Cinta, apakah sungguh-sungguh ada di dunia ini, Zea nyaris tak percaya, menikah apakah akan menjadikan kebahagiaan? Zea pun nyaris tak percaya, pernikahan hanya pintu untuk seruntutan peristiwa yang memusingkan dan mengecewakan. Lelah berpikir tentang cinta, jodoh dan pernikahan Zea justru sibuk dengan berkebun dan berkuda, baginya hal ini lebih menyenangkan.
Namun siapa sangka hadirnya pemuda yang jauh dari usianya itu mampu mengacaukan pondasi dan perasaanya. Lalu bagaimana kah kisah selanjutnya? Akankah dirinya bisa merasakan indahnya cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sadar
Di Rumah Sakit Korea.
Zea tersadar matanya tertuju pada wajah sembab yang tertidur dengan duduk menggenggam tangannya, suami brondongnya itu terlihat begitu berantakan, di ujung sofa ada Seo Jin yang tertidur juga sambil duduk.
"Aaahshhhh, kenapa sakit sekali?" Desis Zea saat bergerak ingin membenarkan tidurnya agar lebih nyaman.
"Aah, iya semalam... Aih sakitnya." Keluh Zea saat mulai teringat apa yang terjadi, karena obat bius di pinggang belakangnya sudah hilang terasa sekali sakitnya saat di gerakan. Zea mengingat kembali bagaimana luka ini dapat dia peroleh, lalu tersenyum menatap Al Jovano.
"Syukurlah kamu tidak terluka Al, entah siapa yang berniat mencelakai kamu, aku gak akan memaafkannya." Ucap Zea sendu.
Alarm subuh berbunyi lirik lagu yang menggunggah hatinya, tepat seperti keadaanya saat ini, tak bisa meraih ponsel untuk mematikan, Zea memilih untuk mendengarkan saja sembari membelai lembut wajah sendu suaminya yang masih tidur.
Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu
Kupasrahkan semua pada-Mu
Tuhan, baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini 'ku harapkan cinta-Mu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Ilahi, Muhasabah cintaku
Tuhan, kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Al Jovano terbangun saat usapan lembut dan dingin menyentuh pipinya, matanya menangkap senyum indah Zea di wajah pucat nya. Lalu meraih handphone miliknya dan mematikan alarm yang berbunyi dari tadi di atas mejanya.
"Saranghae Zea, Terimakasih sudah bertahan untuk ku, terimakasih sudah tetap bersama di sisiku."
"Aku tak akan sanggup jika kamu kenapa-kenapa lagi, ini terlalu berat sayang, tak akan sanggup jika melihat dirimu merenggang nyawa seperti kemarin malam." Air mata Al Jovano meleleh dadanya kembali sesak saat mengingat bagaimana dirinya membawa tubuh Zea yang berdarah-darah.
"Ah iya aku lupa bertanya, kenapa kamu tidak memberitahu aku jika kamu hamil??? " Tanya Al Jovano saat sudah teringat jika Zea hamil.
Zea terkejut saat di tanya Al Jovano, "Apa?? Aku hamil??? " Tanya Zea balik dengan wajah bingungnya.
"Yah, kata dokter kamu hamil sayang, syukurlah kalian semua selamat. Aku sangat takut semalam. " Ucap Al Jovano berkaca-kaca lagi, dirinya membayangkan jika dokter gagal maka dirinya akan kehilangan Zea dan janinnya, betapa mengerikan jika itu terjadi.
Zea begitu bahagia tak menyangka jika di dalam rahimnya terdapat benik cinta dirinya dan Al Jovano, Zea pun mengelus perutnya yang rata. "Maafin Mama sayang, Mama baru tau dan tak menyadari kehadiran kamu." Ucap Zea
Suara azhan subuh berkumandang di ponsel Zea memberi tanda jika waktu subuh telah tiba. "Mau subuh minta tolong ambilkan air untuk wudhu, bantu aku ya Al!" Ucap Zea lalu Al Jovano bangkit dan mengecup kening wanitanya.
Cup
"Siap!!! " Al Jovano melangkah dan mengambil air lalu dengan telaten membantu Zea berwudu dengan ala kadarnya, Seo Jin yang sedari tadi bangun menatap dengan iba pasangan beda usia di hadapan ya, betapa berat hubungan yang mereka jalani, pikirnya.
Al Jovano masuk ke kamar mandi lalu wudhu dan keluar lagi lalu berdiri di depan ranjang Zea untuk menjadi imam subuhnya. Keduanya shalat dengan khususnya, ujian membuat mereka semakin menguatkan dan mendekatkan diri pada yang maha kuasa.
***
Sementara di sisi lain di sudut bumi yang berbeda seorang lelaki nampak mencak-mencak pada bawahan yang, karena salah menafsirkan perintahnya dan melukai wanitanya.
"Apaaaaaa????? "
"Gagallll??????? "
"Bodoh!!!!! "
"Bagaimana kamu bisa salah sasaran???? "
"Dasar gak becus!!!! "
"Orang seperti apa yang kau perintahkan??? "
"Aku gak pernah memintamu untuk mencelakainya!!!
"Aku cuma minta pisahkan mereka??? "
"Bukan mengambil nyawa dari salah satunya???"
"Bodoh!!! jangan bawa-bawa aku, aku tak pernah menyuruh untuk melukai orang!!!
"Bereskan dengan benar dan rapi tutup mulutnya dengan uang!!! suruh orang itu untuk tutup mulut agar tak menyeret kita!!! "
Alpha merasa begitu marah saat asistennya salah memilih pesuruh untuk memisahkan Zea dan Alpha namun Alpha merasa janggal mengapa pesuruh itu berinisiatif sendiri dan ingin mencelakai Al Jovano, jangan-jangan orang itu bekerja untuk dua orang, atau ada motif tersembunyi.
Selang waktu lama detektif yang di tugaskan Alpha datang dan membawa berkas kasus percobaan pembunuhan Al Jovano dan membawa bukti terkait pelaku penusukan yang tadinya di tugaskan untuk membuat banyak Zea bocor.
"Bagaimana??? Apa yang kau dapat??? " Tanya Alpha tidak sabar saat detektif itu datang.
"Orang yang anda suruh ternyata punya motif lain, dia fans berat Kim Nana, dia mengetahui Kim Nana menyukai Al Jovano maka ingin mencelakai Al Jovano sekalian memisahkan Al Jovano dengan Zea, wanita yang anda sukai itu. " Tutur Sang Detektif membual Alpha kesal.
Brakkkk!!!!
"Sialan!!! Dia memanfaatkan ku untuk kepentingan ini!!!" Alpha menggebrak meja dengan amarahnya.
"Buat orang itu menyesal dengan tak bisa keluar dari penjara, kumpulkan seluruh bukti tanpa melibatkan kita!!! " Ucap Alpha lagi memberi perintah pada detektif suruhannya yang sengaja dia tugaskan di Korea.
"Ada berita lain Bos. " Ucap Detektif itu lagi.
"Apa itu ?? " Alpha duduk mulai tenang dan mendengarkan detektif itu baik-baik.
"Zea selamat dan kabarnya dia hamil muda. Beruntung pisau itu tidak mengenai rahimnya. " Jelas Sang Detektif mengejutkan lagi.
Alpha terkejut tangannya mengepal, dirinya terlambat, wanita pujaannya sudah tak suci lagi, wanita pujaannya sudah berhasil di kuasai laki-laki muda cacat itu pikirnya.
"Dan Kabar lainnya, Al Jovano sudah sembuh, dia sudah bisa berjalan normal. " Kata sang Detektif semakin membuat kepalan di tangannya menguat.
"Awasi terus mereka, buat perintahkan orang untuk menjadi pihak ketiga, kalau perlu manfaatkan Kim Nana dan mana lukisan yang aku inginkan kemarin???" Tanya Alpha membuat sang Detektif sadar lalu keluar sebentar dan membawakan lukisan indah yang dibuat oleh Al Jovano.
"Pastikan aku tak terlihat oleh Al Jovano, jika dia melukis wajah Zea lagi meski samar beli meski harganya ratusan juta ataupun milyar!!! aku tak suka wajah wanitaku di pandangi banyak orang. " Ucap Alpha membuat sang Detektif paham.
"Dan beri perintah anak buahmu untuk selidiki semua tentang Al Jovano, sampai pada keluarganya dan kelemahannya."Perintah Alpha lagi.
***
Kak besok hari senin yang punya Vote mohon dukungannya ya... 🙏🙏🙏
semoga alka memang kk nya Al jadi dia msh punya kluarga