NovelToon NovelToon
HANYA INGIN KAU TAU

HANYA INGIN KAU TAU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: KEZHIA ZHOU

SINOPSIS :

Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.

Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.

Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU TIDAK MELAKUKANNYA

#BAB 23 - AKU TIDAK MELAKUKANNYA

"Valeri! Apa yang kamu lakukan" kata kak Victor yang langsung berdiri dari atas tubuh gadis itu. Kemudian sedikit menjauh dari ranjang dimana gadis itu masih berbaring.

Kemudian kak Valeri berdiri dari ranjang nya. Dan berdiri berhadapan dengan kak Victor.

Kemudian sedikit membuka kimono bagian atasnya sehingga sedikit memperlihatkan tubuh putihnya. Kemudian melepas ikatan rambutnya dan mengacak rambutnya sambil tersenyum kearah kakakku.

"Kak..."

Suaraku terdengar samar dari dalam kamar. Menyadari kehadiranku, kak Victor langsung berbalik badan hendak keluar kamar.

Langkahnya terhenti ketika kak Valeri menjatuhkan dirinya ke lantai, dan berteriak histeris, kemudian menangis. Kak Victor lantas berbalik menghadap gadis itu.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Kata kak Victor.

"Jangan Vic.. jangan begini... kasihani aku Vic.." katanya sambil memundurkan badannya mendekat ke arah tembok. Kemudian berjongkok menyandarkan punggungnya ke tembok dengan kimono yang sudah tidak rapih dan rambut yang acak acakan, lalu mencakar tangannya sehingga ada luka dibagian tangannya.

"Kak Valeri...." teriak ku

Aku melihat kak Valeri sedang berjongkok diujung ruangan, sambil menangis histeris. Dengan kimononya yang sudah sedikit terbuka.

Kakak ku sedang berdiri menatap menghadap kak Valeri. Kemudian menoleh kearahku yang tiba tiba masuk.

Akupun langsung berjalan cepat memeluk kak Valeri yang sedang menangis. Lalu kubenarkan kimononya hingga semua badannya tertutup.

Kemudian aku membantu kak Valeri berdiri. Lalu memeluknya.

"Kenapa kak? Ada apa?" Tanyaku khawatir. Kemudian aku melihat tangannya yang berdarah.

"Tenang kak... ada Kesy. Cerita ke Kesy ada apa.." kataku meyakinkan.

"Victor mencoba menodaiku Kes.. aku tahu kalau aku sangat mencintainya, tapi bukan ini mau ku" katanya sembari terus menangis lalu memelukku.

"Yaampun kak Vale..." mataku pun langsung berkaca kaca melihat kondisi kak Valeri waktu itu.

"Apa?" Kata kakak ku lirih.

Kemudian aku berjalan mendekati kak Victor yang masih terus berdiri melihat kami.

Aku memandang kakak ku dengan tatapan sangat marah.

"Aku tidak percaya ternyata kamu serendah itu kak" kataku kepadanya.

Kemudian aku menggandeng kak Valeri keluar kamar melewati kak Victor.

Kak Victor terdiam. Aku dan kak Valeri pun duduk di ruang TV. Lalu kuambilkan dia minum. Supaya lebih tenang. Dan kuobati luka ditangannya.

Kemudian kak Victor mendekatiku dan kak Valeri.

"Kes, aku mau bicara" katanya sambil memegang tanganku.

Kuhempaskan tangannya dengan kasar. Kutatap matanya.

"Aku tidak melakukan nya Kes" katanya kepadaku.

Aku hanya memandangnya tajam. Kemudian duduk disebelah kak Valeri yang sedang minum.

Krekk... pintu apartemen terbuka. Ada seseorang yang sedang masuk.

"Valeri.." panggilnya.

Kami semua menoleh kearah suara itu. Ternyata tante Hans.

"Mama.." katanya.

Kemudian mamanya mengambilkan baju di kamarnya, dan memberikannya ke kak Valeri untuk segera dikenakan. Kak Valeri pun menurut.

Selama kak Valeri mengganti pakainnya, tante Hans menatap kakak ku.

"Tante.. tadi kakak ku melakukan perbuatan yang kurang pantas kepada kak Valeri" kataku.

Kak Victor hanya terdiam melihatku berbicara. Tante Hans masih terus memandangi kak Victor.

"Apa yang sudah kamu lakukan ke putriku?" Tanya tante Hans, dengan mata yang terus menatapnya.

"Kenapa kamu diam?! Jawab!" Kata tante Hans.

Mendengar pertanyaan tante Hans, tangan ku langsung reflek menampar pipi kiri kakak ku dengan sangat keras. Kulit putih nya seketika berubah warna, memerah.

Kemudian kak Victor langsung menatapku.

"Kenapa kamu diam saja?" Tante Hans mengulangi pertanyaannya lagi.

"Aku tidak melakukan apapun tante" jawab kakak ku sambil menatap tajam ke arah tante Hans.

"Kenapa kakak tidak berbicara terus terang. Mungkin saja kak Valeri dan tante Hans akan memaafkanmu kak" kataku sedikit berteriak.

"Apa yang harus ku akui? Aku tidak melakukan itu" katanya lagi.

Kemudian kak Valeri datang dan menangis, memukul mukul dada kakak ku.

"Kenapa kamu melakukan itu Vic.. kamu jahat" katanya sambil menangis.

Kemudian kak Victor memegang tangan gadis itu.

"Hentikan!" Kemudian melepaskan tangan mungil gadis itu.

"Aku minta maaf tante. Mungkin Valeri harus beristirahat dulu. Kalau begitu aku pamit saja. Sekali lagi aku benar benar minta maaf" kemudian kak Victor berpamitan pulang.

Tante Hans hanya melihatnya menjauh. Dia mengerti permintaaan maaf apa yang sebenarnya sedang kakak ku katakan. Kemudian akupun berlari mengejar kakak ku. Kami berhenti didepan lift. Aku melihat nya melalui pantulan kaca lift. Dia hanya terdiam. Kemudian kami segera masuk setelah pintu lift terbuka.

Tidak ada percakapan apapun selama di dalam lift.

Tinggg.... pintu lift pun terbuka. Lalu kami keluar.

"Mana kunci motormu?" Kata kakak ku.

"Ini" kemudian aku memberikan kunci motorku kepadanya. Dan dia memberikan kunci mobilnya kepadaku.

"Motormu biar aku yang bawa" katanya dengan ekspresi datarnya. Kemudian berbalik badan.

Seketika kutahan tangannya supaya dia tetap berdiri dihadapanku dan tidak pergi. Kemudian dia berbalik memandangku.

"Kenapa?" Katanya lirih.

"Aku mau pulang bersamamu. Motornya biar diambil pak Yanto" kataku.

Kemudian dia terdiam. Lalu berjalan bersamaku masuk ke mobil.

Aku memakai sabuk pengamanku. Kemudian mesin mobil mulai dinyalakan dan kak Victor melajukan mobilnya.

"Kenapa kamu melakukan itu ke Kak Valeri" tanyaku ketus.

Dia hanya terdiam.

"Jawab kak! Kakak tidak berfikir kalau itu terjadi kepadaku bagaimana? Ingat kakak punya seorang adik perempuan. Jangan melakukan hal yang tidak baik ke wanita lain. Ingat kak. Semua ada karma nya" kataku menggurui nya.

Dia masih tetap diam. Akupun tidak melanjutkan kata kataku.

"Mau makan?" Katanya tiba tiba.

Aku menatapnya marah. Karena tidak menanggapi kata kata ku tadi. Aku langsung memalingkan wajahku ke jendela disampingku.

"Kalau kamu tidak lapar, kita akan pulang" katanya melanjutkan.

Tidak ada jawaban dari kata kata nya. Beberapa saat kemudian kami pun sampai di depan rumah. Kemudian pak Yanto menghampiri kami untuk membantu memarkirkan mobil. Kemudian aku berkata kalau motorku masih di apartemen kak Valeri. Yang kemudian kuberikan alamatnya ke pak Yanto untuk bisa membantuku mengambil motorku.

Kami melangkahkan kaki menuju rumah.

Belum sempat kami berjalan menaiki tangga menuju ke kamar. Mama sudah berdiri menunggu kami.

Jujur saja, aku sangat terkejut. Karena tidak biasanya mama menunggu kami seperti itu. Dibelakang mama ada Nesya sekretaris pribadi mama.

Kamipun berhenti melihat mama yang sedang berdiri menatap kami.

Mama langsung berjalan mendekat ke tempat kami berdiri. Lalu...

Plaaakkk!!!! Menampar wajah kakak ku dengan sangat keras. Keheningan rumahku, membuat suara tamparan itu menggema ke setiap ruangan.

Aku sangat terkejut melihat reaksi mama seperti itu.

"Kurang ajar kamu! Berani berani nya melakukan itu ke Valeri!" Kata mama kepada kakak ku.

Kak Victor menatap mamaku tanpa berkata kata.

"Murahan! Tidak sekalian saja kamu menjual tubuhmu?" Kata kata itu seperti membuatku turut merasa sakit di dada.

"Ma.." kata kak Victor lirih.

"Aku tidak mau karena kejadian tadi membuat pernikahanmu dibatalkan! Ngerti kamu?" Kata mama.

"Besok pagi, datang ke rumah Valeri. Dan memohon kepada nya untuk tetap melanjutkan hubungan kalian. Kalau perlu, berlutut lah! Ngerti?!" Kata mama yang kemudian pergi meninggalkan kami, lalu diikuti Nesya.

Kak Victor menunduk. Aku melihatnya sangat kasian. Tapi itu pantas akan apa yang sudah dia lakukan.

Kemudian dia berjalan melewatiku. Kemudian aku berjalan dibelakangnya. Menuju ke kamar kami masing masing.

***

bersambung~

1
Irha Hussnain
Kakak pendiam vs adik cerewet nih /Smirk/
Maria Ancella
/Whimper/
T3rr0r1st
Terperangkap di dalamnya
Beerus
Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕
KEZHIA ZHOU: trimakasi ya buat dukungannya. /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!