NovelToon NovelToon
Pemberontak Para Dewa

Pemberontak Para Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Balas Dendam / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Shi Hao, seorang pemuda biasa di dunia modern yang mati tanpa meninggalkan jejak, terlahir kembali sebagai bayi dari keluarga bangsawan kelas satu di dunia kultivasi. Kelahirannya mengguncang langit naga dan phoenix muncul, menandai takdir besar yang bahkan para dewa tak inginkan.

Dari seorang anak licik, lucu, dan cerdas, Shi Hao tumbuh dalam dunia penuh sekte, klan kuno, monster, dan pengkhianatan. Setiap langkahnya membawa kekacauan: ia mencuri pil, menghancurkan jenius lain, menertawakan musuh, dan mengalahkan ancaman yang jauh lebih kuat dari dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 31

Dua bulan setelah meninggalkan Sekte Langit Abadi.

Benua Timur sangat luas. Di luar wilayah kekuasaan sekte-sekte besar, terdapat daerah abu-abu yang disebut Wilayah Kekacauan (Chaos Lands). Di sini, hukum kekaisaran tidak berlaku. Kekuatan adalah satu-satunya mata uang.

Di pinggiran Wilayah Kekacauan, berdiri sebuah kota benteng yang suram bernama Kota Batu Hitam.

Dinding kotanya terbuat dari obsidian setinggi dua puluh meter, dipenuhi bekas cakaran monster dan hangus bekas ledakan Qi. Kota ini adalah surga bagi para buronan, pedagang budak, pembunuh bayaran, dan kultivator liar yang mencari peruntungan.

Siang itu, matahari tertutup debu vulkanik yang beterbangan. Seorang pemuda berjubah abu-abu kusam dengan caping bambu menutupi separuh wajahnya berjalan melintasi gerbang kota.

Itu adalah Shi Hao (dalam identitas Tian Zhu).

"Biaya masuk: 10 Batu Roh!" bentak penjaga gerbang yang berwajah bopeng. Matanya licik memindai Shi Hao, mencari barang berharga.

Shi Hao menjentikkan sepuluh batu roh ke meja tanpa bicara.

"Tunggu," penjaga itu menyeringai, menghalangi jalan Shi Hao dengan tombaknya. "Itu harga untuk warga lokal. Untuk orang asing yang mencurigakan sepertimu... harganya 50 Batu Roh."

Pemerasan terang-terangan. Ini adalah sambutan standar di Kota Batu Hitam.

Shi Hao mengangkat wajahnya sedikit. Di balik bayangan caping, matanya berkilat emas gelap.

"Kau yakin?" suara Shi Hao tenang, tapi mengandung Niat Membunuh yang dingin.

Penjaga itu tiba-tiba merasa seolah-olah lehernya dicengkeram oleh tangan dingin tak kasat mata. Keringat dingin mengucur di punggungnya. Instingnya sebagai preman rendahan menjerit Orang ini berbahaya!

"Ah... m-maksudku... 10 Batu Roh sudah cukup. Silakan lewat, Tuan!" Penjaga itu mundur terburu-buru, menarik tombaknya.

Shi Hao melenggang masuk. Dia tidak ingin membuang tenaga untuk sampah di gerbang.

Kedai Arak "Tengkorak Mabuk".

Ini adalah pusat informasi terbesar di kota. Suasananya bising, penuh asap dan bau arak murah.

Shi Hao duduk di pojok ruangan yang remang-remang. Ia memesan satu kendi arak termurah.

Saat pelayan membawakan arak, Shi Hao meletakkan lencana perak berbentuk Cakar Tikus (pemberian Ba Hu) di atas meja secara tersembunyi.

Mata pelayan itu melebar sedikit. Dia segera mengubah sikapnya menjadi hormat.

"Tuan dari Keluarga Ba? Silakan ikut saya ke ruang VIP."

Shi Hao tersenyum tipis. 'Si Gendut Ba Hu benar-benar punya pengaruh sampai ke tempat kumuh ini.'

Di ruang belakang yang kedap suara, seorang pria tua kurus dengan satu mata menyambutnya.

"Sebutkan apa yang Anda cari, Tuan Muda," kata pria tua itu.

"Aku mencari informasi tentang Reruntuhan Kuno yang baru muncul di sekitar wilayah ini," kata Shi Hao.

Sejak ia meninggalkan sekte, Serpihan Kuali Kekacauan di dadanya terus bergetar pelan, menuntunnya ke arah tenggara, ke wilayah ini.

Pria tua itu mengangguk. "Anda datang di saat yang tepat. Ada rumor besar."

Ia membentangkan peta di meja.

"Tiga ratus mil ke timur dari sini, di Lembah Tulang Naga, tanah tiba-tiba terbelah. Gas beracun keluar, membunuh ribuan monster. Tapi di malam hari, terlihat cahaya pelangi memancar dari dalam retakan itu."

"Banyak faksi sudah bergerak," lanjut pria tua itu. "Sekte Iblis Merah mengirim Divisi Darah mereka. Geng Kapak Hitam lokal juga sudah memblokir jalan masuk. Mereka menduga itu adalah makam seorang Kaisar Kuno dari era sebelum Perang Dewa."

Jantung Shi Hao berdegup. 'Kaisar Kuno? Mungkinkah itu salah satu peninggalan masa laluku? Atau peninggalan temanku?'

"Terima kasih," Shi Hao melemparkan kantong berisi 100 Batu Roh.

"Satu hal lagi," tambah pria tua itu. "Berhati-hatilah dengan Sekte Iblis Merah. Mereka sedang memburu seseorang bernama Tian Zhu. Mereka membawa lukisan sketsa yang... cukup mirip dengan topeng kayu yang Anda pakai di pinggang itu."

Shi Hao melirik topeng kayunya yang tergantung.

"Biarkan mereka mencari. Hadiahnya akan mereka terima dalam bentuk kematian."

Shi Hao keluar dari kedai. Hari sudah sore.

Ia berjalan menuju penginapan untuk istirahat sebelum berangkat besok pagi. Namun, saat ia melewati lorong sepi di belakang pasar budak, langkahnya terhenti.

"Kalian sudah mengikutiku sejak dari gerbang," ucap Shi Hao tanpa menoleh. "Keluar."

Dari balik tumpukan peti kemas dan atap bangunan, enam orang melompat keluar. Mereka bertubuh kekar, bertelanjang dada dengan tato kapak hitam di dada.

Geng Kapak Hitam. Penguasa lokal Kota Batu Hitam.

"Kupingmu tajam juga, Bocah Asing," kata pemimpin mereka, pria botak dengan gigi emas. Kultivasinya Qi Condensation Tahap 9. "Kami lihat kau punya banyak Batu Roh saat di gerbang tadi. Dan kau masuk ke ruang VIP si Mata Satu."

"Serahkan Cincin Ruangmu, tinggalkan pedangmu, dan merangkaklah lewat selangkanganku. Maka kami akan membiarkanmu hidup," ejek si Gigi Emas.

Shi Hao berbalik perlahan. Ia tidak marah, malah terlihat bosan.

"Di sekte, aku harus menahan diri karena aturan," gumam Shi Hao sambil meregangkan lehernya hingga berbunyi krek. "Tapi di sini... Kota Tanpa Hukum, kan?"

"Ha?" Si Gigi Emas bingung.

"Artinya, membunuh sampah seperti kalian tidak perlu menulis laporan, kan?"

Shi Hao menghilang.

WUSH!

"Hati-hati!" teriak anak buahnya.

Terlambat.

Shi Hao muncul di depan si Gigi Emas. Tangan kanannya sudah mencengkeram wajah pria itu.

"Tidur."

DUARRR!

Shi Hao menghantamkan kepala si Gigi Emas ke dinding batu di sampingnya. Dinding itu retak parah. Kepala si Gigi Emas hancur seperti semangka. Mati seketika.

Lima anak buahnya membeku. Bos mereka... Tahap 9... mati dalam satu detik?!

"S-Serang! Dia cuma satu orang!" teriak wakil pemimpin dengan panik, mengayunkan kapaknya.

Shi Hao tidak mencabut pedangnya. Ia menggunakan jari telunjuk dan tengahnya sebagai pedang.

Langkah Kilat Hampa.

Bayangan Shi Hao menari di antara kelima preman itu.

Sret. Sret. Sret.

Setiap kali ia lewat, sebuah garis merah tipis muncul di leher mereka.

Shi Hao berhenti di ujung lorong, membelakangi mereka. Ia menepuk-nepuk debu di jubahnya.

Di belakangnya, lima tubuh preman itu ambruk serentak. Darah menyembur dari leher mereka.

Shi Hao mengambil Cincin Ruang mereka satu per satu dengan gerakan cepat.

"Miskin. Cuma ada arak murahan dan beberapa keping emas," keluh Shi Hao.

Namun, di cincin si Gigi Emas, ia menemukan sebuah Token Besi Hitam dengan ukiran tengkorak naga. Token itu memancarkan resonansi lemah dengan Serpihan Kuali Kekacauan miliknya.

"Token akses?" mata Shi Hao berbinar. "Sepertinya Geng Kapak Hitam sudah menemukan pintu masuk reruntuhan itu, dan token ini adalah kuncinya."

"Terima kasih atas hadiahnya, Tuan-tuan."

Shi Hao menyimpan token itu dan berjalan keluar dari lorong berdarah itu, menyatu kembali dengan keramaian kota seolah tidak terjadi apa-apa.

1
Dinata Tea
lanjutkan thorrrrr🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
hancurkannnnn🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
jgn menyesal kau mosa🔥🔥🔥🔥
Inara Cantik
keren
Inara Cantik
sumberdaya memanggil...
Inara Cantik
mendominasi dan sedikit arogan.. keren
Dinata Tea
gaspolllll🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Ceritanya bikin penasaran
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makin penasaran dg ceritanya
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hentooopz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Krupuk melawan uleg²
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
dinozzo
gila.... ini cerita balas dendam dan pembantaian
SENJA
waaah apa sejarah dan takdir bakal terulang ?
mu bai
mantap mengingatkan aku dengan tokoh perfect world, alur awalnya juga menarik, good job
SENJA
waaah hebat dia ilmunya macem2 😳
Hendra Saja
semakin menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!