Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
“Kau tahu sendiri, guru sangat menyayanginya,” ucap salah satunya.
“Iya benar, makanya jangan berbuat masalah dengannya,” timpal lainnya.
“Ah sudahlah. Ayo kita pulang, guru tadi melihat kita!” ucap Chang’e menyadarkan mereka.
Mereka semua kembali panik dan segera berlari meninggalkan puncak gunung tersebut. Di tempat lain, Fengyi sudah sadar dari sakitnya, Lingxiu segera meraih ramuan obat dan meminta Fengyi untuk meminumnya.
“Kakak, sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Fengyi.
“Kau terlilit akar tumbuhan milik Raja Klan Sayap, karena itu kau tidak sadarkan diri. Untung ada Guru yang menyelematkanmu,” jelas Lingxiu.
Fengyi memijat kepalanya yang masih terasa pusing, dia kemudian berusaha mengingat tentang kejadian yang terakhir kali tapi bayangan itu tidak muncul dari ingatannya. Lingxiu hanya menggelengkan kepalanya dan meminta Fengyi mengistrahatkan dirinya kembali.
“Guru berpesan agar kau istirahat yang banyak, cepat sembuh dan segera menyalin 50 ribu kata dalam kitab suci,” jelas Lingxiu.
“Apa???!!! Itu sama saja membunuhku,” timpal Fengyi yang sudah mulai kembali membantah.
“Kau harusnya bersyukur, selain guru menyelematkanmu, dia juga merawatmu dan satu lagi. Karena dirimu, saat ini guru sedang bertarung dengan Raja Zhurong yang berani menculikmu itu,” ucap Lingxiu dengan mencampurkan beberapa bahan ramuan obat ke dalam minuman Fengyi.
“Apa?? Di mana guru sekarang, di mana tempat pertarungannya?” tanya Fengyi yang berusaha bangun dari pembaringan.
Lingxiu kemudian mendudukan Fengyi kembali. Dia menjelaskan jika kekuatan naik awan dan juga teleportasi Fengyi tidak bagus, dia benar-benar belum menguasainya sama sekali. Bisa saja saat dia ke tempat tersebut, Fengyi akan kembali merepotkan.
“Fengyi bagaimana keadaanmu?” tanya murid ke 14 memasuki ruangan Fengyi dengan membawa makanan kesukaannya, ayam bakar.
Fengyi yang melihat itu sangat bersemangat, dia bangkit dari pembaringannya dan segera duduk untuk mencicipi masakan buatan kakak senior ke 14 nya itu.
“Fengyi, ada yang menunggumu di luar, dia seorang pria dan dia mengaku sangat mengenalmu, dia berasal dai kerajaan Wei,” jelasnya.
Alis Fengyi mengernyit, dia kemudian menghentikan makannya, meraih jubahnya dan segera berjalan menemui tamu yang kakak seperguruannya sebut itu, walau dengan langkah yang masih tertatih.
“Fengyi, hati-hati,” ucap Lingxiu dengan menggelengkan kepalanya yang sudah tahu watak Fengyi.
Seorang pria dengan tubuh yang tidak terlalu berotot dan juga berwajah polos, tubuhnya lebih pendek dari tubuh Fengyi. Wajah bingungnya terlihat jelas saat melihat seorang wanita dengan wajah sedikit mirip dengan Yu Huang mendekat ke arahnya, tapi dia seorang wanita.
“Xian Tian?” gumam Fengyi.
Pria tersebut akhirnya berjalan mendekati Fengyi dengan memperhatikan tubuh Fengyi yang benar benar mirip dengan seseorang yang dikenalnya. Hanya saja, lemak, dada dan riasan rambut, wajah dan pakaian yang dikenakannya, sangat tidak bisa untuk ditebak, bahwa dia adalah Yu Huang.
“Siapa anda dan...”
“Oh Dewi, maaf saya mengganggu. Saya ingin bertemu dengan Dewi Fengyi, saya adalah adik permaisuri Kerajaan Huang Tai Yi,” jelasnya.
“Kenapa dia berbohong?” batin Fengyi.
Xian Tian adalah anak dari Raja Xiao Wei, dari Kerajaan Timur Wei, kerabat permaisuri Dong Huang, ibu dari Yu Huang tapi kedudukan ibu Xian Tian hanya seorang selir bahkan sebelum menjadi seorang selir, dia adalah seorang pelayan istana. Diangkat sebagai selir karena menjebak raja saat itu. Sedangkan selama ini, Yu Huang dan Xian Tian, hubungannya tidak begitu dekat.
Mereka hanya bertemu beberapa kali sewaktu kecil, hanya untuk sekedar bermain, ketika Yu Huang berkunjung ke Kerajaan Timur bersama dengan ayahnya.
Jika Raja Wei berkunjung ke kerajaan Huang Tai Yi, Xian Tian pasti akan ikut dan akan mencari Yu Huang untuk bermain. Permaisuri mengizinkan itu, tapi tidak dengan ibunya.
Permaisuri Dong Huang tidak menyukai ibunya, karena sejak menjadi seorang selir kerajaan. Dia sering menyiksa para pelayan kerajaan dengan seenaknya dan membantah titah permaisuri dan selir yang memiliki tingkatan tertinggi karena berasal dari keluarga yang terpandang.
“Aku adalah Dewi Fengyi, ada apa?”
Xian Tian kemudian memberi hormat dengan membungkukkan kepala dan tubuhnya.
“Dewi… ada surat dari Pangeran Wei Guang, dia memerintahkan saya untuk menyampaikan surat ini,” jelas Xian Tian.
“Kenapa dia tidak membawanya sendiri?” tanya Fengyi dengan nada datar.
“Istrinya baru saja melahirkan dan…”
“Hah? Benarkah? Wah sangat menyenangkan.”
Xian Tian kemudian tersenyum dan memberikan gulungan surat tersebut. Fengyi meraihnya dan segera mengambil jarak untuk membaca isi suratnya.
Pangeran Wei Guang adalah kakak sepupu Yu Huang, dia adalah pewaris sah kerajaan Wei. Dia sangat dekat dengan Yu Huang karena itu dia mengetahui rahasia Fengyi yang menyamar saat itu.
Dahi Fengyi berkerut saat membaca isi suratnya yang meminta Fengyi untuk sementra waktu memberi tempat kepada Xian Tian bersembunyi, karena di dataran dunia Dewa Surgawi, hanya Lembah Lotus tempat suci dan tidak sembarang orang akan datang untuk menerobosnya.
Sudah terkenal sejak lama aturan itu, karena mereka sendiri akan berhadapan dengan Dewi Xuanwu jika melanggarnya. Fengyi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bagaimana bisa dia menerima Xian Tian, sedangakan dia seorang pria, di tempat para wanita berada. Fengyi takut terjadi sesuatu.
“Yu Huang, kau harus menyembunyikannya sementara waktu. Dia dipaksa menikah oleh ibunya dengan putri seorang jenderal, untuk memberikan kedudukan untuknya dan setelah itu dia berencana untuk naik tahta bersaing denganku. Kau tahu bahwa dia anak yang baik, aku percaya padamu. Itu hanya sementara. Oh iya, aku sangat penasaran wajah cantikmu saat ini. Ha ha ha, belajar dengan giat, agar kau kembali saat kau benar-benar siap menggantikan ayahandamu. Satu lagi, Xian Tian tidak tahu penyamaranmu itu. Aku hanya memberitahu jika Dewi Fengyi yang bisa menolongmu. Informasi ini semuanya aku dapatkan dari Bibi Huolong, Ha ha ha.”
“Sialan!! Hmmm….” Gumam Fengyi setelah membaca isi surat itu.
Fengyi kemudian melangkah kembali ke arah Xian Tian yang menunggunya dengan wajah yang cemas, tapi Lingxiu datang menghampiri Xian Tian dengan anggun lebih dulu.
“Siapa kamu?” tanya Lingxiu.
“Oh kakak seperguruan, dia adalah salah satu pangeran dari kerajaan Wei, dia memiliki hubungan kekerabatan dengan kerajaan Huang Tai Yi. Dia datang karena perintah Bibi Huolong dan…”
“Ya, Bibi Huolong, aku mengenalnya dengan baik, karena itu dia meminta Pangeran Mahkota untuk aku ke tempat ini saja. Aku juga sangat dekat sewaktu kecil dengan Pangeran Mahkota Yu Huang, tapi entah dia berada di mana sekarang. Tapi …” ucapan Xian Tian terpotong.
“Kakak seperguruan, ada apa datang ke tempat ini?” tanya Fengyi.
“Aku hanya ingin melihat kerabat mu yang datang tapi ternyata dia seorang Pangeran, rasanya sangat mustahil kau memiliki hubungan yang baik dengan para petinggi kerajaan, tapi kau sudah dianggap kerabat sendiri oleh permaisuri Huang Tai Yi, bukan? Ah… tidak masalah,” jelas Lingxiu kembali.
