Dari kecil hingga dewasa Gracella tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tua. Hal itu dikarenakan Ayahnya meninggal dunia sedangkan Ibu kandungnya lebih menyayangi adik tirinya. Gracella selalu di tindas oleh keluarganya hingga suatu ketika Gracella mengalami kecelakaan.
Gracella tidak menyangka kecelakaan yang dialaminya membuat dirinya bisa mendengar suara hati orang. Gracella terluka ketika mengetahui kekasihnya selingkuh dengan Adik tirinya dan terlebih terluka lagi ketika Ibu kandungnya mendukung perbuatan Adik Tirinya.
Banyak rahasia satu persatu terbongkar dari keluarga Gracella membuat Gracella ingin membalas perbuatan mereka yang sudah menyakiti dirinya. Hingga Gracella bertemu dengan seorang pria dan melakukan cinta satu malam.
Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah rencana balas dendam Gracella berhasil? Ikuti yuk novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara Pertunangan
Siapa lagi kalau bukan Yunita di mana Yunita menatap Gracella dengan tatapan merendahkan.
"Kak Gracella. Tahukah Kakak, siapa orang yang baru saja ingin menikah denganku? Dia adalah Tuan Muda Bryan William, orang terkaya di negara ini dan Aku sebentar lagi akan menjadi Nyonya William." Ucap Yunita dengan nada sombong sambil mendorong tubuh Gracella hingga mundur beberapa langkah.
"Apakah menurutmu Tuan Muda Bryan William ingin menikahimu?" Tanya Gracella sambil menatap ke arah Yunita.
Tanpa menjawab Yunita berjalan ke arah meja dekat sofa lalu mengambil gelas berisi air mineral. Yunita kemudian membalikkan badannya dan berjalan ke arah Gracella dan tanpa punya perasaan menyiram ke arah wajah Gracella.
"Kalau tidak denganku, mungkinkah kamu yang akan dinikahi Tuan Muda Bryan William?" Tanya Yunita dengan wajah penuh kemenangan karena kembali berhasil mengalahkan Gracella.
Dulu berhasil merebut tunangan Gracella yang bernama Kevin dan kini dirinya bisa mendapatkan Tuan Muda Bryan William tanpa perlu bersusah payah. Sedangkan Gracella mengusap wajahnya yang basah akibat ulah Yunita.
"Lihatlah! Kamu terlihat sangat menjijikkan. Kamu dibesarkan di pedesaan dan benar-benar mengira Kakak adalah burung phoenix." Ucap Yunita dengan tatapan masih merendahkan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Lukisan burung phoenix
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Bu, Aku di jebak oleh Kak Gracella di acara pernikahan Kak Gracella dan Kak Kevin." Adu Yunita.
Sambil berbicara Yunita membalikkan badannya dan berjalan ke arah Ibu Yuni yang sejak tadi diam dan melihat Yunita menyiram air ke wajah Gracella.
"Aku hampir tidak bisa menikah dengan keluarga William." Sambung Yunita sambil memeluk lengan Ibu Yuni.
"Jika Ibu terpengaruh olehnya maka hal ini mempengaruhi bisnis keluarga Arif. Kehidupan Kak Gracella yang menyedihkan tidak cukup untuk memberikan kompensasi untuk keluarga kita." Sambung Yunita lagi.
Plak
Ibu Yuni melepaskan tangan Yunita lalu berjalan ke arah Gracella kemudian menamparnya dengan sangat kencang hingga Gracella memalingkan wajahnya ke arah samping.
"Gracella, kenapa Aku mempunyai putri yang begitu sangat kejam seperti dirimu? Berlutut lah dengan cepat dan meminta maaf pada Yunita!" Perintah Ibu Yuni.
"Jika tidak maka keluarlah dari rumah ini dan kamu Ibu coret dari daftar keluarga Arif!" Perintah Ibu Yuni lagi.
"Aku tidak akan berlutut dan meminta maaf." Jawab Gracella dengan nada tegas.
Tanpa menjawab Ibu Yuni memerintahkan kepala pelayan untuk menarik Gracella keluar dari rumahnya. Saat itu lagi musim salju di mana bersamaan salju mulai turun seperti merasakan kesedihan Gracella.
"Bu." Ucap Gracella sambil menatap Ibu Yuni dengan tatapan sendu.
"Kamu harus berada di luar untuk merenungkan semua kesalahanmu." Ucap Ibu Yuni dengan nada dingin.
"Akhhhh!" Teriak Gracella ketika tubuhnya di dorong oleh Kepala Pelayan dan Yunita.
Gracella terjatuh dan ke dua tangannya menahan tubuhnya agar keningnya tidak terbentur keramik yang sangat dingin.
"Pikirkan semua kesalahanmu!" Perintah Ibu Yuni.
'Kalian sudah menyakiti Aku seperti ini terlebih Ibu kandungku. Lebih baik Aku mati di luar dari pada Aku tinggal bersama mereka.' Ucap Gracella sambil menatap Ibunya dengan tatapan penuh kecewa.
"Yunita, udara sangat dingin. Ibu akan membuatkan sup hangat untukmu." Ucap Ibu Yuni dengan nada lembut.
"Terima kasih Ibu. Ibu memang yang terbaik." Jawab Yunita sambil tersenyum.
Kemudian mereka berjalan meninggalkan Gracella yang sedang duduk sambil menatap kepergiaan mereka hingga mereka masuk ke dalam mansion.
"Pelayan, tutup pintunya!" Perintah Ibu Yuni.
"Baik, Nyonya Besar." Jawab Kepala Pelayan sambil menutup pintu dan tersenyum jahat ke arah Gracella.
"Bu!" Teriak Gracella sambil menggedor-gedor pintu.
"Ibu, Aku ini putri kandungmu! Kenapa Ibu tega padaku? Mengapa Ibu tega melakukan ini padaku?" Tanya Gracella sambil mengetuk pintu.
Gracella teringat ketika dirinya masih kecil di mana Ibunya mengajak dirinya bermain sambil tertawa bersama.
Flash Back
"Putri kecil Ibu ternyata kamu sangat menyukai salju." Ucap Ibu Yuni waktu masih muda sambil mencium kening Gracella kecil.
Gracella hanya tersenyum kemudian mereka tertawa bersama sambil menikmati salju turun. Hingga satu jam kemudian Ibu Yuni mengajaknya masuk ke dalam rumah agar Gracella kecil tidak sakit.
Perekonomian yang sulit membuat Ibu Yuni pergi ke kota dan sejak saat itu Ibu Yuni tidak pernah kembali lagi.
Flash Back Off
'Ibu, mulai sekarang Aku tidak peduli dengan dirimu karena Ibu sudah terlalu menyakiti perasaanku.' Ucap Gracella dalam hati.
'Jangan salahkan Aku kalau Aku akan merusak acara pertunangan kalian.' Sambung Gracella dalam hati sambil mencari kontak telepon.
Setelah ketemu Gracella menekan tombol hijau dan sambungan pertama langsung di angkat oleh Tuan Muda Bryan William.
'Hallo.' Panggil Bryan.
'Aku setuju untuk menikah denganmu sesuai permintaanmu. Asalkan kamu harus berjanji padaku satu hal.' Pinta Gracella.
'Apa itu?" Tanya Bryan penasaran.
' .....'
' .... '
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Acara Pertunangan
Hari yang di tunggu tiba di mana di hotel bintang lima akan diadakan acara pertunangan Tuan Muda Bryan William dengan Gracella.
Orang-orang belum tahu begitu pula dengan keluarga Arif di mana kalau calon tunangannya bukan Yunita melainkan Gracella.
Banyak tamu undangan mengucapkan selamat ke Yunita, Ibu Yuni dan Ayah Arif karena sebentar lagi Yunita akan bertunangan dengan pria terkaya di negara mereka.
"Hallo, Nona Yunita. Saya dari keluarga Santoso di mana Saya memberikan hadiah kecil untuk Nona Yunita. Kami harap Nona Yunita bersedia menerima hadiah kecil ini." Ucap Ibu Santoso sambil memberikan paper bag yang berisi kotak warna merah dan di dalamnya satu set perhiasan mewah.
"Terima kasih." Jawab Yunita sambil menerima hadiah tersebut.
"Di masa depan, kita perlu memiliki lebih banyak kontak bisnis." Ucap Ibu Santoso.
Yunita hanya tersenyum kemudian memberikan paper bag tersebut ke Ibu Yuni. Lalu seorang wanita cantik datang sambil memberikan hadiah ke Yunita.
"Saya Nyonya Andreas, Saya dari keluarga Andreas di negara Kinoha. Kita semua akan berteman mulai sekarang." Ucap Nyonya Andreas sambil menyerahkan hadiah ke Yunita.
"Tentu saja, kita semua akan berteman mulai sekarang." Jawab Yunita sambil tersenyum dan menerima hadiah tersebut.
Kemudian berlanjut ke para wanita memberikan hadiah ke Yunita. Mereka melakukan hal itu agar para suami mereka bisa bekerja sama dengan Tuan Muda Bryan William.
"Oh ya, Aku tidak melihat Nona Gracella?" Tanya Nyonya Andrea penasaran.
"Iya. Padahal hari ini ada peristiwa penting yang sangat penting yaitu acara pertunangan Tuan Muda Bryan William dengan Nona Muda Yunita." Ucap Ibu Santoso.
"Kenapa Nona Muda Gracella tidak terlihat sampai sekarang?" Tanya wanita lainnya.
"Kak Gracella dibesarkan di pedesaan dan Kakak belum terbiasa melihat acara pesta sebesar ini. Karena itu Kakak tidak datang ke acara ini terlebih Kakak tidak suka menghadiri jamuan makan seperti ini." Jawab Yunita berbohong.
"Mungkin Kakak sekarang bersama pria liar di luaran sana karena Kakakku sudah terbiasa hidup dengan bebas." Sambung Yunita berbohong lagi.
"Jangan menyebut namanya karena Ibu tidak suka." Jawab Ibu Yuni sambil menggenggam tangan Yunita.
"Yunita, Ibu bangga dan mengandalkanmu. Ibu harap kamu jangan melupakan Ibumu." Pinta Ibu Yuni.
"Ibu jangan kuatir karena Aku tidak akan pernah melupakanmu." Jawab Yunita sambil ikut menggenggam tangan Ibu Yuni.
"Lihat, Tuan Muda Bryan William sudah datang." ucap salah satu tamu undangan.
Serentak semua menatap ke arah pintu untuk melihat kedatangan Tuan Muda Bryan William begitu pula dengan Yunita, Ibu Yuni dan Ayah Arif. Yunita tersenyum menatap ke arah Tuan Muda Bryan William namun senyumannya memudar ketika melihat di samping Tuan Muda Bryan William.
Yunita sangat terkejut begitu pula dengan Ibu Yuni dan Ayah Arif serta para tamu undangan membuat para tamu undangan saling berbisik.
Semangat terus ya kak author dg karya barunya 😍🔥🔥🔥