara menegang dan akhirnya berdiri dari tempatnya. Dia menelan ludahnya berat dan berusaha mentralkan jantungnya.

“Baiklah, aku pergi,” jelas Barbara.

Barbara keluar dari kedai sederhana itu lalu di ikuti dua orang pengawal kepercayaannya, dia meminta salah satu diantara mereka mencari tahu latar belakang suami Xaviera berserta keluarganya, dia tidak ingin kehilangan secuil informasi apa pun.

“Kalau perlu, kau harus mendapatkan informasi sejak kelahiran kakek buyutnya. Keturunan Raja Leonor tidak boleh sembarang memilih pasangan, apa lagi dia adalah keponakanku,” jelas Barbara.

“Baik Jenderal,” timpal pengawalnya.

Barbara tidak ingin ada kesalahan sedikit pun. Kali ini dia memiliki rencana untuk mendekati Xaviera, karena hanya dia yang bisa membujuk Briela kembali ke istana. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan lagi untuk membawa mereka berdua kembali, dia tidak ingin bertemu permaisuri dengan tangan yang kosong.

“Aku pasti akan membawa kalian kembali,” gumam Barbara.

...----------------...

Di kediaman Ace.

Dengan wajah yang pucat, Xaviera berjalan dengan menenteng sebuah ember dan alat pel di tangannya, dia sudah bekerja sejak pagi buta untuk membersihkan semua ruangan yang berada di rumah bak istana tersebut.

Xaviera membersihkan halaman dan memangkas rumput yang ukuran rumputnya tidak sejajar. Tidak hanya itu, di pagi hari setelah membersihkan halaman, dia harus menyiapkan sarapan dan selanjutnya dia akan melanjutkan mengepel lantai ruangan.

Santi dan Aron hanya bangun dan segera menyantap sarapan tanpa ada Xaviera di sana.

Xaviera menyeka peluh yang berada di wajahnya dan sesekali merenggangkan tangannya. Dia kembali melanjutkan tugasnya. Rumah bak istana itu sudah terlihat sepi karena beberapa pelayan dipindahkan ke tempat lain untuk bekerja.

Santi sudah mengatur segalanya, dia sengaja melakukan itu untuk menyiksa Xaviera dengan melimpahkan seluruh pekerjaan pelayan kepadanya.

Aron pun tidak pernah meliriknya sama sekali, walau Xaviera berusaha keras untuk merebut hati Aron, bukannya pujian yang dia dapatkan, bahkan secuil harapannya pun hanya berubah menjadi penyiksaan.

Malam hari, Xaviera akan mendapatkan sebuah tamparan di wajahnya karena membantu Aron yang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk, terakhir kali Aron hampir saja membunuh Xaviera dengan mendorongnya sangat keras hingga dia terjatuh dari tangga, untung saja dia masih bisa sadarkan diri.

Xaviera masih berusaha untuk sabar dan berdiam diri.

Kali ini, dia mengepel lantai di mana nyonya Santi berada. Santi tersenyum sinis saat wajah Xaviera sudah memucat dan terlihat sangat menyedihkan.

“Bersihkan sebelah sini, lihat debunya, masih terlihat di sebelah sini,” perintah Santi dengan suara yang lantang.

Tiba-tiba tanpa sengaja, kaki Santi terkena sedikit percikan air pel di kakinya, mata Santi menajam dengan bengis dia berdiri dari tempatnya. Dia berjalan ingin memukul Xaviera tapi kakinya terpeleset dan jatuh.

“AAAAAA”

Aron yang mendengar itu segera berlari, dia menuruni anak tangga dan segera ke sumber suara. Dia melihat ibunya terduduk di lantai dan ada Xaviera yang berada di hadapannya berdiri terdiam dengan gugup, gemetar ketakutan.

“Apa kau tidak punya mata?” ucap Santi dengan suara yang lantang.

Aron kemudian memapah ibunya untuk duduk di sofa dan memeriksa kaki ibunya, apakah ada yang terluka atau tidak. Aron menatap tajam ke arah Xaviera dengan langkah cepat meraih ganggang pel dan menghempaskannya jauh.

BBRRAAKKK

Xaviera menutup matanya karena ketakutan dalam beberapa detik.

“Dasar wanita sialan!”

“Kau tahu harga sepatu milik ibuku?! Bahkan ibumu tidak akan mampu untuk membelinya dengan uang hasil kedainya itu seumur hidupnya,” teriak Aron.

Xaviera mulai sesegukan. Hatinya sangat perih mendengar penghinaan Santi dan Aron untuk ibunya.

“I-i..ibu, ma..ma…af,” ucap Xaviera gugup dan ketakutan.

SPALSH!!!

Segelas teh di tumpahkan ke wajah Xaviera dengan keras, hingga wajah Xaviera hingga wajahnya basah karena segelas teh tersebut. Mata Santi begitu tajam dan mematikan.

“Diam!!!”

“Kau memiliki kualifikasi apa dengan beraninya memanggil aku dengan sebutan ibu!! Hah?? Dasar wanita miskin!!!” teriak Santi kemudian bersidekap.

Xaviera menangis menahan perih. Dia benar-benar tidak tahan dengan perlakuan Santi kepadanya. Sudah lima bulan dia berusaha menuruti semua keinginannya tapi dia tidak mendapatkan apapun. Xaviera berharap bisa mendapatkan sedikit harapan untuk bisa diterima baik dalam keluarga Ace ternyata Xaviera salah.

Hanya Alden yang memperlakukannya baik, tapi dia pun tidak berani melapor apa pun tentang perbuatan Santi dan Aron kepada Gubernur Alden. Kerap kali kunjungan Alden membuat Santi segera berubah dan memperlakukan Xaviera dengan baik, bahkan dia memberikan gaun yang indah untuk Xaviera gunakan.

Luka-luka memar yang berada di tubuhnya segera di tutupi dengan beberapa polesan hingga dia tidak bisa menimbulkan kecurigaan.

“Ingat!!! Aku akan menghancurkan ibu mu jika kau berani mengadu pada Alden,” ancam Santi kepada Xaviera selama ini.

Santi yang melihat Xaviera sesegukan di hadapannya dengan tersenyum devil kembali duduk di tempatnya dan menyilangkan kakinya, dia meminta Xaviera melap sepatu yang telah terkena percikan air itu.

Dengan tangan gemetar, Xaviera membungkuk dan terduduk. Dia kemudian me-lap sepatu milik Santi.

“Aron lihatlah istri yang tidak berguna ini, lebih baik aku mengeluarkan uang untuk membayar seorang pelayan dari pada memelihara dia di rumah ini, hanya menyusahkan saja,” ucap Santi.

Aron tersenyum devil berdiri dari tempatnya, dia kemudian menarik pundak Xaviera hingga dia benar-benar sudah terduduk di lantai.

Aron mencengkram wajah Xaviera dan menatapnya tajam. Dia berbisik kepada Xaviera, jika sekali lagi Aron mendengar keluhan ibunya, dia tidak akan mengampuni Xaviera.

“Ingat ucapanku, jangan membuat masalah dan menyusahkan ibuku!” bisik Aron dengan menghempaskan wajah Xaviera.

Xaviera mengangguk dan sesegukan. Santi menjelaskan kepada Aron jika dia benar-benar sial dan diperlakukan tidak adil. Dia pun mencela perbuatan Alden yang sudah tergoda dengan seorang wanita pemilik kedai di pinggir jalan, bahkan membantunya mencapai puncak dengan menikahkan anak mereka dengan keluarga Ace.

“Wanita penggoda itu, membuat Pamanmu benar benar gila, aku tidak habis pikir, dia sering mengatakan bahwa pernikahan ini membawa keuntungan dan keberkahan besar kepada keluarga Ace tapi nyatanya, sampai detik ini apa yang dia maksud, tidak terjadi sama sekali, keberkahan apa yang dia dapatkan dengan anak dari seorang wanita miskin dan penggoda seperti dia,” jelas Santi dengan segala ocehannya.

Mengingat perjodohan dan pernikahan mereka, membuat hati Aron memanas, karena dampak sosial yang Aron dapatkan juga di kalangan elit begitu kuat hingga dia merasa disepelekan oleh semua orang.

1
Inyoman Raka
anthoni bisa jadi adalah penghianat
Inyoman Raka
apa ini masak 1 orang menekan banyak orang hak nerkutik
Inyoman Raka
yg ini baru penguasa
Inyoman Raka
greget
Inyoman Raka
ini putri gak punya motivasi untuk rakyat, dia hanya mentingkan egonya sendirie prettt
Inyoman Raka
inii apa mempelai yg kejam
Whi Tut
stupid
Chaning
Ceritanya Sama kaya Dracin
Chaning
ratu kok bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!