NovelToon NovelToon
I Love You, Mba!

I Love You, Mba!

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:74.2k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena latar belakang Shazia, hubungan nya bersama Emran tak direstui oleh orang tua Emran. Tapi adiknya Emran, Shaka, diam-diam jatuh hati pada Shazia.

Suatu hari sebuah fakta terungkap siapa sebenarnya Shazia.

Dengan penyesalan yang amat sangat, orang tua Emran berusaha keras mendekatkan Emran dan Shazia kembali tapi dalam kondisi yang sudah berbeda. Emran sudah menikah dengan wanita pilihan orang tuanya sekaligus teman kerja Shazia. Dan Shaka yang tak pernah pantang menyerah terus berusaha mengambil hati Shazia.

Apakah Shazia akan kembali pada pria yang dicintainya, Emran atau memilih menerima Shaka meski tak cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disangka kabur

Melihat kepergian Shaka dan Umi Nuria secara bersamaan, Shazia kebingungan mana dulu yang harus disamperin. Umi Nuria yang mengeluh sakit atau Shaka yang hendak pergi sambil membawa ransel.

Setelah dipikir sejenak, Shazia akhirnya memutuskan untuk menemui Shaka lebih dulu dengan sebuah alasan. Bukan alasan karena suka, cinta atau sejenisnya, tapi karena ia manusia yang punya perasaan dan belas kasihan. Shazia merasa kasihan pada Shaka. Keluarganya seperti tak mengurus anak itu. Sementara umi Nuria, Emran pasti sedang menjaganya dengan baik.

Diambang pintu utama, Shazia melihat punggung Shaka yang sudah melangkah semakin jauh.

Duarr

Seketika, langit mengeluarkan suaranya yang amat dahsyat. Tak lama, hujan pun turun dengan begitu derasnya.

"Ya Allah. Hujan!' ucap Shazia dengan perasaan cemas. Cemas memikirkan Shaka yang kehujanan. Lagian kenapa sih anak itu harus nekad kabur. Shazia menggerutu dalam hati. Tak mengerti jalan pikiran anak gen Z seperti si Shaka yang ego nya lebih gede.

Shazia kemudian segera masuk dan menemui bi Iyem untuk meminjam payung. Setelah benda yang dibutuhkan nya dapat, ia pun langsung keluar untuk menyusul Shaka.

"Kemana anaknya? apa dia sudah sampai ke jalan raya sambil hujan-hujanan?"

Shazia celingukan di tengah derasnya air hujan. Karena tak menemukan keberadaan Shaka, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah ustad Emran saja.

"Mba !! mba Shaziaaa !!

Baru dua langkah, samar-samar Shazia menangkap suara yang tergerus oleh air hujan dan angin.

"Seperti ada yang memanggil ku? Tapi apa hanya perasaan ku aja."

Shazia celingukan mencari sumber suara samar-samar tersebut.

"Mba ! mba Shaziaaa !!"

"Tuh, kan ada suara lagi. Itu pasti suara beneran bukan halusinasiku."

Shazia semakin mempertajam sorotan nya, menyisir ke sekitar.

Dari jarak beberapa meter, ia melihat dengan samar sosok melambai-lambaikan tangan ke arahnya.

"Itu manusia apa hantu ya !!!" Shazia membatin ragu. Sosok itu tak terlihat jelas karena cuacanya agak gelap. Tapi masa iya ada hantu di siang bolong.

"Mba Shaziaaa !!!

Sosok itu memanggil namanya lebih keras membuat Shazia yakin jika sosok itu adalah manusia bukan hantu.

"Jangan-jangan itu si Shaka !!" terka Shazia dan berharap tebakan nya benar.

Shazia kemudian segera mendekati sosok yang memanggilnya tersebut.

"Shaka !!!!" batin Shazia dengan perasaan senang. Kini nampak jelas siapa sosok yang memanggilnya tersebut, yang tak lain adalah Shaka. Anak itu rupanya berteduh di sebuah pendopo, tak hujan-hujanan seperti yang ada dipikiran nya.

Shaka menyengir hingga menampakan gigi nya yang rata. Jangan ditanya bagaimana perasaan anak itu? tentu saja ia merasa senang sekali didatangi Shazia.

Duarr

Petir seketika kembali menggelegar, membuat Shazia terhenyak dari lamunannya. Ia segera berlari ke arah Shaka yang berteduh di pendopo.

"Mba kenapa nekad nyusul aku kesini? Mba kan tau hujan petir. Bahaya buat diri mba."

Shaka pura-pura ngomel, padahal dalam hati senangnya bukan main. Supaya tidak terlalu mencolok saja gitu.

Shazia yang tengah mengatur detak jantungnya karena petir tadi pun menoleh pada Shaka dan diam berpikir.

"Iya juga ya. Kenapa aku nekad bela-belain nyusul anak ini padahal aku takut sama petir." Shazia membatin bingung.

Salah satu yang ditakuti kala hujan adalah petir, tapi kini kenapa ia nekad menyusul Shaka ditengah hujan petir seolah tak takut pada petir.

"Mba !!"

Shazia terkesiap begitu Shaka mengibas tangannya di depan wajahnya.

"A-aku cuma mau ngasih payung ini ke kamu." Shazia menyodorkan payung yang di pegangnya pada Shaka.

"Biar kamu perginya enggak hujan-hujanan terus jatuh sakit." Shazia menyambung kalimatnya setelah jeda sesaat.

Shaka termangu dengan arah tatap pada payung yang disodorkan Shazia. Calon kakak iparnya se-perhatian ini padanya? Shaka tersenyum dalam hati. Dan ia merasa hatinya menghangat.

Perhatian kecil begini pun membuat anak itu senang-senang saja. Ya maklum lah. Shaka sudah tak lagi merasakan yang namanya kasih sayang dan perhatian setelah ibunya meninggal.

Kini Shazia hadir dan bersikap peduli membuat Shaka jadi merindukan sosok ibunya.

Ehem.

Shaka menetralisir perasaan nya. Ia tak boleh baper. Ingat ya Shaka. Sikap mba Shazia saat ini hanya sebatas kasihan pada mu no more.

"Ini ambil payung nya !!" kata Shazia karena Shaka tak kunjung mengambil payungnya.

"Tapi kalau payung ini untuk aku, terus gimana dengan mba, apa mba mau hujan-hujanan pulangnya?"

Mendengar pertanyaan itu, Shazia terbengong. Kok jadi ribet begini? benar juga kata si Shaka. Kalau payung ini dibawa sama dia, lalu aku....

"Payungnya bawa lagi aja sama mba. Aku enggak mau mba hujan-hujanan demi aku," ujar Shaka dengan santainya.

Mata Shazia membulat mendengar kata-kata Shaka. Lah, ini anak kok jadi kepedean begitu. Siapa juga yang hujan-hujanan demi dia. Shazia menggerutu dalam hati.

"Ehem. Jangan ge'er ya !! Aku cuma kasihan aja sama kamu Shaka. Kalau kamu kehujanan terus sakit siapa yang akan repot mengurus kamu kalau bukan abi dan umi mu."

Shaka langsung menatap Shazia dengan tatapan sendu, dan bibir menyungging senyuman getir.

Andai saja calon kakak ipar nya ini tahu bagaimana sikap orang tuanya padanya. Tapi, ah sudah lah. Lebih baik dia tak perlu tahu. Nanti malah akan semakin mengasihaninya. Karena yang ia inginkan bukan belas kasihan nya melainkan cintanya.

Ah, Shaka. Kamu ini ngomong apa sih !! Shaka mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Lagian ngapain coba kamu sok-sokan kabur."

Kabur !! Shaka menatap diam pada pipi Shazia. Kebetulan gadis itu berdiri menyamping dengan arah tatap pada hujan.

"Siapa yang kabur, mba?"

Shazia menoleh pada Shaka.

"Ya kamu. Kamu mau kabur kan? Terus apa namanya kalau enggak mau kabur sampe bawa ransel segala."

Shaka tergelak.

Sekarang ia mengerti kenapa Shazia nekat menyusulnya. Rupanya Shazia mengira ia mau kabur dari rumah.

"Mba takut kehilangan aku ya? Hayo ngaku !!" goda Shaka.

Alis Shazia menaut.

"Ihh, kamu ngomong apaan sih. Siapa juga yang takut kehilangan kamu. Aku itu cuma khawatir, karena walau bagaimana pun, kamu itu calon adik ipar ku. Jadi ya kamu itu tanggung jawab ku juga."

Mendengar kata adik ipar dan tanggung jawabnya, Shaka mendadak melow dan tak lagi bersemangat.

"Lagian kamu juga kenapa pergi nya bawa tas ransel segala. Jadi wajar kan kalau aku mengira kamu mau kabur," Shazia menyambung kalimatnya.

"Aku pulang cuma mau ambil baju aja, mba. Aku kan ngekos dan mau balik ke kosan bukan mau kabur," jelas Shaka.

Shazia langsung menatap pada Shaka.

"Kost, jadi kamu ngekost ?" Tanya Shazia memastikan lagi.

Shaka mengangguk.

"Ya sudah ya mba, aku pergi dulu. Jaga diri mba baik-baik."

"Shaka, ke_"

Kalimat ucapan Shazia mengambang. Baru hendak bicara, Shaka seketika pergi di tengah derasnya air hujan.

"Kenapa kamu nekad pergi hujan-hujan begini, Shaka !!!" lirih Shazia seraya menatap pada punggung Shaka.

Tanpa Shazia ketahui, sebuah mobil mewah sedang menunggu Shaka di ujung seberang jalan.

Seorang pria berusia empat puluh tahunan keluar dari mobil tersebut dan membentangkan payung. Kemudian, pria tersebut melangkah ke arah Shaka dengan langkah terburu-buru.

"Tolong tas saya dimasukin ke bagasi saja ya, pak !"

"Siap Bos !!"

1
Chusnul Zazah
😅😅😅 Dasar boss bocil dan masih penganten baru , bisa aja ngerjain isterinya yg polos meski dah dewasa, jadi bisa buka puasa setelah merana selama 2hr?? dan kebahagiaan boss Shaka yg baik hati jadi anugerah buat choky yg dapat bonus rumah , wow mantap syukur Alhamdulillah ya bang choky dapat rumah impian yg minimalis dan mewah 👍👍🙏
Hadeeh masih aja pak Ramlan setelah pernikahan Shaka, gak berusaha cari tahu siapa Shaka?? kok bisa biaya perawatan Emran dan ngadain pesta pernikahan mewah,?? kenapa harus diberi tahu orang lain dan nyadar siapa anak yg selalu diremehkan dan TDK dianggap?? ternyata seorang boss dari perusahaan ternama,???
Gimana pak Ramlan , Emran dan umi Nuriah syokkan?? semoga aja gak sampai masuk RS barengan??? 🤔😇😇/Panic//Drowsy//Drowsy/
Linda Ayu Tong-Tong
naah lo..shock gk tuh....thoor double napa thor..tak sawer deh/Grin/
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Jedar ... Jessica Iskandar ya Thor 🤭😃
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
setuju 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Bagus 👍🤣🤣🤣
Hendra Yana
up lagi dong
Nar Sih
siip buat mu choki udah kasih ide yg bagus buat pengantin baru akur lgi
Chusnul Zazah
Ya. Alloh Shaka jail juga idenya choky?? awas loh ntar Shazia ngambek beneran?? karena ulahmu yg ngeprank Shazia bikin dia jadi kalang kabut?? untung papa Dirga gak ngikutin Shazia pergi ??
coba kalau papa Dirga ikut urusan makin runyam deh?? bukannya selesai & romantis yg. ada kamu akan dibikin diomelin 😂😂😂
Dah. sekarang lebih baik kalian pergi honeymoon aja biar bikin romantis 😍😍😍
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Wkwkwk Shazia kena prank 🤭😃
Tri Handayani
ternyata ide coky berhasil..
sampe buat shazia nangis takut terjadi apa"sama shaka.
Linda Ayu Tong-Tong
wooo shaka kampret mau prank sazhia...ahahahha..papa dirga tuh mantumu kasih pelajaran...wakakak ayo donk papa dirga biar seru🤣🤣🤣
Fiki Aquarium
up lagi dong thorr
💥💚 Sany ❤💕
Perasaan, Shazia semenjak jadi istri Shaka jadi suka ngambekan n cemburu berat dech. Bukannya aku gak bela Sha ya tapi kan dia dah tau gemana Shaka yg beda ma cowok laen. Ternyata benar kata orang kalo dewasa n bijak itu gak bisa diukur dengan umur.
💥💚 Sany ❤💕
Makasih ya Thoor dah Up 🥰🥰🥰🥰
💥💚 Sany ❤💕
Wah Coky.... rezeki nomplok ne, sang bidadari jatuh dari tangga main meluk aja. Mau lagi panas-panasan naik motor ma babang Coky 😁😁😁.
💥💚 Sany ❤💕
Sebenarnya kasian juga Shaka tapi mau gemana lagi kan, kadang yang terlihat tidak sesuai dengan realita. Banyak banget ya Ka, ujian rumah tangga kamu.
💥💚 Sany ❤💕
Rupanya hidup Shaka penuh perjuangan, sampai dah jadi suami Shazia pun harus tetap berjuang 😂😂😂😂😂
Aulia Syafa
tolong tetap semangat nulisnya , kami sebagai pembaca menunggu karyamu 🙏🙏🙏🙏
Nar Sih
ahir nya yg dinanti udah up lgi,shaka ...sabarr yaa ngadepi istri yg lgi slh faham,moga shazia ngk marah lgi ya stlh dgr penjlsan si tasya
Chusnul Zazah
😅😅😅 Maaf ya Shaka bukannya aku gak empati sama penderitaan mu?? memang enak dicuekin sama isteri??.apalagi masih penganten baru dan disuruh tidur diluar lagi ???😂😂😂
Sabar ya Shaka bukannya kamu pingin dicemburui sama mbk Shazia?? tuch makan cemburunya, biar lain kali kamu lebih hati2 & jaga sikap kalau ketemu sama wanita lain?? meskipun lagi gak sama isterimu?😁😁
Malapetaka yg menimpa boss Shaka jadi anugerah buat asisten choky bisa lebih dekat sama pujaan hati neng Tasya ?? 😍😍😍
Isna Wati: lanjut thor
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!