Buku ini menceritakan tentang cinta segitiga antara Icha, Jack, dan Rio. Icha adalah murid baru di Sekolah Cemerlang, wajah nya sangat cantik Icha memiliki rambut yang panjang bergelombang kulit putih dan hidung yang sempurna. Jack dia adalah pembuly di Sekolah cemerlang dan semua siswa tunduk pada nya. Jack selalu membully murid baru dan tidak pernah memaafkan sesiapa pun yang membantahnya Jack pria yang tampan, memiliki bentuk tubuh yang semua wanita muda mkan, bibir warna merah muda. Kemudian, Rio adalah seorang mafia yang terkenal kejam yang memiliki segalanya kekayaannya, kekuasaan, kegembiraan, semuanya ia miliki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon agita putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebohongan
Setelah sekitar dua hari, dokter memberi tahu Jack bahwa Icha kini sudah cukup sehat untuk meninggalkan rumah sakit. Jack mengangguk, merasa lega sekaligus khawatir. Ia tahu bahwa Icha masih butuh waktu untuk pulih. Setelah mendengar penjelasan dokter Jack kembali ke kamar Icha untuk membereskan barang² Icha.
"Loh Jack kenapa baju² gue lo beresin?" Tanya Icha dengan wajah kebingungan
"Lo uda boleh pulang kata dokter" Jawab Jack sambil membereskan baju² Icha
"Hah serius lo?" Tanya Icha yang masih ragu
"Iya lah ngapain gue boong, tapi lo harus tetep jaga kesehatan lo karna kondisi lo belum sembuh sepenuhnya" Jack memberi tau Icha panjang lebar.
"Ckk iya iya gue ngerti" Jawab Icha malas
"Ayo sini gue seka dulu muka lo" Ajak jack sambil merangkul Icha
Icha mengangguk, lalu Jack segera merangkul pelan dan menuju ke kamar mandi.
"Jongkok disitu gue ambil in airnya dulu. Perintah Jack.
"Pelan² loh disini ada luka gue ntar perih lagi" Ucap Icha sambil menunjukkan lukanya.
"Iya² gue bakal hati hati, selesai ini ntar kita obati luka lo" Kata Jack.
Setelah selesai seka dan berkemas Jack mengantar Icha kembali ke kost-nya dan memberi tahu teman-temannya bahwa ia telah keluar dari rumah sakit. Sesampainya di kost, Zia, Tari, dan Anggi bergegas menyambutnya. Ekspresi mereka campur aduk antara khawatir dan lega.
"Cha lo gapapa?, ko bisa gini si?" Tanya Anggi langsung merangkul dan membantu Icha
"Jack lo apa in Icha sampe jadi gini, gue ga habis pikir ya sama lo." Ucap Zia yang berbicara meninggikan suarnya.
"Udah² ayo masuk dulu ntar gue ceritain" Ucap Icha menenangkan teman nya.
Setelah semua masuk Icha bercerita kepada Anggi, Tari dan Zia sementara Jack merapikan baju² dan menguping sedikit pembicaraan mereka.
"Uda buruan crita Cha" Desak Zia
"Jadi gini tiga hari yang lalu, gue dapat kiriman pesan dari orang ga di kenal katanya kalian bertiga tu di culik, ya gue panik lah ya langsung gue dateng in alamat yang dikirim orang itu, eh tau² nya gue di jebak dan yaa gue yang di culik wkwkw kocak kan" Jelas Icha panjang lebar dan di akhiri sebuah candaan.
"Ih terus lo kenapa ga nelfon/ngabari kita?" Tanya panik Anggi.
"Waktu itu gue udah ga mikir HP gue takut, sama penculik nya gue di tinggal sendiri, mana di sana gelap banget lagi" Jelas Icha lagi
"Oh ya lu liat wajah yang nyulik lo ga, biar nanti kita buat surat laporan" Tari memberi saran kepada Icha
"Gue ga inget soalnya kepala gue langsung di pukul trus ya gue di tinggalin gitu aja, untung nya Jack nolongin gue terus gue di bawa ke rumah sakit sama dia" Cerita Icha
"Kenapa Icha boong ya, padahal kan yang nyulik dia gue" Batin Jack
"Oh jadi yang nolongin Icha lo Jack, gue kira dia yang nyulik dan bikin lo sampe kaya gini" Ucap Tari yang masih curiga dengan Jack.
"Hahaha ya nga mungkin lah Jack sampe kaya gitu ke gue" Icha yang masih berusaha meyakinkan Tari
"Thnks ya Jack kalo ga ada lo mungkin Icha ga bakal selamat, dan sory tadi gue udah nuduh lo" Ucapan Terimakasih dan permintaan maaf Zia pada Jack.
