NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 22

"Hah! maksud Bunda apa sih?" shock Zia seraya bertanya.

"Tadi kamu pulang! senyum-senyum begitu, ada apa nih?" tanya balik Bunda Zahwa.

"Ish! apaan sih Bun,jangan mulai kepo nya yah." kesal Zia.

Bunda Zahwa yang mendengarkan ucapan dari Putrinya,terpaksa pura-pura mengancam supaya Putrinya itu mau bercerita,setelah mengancam Bunda Zahwa pun melangkah keluar dari kamar Putrinya,baru juga mau keluar sudah di peluk oleh Putrinya,Zia pun menangis sambil memeluk Bundanya.

"Hey! ada apa nih Sayang,kenapa kamu jadi menangis begitu?" tanya Bunda Zahwa.

"Bun! jangan bicara seperti barusan lagi yah,Zia nggak mau! sampai di tinggalin sama Bunda pergi ke luar Negeri." jawab Zia.

"Baiklah! Bunda nggak akan begitu lagi,asal kamu selalu cerita ke Bunda,tentang hal apapun itu." pinta Bunda Zahwa.

"Baiklah Bun! jadi begini ceritanya...

Zia pun menceritakan kejadian demi kejadian pada Bundanya,bahwa ada seseorang yang telah membantu membayarkan resep obat yang di tebus di Apotek,ketika Zia lupa membawa dompet saat berada di Apotek waktu itu.

"Barusan Zia ketemu lagi sama seseorang tersebut Bun,di saat Zia mau mengganti,eh.. malah Zia di pinta sama dia untuk ikut ke Panti Asuhan Bun,jadi uang gantinya di kasih ke Panti Asuhan,tau nggak Bun! saat berada di sana hatiku tersentuh,kita kan berkecukupan tentang harta,tapi sekalipun nggak pernah punya niat untuk berbagi." pungkas Zia.

"Wow..! hebat juga nih orang,bisa menyentuh hati kamu Sayang,kamu kan paling..eh tunggu-tunggu..! yang di ceritain sama kamu ini,Cewek apa Cowok sayang?" heboh Bunda Zahwa seraya bertanya.

"Cowok Bun!" jawab Zia singkat.

"Astagfirullah! jangan sampai Putri Bunda ini,jatuh hati nih sama seseorang ini,inget yah..! kamu itu sudah punya Tunangan." kaget Bunda Zahwa sambil mengingatkan.

"Ish..nggak gitu juga Bun! Zia hanya kagum saja,dia juga begitu Gentleman Bun,karena mengantar Zia sampai di depan Rumah,dia bilang begini,aku hanya ingin memastikan kamu pulang dalam keadaan selamat,itu lah yang dia bilang Bun." ucap Zia.

"Woowwww! Bunda jadi penasaran sama orangnya,kalau kamu mau ketemuan sama dia kabarin Bunda yah,Bunda juga ingin mengenalnya." pinta Bunda Zahwa.

"Ck.gimana mau ketemuannya Bun,nomor Hpnya saja Zia nggak punya,Zia itu nggak tahu apa-apa tentang dia." kesal Zia.

"Hah! kirain Bunda,kamu sudah dekat dengannya,ya udah! ini sudah malam,kamu langsung istirahat yah Sayang,oh iya inget..! hanya boleh kagum,tapi jangan sampai kamu jatuh hati sama dia." kaget Bunda Zahwa sambil mengingatkan.

"Iya Bunda Zahwa yang paling Cantik dan super kepo pada Putra-Putrinya." ucap Zia.

Setelah Bunda Zahwa keluar dari kamar Putrinya dengan tersenyum karena mendengar ucapan dari Putrinya itu,Zia pun langsung mengistirahatkan tubuhnya.

***

Di Tempat lain

Arfi yang sedang mampir di Rumah Tante Ami dan memutuskan untuk menginap,karena merasa kelelahan untuk balik di Kontrakan,Tante Ami pun begitu senang,kalau keponakannya itu menginap di Rumahnya.

Keesokan Pagi

"Tan! Adek kemana,semalam juga nggak melihat di kamarnya?" tanya Arfi.

"Ah iya Tante lupa,kan Adek lagi ada acara di Kampusnya,jadi sekarang Adek lagi di luar Kota,bersama Mahasiswa lainnya." jawab Tante Ami.

"Oh begitu,ya sudah Tan! Aa pamit yah,mau ke Restoran,Assalamualaikum." pamit Arfi.

"Hati-hati Waalaikumsalam." sahut Tante Ami.

Arfi pun langsung keluar dari Rumah Tante Ami,setelah mencium punggung tangannya Tante Ami.

Di perjalanan ketika Arfi melewati Taman,melihat ada Anak kecil Perempuan yang di kenalinya sedang bermain sendirian di Taman,Arfi pun memutuskan untuk menghampirinya sebentar.

"Hey Cantik! lagi ngapain nih di sini,sendirian lagi?" tanya Arfi.

"Om Alfi,Safila lagi di ajak Mama main ke Taman ini." jawab Safira dengan cadelnya.

"Hey Fi,kamu ada di sini juga." ucap Mbak Laras yang menghampiri.

"Ya Mbak! aku hanya kebetulan lewat saja,Cantik! kamu main dulu yah,tapi jangan jauh-jauh,Om mau bicara sama Mama kamu dulu yah." pinta Arfi ke Safira.

"Baik Om." ucap Safira.

Safira pun berlari menghampiri dan langsung bergabung ke temannya yang sedang bermain.

"Ada apa Fi! sampai Safira di suruh pergi?" tanya Mbak Laras.

"Boleh Arfi bertanya soal pribadi sama Mbak?" tanya balik Arfi.

"Hah! huft..baiklah silahkan apa yang ingin kamu ketahui." kaget Mbak Laras sambil mempersilakan.

"Kemana Papanya Safira Mbak?" tanya Arfi.

"Oh tentang itu,Papanya Safira sudah tiada semenjak tiga tahun yang lalu,karena mengalami kecelakaan tunggal,mobilnya yang di bawanya masuk ke jurang,ketika para penyelamat mengangkat mobilnya ke atas sudah tidak bernyawa lagi." jawab Mbak Laras menunduk.

"Astagfirullah! maaf yah Mbak." shock Arfi nggak enak hati.

"Nggak apa-apa Fi! Mbak juga sudah mengikhlaskannya,daripada terus menerus bersedih,lebih baik fokus membahagiakan Safira." ucap Mbak Laras.

"Bener juga kata Mbak! kalau butuh apapun bilang ke Arfi yah Mbak,insyaallah arfi bisa membantu,karena Arfi sudah menganggap Mbak Laras adalah Mbak Arfi sendiri,Safira juga sudah ku anggap keponakan sendiri,jadi Mbak jangan sungkan yah sama Arfi." pinta Arfi.

"Fi nggak usah begitu..." tolak Mbak Laras terpotong.

''Sudah Mbak,jangan ada penolakan titik." potong Arfi.

"Huft..baiklah! Adik pemaksa." pasrah Mbak Laras.

Arfi pun berganti dengan obrolan santai dan saling lontarkan canda tawa,tanpa Arfi sadari di sudut Taman ada seseorang yang sedang memperhatikannya,seseorang itu adalah Naira,sampai-sampai Naira mengira bahwa sudah nggak ada lagi kesempatan.

Karena Naira melihat Arfi yang begitu dekat dengan seorang Perempuan,membuat Naira memutuskan untuk menerima pinangan dari seseorang yang sudah meminangnya dan langsung menghubungi si peminang untuk bertemu nanti malam di Rumahnya,tanpa Naira tau apa yang sedang di bicarakan antara Arfi dan Perempuan tersebut.

***

Malam Hari

Kini Rian sudah berada di Rumah Naira,hal itu membuat Bunda Dina bertanya-tanya.

"Ada apa yah Nai,kamu menyuruh Mas datang ke sini?" tanya Rian.

"Aku akan menjawab tentang pinangan Mas yang waktu itu,huft..aku menerima pinangan dari kamu Mas." jawab Naira.

"Alhamdulillah! kalau begitu Ijab Kabul nya satu bulan lagi dari sekarang,gimana menurut Bunda dan kamu Nai?"

"Ya kalau menurut Bunda...

Bersambung

     ~ See You Next ~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!