Mencertakan tentang gadis miskin dari desa Senja Rinjani yang menjadi asisten rumah tangga. stelah beberapa tahun bekerja,anak sang majikan Awan Abimana jatuh hati padanya. Cinta mereka sangat manis,meski senja dari kalangan bawah orangtua Awan sangat menyayangi Senja. Apalgi ibu Awan sudah sangat menyayangi Senja sejak awal senja datang kerumahnya sebagai asisten dirumahnya. Nyonya Arumi ibu Awan sangat menginginkan anak perempuan,namun sayang kecelakaan saat Awan masih kecil merenghut rahimnya. itu juga yang menyebabkan awan tidak memiliki saudara. Namun cinta manis mereka tak berlangsung lama setelah Senja melahirkan anak pertamanya Awan bertemu kembali dengan wanita dimasa lalunya. Wanita yang telah menenmani awan sejak lama. Namun mereka harus berpisah saat Awan memutuskan study nya kelyar negri. Wanita bernama Hana itu memilih laki-laki lain yang lebih mapan dan sukses dari Awan. Namun setelah pertemuannya kembali dengan Hana saat Hana menjadi seorang janda hati Awan terus goyah,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Suryandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB VII MENJELMA CINDERELLA
Kini hari pun menjelang sore,Senja dan Nyonya Arumi telah kembali ke mansion. Sore ini ada yang berbeda dari penampilan Senja,Senja menjelma seperti gadis lain wajahnya disapu make up tipis ditubuhnya melekat dress cantik selutut berwarna pich,menambah kesan ayu diwajah innocence nya. Bahkan Nyonya Arumi membelikannya banyak barang mewah, sampai-sampai dia tadi tak enak hati. Nyonya Arumi juga memberitahu Senja dan Bi Sari jika mulai besok senja tidak boleh berkutat mengerjakan pekerjaannya sebagai pembantu. Namun Senja harus mengikuti beberapa pelatihan dan nantinya akan menjadi asisten Tante Lita dibutik.
Mendengar itu,senja dan bi sari seakan tidak percaya. Mereka sangat bahagia dan berterimakasih kepada sang majikan. Ini bagai mimpi bagi Senja,bagaimana tidak dia tiba-tiba memeliki kesempatan sebesar itu padahal belum lama sang majikan mengenalnya. Senja sungguh bersyukur bisa mengenal mereka.
Namun ini juga bukan tanpa sebab kenapa nyonya Arumi ingin merubah Senja menjadi wanita yang lebih baik,dia ingin anaknya Awan tertarik pada Senja dan berharap bisa melupakan Felisya. Bagi nyonya Arumi Felisya tidak lebih dari seorang yang hanya bisa membawa pengaruh buruk bagi putranya. Dia sungguh tidak menyukai sikap dan sifat dari felisya. Dia gadis sombong yang egois,bisa menghancurkan kepribadian putranya. Nyonya Arumi kadang sangat geram dengan Awan yang teralu mencintainya. Padahal jika dilihat,tidak ada yang bisa dibanggakan dari felisya kecuali wajah cantik,body sexi dan keluarga yang kaya. Lebih dari itu dia nol besar dimata nyonya Arumi tidak ada bagus-bagusnya.
Tapi disisi lain dengan penampilan senja yang sekarang ini juga mematik kecemburuan seseorang yang ada disana,menurutnya dia lebih layak mendapatkan yang senja dapat. Apalagi dia bekerja lebih lama,siapa lagi dia kalau bukan mbak Arin. Di awal dia sudah tidak menyukai Senja,ditambah lagi dia berhasil membuat sang majikan lebih menyayanginya. Ini menimbulkan kebencian di hati Arin untuk Senja.
Juga Rian,perasaannya berkecamuk tidak biasa. Sia bisa merasakan jika sang majikan mempunyai sebuah rencana yang menyebabkan dia akan kehilangan senja. Memupuskan perasaannya yang mulai tumbuh dan patah sebelum berkembang.
Saat makan malam bersama nyonya Arumi memanggil senja. Kini senja diajak makan malam bersama mereka dimeja sang sama. Itu membuat nyali senja begitu menciut,antara segan karena perbedaan diantara mereka dan perasaan tidak enak dengan teman-teman sesama asisten rumah tangga disana. Namun Nyonya Arumi juga tidak mau dibantah.
"Senja..." panggil Nyonya Arumi
Senja yang mendengr itu langsung berjalan cepat menghampiri Nyonya Arumi
"Iya saya nyonya..?" senja sudah berada didekat nyonya Arumi
"Kamu ikut makan malam bersama kami disini?" perintah nyonya Arumi.
Terlihat disana Tuan abimana sudah duduk disana itu membuat Senja semakin segan saja.
"Tapi nyonya...?senja menggantungkan kalimatnya ingin menolak.
Nyonya Arumi langsung membawa Senja kemeja makan mendudukannya dikursi.
"Sudah jangan banyak protes,sudah cantik begini masih saja mau didapur?" ujarnya lagi.
Tuan abimana yang meliht itu hanya tersenyum simpul dan menggelengkan keplanya. Dia juga hafal betul bagaimana istrinya itu. Jika mode begitu tidak mau dibantah.
Dari arah berlawanan muncullah awan yang juga akan malam bersama mereka. Saat menyadari disana juga ada Senja dia sedikit heran. Namun matanya juga seakan menolak untuk tidak menatap gadis tersebut. Sungguh cantik,bahkan standart kecantikannya tidak kalah dengan Felisya. Mulut awan sedikit menganga tapi tidak lama dia langsung tersadar. Nyonya Arumi yang memeperhatikannya dari tadi tersenyum simpul tipis yang syarat arti tertentu. Tapi bibirnya tak lama juga nyeletuk memperingati awan.
"Wan jaga itu mata,jangan melihat anak gadis mommy dengan tatapan begitu. Kamu bisa membuatnya takut?" katanya.
"Hah...?" kata awan cengo mendengar kata nyonya Arumi. Apa katanya tadi anak gadisnya,ada-ada saja. Begitu juga dengan senja dia hanya diam tak berkutik.
"Iya sekarang Senja adalah anak gadis mommy. Awas saja kamu genit sama anak gadis mommy. Apalagi kalau dia sampai menangis mommy bakalan iris tuh telinga?" sungut Nyonya arumi pura-pura marah.
Mendengar itu spontan Awan menyentuh daun telinganya. Dia bergidik ngeri sendiri.
Tuan Abimana yang sedari tadi terdiam,tersenyum dan mengeleng-gelengkan kapalanya.
"Bisa-bisanya dia mengancam anaknya?" gumamnya dalam hati. Lalu Tuan Abimana menginterupsi mereka semua untuk duduk.
"Sudah-sudah ayo kita semua mulai makan?" ujarnya
Senja pun memliki inisiatif untuk mengambilkan mereka makanan. Dan nyonya arumi mengiyakannya,Senja melai mengisi piring Tuan Abimana,Nyonya Arumi dan juga Awan. Ini hitung-hitung cosplay jadi mantu kan?
Seperti biasa mereka makan dengan diam tanpa kata. Barulah selesai makan Nyonya Arumi mulai membuka percakapan lagi.
"Wan besok pagi kamu antar senja ke butik ya,Mommy ada agenda lain. Besok Senja akan mulai mempelajari cara mengurus butik akan ada tutornya disana dan sekalian dia akan belajar secara langsung?"ucap nyonya Arumi.
"lho...kok awan mi?kan ada Pak supri".jawab awan ingin menolak.
" Pak supri akan mengantar mommy,lagian arah kantor dan butik kan searah tisak akan merepotkan?"ucapannya tak ingin dibantah.
"Tapi mi..kalau harus berhenti dulu nanti Awan bisa telat?sanggahnya lagi.
"Halah itu hanya alasanmu saja,lagian sejak kapan peduli terlambat atau tidak berangkat kantor. Nggak kekantor saja tidak ada yang berani memarahimu?" ucap sang mommy tak kalah ngeyel.
Akhirnya Awan pun hanya menghela nafasnya berat. Bagaimana pun dia tidak bisa melawan sang mommy sebenarnya bukan karena awan tidak mau Senja berangkat ke butik bersamanya hanya saja saat ini dia sedang membentengi diri dari gadis itu. Karena Awan sadar jantungnya tidak aman jika dekat dengan gadis itu,dan akhirnya akan merasa bersalah pada Felisya karena dia tidak mau menyakiti felisya bagaimana pun sikap Felisya padanya.
Dasar ya Awan terlalu bucin kepada Felisya, sedangkan Senja yang jadi bahan pembicaraan antara ibu dan anak itu hanya diam tak berkutik.
"Hem....Baiklah mi besok senja bisa berangkat denganku? Jawab Awan akhirnya mengalah,dia beranjak dari meja makan menuju kamar dengan lesu.
Mendengar ucapan anaknya Nyonya Arumi langsung sumringah. Senyuman itu terus menghiasi wajah cantiknya dia merasa rencananya akan segera berhasil.
"Senja besok kamu pakai baju yang kita beli tadi siang ya,kemarin sudah dijari Lita make up kan,kamu bisa tidak mengaplikasikan make up?tanya nyonya Arumi
"Baik nyonya,bisa namun sedikit?" jawab senja
"Ok baik lah nggak apa-apa yang penting nggak polos-polos banget?" Nyonya Arumi pelan-pelan ingin merubah senja agar lebih modern.
Senja pun hanya menganggukkan kepalanya paham semua kata nyonya arumi
Lalu mereka semua membubarkan diri dari meja makan menuju kamarnya masing-masing. Namun meski nyonya Arumi melarang Senja untuk tidak melakukan pekerjaan rumah namun dia tetap membantu bi sari membersihkan bekas makan mereka,bi sari mencuci semua piring gelas kotor. Sedangkan senja nampak mengelap meja makan setelah semua piring dan gelas tidak ada disana. Lalu seperti biasa semua kursi dibersihkan dengn vacuum cleaner.
"Nduk,kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh ini kesempatan baikmu yang diberikan Nyonya?ucap bi sari pada Senja.
" Iya bi....Senja bakal belajar dengan benar,tidak akan mengecewakan Nyonya Arumi maupun bibi?"senja memeluk bibinya.
Bi sari pun mengelus rambut senja sayang.
"Ya sudah sekarang kamu istirahat nduk,kamu besok pagi-pagi persi sama Tuan Muda jangan sampai membuat dia menunggu dan marah?ucap Bi Sari.
" Baik bi?jawab senja.
Lalu mereka beranjak pergi kekamar mereka masing-masing. Senja rasanya masih saja tidak percaya jika hari ini dia mendadak bak Cinderella...