cerita ini hanya karangan fiksi, jangan di plagiat!!
Alana adisty harus mengalami perjodohan akibat perjanjian konyol kakek nya di masa lalu. alhasil di usia nya yang ke delapan belas gadis itu terpaksa berstatus istri dari ihsan rain Fauzan.
ihsan sering membully nya, tanpa sebab hanya karena dia yang pendiam. dengan kondisi yang tak akur, bagaimana alana menghadapi pernikahan sma ini?
mengandung banyak kata kata ambigu dan frontal. untuk yang di bawah umur harap bijak, kalau masih nekad baca resiko tanggung sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
“Ihsan!”
Ihsan menguraikan pelukannya, menatap avira yang menghampiri mereka dengan marah. Avira menatap tajam pacarnya bergantian dengan alana. Rasa marah tak bisa dia bendung, tangannya reflek menampar sebelah pipi alana.
Plak!
Tertoleh, wajah alana tertoleh ke samping dan memerah. Alana memelotot terkejut, dia mengusap pipinya yang terasa perih. Lalu menatap avira yang nyalang balik menatapnya.
“Dasar pelakor! Gatel banget sama pacar orang! Ngapain lo deket deket sama pacar gue hah?! Sampe di peluk, dasar cewek kegatelan! Pelakor! Jalang!” Avira hendak kembali melayangkan tamparan dan jambakannya tetapi ihsan lebih dulu menghalangi nya.
Dia menarik pergi avira dari sana mencoba menjauhkan nya dari alana. Mau bagaimana pun alana istrinya, rasa tak terima hinggap di hatinya mendengar alana di sebut seperti itu.
Alana yang melihat itu hanya bisa mematung, terdiam kaku dengan memegangi pipinya yang terasa sakit. Dalam sekejap air matanya kembali jatuh, alana merasakan sakit luar biasa di hatinya.
Dia ingin pulang, sungguh. Dia tak sanggup lagi mendengar cacian makian yang di lemparkan orang orang padanya. Dia yakin, setelah ini akan banyak lagi rumor buruk tentangnya.
“Lepas! Lepasin ihsan! Aku harus kasih pelajaran sama tuh cewek supaya gak kegatelan!” Avira memberontak.
Tetapi ihsan kekeh menahannya, dia bawa avira ke belakang sekolah yang sepi. Membiarkan gadis itu mengamuk sesukanya. Avira pun menangis, dia memukul mukul tubuh pacarnya sampai puas.
“Kita putus!” Ucap avira.
“Gak!” Ihsan menolaknya.
“Apa sih tiba tiba minta putus? Aku belum jelasin” Ujar ihsan.
“Jelasin kalau kamu beneran selingkuh sama dia iya?!”
Ihsan menggeleng keras. “Aku gak selingkuh! Tadi dia kepeleset dan aku reflek pegangin” Ihsan mencoba menjelaskan.
“Kepeleset terus kamu peluk gitu? Supaya kelihatan romantis? Iya?!”
Ihsan menggeleng, menghela napas kasar bingung menjelaskan pada wanitanya. “Aku gak selingkuh, sumpah! Kamu jangan minta putus tiba tiba kayak gitu” Ujar ihsan mencoba membujuk avira.
Avira tak peduli, dia berjalan meninggalkan pacarnya yang ikut menyusul. “Kamu pikir cuma kamu yang bisa selingkuh? Aku juga bisa selingkuh” Ujar avira emosi.
Ihsan yang sudah geram pun menahan lengan gadis itu, dia memberhentikan nya. “Berhenti dulu. Aku belum selesai ngomong”
“Ngomong apalagi?” Avira kesal.
“Aku gak selingkuh, aku cintanya sama kamu” Ujar ihsan dengan manis.
“Kalau kamu beneran cinta sama aku, buktiin!” Ucap avira tegas.
Ihsan mengerutkan keningnya, bukti apa? Dia bingung. “Apa?”
“Kita tidur!”
“gila kamu!”
Ihsan mengumpat, menatap tak percaya pada pacarnya. Semudah itu dia bilang tidur bersama?
“Apa? Kamu gak mau kan? Yaudah kita putus” Ujar avira kekeh.
Ihsan yang putus asa pun mengangguk. “Oke! Kalau itu yang kamu mau kita tidur!” Ujarnya dan menyeret avira pergi dari sana.
Dengan emosi dia menaiki motor, membawa avira menuju villa terdekat. Ihsan memakaikan vira sweater supaya tak terlihat mereka anak sekolah.
Tak dapat dia bendung, ihsan merasa marah dengan kelakuan nya sendiri.
Cowok itu melempar avira pelan menuju ranjang. Avira tampak santai, tak terlihat takut sama sekali. Berbeda reaksi dengan alana saat pertama kali dia akan menyentuhnya.
Ting!
Ihsan mengambil ponselnya dengan mendengus kasar, dia menatap pesan alana singkat dan membalasnya dengan segera. Dia sedang emosi, tak bisa fokus sampai tak sempat membaca pesan itu.
“Kamu yakin?” Ihsan bertanya sekali lagi berusaha menyangkal kelakuanya.
Avira mengangguk dengan yakin. “Aku yakin” Ucapnya tanpa ragu ragu.
lanjut thor