NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Pria Beristri

Terpaksa Menikah Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:395.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Arip

Tidak ada gadis yang mau menikah dengan lelaki beristri, apalagi dalam keterpaksaan ibu tiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Arip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Menyadarkan Daniel.

Daniel mulai tertidur, karena penolakan Sarla.

Terdengar suara dengkuran dari sisi kirinya, ia melihat Daniel seperti kelelahan.

Tak menyangka bagi Sarla, malam ini adalah momen yang membuat dirinya merasakan suatu rasa sakit, saat kesuciannya di ambil.

Mencoba menutup mata untuk segera tidur, tiba tiba tangan kekar mendekap tubuhnya, wajah Daniel semakin dekat, hingga mereka semakin dekat.

Jam sudah menujukkan pukul empat lebih dua puluh menit, Sarla terbangun karena mendengar suara adzan berkumandam.

Tubuhnya terhempit oleh Daniel, rasanya pengap.

"Ya ampun dari semalam dia terus begini. Bagaimana aku bisa bangkit dan mengerjakan kewajibanku."

Memanggil nama Daniel, berharap jika lelaki yang menjadi suaminya bangun.

Tetap saja, ia malah semakin erat memeluk Sarla, melihat jarum jam yang menepel pada jam dinding membuat Sarla mengerahkan tenanganya.

Mau tidak mau Sarla harus melakukan sesuatu walau terkesan sedikit menyakitkan demi dirinya bisa melakukan kewajiban, menghadap ke ilahi robbi. 

Lutut  Sarla kini sedikit menekan pada bagian keperjakaan Daniel, membuat lelaki itu meringis kesakitan dan bangkit dari tidurnya. 

"Siapa suruh, menghimpit tubuhku, rasakan. Emang enak." Gumam hati Sarla, ia kini bangkit, dari tidurnya. Segera mungkin membersihkan diri. 

Daniel yang menyadari kepergian istrinya kini mengejar, tapi sayangnya Sarla sudah berada di dalam kamar mandi. 

Pria dingin yang usil itu sengaja menunggu Sarla di depan pintu. 

Lima menit kemudian, Sarla keluar dengan handuk yang melingkar pada badannya, dengan sengaja Daniel menarik handuk itu. Hingga Sarla berteriak. 

Membekap mulut sang istri dan berkata," Kenapa kamu berteriak, kita ini suami istri."

Sarla kesal, ia menginjak kaki suaminya." Anda mau apa?"

Menarik tangan Sarla, melemparkan pada kasur, Daniel sudah di redungi hawa napsu," Sudah menurut saja."

Sarla melihat jarum tangan sudah menunjuk waktu jam lima lebih, saat itulah ia, menolak keinginan suaminya.

"Kamu mau ke mana?"

"Maafkan saya, saya mau mengerjakan kewajiban saya!"

Daniel tampak bingung akan perkataan Sarla," Maksud kamu. "

Sarla berlari tergopoh gopoh, mensucikan diri. Ia. Mulai memakai mukena, dimana Daniel melihat pemandangan itu terkejut. 

"Jadi ia mau melakukan ibadah shalat, memang sudah lama semanjak menjadi seorang CEO aku tidak melakukan hal semacam itu."

"Terlalu mengejar kekayaan, sampai lupa pada sang maha kuasa."

Menunggu sang istri, Daniel semakin senang melihat pemandangan yang menyejukkan hatinya, apa bisa Daniel melepaskan Sarla begitu saja. 

Hanya butuh sepuluh menit saja, Sarla mulai membereskan mukena yang ia pakai, kembali menghampiri Daniel. 

"Apa anda tidak pergi ke masjid?"  Pertanyaan Sarla membuat Daniel tertawa. 

"Sejak kapan, saya harus pergi ke sana!" Balasan yang tak menyenangkan bagi Sarla. 

"Bukankah semua itu kewajiban bagi umat muslim, kenapa anda mengatakan seolah olah tidak ada beban," Ada rasa malu saat Sarla mengatakan hal itu. 

Sarla melewati badan Daniel, dimana Daniel berkata." Layani saya sebentar saja."

"Maaf saya tidak bisa, sebelum anda menunaikan kewajiban anda, " Tolak Sarla, membuat Daniel kesal. 

Ia tak bisa menahan hawa napsunya lagi, mengacak rambut dan berkata." Sialan."

Daniel mencoba berjalan,  ke kamar mandi, merasakan dinginnya air. 

"Dingin."

Sarla melihat pemandangan itu hanya tertawa dibalik cadarnya, ia kini duduk di atas kasur. 

Melihat Daniel keluar dari kamar mandi dengan badan gemetar. 

"Dingin."

Perlahan meletakan sajadah, dimana Sarla memberikan sebuah mukena. 

"Apaan ini, kenapa kamu memberikan saya mukena?" Pertanyaan Daniel membuat Sarla tersenyum. 

"Masa anda tidak mengerti!" Jawab Sarla pada Daniel, mukena itu masih ada di tangan Sarla. 

Menarik napas, pada akhirnya Daniel pergi keluar rumah untuk menjalankan kewajibannya, di dalam masjid. 

Ini pertama kalinya Daniel menikah dengan sosok wanita yang sudah berani memerintahnya. 

Para pembantu yang sedang menjalankan tugas mereka di dapur, terkejut melihat sosok Daniel memakai baju koko. 

"Ya ampun itu teh tuan?" tanya para pembantu yang tengah membereskan rumah. 

"Iya, tapi kok sekarang beda sekali, tuan pake peci sama sarung!" balas pembantu yang saling membisikan satu sama lain. 

Mereka tersenyum, begitu senang melihat pemandangan yang jarang sekali mereka lihat. 

"Kayanya Tuan insap?"

"Iya, semenjak menikah dengan Nyonya Sarla!"

"Iya benar."

Saat obrolan menyenangkan itu berlanjut, sosok Daniel datang menghampiri pembantunya. 

"Bi, hem."

Para pembantu begitu ketakutan, mereka takut jika sang tuan memarahi mereka semua karena sudah membicarakan sang tuan dari belakang. 

"Anu, tuan. Saya …. "

Belum perkataan para pembantu terlontar semuanya, Daniel kini bertanya," Apa kalian tahu letak masjid di sini ada dimana?" 

Hampir saja berpikiran negatip, para pembantu kini memberi tahu sang tuan, " Tuan tinggal lurus saja, nanti ada belokan tinggal belok saja ke kiri. Itu masjid terbesar di daerah sini."

"Oh oke. Terima kasih."

Semua tersenyum dan menganggukkan kepala, " ya tuan. "

Daniel terlihat begitu malas berjalan kaki, ia mengeluarkan motornya.

Ini pertama kalinya menaiki motor, dijam Lima lebih dua menit.

Di dalam perjalanan, Daniel menggerutu dirinya sendiri," ngapain coba aku melakukan hal seperti ini. Bodoh sekali."

Karena sudah terlanjur keluar rumah, Daniel kini sampai di masjid yang ia tuju, melangkahkan kaki, melihat orang orang menjalankan ibadah salat subuh.

Bayangan masa lalunya kini terbayang, dimana Daniel mengigat jika dirinya pernah berangkat ke masjid bersama sang ayah.

Masa kecil yang penuh kebahagiaan, mengigat hal itu air mata jatuh kedasar pipi, membuat hati Daniel sedikit sadar. "Sudah lama aku tidak datang ke rumahmu Ya Allah, terlalu banyak kesenangan di dunia ini hingga lupa akan rasa syukur kepadamu."

Varel ternyata datang juga ke masjid, dimana rumah sang asisten tak jauh dari rumah yang ditempati Sarla.

"Pak Daniel, datang ke masjid?" Pertanyaan itu sontak membuat Daniel terkejut.

"Loh, Varel kamu ada di sini!" Jawab Daniel pada sang asisten.

"Setiap subuh saya selalu datang ke sini untuk menjalankan ibadah salat." Perkataan Varel membuat Daniel begitu malu, ia tak menyangka jika Varel begitu rajin menjalankan salat pardu.

Sedangkan dirinya baru sadar, saat Sarla menyuruhnya.

"Oh baguslah, kalau begitu kita bisa berangkat ke kantor bersamaan," balas Daniel, tanpa banyak basa basi, akhirnya mereka menjalankan ibadah salat bersamaan. Walau pun terlambat sedikit.

Sarla keluar dari dalam kamar, dimana menyiapkan perlaratan untuk pergi kuliah.

Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, dimana Daniel pulang dengan ke dalam rumah.

Sarla melihat Daniel yang masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan apa apa kini menyuruh lelaki itu untuk putar balik.

"Anda belum mengucapkan kata salam ketika masuk ke dalam rumah?"

"What, apa maksud kamu. Hanya karena salam saya harus mengulang kedatangan saya?"

Sarla menganggukkan kepala dan berkata." Iya. "

Daniel mendengus kesal dan berkata," terlalu banyak aturan."

1
aca
karma Daniel mana
aca
ne pembantu masih aja tolol
aca
laki tolol
aca
pasti wulan anak pembantu ini
aca
njirr tukang selingkuh di bela pembantu tolollll
aca
ne pembokat kok ngelunjak
aca
ini pembantu ikut campur mulu
aca
suami tolollll
aca
natasha berjilbab tp munafik
Erna Ladi Yanti
dasar laki2 plin plan
zhoedjie liem
kurang sat set si Danil ayo selidiki istri tercinta mu...
zhoedjie liem
rasain tu Wulan ketipu...
Umi Umi
menampar tu plakkk thor bukan palkk aih ceritamu bagus tapi syg tulisan bahasanya gak bisa dimengerti pembaca
fitri arip: 🤣🤣🤣 aduhh makasih umi, biar saya revisi. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Tia Hariani
lanjut sy suka , jadi penasaran
Nursan Mahmud
Ahh so tor buat penasaran aja🙈
muhammad affar
lamanya kedok wulan terbongkar
Jane Bsbd
ko jadi enak ya liat si Danil udah tau Wulan hina masih di pelihara semoga sarla dapat yg lebih dari si Danil kuk tu
Jane Bsbd
plin plan lakinya
but
kya nya pernah baca lani ini bukan anakx gunawan iya ga sih. apa dicerita lain ya 😂kalau iya kapan keungkap nya udh mau bab 200 mash gini2 aja
fitri arip: maju mudur cantik ya kak, santai. Nanti ada kok pembahasan lebih detai. 🤣🤣🤣🤣 yang sabar, autor hanya remahan repenyek yang menerima krisan sepenuh jiwa dari pembaca setia yang selalu autor cintai. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
kavena ayunda
karma buat wulan mana hadeh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!