NovelToon NovelToon
Izinkan Aku Menjadi Orang Ketiga

Izinkan Aku Menjadi Orang Ketiga

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:30k
Nilai: 5
Nama Author: NurmaMuezzaKhan

Laura Veronica, dia merupakan seorang mahasiswi jurusan manajemen bisnis. Dia bisa di bilang wanita barbar di kampusnya, prilaku Laura memang sembrono dan centil.
Suatu hari, kebetulan ada dosen baru yang bernama Dimas Adamar, pria tampan namun berwajah dingin. Postur tubuhnya yang gagah membuat Laura terpikat akan pesonanya.

Akankahkah pria itu terpikat oleh pesona wanita barbar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24 Menceraikanmu

Tap,.. Tap,.. Tap,..

"Apa kakak bilang? Coba ulangi lagi perkataanmu?" Ucap Laura berjalan mendekat ke arah Revan dengan tatapan datar.

Seketika Revan pun terdiam. Dia tidak sadar saat mengucapkan kata-kata yang keterlaluan pada Laura di karenakan emosi.

"Huft.." Laura menghela nafasnya dan mencoba menahan air matanya agar tak keluar. "Aku menjual tubuhku? Dari mana kakak tahu, hum?" Mengepalkan tangannya.

"Ah, Laura maksud kakak--"

"Aku hanya melayani satu pria saja, dan itu juga dia akan menikahiku." Celetuknya.

Degh.

Revan langsung mematung seketika, dia terkejut ketika mendengar ucapan Laura. Kata-kata melayani satu pria Benar-benar membuat Revan geram. "K-kau..."

Meskipun Revan pernah juga membuat kesalahan. Namun dia tidak ingin adiknya sepertinya, dia ingin Laura wanita yang berguna yang bisa menjaga kehormatannya.

"Kenapa kau melakukan itu, hah?!" Pekiknya sambil meremat kedua pundak Laura. "Jadi kau benar-benar menghancurkan rumah tangga seseorang, Laura?" Teriaknya.

Laura terkejut dan dahinya mengernyit. Pasalnnya dari mana Revan tahu kalau Laura berhubungan dengan suami orang. "Sebentar, dari mana kakak mempunyai pertanyaan itu?"

"Jangan menyangkal ucapanku, Laura! Jawab saja, apa benar kau menghancurkan rumah tangga Vina!" Teriaknya dengan sorot mata tajam.

Plakk..

Tanpa sadar Laura menampar pipi kakaknya dengan keras. Entah kenapa, dia reflek melakukan itu ketika mendengar nama Vina.

Revan pun langsung tertoleh dan menyentuh pipinya yang terasa panas karena tamparan yang di layangkan Laura.

"Vina? Dari mana kakak tahu orang yang bernama Vina?" Menggertakan giginya. "Ah, apa jangan-jangan dialah yang mengadu semua pada kakak sampai mencari tahu keluargaku, begitu?" Pekik Laura dengan emosi.

"Sudahlah, kakak enggan membahasnya lagi. Dan ya, kakak tidak akan merestui hubunganmu dengan kekasihmu itu. Kakak malu." Celetuknya di akhir kata.

"Jika kakak tidak mau berkata jujur, aku akan membunuh wanita itu."

Degh.

Saat itu juga, Revan langsung melototkan matanya terkejut. Dia gak habis fikir kalau adiknya akan berbicara seperti itu. "A-apa kau bilang?"

"Kalau masih belum jujur juga, aku hitung sampai lima." Ucapnya dengan tatapan datar. "Aku tidak akan main-main dengan ucapanku." Menyeringai.

Revan pun seketika langsung panik. "Tunggu, apa maksud--"

"Satu..." Menyunggingkan senyumnya dengan penuh arti. "Du--"

"Dia adalah mantan kakak!" Pekiknya.

*

*

Di tempat lain, tepatnya di kediaman Dimas dan Vina. Ada satu mobil yang tiba-tiba berhenti di depan rumah mereka.

Ckittt..

"Mih, ada apa kita ke rumah Dimas? Papih ada meeting satu jam lagi." Ucap seorang pria paruh baya yang tak lain adalah ayahnya Dimas.

"Suttt." Riana memberi kode untuk diam pada suaminya. "Dimas menyuruh kita untuk kesini sekarang juga, katanya penting." Membuka sabuk pengamannya.

Saat itu juga ayahnya Dimas yang bernama Danu langsung mengangguk cepat. "Baiklah, ayo." Membuka sabuk pengamannya dan keluar dari mobilnya.

Ceklek.

Danu dan Riana keluar dari mobilnya. Mereka berjalan untuk masuk ke rumah putranya dengan tergesa-gesa.

"Dimas, mamih dan papih sudah datang!" Ucap Riana dengan lantang.

Disana terlihat ada, Vina, Dimas dan Fani. Mereka sedang duduk di sofa dengan jarak yang cukup berjauhan.

"Mamih.. Ayo sini, Dimas ingin bicara bersama kalian." Ucapnya dengan tatapan dingin.

Riana dan Danu merasa heran, Mereka merasa ada sedikit yang berbeda dari putranya tersebut. Bahkan Riana melihat mata sembab Vina yang terlihat meskipun dia sedang menunduk.

"Ada apa ini?" Tanya Danu.

"Huft.. Mumpung semuanya sudah ada, aku ingin mamih dan papih menjadi saksi hari ini." Jawab Dimas dengan raut wajah datarnya.

"Apa Dimas benar-benar akan menceraikanku, lalu bagaimana dengan Amel, bagaimana jika dia bertanya mengenai ayahnya. Apa yang harus kulakukan." Gumam hatinya panik.

Dimas beranjak dari duduknya dan langsung berdiri. "Aku akan bercerai dengan Vina."

"Uhuk." Danu tersedak kaget. "C-cerai?" Tanyanya.

Srukkk..

Vina dengan sigap langsung bersimpuh di bawah kaki Dimas dengan tangan memohon. "Tidak, kumohon jangan ceraikan aku, mas. Bagaimana jika Amel tahu jika kita berpisah, aku tidak ingin dia bersedih. Tolong jangan lakukan itu."

Riana menyunggingkan senyumnya, dia merasa kalau ini adalah hari dimana dia mendengar sesuatu yang membuatnya sangat senang.

"Vina, hentikan! Jangan pernah memohon pada siapapun. Ayo berdiri." Pekik Fani sambil menarik tangan Vina.

"Hiks.. Tidak, aku tidak mau bercerai dengan Dimas, mah." Menggeleng cepat.

Dimas sama sekali tidak menatap Vina yang sedang memohon sambil menyentuh kakinya, dia fokus menatap ke arah depan dengan rahang mengeras. "Kenapa kau menolaknya? Bahkan kau sudah bilang kalau Amelia bukan putriku. Lantas, sampai kapan aku harus mengurus putrimu dengan pria lain?"

"Ah, rupanya Dimas sudah tahu kalau Amelia bukan putri kandungnya. Selama ini aku menyimpan rahasia ini karena aku tak yakin kalau Dimas akan mempercayaiku." Gumam Riana senang.

"Hu.. Hu.. Tidak, aku mohon jangan ceraikan aku. Amel sangat menyayangimu, Dimas. Aku tidak ingin dia bersedih. Tolong tarik kembali kata-katamu." Ucapnya dengan terus memohon.

Ya, dalam lubuk hati Dimas dia juga berat rasanya harus berpisah dengan Amelia yang sudah dia anggap sebagai putri kandungnya sendiri. Namun, rasa kecewa Dimas sangat besar. Dia tidak menyangka bahwa Amelia benar-benar bukan putri kandungnya.

"Maaf, aku tidak akan menarik kata-kataku. Aku akan menceraikanmu hari ini juga."

Brukh.

Semua menoleh ke arah suara yang berada tak jauh dari mereka.

"AMELIA!"

Bersambung.

Hehe, namanya juga konflik. Gak bakal langsung selesai😆

1
susi setiawati
syukaaa
jaran goyang
𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚌𝚛𝚝 𝚖𝚛𝚔 𝚔𝚔
+299 sedang jauh
aamiin! amen! tenk yu karyanya bunda! lanjut season donk 🌚🌚🌚
+299 sedang jauh: really? al menanti
Nurma😈: rencananua mau bikin novel dari kisah nyata🤫
total 2 replies
+299 sedang jauh
al sih yes.. dia pantas mendapatkan itu
+299 sedang jauh
kwkwkwkwkwkwkwk 😭 al ngakak
Amalia Serang
suka alur nya
Nurma😈: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Amalia Serang
gassss
Amalia Serang
hadeuuhhh nenek sihir dipenjara
Amalia Serang
manusia biadab
Amalia Serang
semakin tegang
jaran goyang
𝒐𝒌 𝒌𝒌...
jaran goyang
𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒖 𝒔𝒆𝒕𝒂𝒏.... 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒔𝒌 𝒌𝒂𝒖 𝒅𝒊 𝒑𝒏𝒋𝒓... 𝒏𝒆𝒙𝒕
jaran goyang
𝘰𝘰𝘰 𝘬𝘭𝘰 𝘨𝘵 𝘣𝘬𝘯 𝘧𝘢𝘯𝘪 𝘴𝘱𝘳𝘵 𝘷𝘪𝘯𝘢 𝘬𝘬... 𝘣𝘪𝘴𝘢.... 𝘫𝘪𝘫𝘪𝘬 𝘢𝘲
jaran goyang
𝘮𝘮𝘮𝘮𝘮 𝘨𝘦𝘳𝘤𝘦𝘱 𝘭𝘩 𝘤𝘳 𝘵𝘢𝘶 𝘯𝘺𝘢
jaran goyang
🤯🤯🤯🤯🤯
jaran goyang
𝘯𝘱 𝘥𝘨𝘯 𝘳𝘦𝘷𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘵𝘪𝘨 𝘤𝘱
+299 sedang jauh
al baru sadar kalo manusia seserakah itu
Nurma😈: ada banyak kok/Drowsy/
total 1 replies
+299 sedang jauh
case baru 🌚🌚🌚
+299 sedang jauh: 🤣🤣🤣 sepeltinya lanjut season bunda ratu
Nurma😈: mendelik
total 2 replies
November
lanjut
Nurma😈: /Ok//Good/
total 1 replies
Amalia Serang
gereget
Nurma😈: 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!