Perjuangan Putri Qing Xun

"Aih... Masa begitu saja sudah menyerah Xun'er? Ayo berpikir sedikit keraslah! Engkau pasti bisa!""

Panggilan Xun 'er di gunakan oleh pangeran Qing Fan bila tidak ada orang lain di sekitar mereka bertiga. Apa bila ada orang lain, maka sebutannya  menjadi putri Qing Xun.

"Jangan kuatir, gege tampanmu ini akan memberiahumu! Kami berdua telah di ijinkan oleh ibunda Ratu mengajak adik cantikku putri Qing Xun jalan -Jalan di luar istana!"   Ucap pangeran Qing Lusan kepada putri Qing Xun yang seketika  itu juga matanya terbelalak.

"Lusan gege, tidak bohong!  Bener itu yang di ucapkan oleh ibunda Ratu!  Gege tidak sedang bercanda?  Tidak sedang menggodaku khan? "  tanya Putri Qing Xun bertubi- tubi kepada kedua pangeran itu.

"Huh... Kenapa juga gege bohong? Ini beneran adik cantikku Putri Qing Xun! Dan pekan depan kita sudah bisa jalan.- jalannya."

"Yup, semua itu benar Yue'er! Kami ingin mengajakmu bersenang- senang sebelum kami berdua kembali ke Akademi Qinglan!"  Ucap Pangeran Qing Fan.

Putri Qjng Xun senang bisa jalan- jalan di luar istana, apalagi di temani oleh kedua kakak laki - lakinya.  Tapi dirinya juga sedih itu berarti kebersamaan mereka sebengar lagi akan berakhir. Karena putri Qing Xun harus rela jauh lagi sama kedua pangeran.

"Baiklah gege, karena ibunda sudah mengijinkan. Kita harus jalan - jalan pekan depan. Kita akan bersenang- senang, sebelum gege berdua kambali ke Akademi Qinglan."

"Tentu saja adik cantikku Putri, apa pun yang bisa membuatmu bahagia? Gege kamu ini siap melakukan!"

Putri Qing Xun sangat bahagia mendengar apa yang di ucapkan oleh kakaknya.  Dirinya  merasa beruntung, memiliki dua orang kakak seperti Pangeran Qing Lusan dan Pangeran Qing Fan.

"Sekarang Xun'er istirahat saja.  Pekan depan kita ke luar istana.  Dan jangan lupa kita nantinya harus menyamar."

"Lho koq menyamar!  Kenapa kita harus menyamar?"  Tanya Pangeran Qing Lusan kepada Kakaknya.

" Ya tentu saja menyamar. Kita melakukan itu agar bisa berbaur sempurna dengan masyarakat.  Dengan begitu, kita akan jauh lebih leluasa.  Tidak akan ada orang yang berusaha untuk menarik perhatian kita."

"Aih...Aku sich setuju saja, gege!  Apa pun yang menjadi keputusanmu aku akan ikuti. Karena aku yakin sekali bila gege sudah memikirkan dan mempertimbangkan semuanya." Kata Putri Qing Xun.

Mereka terus berbincang - bincang, hingga waktu tak terasa cepat sekali berlalu.  Sekarang matahari sudah mulai tenggelam yang berarti mereka harus kembali keaktivitasnya masing - masing.

Pangeran Qing Lusan dan Pangeran Qing Fan bergegas kembali ke Paviliunnya dan meninggalkan Putri Qing Xun sendirian.

Beberapa hari telah berlalu, akhirnya hari yang di tunggu telah tiba. Akhir pekan yang di nantikan.

Saat Mentari mulai menampakan sinarnya, Paviliun Bunga terlihat sangat sibuk sekali. Ini semua itu di karenakan Putri Qing Xun yang sudah tidak sabar ingin jalan.-jalan keluar istana di temani oleh kedua kakaknya, Pangeran Qing Lusan dan Qing Fan.

" Bagaimana penampilanku ini? Apakah aku cocok memakainya?"

Pertanyaan yang di ajukan Putri Qing Xun kepada para pelayan yang sedang melayani dirinya. Dengan senyum merekah serta badan yang di putar kanan kemudian balik putar ke kiri.

"Putri sangat cantik! Apapun yang dikenakan dan dipakai oleh Putri Qing Xun semuanya terlihat indah dan elegan. Sangat cocok sekali." Jawab Qing Mei apa adanya.

" Aih... Benarkah!  Kau tidak bercanda khan? "  tanya Putri Qing Xun kepada pelayan pribadinya itu.

"Saya tidak bercanda! Saya bicara apa adanya! Memang Tuan Putri Qing Xun cantik koq!"

"Hehe... Terima kasih atas pujiannya!" Ucap Putri Qing Xun dengan senyuman yang makin menawan.

Tak lama kemudian seorang pelayan cantik datang dengan sangat terburu-buru menghadap Putri Qing Xun. " Maaf Putri...! Tuan Putri Qing Xun saat ini sedang ditunggu oleh Pangeran Qing Fan dan Pangeran Qing Lusan di pintu gerbang istana."

"Ehh... Apa? Kenapa menunggu di pintu gerbang? Kenapa tidak menjemputku di Paviliun Bunga saja?" Qing Xun terkejut dengan kabar yang di sampaikan oleh pelayannya.

"Emm, kalau masalah itu saya tidak tahu Tuan Putri! Ya nanti bisa tuan Putri Qing Xun tanyakan sendiri saja sama Pangeran." ucap pelayan cantik itu.

Putri Qing Xun membenarkan ucapan pelayan itu. Jelaslah pelayan cantik itu tidak akan tahu alasan kenapa kedua kakaknya tidak mau menjemputnya di Paviliun Bunga, tapi lebih memilih menunggu di pintu gerbang.

Tak mau lagi membuang waktunya dengan percuma, segera saja Putri Qjng Xun bergegas meninggalkan Paviliun Bunga dan kemudian

menuju ke gerbang istana.

Jarak yang ditempuh dari Paviliun Bunga menuju ke pintu gerbang membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Begitu tiba di depan kedua kakaknya, gadis cantik itu langsung protes. " Gege, kenapa tidak menjemputku di Paviliun Bunga? Dari tadi aku menunggu! Teganya..."

"Kamu ini sudah besar bukan anak kecil lagi! Idih..Minta dijemput segala! Seharusnya, kamu tadi tunggu kami di gerbang istana atau menyamperi salah satu dari kami di Paviliun. Jadi kita bisa berangkat lebih awal lagi! Bukannya kau ingin lebih lama di luar istana." ucap Pangeran Qing Fan kepada adik cantiknya.

Pangeran Qing Lusan langsung saja ikutan berbicara, agar perdebatan adik cantiknya dan saudara lakinya tidak berkepanjangan. "Sudah.. Tidak perlu lagi hal itu di permasalahkan, yang penting sekarang ini mau berangakat apa tidak?"

"Ya Iya berangkatlah, gege! Masa tidak jadi! Ahh.. yang bener aja! Sia-sia nich sudah nyamar cantik tidak jadi pergi!" Qing Xun langsung menyambar ucapan kakaknya.

"Haha... Haha.." Kedua Pangeran sama-sama tertawa senang.

" Apa kau juga tidak lihat, Xun 'er? Long gege juga membutuhkan waktu untuk menyamar! Biar tidak ada yang mengenali lagi!"

"Ayooo berangkat! Tidak perlu naik kereta kuda, atau pun naik kuda. Kita cukup jalan kaki saja sambil menikmati suasana!" usul Qing Lusan pada kedua saudaranya.

" Setujuuuu!" Ucap Qing Xun dan Qing Fan bersamaan.

Mereka bertiga akhirnya melangkahkan kakinya, meninggalkan pintu gerbang istana. Putri Qing Xun wajahnya berseri- seri karena bisa leluasa melihat- lihat kehidupan yang di sekitarnya.

Karena sejak kedatangannya di dunia ini terkurung di dalam istana, begitu diizinkan keluar bersama dengan kedua saudaranya. Putri Qing Xun tidak mau melepaskan kesempatan yang ada untuk menikmati setiap hal yang ada di dunia barunya ini.

" Gege, nanti kita mampir di kedai makan ya.. Aku lapar! Hehe... Aku tadi tidak sempat makan, karena begitu senangnya diajak keluar!" Kata Qing Xun kepada kedua lelaki tampan yang bersamanya.

"Hah... Kau belum makan adik cantikku Putri Qing Xun! Bagaimana bisa kau belum makan? Apa saja yang dilakukan oleh para pelayan di Paviliun Bunga, sampai melupakan tugasnya untuk menyiapkan makanan untukmu? Teganya membuat adik cantikku jadi kelaparan, nanti setelah kembali aku akan memberi mereka hukuman."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...