NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:256.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Bener pak, buk. maka dari itu Doni ajak Lintang untuk menginap di rumah. tapi semalam Lintang menginap di rumah umi Fatiah." kata Doni. Ia lantas menjelaskan tentang kematian Sulis dan kejadian yang semalam ia dan para jemaah tahlil alami pada Surya dan Darmi.

Sekitar pukul 2 siang Doni berpamitan untuk pulang karena masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan.

"Lintang, malam ini kau jangan keluar rumah apapun yang terjadi ya. Aku malam ini harus kembali ke rumahku di kota. Kemungkinan aku akan sedikit lebih lama tidak kembali ke sini. Aku harap kau baik-baik saja disini." kata Doni ketika Lintang mengantarnya menuju motornya yang terparkir.

Lintang tertegun mendengar perkataan Doni, ada rasa sedih dihatinya ketika Doni mengatakan ia akan lama tidak datang ke kampung ini.

Melihat ekspresi Lintang yang sedih, Doni heran ia lalu mengibaskan tangannya di depan wajah Lintang. "Hei, kenapa?" tanya Doni heran.

"eeh, ng-nggak papa. Ya udah kamu hati-hati di jalan ya." kata Lintang dengan senyum terpaksa. Doni seperti mengetahui isi hati Lintang, ia lalu tersenyum dan mengusap pucuk kepala Lintang.

"Aku harus mengerjakan pekerjaan di kota, perusahaan ku sedang dalam masalah, jika nanti bisa aku selesaikan dengan waktu cepat aku akan segera kembali ke kampung ini." kata Doni tersenyum menatap Lintang. Lintang merasa salah tingkah di tatap oleh Doni seperti itu. Ia menggaruk tengkuknya dan meminta Doni untuk segera kembali.

"Hemm, kau pergi sekarang saja, takut kesorean. Hati-hati di jalan ya!" kata Lingga.

"Kau janji ya, selama aku tidak disini kau harus bisa menjaga diri. Dan aaah, , ,iya aku lupa," Doni mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. "Kau simpan ini, bawa ini kemanapun kau pergi baik itu siang atau pun malam. Jika terjadi sesuatu padamu jangan ragu untuk menggunakan pisau ini dan menaburkan garam ini pada mahluk yang mengganggumu. Dan ini, kunci rumah ku, jika nanti kau merindukanku, kau bisa datang kesana, kapanpun kau mau hehe." kata Doni tertawa sembari memberikan kunci rumah miliknya dan bungkusan kain hitam berisi garam kasar dan 1 buah pisau kecil dengan logo bintang 6 berwarna merah.

Lintang tersenyum menatap kunci di tangannya. "Lalu ini apa Don?" tanya Lintang penasaran pada bungkusan kain berwarna hitam.

"Ini hanya pisau dan garam biasa, tapi kau janji ya, harus terus membawa benda ini kemanapun kau pergi, jangan pernah lupa oke. Setelah nanti aku kembali aku akan memintanya kembali." kata Doni menjelaskan. lintang tersenyum menatap Doni dan menganggukkan kepalanya.

"terimakasih, aku janji akan mengembalikannya."

"Ya sudah, aku pergi sekarang ya. Kau jaga diri, jangan pernah melawan pantangan kampung ini, aku tidak ingin mendengar kabar buruk darimu dan keluargamu. Kalau begitu aku pamit." Doni memakai helm nya dan menghidupkan motornya, ia melambaikan tangan pada Lintang lalu melajukan motornya meninggalkan halaman rumah Lintang.

Lintang membalas lambaian tangan Doni dan menatap kepergian pria jangkung itu hingga menghilang, setelah itu Lintang kembali ke dalam rumah dan menutup pintunya.

sekitar pukul 4 sore lewat, Lintang sedang menyapu halaman rumah, halamannya sangat kotor karena terdapat pohon kersen di depannya yang sangat rimbun.

Saat akan membuang sampah daun kering ke belakang rumah, Lintang merasakan hembusan angin yang menerpa kulitnya dan membuatnya merinding. "Ini kan baru jam 4, baru juga selesai azan ashar, masa iya sih udah muncul." gumam pelan, karena merasa hawa yang tidak enak, lintang membuang sapu lidi dan serok sampah ke tumpukan daun kering dan berlari menuju ke rumahnya dan menutup pintunya.

"Ada apa toh nduk kok kaya orang ketakutan gitu?" tanya Darmi. Ia yang sedang menyajikan makanan heran melihat Lintang yang lari tunggang langgang masuk kedalam rumah.

"emm, buk Seruni udah Dateng." kata Lintang sambil mengintip ke luar melalui jendela.

"Haah, yang bener kamu. Ya udah kunci semua pintu sama jendela gorden juga ditutup. Bapak malam ini mau ikut tahlilan di rumah Sulis, jadi kita hanya berdua malam ini." kata Darmi yang juga ikut panik.

"Haah, ibu serius bapak ikut tahlilan, buk kita di sini cuma berdua, jarak rumah kita sama rumah tetangga itu jauh buk, paling Deket rumah pak Fatoni itu pun seratus meter jauhnya. Kok bapak tega banget sih ninggalin anak istri nya sendiri dirumah." ucap Lintang kesal.

"Sudah lah Lintanh sebaiknya kita ambil air dulu di sumur dan kamu bantu ibu angkat air ke dalam dapur untuk Wudhu nanti." kata Darmi menarik tangan Lintang. Meskipun takut mereka harus melakukan itu karena butuh air untuk wudhu nanti.

"kamu tunggu sini, ibu mau timba air sebentar ya." Darmi menarik Lintang agar berdiri di sampingnya lalu ia dengan cepat menimba air, dengan keringat mengucur deras Darmi segera menyelesaikan pekerjaannya.

"Sudah penuh ayo kita masuk cuaca udah mulai gelap. Surup udah mulai datang" mereka membawa masing-masing satu ember ke dalam dapur lalu menutup pintu dapur dan menguncinya. Setelah mengunci pintu dapur Lintang mengintip keluar dari celah dinding bambu. Ia merasakan hembusan angin dari luar yang sangat kencang tapi membuat bulu kuduknya merinding. lintang melihat seseorang dengan pakaian putih berdiri di depan kamar mandinya. Tubuhnya tiba-tiba membeku, ia ingat jika sesosok di depannya adalah sosok yang sama yang ia lihat di depan rumah Doni waktu itu.

sosok tersebut menolehkan wajahnya kearah Lintang. Lintang mendelikkan matanya ketika sosok wanita misterius itu tersenyum kearahnya nafasnya tiba-tiba sangat berat dan tubuhnya tak bisa digerakkan

Ini, hantu itu seakan tau jika Lintang sedang mengintip. Sumpah demi apapun Lintang ingin pingsan saja saat ini, tubuhnya benar-benar tidak bisa digerakkan, ia hanya bisa menatap wajah hantu tersebut yang menyeringai dengan mata berwarna hitam seperti berlubang. Karena tidak bisa melakukan apapun Lintang hanya bisa menangis.

Saat itu ia melihat Doni mendekati mahluk itu seperti mengatakan sesuatu.

"Belum waktunya, pergi sekarang. Biar ini aku yang urus." kata Doni pada mahluk itu.

"Do-ni." ucap Lintang pelan terbata.

Sesaat kemudian sosok tersebut menghilang dari hadapan Doni.

Lintang terpaku menatap Doni yang mendekati pintu dapurnya.

"Sekarang sudah aman Lintang, ingat pesanku yang terakhir, jangan pernah keluar rumah saat waktu surup tiba. Kau menjadi incaran selanjutnya." kata doni dari depan pintu lalu pergi meninggalkan rumah Lintang. Lintang belum sempat mengatakan sesuatu namun terlanjur Doni menjauh. Ia akan menanyakan hal ini saat nanti Doni kembali ke desa ini.

.

Hiii hiii hiii hiii

Terdengar suara tawa melengking dari atas atap kamar Lintang, lintang yang sedang tidur langsung terkesiap dan bangkit dari ranjangnya.

Tubuhnya tiba-tiba keluar keringat dingin dan jantungnya berdetak kencang. Ia sangat takut sekali mendengar suara tawa yang ia yakini milik Seruni.

Lintang lalu bergegas meninggalkan kamarnya menuju kamar ibunya.

"Ibuk, ibuuuk." triak Lintang ketakutan menggedor kamar ibunya.

Ia menoleh kearah kamar sholat dan melihat ibunya sedang melaksanakan sholat tahajud. Ia menatap jam yang bertengger diatas dinding menunjukan pukul 2 dini hari.

Ia sedikit tenang dan duduk di kursi ruang tamu menunggu ibunya selesai sholat.

Lintang mengambil pisau dan garam yang Doni berikan siang tadi dari saku piyamanya. Ia teringat pesan Doni yang mengatakan untuk selalu membawa benda ini kemanapun.

"Huuuft." desah Lintang pelan, ia menatap langit-langit rumah yang terbuat dari asbes. Ia menajamkan pendengarannya untuk mengetahui apakah masih ada suara mahluk itu diatas. Namun ternyata sudah tidak terdengar lagi suaranya. Ia sedikit lega.

"Ya Allah, lindungi aku." gumam Lintang memohon pada Allah, ia lalu merebahkan tubuhnya diatas kursi bambu yang panjang.

Saat akan memejamkan matanya ia mendengar suara pintu kamar ibunya dibuka dan tak lama kemudian melihat ibunya keluar dari dalam kamar dengan menggelung rambutnya yang panjang. Lintang terkejut dan langsung duduk seketika.

"Loh, kamu ngapain duduk disini malam-malam begini nduk." kata ibunya yang terlihat heran. Lintang melihat ibunya yang matanya masih seperti orang mengantuk.

"I-ibuk baru bangun?" tanya Lintang pelan.

"Iya nduk, mau sholat tahajud, kamu mau ikut sholat Ndak ayo sholat bareng."

"bu-bukan-nya ibu tadi udah sholat ya?" tanya Lintang lagi.

"Ngawur kamu, jelas-jelas ibu baru bangun, kamu kalo masih ngantuk tidur lagi sana. Orang ibu baru bangun dibilang udah sholat." kata Darmi lalu pergi menuju dapur untuk mengambil wudhu.

1
Siti Masitoh
lintang kok bloon bangett..mo dinikahi Krn udh sering di garap kok gak mau..kan udh nikah bs tetep kuliah
aca
lintang murahan
aca
kn bner doni. pelakunya karena ingin membangkitkan arwah seruni
aca
doni pelakunya
aca
uda kuduga doni suami seruni
aca
doni suami nya seruni ya
aca
sok cantik lu lintang gadis kampung biasa nya gt
aca
sok sok an akirnya penakut/Curse//Curse//Curse/
Mamax Naura
waah cerita bgs seKali👍👍
Ira Resdiana
e lhah.. bukannya sdh tewas ya.. istrinya danu kan ya. ternyataaaaa...
Ira Resdiana
lintang ini pasti sasarannya..
Ira Resdiana
20T udh bukan 20M lg... hoooo... /Gosh/
Ira Resdiana
kirain mo icikiwir sambil nangis.. kan biasanya suka ga tau tempat, situasi dan kondisi /Shy/
Ira Resdiana
wkwkwkw emang sih.. pada akhirnya juga di kisah Pustu Tua andre ga kalah bejatnya sama doni
Ira Resdiana
kemaren katanya siap mati untuk mengungkap pembunuh istrinya...
Himawari
mngkinkah itu doni yg memakai jubah hitamm...
Poetri Ammor
makin seru
tse
ga dengerin omongnya intan sih...tp ko aku curiga jangan2 doni otak terornya dan lukisan di rumah doni itu lukisan seruni ya...
Ira Resdiana: akupun merasa kayak gt..
total 1 replies
Amara🍒⃞⃟🦅
Astaga thor ,aku bacanya universitas wikwikwik🤣
Aulia Zahra
LUCU BET ENDINGNYA. btw gmau buat cerita tentang Lutfhi kah???
Desy kirana: Nanti di pikirin usulnya ya kak😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!