NovelToon NovelToon
Dendam Sang Putri

Dendam Sang Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Transmigrasi ke Dalam Novel / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:20.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

“Bang*sat! Aku tak sudi seperti ini!” Teriakan seorang wanita menggema dalam sebuah rungan sunyi yang lembab.


Kedua bola matanya nampak mengeluarkan darah, bau amis menyengat sebagai bumbu pelengkap bertapa mengerikannya tempat tersebut.


Sang Bintang Fajar kini nampak berlumuran darah, dialah Iris. Seorang Putri dari keluarga Kaisar yang saat ini menjabat.


Dia menikah atas dasar cinta, namun cintanya tak semanis dongeng. Kini ‘cinta’ itu telah merampas segala yang dia miliki di dunia ini. Seluruh tubuhnya di pemuhi luka, tanpa mata, dengan lidah terpotong dan anak yang baru dia lahirkan, kini akan di bunuh.


Bagaimana jadinya bila Iris kembali ke masa dia masih bersama keluarganya? Simak kisah lengkapnya sekarang juga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Sebagai sosok yang dikenal sebagai Lady bertopeng, Lady Rose tak pernah ingin mengungkapkan identitasnya di hadapan siapapun. Namun kali ini situasinya sedang tidak menguntungkan, hubungannya dengan Putri Iris tengah dipertaruhkan.

“Saya Lady Rose!” Teriak Alice, Iris dan Aslan saling bertatapan dan tersenyum. Sedangkan Alice  menutup matanya dan berharap Iris akan memaafkannya.

“Haah, aku bingung kenapa ada banyak rahasia yang belum saya ketahui. Bahkan calon Ratu masa depan Kerajaan ini menyembunyikan identitasnya, tidakkah anda ingin tampil sebagai Lady Rose?” Alice terdiam, bukan tidak berani. Namun, bila dia tampil sebagai Lady Rose dia akan keluar dari zona nyamannya.

“Saya tidak suka jadi pusat perhatian, lagian pria itu juga tidak peduli denganku.” Gerutu Alice memajukan bibirnya, sedangkan Pangeran Aslan nampak memijat keningnya dan kini berdiri di hadapan Alice.

“Bagaimana saya harus memperlihatkan kepedulian saya? Saya tak ingin menekan anda dengan berbagai aturan Istana, saya ingin anda hidup bebas dan terbang dengan leluasa, saya tidak ingin mengurung anda dalam sangkar emas dengan dalih melindungi anda.” Ucap Pangeran Aslan berat, Alice masih nampak marah dan Black tampak berada di ambang pintu.

“Shut, ayo kita pergi!” Ajak Iris menggandeng tangan Black dia membiarkan Kakak dan calon Kakak iparnya menyelesaikan masalahnya.

“Apa Alice ketahuan?” Tanya Black, Iris nampak terkekeh.

“Dia tidak ketahuan sebagai ahli pedang, namun sebagai calon Ratu masa depan.” Bisik Iris, Black melotot tak percaya.

“Orang seperti dia?” Tanya Black, Iris mengangguk. Padahal Lady Rose yang diketahui Black adalah orang yang santun dan berwibawa. Sangat berbeda dengan Alice yang merupakan anak Kepala Pelayannya yang sering membuat onar, Black sendiri tidak begitu mengetahui onar seperti apa yang sering diperbuat Alice, namun melihat kekhawatiran Kepala Pelayan dia sudah dapat menebak separah apa onar yang sering di buat oleh Alice.

“Kita berdoa saja, semoga akhir indah bersama mereka.” Ucap Iris, Black tersenyum dan mengangguk.

Black dan juga Iris menunggu di ruang tunggu, sebagai seorang pemeran utama dalam pesta tersebut memang harus hadir di akhir. Sedangkan di sisi lain, perdebatan antara Pangeran Aslan dan juga Alice belum selesai juga.

.

.

.

Pertemuan antara Alice dan Aslan memanglah terbilang sangat unik, Alice yang dikenal sebagai gadis tengil pembuat onar itu malah menarik perhatian Pangeran Mahkota.

Di akademi Kerajaan, siapapun pasti mengenal Lady Rose yang anggun dan bijaksana, mereka juga mengenal Alice si pembuat onar yang sungguh terkenal. Mereka sama sekali tidak tahu, bila kedua orang itu adalah satu orang yang sama.

Pangeran Aslan yang juga belajar di sana sangat terkesan dengan kebaikan Lady Rose, sangat cocok untuk dijadikan Ratu masa depan. Sedangkan hatinya justru terpikat oleh Alice yang sering membantu orang dengan cara yang unik.

“Hai kau ayo mana uang jajannya?” Seorang preman sekolah tengah memalak salah satu Bangsawan yang lemah.

“Aku t-tidak bawa uang,” Gugup Bangsawan itu, memang tidak mudah bila memiliki gelar namun tak memiliki kuasa dan uang.

“Cih!” Salah satu pria itu itu meludah, namun belum sampai selesai seorang gadis menendang punggung pria itu hingga membuatnya bersujud di hadapan si pria.

“Seperti itulah posisi mu bocah! Jangan buat tanganku sakit untuk memukuli kalian!” Ucap seorang gadis yang tak lain adalah Alice, namun para preman sekolah yang nampak telah mengenal Alice langsung mengambil langkah seribu begitu saja.

“Jangan berjalan di tempat sepi bila tak ingin di ganggu mereka, sana sekolah! Jangan mengganggu waktu istirahat ku yang berharga.” Ucap Alice mengusir pria itu, sedangkan Alice nampak tengok kiri kanan dan mengambil sebuah tas yang dia sembunyikan.

“Menyusahkan saja!” Gumam Alice, dia berganti pakaian dan mengenakan topeng rose di mata kirinya, dia juga sedikit berdandan dan siap pergi lagi.

Di sanalah untuk pertama kalinya Aslan mengetahui identitas dari Alice dan Lady Rose, dia juga senang ternyata takdir membawanya pada gadis pujaan hatinya. Sosok yang memiliki dua wajah dan karakter yang berbeda tapi ternyata adalah satu orang yang sama.

Dari sana juga Aslan mendekati Lady Rose dan juga Alice secara bersamaan, jujur kala itu Alice merasa sangat terganggu. Karena kehadiran Aslan yang selalu tiba-tiba membuatnya sulit istirahat.

.

.

.

“Sampai kapan Alice akan seperti ini?” Tanya Aslan mulai melemah, Alice nampak menatap mata Aslan yang sedih.

“Sudah aku bilang aku kan tidak bisa berubah, toh keduanya juga sama-sama aku.” Ucap Alice kesal, Aslan menghela nafas.

“Selesaikan semuanya, bila Alice dan Rose adalah milikku maka ayo kita pergi bersama!” Aslan menarik lengan Alice dengan sedikit kasar.

“Hei! Aku sudah bilang hen- huft!”

Alice melotot tak kala bibir keduanya menempel sempurna bahkan Aslan mengecup bibirnya dengan penuh gairah, Alice terbelalak saat sekujur tubuh Aslan terasa bergetar.

“Bila tidak niat jangan cium aku bodoh!” Kesal Alice, karena meski mereka telah bertunangan lama namun mereka belum melakukan hubungan yang intim seperti itu, di tambah Alice yang selalu berucap seenaknya membuat Aslan juga ragu melakukan hal memaksa seperti itu.

“Siapa yang tidak niat hah?” Pekik Aslan tak terima, kedua pipinya nampak memerah. Meski bibirnya memang ember dan sering ceplas-ceplos namun Aslan masihlah perjaka tulen yang belum ternoda.

“Ciuman aja gak bisa, apa itu bila tidak niat?” Alice menggerutu serta memalingkan wajahnya.

“Anda meragukan keseriusan seorang Pangeran Alice Van Rose?” Tanya Aslan, Alice mengangkat bahunya seolah tak peduli.

“Jangan acuhkan aku!” Pekik lagi Aslan, Alice makin tak perduli dan hendak melenggang pergi.

“Aku tak keberatan bila meminjam kamar ini dari adikku satu malam, bila anda masih menimang keseriusan saya Alice!” Aslan menutup pintu dan mengekang Alice dengan kedua tangannya.

“Hei, aku bukan gadis sembarangan kau tahu itu bukan?” Alice berbalik dan menarik kerah baju Aslan.

“Dan aku juga bukan pria biasa Nona!” Jelas Aslan mengangkat dagu Alice.

“Kita lihat saja nanti,” Alice menyingkirkan tangan Aslan dari dagunya. Dia maju dan mundur dengan cepat, dia menyentuh bagian intim Aslan hingga pria itu nampak sedikit terkejut. Namun itulah kesempatan terbaik bagi Alice, dia kabur dari pengawasan Aslan dan lompat dari jendela kamar Iris.

Tinggi kamar itu sama dengan 4 meter, karena kamar Iris berada di lantai dua. Namun Alice nampak mendarat dengan sempurna, sedangkan Aslan nampak kesak di tambah Pangeran Kecil miliknya telah bangun.

“Ganti pakian ku Alice!” Teriak Aslan, Alice hanya terkekeh dan kiss bye begitu saja.

“Ah, dasar gadis gila!” Umpat Aslan, namun dia juga harus segera berangkat menuju pesta.  Dia membenarkan tampilannya dan masuk ke ruang dansa.

“Pangeran Mahkota memasuki ruangan!” Teriak seorang penjaga, semua orang menatap Aslan dan Aslan hanya menatap miris pada tunangannya sendiri yang saat ini tengah berada di tengah-tengah para pria.

Akan ada drama gak nih? Gimana jadinya bila Aslan cemburu ya? Lalu akankah rencana besar dari Lilia akan benar-benar berhasil?

Simak kisah lengkapnya di episode berikutnya.. stay ya malam ini.

1
Ani
keren 👍👍👍👍👍👍
Ani
makin kesini makin seru nih ceritanya
lanjut kak Nuah
CaH KangKung,
👣👣
Ani
apakah jika Alice memakan buah dewa tersebut. Alice bisa hamil.. semoga saja
Ani
semoga rencana Black and Aslan yang berhasil
Ani
setidaknya Ailish selamat dari pembunuhan
Ani
gitu toh ceritanya, begitu besar harga yang harus dibayar ya.... semoga setelah ini hanya kebahagiaan lah yang menghampiri mereka...
Shai'er
buah dewa 🤔🤔🤔
Shai'er
seperti itu🥺🥺🥺
Shai'er
😒😒😒😒😒
Shai'er
😱😱😱😱😱😱
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Shai'er
inikah yang dirumorkan pasangan cinta sejati 🤧🤧🤧
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
tidak ada yang gratis, semu ada bayarannya 🤧🤧🤧
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
waspada
Shai'er
loh.... bukannya udah bebas 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!