akibat di jodoh kan Rania memilih patuh walau dalam hatinya belum bisa menerima pernikahan ini,
siapa sangka ada insiden malam pertama yang tanpa sadar di lakukan, dan firman tak menyadari nya, membuat Rania diam dengan sejuta rasa yang tak bisa di jabarkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecupan diam diam
**** sore itu rania kembali pulang bersama latifah.
rania membawa mobil nya, dan motor latifah di tinggal di pesantren.
namun sesampai nya di rumah, rania juga tidak bertemu dengan suaminya, entah belum pulang atau tengah keluar kembali,
"kemana kak firman buk,! tanya latifah dan rania merasa terwakilkan. "kakak mu belum kembali dari tadi, entah dia makan dimana. "ibu pikir dia bersama kalian, tapi ternyata kalian hanya berdua saja,
"iya buk tadi kak firman minta aku untuk menunggu mbak rania, pulang agar bisa pulang bersama, dia pamit katanya ada urusan yang sangat mendesak. jelas latifah.
"oo ya wes, kalian istirahat dulu nanti firman juga datang, ibu juga mau tutup warung. sudah sore.
bu lastri bergegas ke luar dari rumah nya menuju halaman depan di mana warung nya berada.
namun saat menyadari menantunya tengah mengikutinya, bu lastri segera me noleh,
"ning mau kemana,? "mau bantuin ibu tutup warung nya,!
"oalah,, dak usah ning, wong tinggal tarik saja, gak repot kok, udah mendingan ning masuk kamar dan bersih bersih, agar nanti ketika suami datang akaan membuat nya bahagia karna sudah melihat kita bersih dan wangi,,
rania menunduk malu, dan mengangguk kan kepalanya,,
memang beginilah mertuanya, seolah dia tengah menasehati putri nya sendiri, tentu rania senang bukan nya malah tersinggung.
rania benar benar melakukan apa yang mertuanya ucap kan tadi, walau pun niat nya bukan untuk menyenangkan suaminya, namun karna sudah sangat gerah, karna tadi sewaktu di pesantren rania tak sempat mandi karna takut kemalaman dan membuat firman menunggu lama, tapi ternyata firman nya juga belum kembali.
setelah bergilir dengan latifah rania pun kini sudah segar dan tengah duduk di atas ranjang dan membuka laptop yang dia bawa tadi, rania kembali memeriksa apa saja yang telah dia input siang tadi.
"assalamu alaikum, suara tegas firman terdengar di depan kamar, "waalaikum salam jawab rania dari dalam.
tak lama, pintu kamar di buka, "klek, muncul lah wajah tampan firman, dari balik pintu dengan senyum di wajah nya.
"sudah dari tadi pulangnya? pertanyaan pertama yang firman lontarkan,
"iya ustadz, "mm, saya bawa,, mobil, jawab rania lirih.
"iya gak papa, kalau memang di butuh kan, aku tidak melarang nya, ucap firman ketika tau keraguan di diri istrinya,
"ustad sudah makan? saya siapin ya,,!
"gak usah, aku tadi sudah makan bersama teman ku,! "apa kamu belum makan, tanya firman balik,
"sudah ustadz tadi bareng ibu sama latifah,
"ya sudah, aku mandi dulu, karna aku belum sholat magrib,
"iya ustadz.
"firman pun keluar kembali setelah mengambil sarung di dalam lemarinya.
"ya allah, aku selalu merasa degdegan jika di dekat ustadz firman aku selalu merasa takut jika dia akan menuntut hak nya, sampai kapan ini ya allah."maafkan atas dosa dosa yang hamba ciptakan dalam mengabaikan kan seorang suami.
rania terus meminta ampunan dalam hati, dia sebenarnya tau ketika dia tidak memberi haq untuk suaminya, dosa baginya, namun disini, rania tengah berperang dangan perasaan nya,
tak terasa firman sudah kembali dan menggelar sajadah nya, rania terus perhatikan suaminya ketika sholat.
benar benar contoh seorang imam yang baik, namun sayang rasa cinta itu tidak ada, yang menjadi prioritas
dalam sebuah hubungan menurut rania.
ketika firman usai, rania segera memalingkan wajah nya, dan berpura pura, melihat ke arah laptop nya kembali,
"syukur alhamdulillah dik,! hari ini aku dapat kabar bahagia, ujar firman sembari melipat sajadah nya.
"usaha yang aku rintis bersama teman ku mengalami kemajuan dan hari ini kami menerima lumayan banyak pesanan, lanjut nya,
rania hanya mendengarkan dan tak ada niatan untuk menimpali,
"yah,, mungkin ini yang di maksud rejeki istri, ujar firman lagi, "semoga tambah lancar kedepan nyaa.
'amin,, ucap rania pada ahirnya,
firman kini duduk tepat di hadapan rania, dan menatap kearah nya, dengan tatapan penuh cinta,
rania segera menunduk kan wajah nya setelah sekilas tatapan mereka bertemu.
"kenapa,! hanya sekedar menatap ku saja kamu tidak mau, firman menyentuh dagu rania dan diangkat nya wajah itu, agar sepadan dengan pandangan nya,
"maaf, ustadz saya mau kedapur dulu ambil minum, kilah rania dan segera buru buru turun dari ranjangnya,
jantung nya terus berdegup kencang daan rania fikir itu karna rasa takut nya dengan sentuhan firman .
sedangkan firman hanya bisa tersenyum mendapati tingkah rania yang dia anggap masih karena malu malu.
"huh,, aku benar benar harus punya kesabaran yang extra, gumam firman
karna sudah capek firman tak lagi menunggu rania masuk yang di rasa sangat lama kalau hanya sekedar mengambil air minum.
firman pun menggelar tempat tidur nya, karna akan percuma baginya menunggu yang pasti dirinya tidak akan dapat jatah juga. berhubung sang istri memang masih dapat tamu bulanan nya.
firman segera memposisikan dirinya dengan nyaman di bawah sana. samar samar terdengar suara rania yang tengah mengobrol, mungkin dengan latifah, entah lah, lambat laun firman hanyut dalam mimpinya, sampai tidak menyadari kapan rania masuk dan sudah tertidur di ranjang nya, masih dengan pakaian lengkap, bahkan firman sehelai rambut pun tak nampak padanya.
saat tengah malam sudah menjadi kebiasaan firman melakukan sholat sunnah tahajjud, dan berlangsung sampai subuh menjelang.
firman hanya bisa menikmati wajah istrinya ketika saat seperti ini, tanpa yang punya berusaha mengalih kan nya,
firman mencoba mendekat, dan di elusnya pipi putih naan mulus milik istrinya, namun rania seakan tertidur sangat lelap, bahkan dia tidak terganggu sama sekali.
firman memberanikan diri mengecup kening nya, th dia pikir tidaak berdosa juga walau tanpa izin yang punya, karna hakikat nya semua ini memang seharus nya bisa firman nikmati.
karna tidak juga ada pergerakan dari sang istri, firman memberanikan diri mendarat kan sebuah kecupan dan ciuman pertamanya di bibir rania, yang sangat ranum dan berwarna pink tanpa pewarna,
'CUP,, satu kecupan berhasil singgah di sana, firman segera menarik dirinya, dan segera keluar untuk berwudhu sebelum ke inginan nya tambah besar untuk menyentuh istri nya itu, dan tentu akan dapat murka dari yang punya,
sampai subuh menjelang tepat nya ketika firman hendak mengantar kan ibu nya ke pasar, rania baru bangun dari tidur lelap nya yang di penuhi mimpi yang indah.
rania segera ke kamar mandi untuk cuci muka, dan seperti bisa rania sudah bisa beradaptasi, tanpa bertanya, dan menunggu latifah, rania mulai melakukan aktifitas nya seperti nyapu dan memasak sebagian yang dia bisa.
"eh bak nia udah stay aja, aku aja baru keluar ujar latifah yang baru keluar dari kamar,
"iya, mumpung lagi rajin, balas rania.
"nanti jadi kan berangkat bareng?
"jadi dong mbak aku nati ambil motor di sana.
sepertinya, kak firman juga gak ada jadwal mengajar deh hari ini, dia kan ngajar nya seminggu tiga kali, kata latifah,
"ya sudah berdua aja nanti, sekalian kita mampir di tempat buku, aku ada buku yang hendak di cari.
"boleh! mbak soal nya aku juga lagi butuh sesuatu kata latifah antusias.
setelah semua beres dan bu lastri juga firman sudah datang dari pasar, seperti biasa mereka selalu sarapan bertiga, karna bu lastri selalu sibuk melayani para pembeli jika di pagi hari.
usai semuanya siap berangkat tentu saja rania berpamitan dulu pada firman, dan saat menyalaminya, firman dengan lama meng genggam tangan rania, dan menatap kembali wajah nya.
rania yang mendapati perlakuan seperti itu tak urung salah tingkah, dan segera cepat cepat, pergi dari hadapan firma,
"hati hati ucap firman ketika latifah dan rania sudah di dalam mobil milik rania.
"assalamu alaikum ustadz,
"wAlaikum salam warahmatullahi wabarokatu.