Istri Kontrak Brondong Kaya

MENIKAH ?!

Ayunda Rizana tergamang saat Radith datang ke rumah kontrakan nya mengajukan lamaran pernikahan sebagai utusan dari pihak Varent.

Pemuda tampan yang merupakan sopir pribadi serta sepupu merangkap asistennya Varent itu terlihat serius dengan ucapan nya. Ayu mendelik tajam menatap Radith yang duduk bersila di lantai rumah nya yang hanya beralaskan karpet lusuh.

"Apa kamu sadar dengan apa yang kamu ucap kan ?"

Ayu bertanya penuh selidik.

Skenario apalagi yang sedang di ciptakan bocah ingusan itu ? Hati nya di liputi kecurigaan.

HHH !!!

Radith menarik nafas panjang. Beberapa saat kemudian, Radith mengeluarkan selembar kertas dan menyodorkan nya pada Ayu.

Ayu heran, ia menyambar kertas itu dengan kasar.

"Apa ini ?"

Ayu mempertanyakan lembaran kertas yang masih kosong itu dengan perasaan bingung.

"Itu kertas kosong, di kertas itu, kakak bebas menuliskan persyaratan yang ingin kakak ajukan sebelum pernikahan di laksana kan. Aku jamin kakak tidak akan mengalami kerugian, justru kakak akan mendapat keuntungan karna menikah dengan Varent. Asal kan syarat yang kak Ayu berikan tidak terlalu merugikan pihak kami."

Ujar Radith menjelaskan.

"Jadi maksud mu ? Kamu ingin ber negosiasi dengan ku ? Pernikahan itu cuma sandiwara ?"

Ayu melotot membesarkan bola mata nya tak percaya dengan apa yang ia dengar.

Radith mengangguk takut.

Ayu menggeram marah. Harga diri nya jadi terluka. Ia menatap Radith nyalang. Rasa benci nya pada Varent makin menumpuk. Bagi Ayu, pernikahan adalah hal yang sakral. Bukan permainan. Tapi pemuda kemarin sore itu menganggap pernikahan adalah hal yang sepele. Dia tak ingin menghancurkan hidup nya dengan pernikahan yang cuma sandiwara sesaat.

"Aku tak mau menikah dengan nya !"

Tolak Ayu dengan tegas.

Radith terperangah. Perempuan miskin seperti Ayu ternyata sangat sulit di taklukan.

"Coba kakak pikir kan lagi. Jika kakak bersedia menikah dengan Varent, Kakak bisa dapat uang belanja bulanan, semua kebutuhan kakak di penuhi, di beri rumah, mobil, inti nya kakak gak akan hidup kekurangan lagi."

Radith mencoba membujuk, mengiming-mengiming Ayu dengan tawaran yang menggiurkan.

Ayu tertawa terbahak-bahak. Semua tawaran yang di ajukan Radith tak kan membuat nya tergiur. Ia sudah jenuh berurusan dengan orang kaya. Adam dan keluarga nya sudah cukup menghina kemiskinan nya. Ia tak ingin lagi terluka.

"Maaf, aku menolak !"

Jawab Ayu singkat.

Sikap Ayu yang tegas menolak tawaran itu tak membuat Radith kehabisan akal.

Wajah nya mendadak berubah sedih dan menelpon seseorang via ponsel nya.

"Halo Om, maaf kan saya. Saya gagal memenuhi keinginan tante yang terakhir kali. Ayunda, gadis yang di ingin kan Tante Nadya sebagai calon menantu, menolak menikah dengan Varent. Saya sudah coba membujuk nya tapi di tolak mentah-mentah. "

DEG !!!

Ucapan Radith di telpon terdengar jelas di telinga. Ayu.

Ada apa dengan mama nya Varent ? Hati nya diliputi tanda tanya.

"Tante Nadya kenapa ? Apa beliau sakit ?"

Nada bicara Ayu berubah total.

Ia terlihat khawatir saat menunggu Radith selesai bicara di telpon. Radith yang baru saja mematikan panggilan telpon nya, tampak berubah sedih saat di tanya tentang kondisi Mama nya Varent.

"Sebenarnya, sudah lama Beliau berharap tuan Varent cepat menikah di sebab kan penyakit jantung yang telah lama Tante Nadya derita. Beberapa Minggu ini, jantung nya makin parah. Apalagi dengan gosip yang beredar, kondisi Tante Nadya sempat memburuk tadi pagi. Sejak bertemu dengan mu, Tante Nadya sudah menyukai mu. Aku takut, jika kak ayu menolak pernikahan ini, kondisi Tante Nadya tak kan tertolong lagi. Beliau sangat berharap, kamu lah yang menjadi menantu nya. Ku harap, tolong selamat kan nyawa Tante Nadya. Pernikahan ini hanya sementara kok, demi Tante Nadya. Please !"

Pinta Radith dengan wajah memelas sedih.

Keraguan dan kebimbangan pun mulai meliputi hati Ayu. Ia tak menduga, mama nya Varent mengidap penyakit kronis.

"Syarat apa saja yang harus aku penuhi dalam surat kontrak nikah itu ?"

Tanya Ayu tiba-tiba.

Radith yang nyaris putus asa, jadi bersemangat. Ia mengeluarkan setumpuk kertas dan menaruh nya di hadapan Ayu.

"Ini adalah surat kontrak nikah nya. Disini sudah tertulis semua syarat yang harus dipenuhi. Dan jika ada syarat yang ingin kak Ayu ajukan, aku akan buatkan salinan nya untuk di tanda tangani oleh Varent."

Ayu pun membaca kata per kata yang tertulis dalam isi surat itu.

"Pihak 1 berhak menceraikan pihak 2 setelah satu tahun pernikahan. Pihak 2 tidak berhak menuntut harta gono gini saat perceraian terjadi. Pihak 2 mendapat hak sebagai istri selama satu tahun pernikahan. Jika pihak 2 hamil, hak asuh anak diserah kan pada pihak 2 dan biaya hidup akan di tanggung pihak 1 !"

Dia pun termangu.

"Cuma itu syarat nya ?"

Ayu menatap Radith bingung.

Radith mengangguk mengiyakan.

"Bukan kah saya bilang, Kak Ayu akan mendapat banyak keuntungan."

Ujar Radith seraya tersenyum lebar.

Sedikit pun Ayu tak ingin mengeruk keuntungan dari pernikahan sandiwara itu. Menyelamatkan nyawa Tante Nadya itu lebih penting saat ini.

"Baik lah, aku akan menikah dengan Varent. Mana pulpen mu ? Aku akan menulis syarat yang harus di penuhi Varent selama menjadi suami ku."

Jawab Ayu kemudian.

Radith segera menyodorkan sebuah pulpen ke tangan Ayu. Mata nya pun berbinar-binar senang. Tugas yang di beri kan Brian sebentar lagi beres ia kerjakan. Dan keinginan nya untuk membuat Varent hidup menderita walau hanya untuk satu tahun akan segera terwujud.

KEESOKAN HARI NYA.

"Apa-apa an ini ?"

Varent mendelik membaca surat kontrak nikah yang di perlihatkan kan Radith pada nya. Ia membaca isi perjanjian yang tertulis di kertas itu sekali lagi dengan suara yang lumayan keras.

"1. Kedua belah pihak harus bercerai setelah 1 tahun menikah 2. Selama menikah tidak boleh melakukan hubungan suami istri 3. Tidak boleh ciuman atau pelukan 4.Tidak boleh selingkuh 5.Makan minum bikin sendiri 6.Cuci setrika baju di laundry 7.Sakit obati sendiri 8.Sekali seminggu bawa istri liburan 9.Wajib belikan istri kado sekali sebulan 10.Sekali dua minggu temani istri ke salon 11.Bla bla bla !"

Raut wajah nya tampak berubah merah. Rentetan syarat Ayu yang panjang lebar tertulis di surat kontrak itu membuat Varent pusing.

"Jadi, surat kontrak nikah ini berlaku satu tahun ? Ia setuju menikah dengan ku asal kan aku menanda tangani surat kontrak nikah ini ? Cih, tak ku sangka, cewek miskin itu bermimpi ingin menjadi nyonya besar sekaligus ratu. Emang dia siapa ? menguasai hak dan kebebasan ku heh ?!"

Varent berdecih kesal.

Ia tak menyangka, Ayu membuat sebuah perjanjian kontrak nikah sebagai syarat untuk bisa menikah dengan nya. Dan isi surat kontrak nikah itu pun penuh dengan syarat yang tak masuk akal. Varent harus memenuhi permintaan Ayu yang terlalu banyak dan terlalu berlebihan.

"Kado sekali sebulan, liburan, ke salon ? Ha ha ha !"

Varent mengulang lagi kalimat yang tertulis di surat kontrak nikah itu. Ia pun tertawa terbahak-bahak nyaris mengeluarkan air mata saking jengkel nya.

"Oke, aku akan tanda tangani surat kontrak ini. Lihat saja, setelah menikah apa ia bisa tahan ?Satu minggu saja ia akan ku buat angkat kaki dari hidup ku."

Pemuda tampan itu pun mengambil pulpen di meja kerja nya.

Tanpa pikir panjang, ia pun menanda tangani surat kontrak nikah yang sebenar nya adalah perintah dari Brian, papa kandung Varent sendiri.

Radith yang di tugas kan untuk mengajukan lamaran ke rumah Ayu ternyata sudah di atur oleh Brian untuk membuat surat kontrak pernikahan antara Varent dan Ayu.

Brian tak ingin hubungan pernikahan Ayu dan Varent bertahan lama. Status Ayu sebagai janda tanpa anak pun sudah ia ketahui dari seorang mata-mata yang sengaja ia kirim untuk mencari informasi tentang diri Ayu yang sebenar nya.

Disebuah tempat yang sepi, Radith memandang surat kontrak nikah itu dengan senyuman lebar. Usaha nya berhasil, tak lama lagi. Varent dan Ayu akan menikah dan sepupu nya itu akan sibuk sepanjang hari dengan kelakuan istri nya yang brutal dan beringas.

"Selamat menikah sepupu ku, tunggu lah kado yang terbaik dari ku untuk mu ! He he he..."

Radith sudah tak sabar menunggu hari H itu datang. Ia sudah menyiapkan sebuah kejutan untuk Varent di hari pernikahan nya.

.

.

.

BERSAMBUNG.