NovelToon NovelToon
Possesive Playboy

Possesive Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Teen School/College
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tikaka

"Gue sudah bilang kalau lo itu tulang rusuk gue, mau menjauh seperti apapun juga endingnya lo akan tetap jadi milik gue"
"Bangun gih mimpi lo kayanya ketinggian nanti jatuh sakit"
"Ada lo kan, jadi jatuh juga bakal kepelukan lo"
"Dasar playboy"
"Gue akan berubah jika lo jadi cewek gue Giselle!"
"Sorry selera gue bukan lo"

***

Hidup Giselle yang rumit semakin rumit karena bertemu dengan laki laki tengil disekolah barunya, laki laki yang dikenal buayanya Cendrawasih High School dan laki laki yang dapat julukan sebagai the prince Cakrawala, pertemuan yang tidak sengaja di clup malam membuat Giselle harus berurusan sama laki laki itu, dan parahnya Langit mengincar Giselle sebagai mainan selanjutnya.
Bisakah Langit menakhlukkan hati Giselle, dan akankah Langit tidak terjebak dengan permainannya sendiri?
Yuk ikuti kisah mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tikaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Cara Playboy

Langit menyodorkan minuman kaleng kedepan wajah Giselle yang sedang duduk didepan minimarket dengan memainkan ponselnya.

"Minum dulu, gue tau lo haus cuma gengsi aja kan kan lo mau nitip minum ke gue"

Giselle menaikan sebelah alisnya, tanpa menyentuh minuman yang ada ditangan Langit "Lo kasih apa diminuman itu? Lo gak lagi mau melet gue kan?"

Langit berdecak sambil meletakan minuman diatas meja, dan duduk disamping Giselle.

"Gak guna banget kalau gue melet lo, tanpa gue pelet pun lo bisa gue dapetin dengan mudah"

"Masa? Seyakin itu? Sorry gue udah bilang kalau gue gak akan jatuh dalam pesona cowok playboy kek lo"

"Gue kan sudah bilang, kalau lo mau nyoba sama gue maka gue akan berhenti jadi playboy"

Giselle tertawa sumbang dengan menutup botol minumnya "Lo pikir gue akan percaya sama lo, lo baru kenal gue sehari dan lo sudah bilang seperti itu, enak banget ya mulut lo."

Langit diam, dengan menyelami sorot mata Giselle dan sialan baru kali ini dia terpesona sama cewek, mana ceweknya cuek tidak mau merespon Langit sama sekali kan.

"Itu tadi siapa cowok lo?"

"Mantan" jawab Giselle cepat dengan beranjak berdiri "Taxi gue sudah datang jadi lo gak perlu anterin gue balik dan soal tadi sorry gue refleks ngaku lo cowok gue, jadi lupakan saja anggap saja itu tadi lo bantuin gue"

Langit menarik tangan Giselle hingga gadis itu terhuyung kebelakang dan duduk dipangkuan Langit "Izinin gue deket sama lo, walaupun lo gak izinin gue juga akan deketin lo"

"Usaha lo akan sia sia, karena gue anti sama cowok tukang selingkuh kek lo"

"Gue gak pernah selingkuh"

"Tapi gebetan dimana mana, itu namanya apa kalau bukan selingkuh?"

Langit terkekeh pelan "Hidup sekali harus dinikmati kali Sel, dan gue rasa hidup lo keknya kurang berwarna, mending sama gue maka akan gue warnai dengan indah"

"Warna apa? Merah semua terus nyakiti hati gue? Sorry gue benci sama yang namanya cowok yang gak cukup satu cewek, termasuk lo" tegas Giselle sambil masuk kedalam taxinya.

Langit meraup wajahnya dengan sebal menatap mobil Giselle yang mulai menjauh.

"Sialan susah banget deketi Giselle, ck kan makin tertantang gue," gumannya.

Mood yang berantakan nyatanya semakin berantakan saat Giselle tanpa sengaja menatap bahu jalan dimana dia melihat papanya tengah bersama istri barunya dalam satu mobil.

"Dia siapa? Istri baru papa? Tapi kenapa bisa secepat itu mereka saling melupakan? Apa selama ini mama sudah lama mengetahui perselingkuhan mereka?" guman Giselle sambil memicingkan matanya "Kok kaya kenal ya sama siperempuan, ck sialan kenapa kaca mobilnya gak dibuka aja sih" sebal Giselle.

Baru juga mau menajamkan matanya, mobil yang dia tumpangi berjalan beda jalur sama mobil papanya, dan hanya helaan nafas kasar dari hidung mancung Giselle "Pantas saja selama ini papa bilang selalu kerja keluar kota, nyatanya papa malah sama wanita lain dan menikah, mama kuat karena bisa bertahan sejauh ini"

***

"Busett kusut banget muka lo kenapa? Mau main ?" tanya Elang yang sedang istirahat main skateboardnya.

Langit menggelengkan kepalanya sambil menatap kedua temannya "Gimana cara nakhlukin cewek bar bar dan cuek sama kita?"

Leo langsung menghentikan main ponselnya dengan menatap binggung Langit "Gimana gimana? Seorang playboy minta pendapat gimana caranya nakhlukin cewek? Hellow Langit, selama ini lo gimana caranya nakhlukin nya anjir, yang sering ganti ganti cewek itu lo, bukan kita ya kan El?"

Elang mengangguk "Bener apa yang dibilang Leo, lagian lo mau nakhlukin siapa?"

"Ck gue gak pernah anjir ngejar cewek, yang ada sicewek ngejar ngejar gue dan gue gak pernah nembak, jadi gak salah kan gue tanya sama lo gimana cara naklukin cewek?"

"Pffttt gue rasa si playboy ini keknya mau menemuka tambatan hati dan bertobat deh El, siapa ceweknya?" tanya Elang dengan menoel lengan Langit.

"Aaaa gue tau, jangan bilang Giselle ya?"

Baru mau menjawab tiba tiba beberapa gadis yang biasanya menemani Langit datang dengan baju seksinya "Hai Lang, gue dengar lo udah putus ya sama Anisa?"

Langit yang sedang tidak mood hanya berguman sambil mengangguk.

"Kita kan sudah deket lama, lo gak mau nyoba sama gue Lang?"

Langit menatap satu gadis denga tatapan sebalnya "Ini gue lagi gak mood malah lo ajak pacaran, sana lo pergi dari hadapan gue bikin sebel aja"

Elang dan juga Loe saling pandang dengan menautkan alisnya.

"Ini beneran lo Lang? Lo nolak cewek yang deketi lo, anjir ini bener pelet Giselle mempan buat lo nyet" histeris Leo

"Diem lo! Dimintai solusi malah gak ada solusi sama sekali, nyesel gue datang kesini" ucapnya sambil beranjak berdiri.

"Cieee playboy jatuh cinta oada pandangan pertama cieeee" ledek Elang sedikit tertawa

Gadis yang ada disana hanya menatap punggung Langit dengan binggung,

"Maksud lo apa sih El? dan ada apa sama Langit, kenapa dia berubah?"

"Tobat maybe, dia kan sudah mulai menemukan cinta sejatinya" saut Leo acuh dengan mengambil Skateboardnya "Lanjut main yuk El,"

"Ceweknya siapa?" teriak gadis itu

"Sorry gue gak bisa bocorin takut banyak yang nyerang sicewek nanti"

***

Mungkin hari ini harus dicatat sebagai hari sial Langit, tidak seperti biasanya motor Langit tiba tiba berhenti.

"Ini kenapa sih hari ini bikin mood gue berantakan, sialan semua gara gara Giselle, kenapa gue harus mikirin dia sih" sebal Langit dengan turun dari motornya.

"Lo juga ngapain pake acara mogok segala sih, ini sudah mau malam kalau gue diculik tante tante dan diambil perjaka gue gimana? Aihhh menyebalkan coba aja ada Giselle bisa gue modusin tuh anak"

Sepertinya doa Langit kali ini sedang diijabah oleh Tuhan, yang mana ternyata Giselle tadi tidak pulang melainkan kekantor mamanya dan sekarang malah bertemu bocah tengil sedang mendorong motornya,

"Ehhh ma pelan pelan jalannya ada temen Giselle keknya" ucap Giselle dengan membuka kaca mobilnya.

"Dorong terus sampai kaki lo patah, gue bilangin ya bengkel disini juauuhh kalau lo jalan kaki bisa sekitar setengah jam, bye nikmati dorong motornya" tawa Giselle dengan melambaikan tanganya,

"Giselle lo cewek apaan sih, gue kesusahan malah diketawain, awas aja lo"

Giselle menjulurkan lidahnya dengan tertawa puas "Telfon gebetan lo, suruh jemput"

"Gebetan gue lo"

Ciiitttt

"Adooohh, mama apa apaan sih main rem mendadak, ini kalau kening Giselle benjol gimana coba"

Sinta menatap kearah anak laki laki yang tengah mendorong motornya "Kamu pacaran sama dia?"

"Ngadi ngadi mama ini, ya kali aja sekali kenal langsung pacaran, dia itu mulutnya emang gitu ma, jadi gak usah difikirin, mending mama jalan keburu macet nanti"

"Hey kamu!" panggil Sinta

"Apaan sih ma" ucap Giselle dengan turun dari mobil

Langit menatap sekeliling dengan menunjuk dirinya "Saya tan?"

"Iya kamu, dari pada dorong motor mending ikut mobil tante, kamu satu sekolah sama Giselle kan? Bengkel jauh nak, nanti biar tante suruh orang buat ambil motor kamu."

"Aaa tante baik banget kalau gitu Langit bareng mobil tante, tapi gak papa kan tan?"

"Ya apa apa, lo jadi beban nanti"

"Giselle"

Sinta tersenyum dengan menggelengkan kepalanya "Santai saja, nanti biar Giselle yang anterin kamu pulang"

"Maa"

"Udah diam"

Langit tersenyum dengan senyum yang sulit diartikan.

"Oke cara kedua deketi orang tuanya,maka gue bisa dapatin Giselle dengan mudah"

1
Siti Nina
aw,,,aw,,aw,,,makin seruuuuuu lanjut kak semangat up nya 💪🤗
Siti Nina
Mantap 👍👍👍 di tunggu kalanjutanya kak semangat up nya 💪
Siti Nina
nah loh,,,apa yg akan terjadi bikin penasaran,,,🤔 double up dong kak,,,🙏😊
Siti Nina
Lanjut kak suka bgt ma ceritanya,,,👍👍👍
Siti Nina
Di tunggu kelanjutanya kak makin seru ceritanya good job 👍👍👍👍👍
Siti Nina
suka banget ceritanya,,,semangat ya kak 💪👍👍👍
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
ceritanya bagus tapi yg like nya ko dikit banget ya,,,🤔
Tikaka: wajar kak, baru pertama kali nulis di Platfom ini🤗
total 1 replies
Neneng Dwi Nurhayati
lanjut kak
Suciah
aga ga biasa baca disini wkwkkw semangat kak seru cerita nya
Tikaka: ayok baca sampai bab terakhir yang aku up ya /Smile/
total 1 replies
Nah Ajja
lanjut kk
Syifa Nur Fadillah
kak tika semangat, jang lupa novel yg di sebelah😁
Ververr
Aduh, pengen banget baca kelanjutannya! Jangan lama-lama thor!
Tikaka: aaaa maaciw akak ditunggu up selanjutnya ya
total 1 replies
Syifa Nur Fadillah
semangat terus kak tika
Nah Ajja
semngat kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!