NovelToon NovelToon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Nadira nyari saja jatuh ke lembah nista, usai diselingkuhi oleh kekasihnya. Beruntung dia dipertemukan dengan seseorang, yang ternyata menyelamatkan hidupnya dari lembah hitam itu.

Lewat perjanjian kontrak yang ditawarkan oleh lelaki itu, mempertemukan dirinya pada sosok yang selama ini dia cari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dikenalkan di keluarga Kevin

Semua ciptaan Tuhan yang amat indah, yang ada di hadapannya. Kelvin tak berkedip sekalipun, dari wajah Nadira yang ayu. Sampai ia kesulitan menelan ludahnya sendiri.

"Kenapa? Terpesona ya sama kecantikan saya?" Dengan pedenya Nadira berujar. "Biasa aja, ngeliatin cewek cantik kayak saya. Dasar laki-laki hidung belang, yang gak bisa lihat wanita bening dikit," sambungnya mengejek Kelvin.

Lamunannya buyar, gara-gara Nadira yang tidak berhenti nyerocos, seperti bledek memekakkan telinga. "Bisa diem gak kamu!" balasnya kasar. "Ikut gue sekarang, gak usah banyak omong. Karena gue paling gak suka sama cewek yang banyak omong kayak Elo!!"

Tak sadar, tangannya menarik lengan Nadira. Membawa pergi wanita itu untuk pulang ke rumah. Memperkenalkan Nadira pada keluarganya.

"Gak suka kok pegang-pegang," gerutu Nadira didengar oleh Kelvin yang langsung melepaskan lengannya dengan kasar.

"Sakit, taukkkkkk!" protesnya memegangi lengannya yang merah.

Sampai juga mereka di mobil. Nadira hendak duduk di belakang, tetapi dicegah oleh Kelvin.

"Mau ngapain Elo ke situ?"

"Mau masuk lah, emangnya Lu kira gue mau ngapain?" jawabnya ketus, sambil menarik pegangan pintu mobil.

"Elo pikir gue supir apa??" ketus Kelvin menarik kasar tangan Nadira untuk duduk di depan, di sampingnya. "Duduk sini!!"

"Halah, bilang aja Lu mau deket-deket 'kan sama gue. Pake alasan bilang sopir segala!!"

"Terserah Lu!!!" Kelvin menutup pintu mobilnya kasar, setelah itu giliran dia yang masuk ke dalam. Fokus dalam mengemudikan mobilnya.

Perjalanan itu terasa membosankan bagi Nadira. Betapa tidak, Kelvin bersikap acuh padanya. Tak ada satupun kata yang keluar dari mulutnya. Menganggap, ia patung yang menemani pria itu berkendara.

"Gue mau diajak kemana sih!! Dari tadi cuma muter-muter gak jelas gini. Lagian mau gituan aja pake dandan segala, ganti baju pesta kayak gini. Yang ada, bakal kesulitan nanti bukanya," cecar Nadira lebih dulu buka suara. Anehnya, Kelvin hanya meliriknya. Tanpa mau menjawab ataupun merespon ucapannya.

"Situ nggak denger ya? Kok cuman melengos aja!" cibir Dira, meliriknya sinis.

"Bisa diem nggak kamu? Atau mau aku telanjangin di sini?" sahut Kelvin geram mendengar suara berisik dari mulut Nadira. "Lagian tinggal duduk aja, gak ngapa-ngapain kok. Ribet amat jadi orang!"

'Untung ganteng, kalau gak udah gue bejek-bejek tuh orang!' ucap Nadira dalam hati.

Perjalanan itu terasa lama di benak Nadira. Sudah hampir dua jam mereka belum sampai ke tujuan. Jenuh, bosan sudah memenuhi dadanya. Ingin ia berteriak sekencang mungkin, agar lelaki di sampingnya itu bersuara. Sejak tadi tidak ada perbincangan diantara mereka. Sifatnya yang dingin, membuat Nadira enggan untuk bertanya. Yang ada, akan jadi masalah nantinya. Seperti terakhir ia bicara tadi.

Sampai juga mereka di rumah utama. Kelvin sengaja membawa Nadira ke tempat itu. Selain keluarganya yang masih tinggal di sana, rumah itu cukup nyaman untuk memperkenalkan perempuan itu di hadapan papi dan maminya.

Kedatangan mereka disambut oleh beberapa penjaga rumah itu. Mereka merunduk hormat, saat Nadira dan Kelvin masuk ke dalam.

"Tuan Kelvin," sapa seorang pelayan yang membuka pintu rumahnya.

"Papi, mami ada?" tanya lelaki itu tegas.

"Ada Tuan, mereka sudah menunggu di ruang keluarga," jawab wanita itu mengantar mereka ke ruangan yang di maksud.

Mata Nadira seolah enggan berkedip, melihat bangunan mewah itu. Semua perabotan juga barang-barang yang ada di dalamnya tampak indah dan mewah. Entah berapa milyar keluarga itu menghabiskan uang untuk membeli semuanya. Yang ada dalam benak wanita itu adalah orang yang membawanya ini adalah orang kaya raya, atau bahkan sultan yang memiliki banyak aset. Lantas, haruskah ia bangga bisa masuk ke rumah itu.

Pikiran itu hanya sesaat terlintas di benaknya. Setelah ia sadar, siapa dirinya yang hina itu. Yang ada di rumah itu juga hasil menjual diri, apa yang patut dibanggakan. Sampailah ia di ruang keluarga yang mana, ruangan itu penuh dengan keluarga besar Kelvin. Semua mata beralih pada mereka.

"Vin, siapa wanita yang bersama kamu?" tanya wanita cantik yang tak lain adalah maminya. Wanita itu beranjak mendekati mereka. "Wah cantik banget, kamu," ucapnya memegang dagu Dira.

"Terima kasih Tante," balas Dira dengan sopan. Diikuti senyum merekah dari bibirnya yang ranum.

"Kelvin, apa kamu hanya akan berdiri di sana? Tak berniat mengenalkan wanita itu kepada kami?" tegur Martin untuk putranya yang masih diam membisu, dengan sifatnya yang dingin.

"Oh iya, Pi. Kelvin mau kenalin siapa wanita yang bersama Kelvin ini." Lelaki tampan itu melirik ke arah wanita yang ada di sampingnya. "Dia Nadira, temen dekat Kelvin," sambung lelaki itu menatapnya penuh arti saat Nadira langsung beralih menatapnya.

'Apa-apaan ini? Temen dekat? Wah ngaco nih orang!!!' Nadira membatin.

"Nama yang cantik," puji mami Kelvin mengalihkan pandangan Nadira ke arah wanita itu. "Mami suka. Ayo sayang, mami kenalkan ke keluarga Kelvin lainnya," ujar wanita itu, menggandeng tangan Nadira untuk dibawa bergabung dengan yang lain.

Satu persatu orang yang ada di ruangan itu menyambutnya dengan sangat baik. Terlebih wanita paruh baya yang duduk di sofa tunggal, wanita itu terlihat begitu menyayanginya. "Nenek harap, kamu bisa sabar menghadapi cucu nenek yang nakal itu," goda wanita itu, membuatnya tersenyum kuda.

"Iya, Nek."

"Oh iya, Sayang. Kalau mami boleh tahu, kamu kerja atau kuliah?" Suara Sekar membuat suasana sedikit tegang. Baik Kelvin dan Nadira hanya saling lempar pandang. Saling memberi kode untuk menjawabnya.

"Kerja."

"Kuliah."

Jawaban mereka tidak sama, alhasil membuat semua orang kebingungan.

1
Apriyanti
knp harus di gantung si thor,,bikin penasaran aja,, lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Rike
smoga nadira cpet brkumpul sama kluarga ny
Apriyanti
mudah²an ke kejar
lanjut thor
Rike
bguss
Apriyanti
kasih tau Kevin Nadira gitu
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Rike
sdih jg awal prjlnan cinta rumit
muna aprilia
lnjut
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kelamaan kamu Dira,, bkn blg aja terus terang biar Kelvin gak marah
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
makin seru aja ni cerita nya, semoga jd nya SM Kelvin bukan adik nya Azka,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Susi Haryani
Ayo kasih dukungan dong buat othor, biar semangat trs update na
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lah gmn ini kan adik kakak masa iya punya hubungan terlarang,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
waw keren bgt cerita nya Thor👍💪💪🙏
Apriyanti: sama² thor🙏💪👍😘
Susi Haryani: MKSh kk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!