"Semenjak kehadiran nya, semua jadi berubah. adik iparku dia menaruh hati pada suami ku, semenjak iparku datang ke kehidupan rumah tangga ku, semuanya kini berubah. dari bunga yang mekar kini menjadi bunga layu yang berjatuhan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuni Ashara Silalahi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10. Ungkapan.
Masih di hari yang sama di mana jam sudah menunjukkan pukul 11:00 wib. Yang artinya jam makan siang sebentar lagi akan tiba, di mana seorang pria tampan yang sudah berstatus sebagai seorang suami sedang bergulat dengan pekerjaan nya, di dalam ruangan kerjanya. Berkas banyak berkas yang harus di siapkan nya, terlebih sudah menjadi makanan sehari-hari dirinya untuk menyelesaikan beberapa berkas tentang proyek yang sedang di tanganinya.
"Permisi mbak, ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita cantik. Yang bekerja sebagai resepsionis, di perusahaan William Company.
"Saya ingin bertemu dengan tuan muda Glen!" ucap wanita itu. Dengan senyuman manisnya.
"Apa mbak sudah membuat janji terlebih dahulu?" wanita yang bertugas sebagai resepsionis itu langsung menanyakan apa wanita yang ada di hadapan nya saat ini sudah membuat janji atau tidak.
"Tidak, saya adik dari Glen. Apa saya harus membuat janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan kaka saya sendiri?" tanya wanita itu. Dengan expresi datarnya.
"Sebentar mbak, saya akn menghubungi managemen CEO terlebih dahulu!" ucap wanita itu. dan segera menghubungi pihak managemen CEO, untuk menanyakan apa kah wanita yang ada di hadapan nya itu bisa masuk atau tidak.
"Nama mbak, 'Siapa?" tanya nya lagi. Sembari meneruskan panggilan nya, dengan managemen petinggi nomor satu di perusahaan itu.
"Alexsa!" jelasnya. Dengan nada dinginya.
"Dengan nama mbak Alexsa!" jelas wanita itu dengan cepat.
Setelah menghubungi pihak bersangkutan, wanita itu langsung mengizinkan Alexsa untuk berkunjung ke ruangan Glen Alexsander yang menjabat di bagian petinggi perusahaan atau ( CEO ).
"Hm!" dehem Alexsa. Sembari melangkah menuju di mana lift khusus menuju lantai paling atas, atau khusus CEO.
Ting.
Dengan menekan tombol 30, yang menuju lantai paling atas, Alexsa segera masuk ke dalam lift yang akan membawanya menuju lantai 30, di mana ruangan Glen berada.
Ting. Pintu lift pun terbuka di lantai 30, dengan langkah jenjang nya Alexsa berjalan cepat ke arah sebuah pintu yang bertuliskan CEO.
"Selamat siang mbak!" sapa seorang pria. Saat melihat Alexsa yang berjalan terburu-buru ke arah ruangan bosnya itu.
"Siang!" ucap nya dengan nada cuek nya.
"Dengan mbak Alexsa?" tanya pria itu. Sembari menelisik seluruh penampilan wanita yang ada di hadapan nya saat ini.
"Saya Alexsa!" ucapnya.
"Kalau begitu mari mbak, saya antar!" pria itupun langsung melangkah menuju pintu yang bertulis CEO, yang di ikuti Alexsa dari belakang.
Tok,,,, tok,,,,,, "Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda! Apa kami bisa masuk?" tanya nya.
"Masuklah!" ucap dingin Glen. Dari dalam ruanganya, namun tanganya masih setia menandatangani berkas-berkas penting.
"Silahkan mbak!" ucap pria itu. Dengan mempersilahkan Alexsa masuk ke dalam ruangan sang bos.
"Hy ka, lagi sibuk ya?" tanya nya. Dan melangkah ke arah sofa yang ada di dalam ruangan kaka iparnya itu.
Glen yang sedikit terkejut pun langsung menghentikan pekerjaan nya, dan menatap nanar ke arah wanita yang sudah ada di ruanganya dengan berpakaian layaknya wanita kalangan atas, gaun yang hanya sebatas paha saja.
"Alexsa!" ucap bingung Glen.
"Apa yang sedang di lakukan nya di sini?" heranya dalam hati.
"Aku membawakan kaka makan siang, karena ka Azhara sedang pergi bersama teman nya!" ucapnya. Sembari berbohong.
"Teman, teman yang mana kau maksud?" tanya heran Glen. Sepengetahuan nya sang istri tidak terlalu memiliki teman, karena sifatnya yang jauh lebih mementingkan dirinya, apa lagi statusnya sudah menjadi seorang istri.
"Nta lah ka, aku juga tidak tau! Tapi, seorang pria tampan!" imbuhnya lagi.
"Apa!" ucap terkejut Glen.
"Siapa pria yang menjadi sahabat Azhara? Dan apa ini benar atau Alexsa sedang berbohong! Sepengetahuanku, Azhara tidak pernah memiliki teman pria, apa lagi ini tidak memberitahukan aku sama sekali!!? Batinya.
"Ka, ini sudah jam makan siang, sebaiknya kaka makan dulu! Aku sudah memasak makanan untuk kaka!" jelasnya. Dan membuka sebuah bungkusan yang di bawanya tadi dari rumah.
"Hm!" Glen, pun langsung melangkah menuju di mana Alexsa sedang duduk manis di sofa.
"Biar aku suapinya!" pintanya. Dan memberikan sesendok suapan ke arah mulut pria muda itu.
"Tidak perlu Al, aku bisa sendiri!" jelasnya. Dan meraih mangkuk tempat nasi yang di bawa Alexsa tadi, Glen pun langsung memakan masakan yang di bawa adik iparnya itu.
"Baiklah, bagaimana rasanya ka?" tanya nya penasaran. Sembari menatap harap pada pria itu.
"Enak!" ucapnya. Sembari memakan habis makanan yang di bawa adik iparnya itu.
"Ka, apa aku bisa bicara sesuatu?" tanya nya. Dengan wajah yang di buat semanis mungkin.
Glen yang melihat wajah cantik, senyuman manis dan pakaian sedikit sexi itu membuat jiwa prianya bergejolak.
"Katakan lah!" ucapnya. Tampa mengalihkan atensi matanya dari wajah cantik wanita yang ada di hadapan nya saat ini, apa lagi Alexsa sudah berstatus sebagai istri adik kandung nya sendiri.
"Aku, menyukaimu sejak dulu! Dan aku tidak pernah mendapatkan perlakuan sebagai seorang istri dari adikmu itu. Aku ingin mendapatkan nya darimu!!. Jelasnya. Dan mendekat ke arah Glen, dengan menyentuh telapak tangan pria itu, Alexsa seaakan terpesona dengan pria yang sudah berstatus sebagai kaka iparnya itu.
"Tapi kau sudah menjadi istri dari adik ku!" jelas Glen. Dengan nada datarnya.
Hikssss,,, hikss,,,,, "Aku, tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang suami! Aku mau, kaka menyayangiku layaknya kaka menyayangi ka Azhara!" ucapnya. Dan langsung berhambur ke dalam pelukan Glen.
Glen yang mendapat serangan mendadak dari wanita itupun seketika di buat terkejut, jantung yang tidak beraturan pun membuat Glen terdiam tampa membalas pelukan Alexsa, ataupun melepaskan nya dari tubuhnya.
Hiks,,,, hiks,,, "Aku, mencintaimu ka Glen!" ungkap Alexsa. Dengan memeluk erat tubuh pria gagah dan berotot itu.
Glen yang sedari tadi diam membisu, kini membalas pelukan adik iparnya itu, sembari memeberikan kekuatan untuk wanita itu. Agar istri dari adik nya dapat menerima semua yang sudah terjadi di dalam rumah tangga adik laki-lakinya Ronal dan wanita yang ada di pelukan nya saat ini.
"Maaf kan kaka, aku tidak bisa membalas perasaan mu Al! Karena, di hatiku hanya ada nama Azhara, dan itu akan terukir selamanya di dalam dadaku!!. Jelas Glen. Dan melepaskan pelukan nya dari wanita yang sudah berstatus sebagai istri dari adik laki-lakinya itu.
"Ka, apa aku tidak ada harapan? Aku, sudah lama menyukaimu!" jelasnya. Dengan tatapan sendu, dan memohon agar pria tampan itu luluh akan rayuan nya saat ini.
"Maaf kan aku Al, kamu sudah menjadi istri dari adik ku. Tidak mungkin aku menerima mu untuk menjadi kekasihku, sedangkan kita sudah memiliki pasangan masing-masing! Apa, bagimu sebuah ikatan pernikahan itu adalah main-main, sampai kau tega menghianati adik laki-laki ku!". Jelas Glen. Dan berjalan pergi meninggalkan Alexsa yang saat ini diam mematung dengan seribu bahasa.