NovelToon NovelToon
I Love You, Mba!

I Love You, Mba!

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Karena latar belakang Shazia, hubungan nya bersama Emran tak direstui oleh orang tua Emran. Tapi adiknya Emran, Shaka, diam-diam jatuh hati pada Shazia.

Suatu hari sebuah fakta terungkap siapa sebenarnya Shazia.

Dengan penyesalan yang amat sangat, orang tua Emran berusaha keras mendekatkan Emran dan Shazia kembali tapi dalam kondisi yang sudah berbeda. Emran sudah menikah dengan wanita pilihan orang tuanya sekaligus teman kerja Shazia. Dan Shaka yang tak pernah pantang menyerah terus berusaha mengambil hati Shazia.

Apakah Shazia akan kembali pada pria yang dicintainya, Emran atau memilih menerima Shaka meski tak cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disangka kabur

Melihat kepergian Shaka dan Umi Nuria secara bersamaan, Shazia kebingungan mana dulu yang harus disamperin. Umi Nuria yang mengeluh sakit atau Shaka yang hendak pergi sambil membawa ransel.

Setelah dipikir sejenak, Shazia akhirnya memutuskan untuk menemui Shaka lebih dulu dengan sebuah alasan. Bukan alasan karena suka, cinta atau sejenisnya, tapi karena ia manusia yang punya perasaan dan belas kasihan. Shazia merasa kasihan pada Shaka. Keluarganya seperti tak mengurus anak itu. Sementara umi Nuria, Emran pasti sedang menjaganya dengan baik.

Diambang pintu utama, Shazia melihat punggung Shaka yang sudah melangkah semakin jauh.

Duarr

Seketika, langit mengeluarkan suaranya yang amat dahsyat. Tak lama, hujan pun turun dengan begitu derasnya.

"Ya Allah. Hujan!' ucap Shazia dengan perasaan cemas. Cemas memikirkan Shaka yang kehujanan. Lagian kenapa sih anak itu harus nekad kabur. Shazia menggerutu dalam hati. Tak mengerti jalan pikiran anak gen Z seperti si Shaka yang ego nya lebih gede.

Shazia kemudian segera masuk dan menemui bi Iyem untuk meminjam payung. Setelah benda yang dibutuhkan nya dapat, ia pun langsung keluar untuk menyusul Shaka.

"Kemana anaknya? apa dia sudah sampai ke jalan raya sambil hujan-hujanan?"

Shazia celingukan di tengah derasnya air hujan. Karena tak menemukan keberadaan Shaka, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah ustad Emran saja.

"Mba !! mba Shaziaaa !!

Baru dua langkah, samar-samar Shazia menangkap suara yang tergerus oleh air hujan dan angin.

"Seperti ada yang memanggil ku? Tapi apa hanya perasaan ku aja."

Shazia celingukan mencari sumber suara samar-samar tersebut.

"Mba ! mba Shaziaaa !!"

"Tuh, kan ada suara lagi. Itu pasti suara beneran bukan halusinasiku."

Shazia semakin mempertajam sorotan nya, menyisir ke sekitar.

Dari jarak beberapa meter, ia melihat dengan samar sosok melambai-lambaikan tangan ke arahnya.

"Itu manusia apa hantu ya !!!" Shazia membatin ragu. Sosok itu tak terlihat jelas karena cuacanya agak gelap. Tapi masa iya ada hantu di siang bolong.

"Mba Shaziaaa !!!

Sosok itu memanggil namanya lebih keras membuat Shazia yakin jika sosok itu adalah manusia bukan hantu.

"Jangan-jangan itu si Shaka !!" terka Shazia dan berharap tebakan nya benar.

Shazia kemudian segera mendekati sosok yang memanggilnya tersebut.

"Shaka !!!!" batin Shazia dengan perasaan senang. Kini nampak jelas siapa sosok yang memanggilnya tersebut, yang tak lain adalah Shaka. Anak itu rupanya berteduh di sebuah pendopo, tak hujan-hujanan seperti yang ada dipikiran nya.

Shaka menyengir hingga menampakan gigi nya yang rata. Jangan ditanya bagaimana perasaan anak itu? tentu saja ia merasa senang sekali didatangi Shazia.

Duarr

Petir seketika kembali menggelegar, membuat Shazia terhenyak dari lamunannya. Ia segera berlari ke arah Shaka yang berteduh di pendopo.

"Mba kenapa nekad nyusul aku kesini? Mba kan tau hujan petir. Bahaya buat diri mba."

Shaka pura-pura ngomel, padahal dalam hati senangnya bukan main. Supaya tidak terlalu mencolok saja gitu.

Shazia yang tengah mengatur detak jantungnya karena petir tadi pun menoleh pada Shaka dan diam berpikir.

"Iya juga ya. Kenapa aku nekad bela-belain nyusul anak ini padahal aku takut sama petir." Shazia membatin bingung.

Salah satu yang ditakuti kala hujan adalah petir, tapi kini kenapa ia nekad menyusul Shaka ditengah hujan petir seolah tak takut pada petir.

"Mba !!"

Shazia terkesiap begitu Shaka mengibas tangannya di depan wajahnya.

"A-aku cuma mau ngasih payung ini ke kamu." Shazia menyodorkan payung yang di pegangnya pada Shaka.

"Biar kamu perginya enggak hujan-hujanan terus jatuh sakit." Shazia menyambung kalimatnya setelah jeda sesaat.

Shaka termangu dengan arah tatap pada payung yang disodorkan Shazia. Calon kakak iparnya se-perhatian ini padanya? Shaka tersenyum dalam hati. Dan ia merasa hatinya menghangat.

Perhatian kecil begini pun membuat anak itu senang-senang saja. Ya maklum lah. Shaka sudah tak lagi merasakan yang namanya kasih sayang dan perhatian setelah ibunya meninggal.

Kini Shazia hadir dan bersikap peduli membuat Shaka jadi merindukan sosok ibunya.

Ehem.

Shaka menetralisir perasaan nya. Ia tak boleh baper. Ingat ya Shaka. Sikap mba Shazia saat ini hanya sebatas kasihan pada mu no more.

"Ini ambil payung nya !!" kata Shazia karena Shaka tak kunjung mengambil payungnya.

"Tapi kalau payung ini untuk aku, terus gimana dengan mba, apa mba mau hujan-hujanan pulangnya?"

Mendengar pertanyaan itu, Shazia terbengong. Kok jadi ribet begini? benar juga kata si Shaka. Kalau payung ini dibawa sama dia, lalu aku....

"Payungnya bawa lagi aja sama mba. Aku enggak mau mba hujan-hujanan demi aku," ujar Shaka dengan santainya.

Mata Shazia membulat mendengar kata-kata Shaka. Lah, ini anak kok jadi kepedean begitu. Siapa juga yang hujan-hujanan demi dia. Shazia menggerutu dalam hati.

"Ehem. Jangan ge'er ya !! Aku cuma kasihan aja sama kamu Shaka. Kalau kamu kehujanan terus sakit siapa yang akan repot mengurus kamu kalau bukan abi dan umi mu."

Shaka langsung menatap Shazia dengan tatapan sendu, dan bibir menyungging senyuman getir.

Andai saja calon kakak ipar nya ini tahu bagaimana sikap orang tuanya padanya. Tapi, ah sudah lah. Lebih baik dia tak perlu tahu. Nanti malah akan semakin mengasihaninya. Karena yang ia inginkan bukan belas kasihan nya melainkan cintanya.

Ah, Shaka. Kamu ini ngomong apa sih !! Shaka mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Lagian ngapain coba kamu sok-sokan kabur."

Kabur !! Shaka menatap diam pada pipi Shazia. Kebetulan gadis itu berdiri menyamping dengan arah tatap pada hujan.

"Siapa yang kabur, mba?"

Shazia menoleh pada Shaka.

"Ya kamu. Kamu mau kabur kan? Terus apa namanya kalau enggak mau kabur sampe bawa ransel segala."

Shaka tergelak.

Sekarang ia mengerti kenapa Shazia nekat menyusulnya. Rupanya Shazia mengira ia mau kabur dari rumah.

"Mba takut kehilangan aku ya? Hayo ngaku !!" goda Shaka.

Alis Shazia menaut.

"Ihh, kamu ngomong apaan sih. Siapa juga yang takut kehilangan kamu. Aku itu cuma khawatir, karena walau bagaimana pun, kamu itu calon adik ipar ku. Jadi ya kamu itu tanggung jawab ku juga."

Mendengar kata adik ipar dan tanggung jawabnya, Shaka mendadak melow dan tak lagi bersemangat.

"Lagian kamu juga kenapa pergi nya bawa tas ransel segala. Jadi wajar kan kalau aku mengira kamu mau kabur," Shazia menyambung kalimatnya.

"Aku pulang cuma mau ambil baju aja, mba. Aku kan ngekos dan mau balik ke kosan bukan mau kabur," jelas Shaka.

Shazia langsung menatap pada Shaka.

"Kost, jadi kamu ngekost ?" Tanya Shazia memastikan lagi.

Shaka mengangguk.

"Ya sudah ya mba, aku pergi dulu. Jaga diri mba baik-baik."

"Shaka, ke_"

Kalimat ucapan Shazia mengambang. Baru hendak bicara, Shaka seketika pergi di tengah derasnya air hujan.

"Kenapa kamu nekad pergi hujan-hujan begini, Shaka !!!" lirih Shazia seraya menatap pada punggung Shaka.

Tanpa Shazia ketahui, sebuah mobil mewah sedang menunggu Shaka di ujung seberang jalan.

Seorang pria berusia empat puluh tahunan keluar dari mobil tersebut dan membentangkan payung. Kemudian, pria tersebut melangkah ke arah Shaka dengan langkah terburu-buru.

"Tolong tas saya dimasukin ke bagasi saja ya, pak !"

"Siap Bos !!"

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kamu salah paham Shaka 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nah kan 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ayolah gas keun 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
itu namanya jodoh🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
karena dia anakmu 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Cakep kan Shazia 🤣
💥💚 Sany ❤💕
Kayaknya kamu meski rubah penampilan dech Ka, biar Sha klepek-klepek 😂😂😂.
💥💚 Sany ❤💕
Makanya Sha.... jangan menilai seseorang dari casingnya doang. Sekarang nyesal kan, dosa loh Su'udhan ma orang
Tri Handayani
makanya shazia jangan menilai orang dr penampilan'nya saja,karena blm tentu orang yg berpenampilan urakan kelakuan'nya buruk dan orang yg rapi akan baik hati.
Nar Sih
dugaan mu ternyata slh kan shaaa,shaka justru lebih baik dri emran ,semagatt shaa💪
Tri Handayani
kamu emang masih kecil umurnya shaka,tpi cara berfikir kamu lbh dewasa dr emran dan masa depanmu lbh menjanjikan dr emran'klu memang shazia jodohmupasti suatu saat akan jdi milikmu shaka.
Wanita Aries
Km tengil dan usil shaka 🤭
mery harwati
Apakah Dirgantara setelah tau CV Shazia akan menyusul ke rumahnya? Atw menyelidiki & menguntit Shazia melalui mata² Dirgantara? Penasaran...
💥💚 Sany ❤💕
Duh.... mati kutu dech ma ucapan Shaka
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣sakin takut ketauan si Ibu julid, gak sadar ucapannya memberi angin segar buat Shaka. Jangan disia-siakan kesempatan ya Ka. Kapan lagi coba bisa jalan berdua ma pujaan hati 😁😁
Eka Uderayana
aamiin yra 🤲
Eka Uderayana
wah...kere dong Emran....... mending sama Shaka...tajir melintir
Annami Shavian: itu mah pemikiran si Shaka aja
total 1 replies
Annami Shavian
duh, akibat terburu-buru tulisan yang akhir jadi belibet begitu😁 tapi sudah di revisi cuma masih di review
💥💚 Sany ❤💕: gak pa2 Thoor, bisa dibaca n dipahami kok alurnya. Semangat selalu 🥰🥰🥰
Eka Uderayana: di maklumi Thor... yang penting semangat terus dalam berkarya 💪
total 2 replies
Nar Sih
jgn takut sama ank kecil ya shaa,tpi...biar shaka lebih muda dri mu dia bisa bersikap dewasa melebihi emran ,
Tri Handayani
bener tuch ka,,bawa k penghulu aja langsung nikahi shazia'nya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!