NovelToon NovelToon
CEO : Arav Dan Kayla

CEO : Arav Dan Kayla

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Arav Hayes Callahan, seorang CEO yang selalu dikelilingi wanita berkelas, terjebak dalam situasi yang tak terduga ketika hatinya tertambat pada Kayla Pradipta, seorang wanita yang statusnya jauh di bawahnya.

Sementara banyak pria mulai menyukai Kayla, termasuk kakaknya sendiri, Arav harus menahan rasa cemburu yang terpendam dalam bayang-bayang sikap dinginnya. Bisakah Arav menyatukan perasaannya dengan Kayla di tengah intrik, cemburu, dan perbedaan status yang menghalangi mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bawel Dibalas Dingin CEO

Bab 12.

Kayla duduk di dalam mobil dengan perasaan campur aduk. Ia mendengus pelan saat menatap keluar jendela. Sepanjang perjalanan menuju salon, suasana di dalam mobil terasa tegang, namun di sisi lain, keheningan itu justru membuat pikiran Kayla semakin tak tenang.

"Apa harus sampai begini, sih? Memangnya saya seburuk itu?" Kayla bergumam sendiri, meskipun dia tahu Arav bisa mendengarnya. Dia melirik ke arah pria itu yang tetap fokus mengemudi dengan wajah dingin tanpa sepatah kata pun.

Tak tahan dengan keheningan yang kaku, Kayla kembali berbicara, kali ini dengan nada kesal yang lebih jelas. “Pak Arav, saya masih tidak paham. Kenapa harus ke salon? Apa tidak ada cara lain? Ini benar-benar buang waktu! Lagipula, kita bisa lebih fokus pada pekerjaan yang lebih penting.”

Arav tetap diam, tatapannya lurus ke depan, tidak memberi respons sedikit pun. Kayla menggigit bibirnya, frustrasi dengan sikap CEO yang tak tergoyahkan itu. “Kalau Bapak memang ingin semua berjalan sesuai rencana, kenapa kita harus repot-repot begini? Jujur, ini tidak masuk akal buat saya. Apa benar-benar penting sampai harus menunda semua pekerjaan?”

Masih tanpa respons. Arav hanya menghela napas singkat, seolah kata-kata Kayla tidak lebih dari suara latar yang tak perlu ditanggapi. Bagi Kayla, sikap Arav yang dingin itu membuatnya semakin kesal. Rasanya seperti bicara dengan tembok.

“Pak Arav, saya tahu Bapak itu sibuk dan tegas, tapi... setidaknya bisa kan sekali-sekali menjelaskan? Saya kan bukan robot yang hanya menjalankan perintah tanpa tahu alasannya,” lanjut Kayla sambil melipat tangan di dada.

Akhirnya, setelah beberapa saat yang terasa seperti keabadian, Arav membuka mulutnya. “Kayla, cukup.” Hanya satu kata, tapi penuh dengan ketegasan yang tak bisa disangkal.

Kayla terdiam, sedikit terkejut dengan nada itu, meski ada bagian dari dirinya yang tetap ingin membantah. “Kenapa cukup? Saya hanya ingin tahu alasan di balik semua ini.”

Arav mengalihkan pandangannya sebentar ke arah Kayla, matanya dingin dan penuh otoritas. “Kau sudah tahu alasan yang kuberikan. Penampilan juga penting. Aku tidak mau mengulanginya lagi.”

Kayla mendengus kesal, tapi tidak berani menjawab. Bagaimanapun, dia tahu batasannya. Tapi dalam hati, dia masih terus berargumen, merasa sikap Arav ini berlebihan.

Setelah beberapa saat, mobil berhenti di depan salon mewah. Arav segera keluar dan membukakan pintu untuk Kayla. “Masuk,” ucapnya singkat. Suaranya tegas, tak ada ruang untuk protes.

Kayla mendesah pelan sebelum keluar dari mobil. “Bapak tidak ikut masuk?”

“Aku ada pekerjaan lain. Salon pasti memakan waktu lama,” jawab Arav tanpa ekspresi. “Aku akan menjemputmu nanti. Pastikan kau siap tepat waktu.”

"Tuh, kan. Itu tahu di salon makan banyak waktu. Masih aja nyuruh aku ke salon." Sepertinya Kayla tidak puas dengan argumennya, dia ingin bosnya benar benar paham bahwa sudah mengabaikan yang penting daripada sekedar ke salon.

Arav tak merespon Kayla. Dia hanya menatap wanita itu dengan tajam, lalu berbalik menuju mobil.

Kayla hanya bisa menatap punggung Arav yang segera berjalan pergi tanpa basa-basi. Pria itu memang tidak pernah memberinya ruang untuk menolak atau berdiskusi. Dengan enggan, Kayla akhirnya masuk ke dalam salon, merasa setengah dipaksa.

###

Di sisi lain, kantor Callahan Corp sedang ramai oleh gosip yang menyebar dengan cepat. Karyawan mulai membicarakan kedekatan Kayla dan Arav, membahas bagaimana CEO dingin itu sampai repot-repot membawa seorang stafnya ke salon.

Maya, yang baru saja tiba di kantor, langsung mendengar bisik-bisik itu. Wajahnya memerah karena cemburu dan marah. Tidak butuh waktu lama bagi Maya untuk mengumpulkan informasi, dan apa yang ia dengar membuatnya semakin geram. Bagaimana mungkin Kayla, yang baru di sini, bisa dekat dengan Arav?

Tanpa berpikir panjang, Maya berjalan cepat menuju ruang Arav, siap untuk meluapkan kekesalannya. Namun, tepat saat ia sampai di depan ruangan, Arav muncul dari arah yang berlawanan. Wajahnya tetap datar, tanpa menunjukkan emosi sedikit pun. Maya langsung mencecar Arav dengan pertanyaan yang penuh amarah.

“Arav, apa-apaan ini? Aku dengar kau membawa Kayla ke salon! Kau serius melakukan itu? Apa sebenarnya hubunganmu dengan dia?” suaranya naik beberapa oktaf, mencerminkan betapa kesalnya dia.

Namun, reaksi yang diharapkan Maya tak pernah muncul. Arav bahkan tidak mengalihkan pandangannya ke arah Maya. Ia hanya berjalan melewatinya tanpa memberikan sepatah kata pun. Bagi Arav, Maya tidak lebih dari gangguan kecil yang tak perlu direspon. Ia tidak punya waktu untuk urusan remeh seperti itu.

Melihat Arav yang tak peduli, Maya semakin berang. “Arav, jawab aku! Kau tidak bisa terus diam seperti ini!” serunya, nyaris menjerit.

Arav berhenti sejenak, menoleh sedikit, hanya untuk menatap Maya dengan pandangan yang dingin. “Maya, aku punya pekerjaan penting. Aku tidak punya waktu untuk meladeni drama tak berguna,” ucapnya singkat sebelum kembali melangkah menuju ruangannya.

Maya hanya bisa terpaku di tempat, merasakan amarah yang memuncak tanpa bisa diluapkan. Bagi Arav, dirinya tidak lebih dari angin lalu. Hatinya mencelos, menyadari bahwa perasaan yang selama ini ia harapkan dari Arav hanya ilusi belaka.

Maya tahu seperti karakter Arav. Percuma saja terus terusan meminta penjelasan, saat Arav tidak mau bicara. Namun, ini sangat penting untuk Maya. Hingga dia tidak berniat pergi. Jika Arav tidak bisa diajak bicara, maka Maya akan bertanya semua kejelasan pada Kayla. Itu berada dia harus menunggu Kayla kembali dari salon.

Maya kini menunggu di sofa yang ada di ruangan tersebut sambil membaca majalah. Sesekali membuka ponselnya. Terkadang dia ke luar ruangan lalu kembali lagi. Dia juga wanita yang hobi ke salon. Dia tahu betapa lama di salon. Namun, demi rasa penasarannya, dia rela menunggu.

###

Sementara itu, di salon, Kayla masih berjuang dengan rasa kesalnya. Proses perawatan yang panjang membuatnya bosan, tapi di sisi lain, ia tahu ia tak punya pilihan. Sambil menunggu, ia terus memikirkan sikap Arav. Meski pria itu terkesan dingin dan kaku, ada sesuatu dalam cara Arav memperhatikannya yang membuat Kayla bingung. Tidak bisa dipungkiri, ada rasa hangat yang tersembunyi di balik tatapan tegasnya tadi, meskipun Arav sendiri mungkin tak menyadarinya.

Kayla menghela napas panjang. “Kenapa sih semua ini harus serba rumit?” gumamnya pada diri sendiri sambil menatap cermin di depannya. Tapi meski hatinya penuh dengan protes, di sisi lain, ada perasaan lain yang ia coba abaikan—perasaan yang perlahan tumbuh setiap kali ia dekat dengan Arav.

Tolong supportnya ya, yang udah mampir. Tinggalkan jejak, like, komen, vote dan gift nya. Hehehe. Terima kasih. Semoga terhibur dengan novel saya.

Bersambung...

1
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️
Biasanya CEO maksa nikah karena keluarga cewek punya hutang. Atau ceweknya punya salah.

Ini enggak loh. Kayla tidak ada sangkut paut tanggung jawab apa pun pada CEO/Arav atau pun keluarga. Namun, dia tetap harus nikah dengan Arav.

Kira-kira alasannya apa ya? Yang gak baca novelnya, pasti gak bakal tahu alasannya.
Aruna
Boleh jadi koleksi bacaan
Aruna
Teh early grey kaya apa sih
Neneng Aisyah
seru cerita lanjut kak,aku tunggu 😅😅😅👍🏻
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih udah mampir. 🥰
total 1 replies
Daniel
tbiyuuyiiy gu
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga ya diceritKu

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!