NovelToon NovelToon
The Mafia'S Obsession

The Mafia'S Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Reinkarnasi / Pengganti / Keluarga / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:30k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

WARNING!!

Mengandung adegan baku hantam, harap bijak dalam membaca!!



Ava Claire, gadis muda yang memiliki sifat tenang dan juga cuek. Ava tergabung dalam organisasi yang menawarkan jasa pengawalan. Ava menjadi salah satu anggota bodyguard paling terkenal di dalam lingkup organisasinya, ia bahkan banyak di idolakan oleh para pria yang seprofesi dengannya.

Hingga suatu hari, Ava yang baru saja selesai bertugas menjadi target pembunuhan oleh orang tak di kenal. pertarungan di antara mereka tak bisa terelakan hingga akhirnya Ava terjatuh ke dalam jurang dan meninggal seketika.

Ava mengira ia akan pergi ke alam kematian, tapi ternyata ia justru masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang sedang mendekam di penjara.

Seperti apa kisah perjalanan Ava selanjutnya? yuk baca aja gaes...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 18

Sinar matahari sudah menghilang, berganti dengan bulan yang bersinar terang. Di sebuah kafe terlihat Marvel sedang memasukan buku-buku pelajarannya, tanpa dia duga seorang pria berdiri di depan mejanya. Sontak Marvel mendongak, ia menaikan satu alisnya ketika melihat sahabatnya muncul.

"Azhar?" cetus Marvel tak percaya.

"Ya, gimana kabarmu, Vel?" sahut Azhar sembari menarik kursi dari bawah meja, lalu duduk di sana.

Marvel menghentikan aktifitasnya, ia kembali menegakan tubuh sambil menatap heran ke arah sahabatnya yang sudah lama tidak ia temui.

"Aku kira kamu ikut ke meksiko, kenapa kamu ada di sini?"

Azhar melambai pada pelayan lalu memesan secangkir americano, dan segelas jus untuk Marvel. Setelah memesan barulah Azhar menjawab pertanyaan sahabatnya.

"Untuk apa aku mengikuti bajingan itu?" tukas Azhar kesal, ketika teringat wajah ayahnya.

"Hey, dia ayahmu jangan begitu, Zhar."

Azhar menggeleng, "Dia nggak pantas menyandang gelar ayah, sama seperti ayahmu yang brengsek itu, Vel."

Marvel terkekeh kecil, memang mereka sudah lama berteman. Bahkan Marvel dulu pernah satu kampus dengan Azhar, namun setelah Azhar pindah mereka menjadi jarang bertemu.

"Ya, kamu benar. Bagaimana keputusan adikku? apa dia menerima tawaran darimu?" ujar Marvel penasaran.

"Tentu saja, siapa yang berani menolak tawaran dari pria tampan sepertiku?" sahut Azhar bangga.

Hal itu membuat Marvel bergidik ngeri, "Jangan terlalu pede, kamu belum tau sikap Ava yang asli. Anak itu nggak mungkin tertarik dengan orang gila sepertimu,"

Azhar tertawa mengejek, ia tidak mempercayai ucapan Marvel. Baginya di dunia ini semua perempuan itu sama, mereka akan bertekuk lutut pada pria yang tampan dan mapan.

"Harusnya aku yang bilang seperti itu, Vel. Aku jamin adikmu akan tergila-gila padaku haha,"

"Ayo taruhan, aku justru berpikir kamu yang nantinya akan jatuh hati pada adikku." Sahut Marvel dengan santai.

Mendapat tawaran seperti itu, dengan senang hati Azhar mengangguk. Ia menyodorkan jari kelingkingnya ke arah Marvel, seketika Marvel mengernyit heran melihat tingkah sahabatnya itu.

"Ada apa dengan jari kelingkingmu?" ucap Marvel.

"Janji dulu, kalo aku menang kamu harus menjadi babu ku selama sebulan," sahut Azhar sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Oke, kalo aku yang menang, tolong jaga adik ku dengan baik, jangan pernah kamu menyakiti hati atau pun fisiknya!"

Azhar mengangguk tegas, "Tanpa perjanjian ini pun, aku tidak berniat membuat adik mu hidup di neraka seperti di rumahnya, Vel."

"Aku percaya padamu, makasih sudah mengabulkan permintaanku untuk mengeluarkan Ava dari rumah itu," ucap Marvel tulus.

Ia teringat pertemuannya dengan Azhar beberapa hari yang lalu, dimana saat itu merupakan pertemuan pertama mereka setelah sekian lama berpisah, dan kebetulan saat itu Azhar sedang mencari seseorang untuk ia ajak kerjasama.

"Sama-sama, lagi pula aku juga sedang membutuhkan seseorang. Tapi kenapa adikmu begitu tega merampok uangku?" cetus Azhar tiba-tiba.

Sontak Marvel kebingungan, ia tidak pernah melihat Ava mencuri apa lagi mengambil hak orang lain. Itu bukan tipe adiknya, karena Marvel sudah tau betul kalau adiknya lebih suka mencari uang dengan cara bekerja bukan mencuri.

"Mengapa kamu menuduh adikku mencuri? dia bukan tipe gadis yang seperti itu,"

"Dia meminta uang dengan jumlah besar, dan sebuah apartemen untuknya tinggal. Sepertinya adikmu sedang terdesak,"

Marvel terdiam, ia teringat pembicaraan saat di meja makan bersama Mark. Senyum simpul terbit di bibir Marvel, ia tidak menduga kalau adiknya sudah memikirkan cara keluar dari rumah tersebut. Hingga akhirnya Marvel menyadari, jika Ava sedang mencari uang untuk keluar dari pernikahan bisnis yang ayahnya berikan tanpa melibatkan dirinya.

Melihat Marvel terdiam, Azhar menepuk pundak pemuda itu. Ia bisa melihat raut kelelahan di wajah sahabatnya.

"Apa ada yang bisa aku bantu lagi?" tawar Azhar merasa iba.

Namun Marvel menggeleng, "Nggak ada, sepertinya aku hanya kelelahan. Ah satu lagi, jangan beri tau Ava kalo kita saling mengenal apa kamu bisa?"

Meski penasaran mengapa Marvel ingin merahasiakan hubungan mereka, namun Azhar tetap menyetujuinya. Setelah berbincang beberapa saat, Marvel izin pergi lebih dulu. Selepas kepergian Marvel, Azhar termenung sendirian di meja kafe. Pikirannya berkelana pada saat Marvel tiba-tiba menghubunginya.

Beberapa hari yang lalu....

Malam semakin larut, Azhar berniat untuk pergi tidur. Namun secara mendadak sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya, pesan itu berisi ajakan bertemu di taman dekat rumahnya.

Saat itu Morgan belum pergi ke meksiko, dan malam itu adalah malam dimana Marvel menemukan adiknya dalam kondisi mengenaskan di ruang bawah tanah.

Azhar berjalan kaki menuju taman, begitu sampai ia melihat siluet seseorang yang sudah lama tidak ia temui. Azhar mulai mendekat, begitu mereka saling berhadapan Azhar menyapa lebih dulu.

"Apa kabar, Vel?" cetus pemuda itu.

Ia memperhatikan pakaian Marvel yang sudah acak-acakan, dan ada bekas darah di baju pemuda itu serta sekantong obat bertuliskan apotik.

"Kenapa dengan pakaianmu, Vel?"

Marvel menunduk, ia melihat noda darah yang menempel di bajunya, "Zhar, bolehkan aku minta tolong padamu?"

"Tentu, apa yang bisa aku bantu?"

Marvel mendongak, kedua netranya tampak berkaca-kaca. Hingga secara mendadak Marvel berlutut di depan Azhar, hal itu membuat kepanikan pada pemuda tersebut.

"Vel, bangun! kamu apa-apaan hah?" sentak Azhar tak suka.

Ia mencoba membantu Marvel berdiri, tapi pemuda itu menolak dan memilih tetap berlutut di depan Azhar.

"Tolong keluarkan adikku dari rumah Leonardo, Zhar. Bawa dia menjauh dari neraka itu," lirih Marvel bahkan hampir berbisik.

"Baiklah, tapi kamu berdiri dulu. Jangan seperti ini, Vel."

Akhirnya Marvel menurut, mereka berdua duduk di bangku taman sambil menikmati angin yang berhembus menerpa wajah mereka berdua.

"Sebenarnya apa yang sudah terjadi di rumahmu? mengapa kamu ingin mengeluarkan adik mu dari sana?" ujar Azhar memberanikan diri bertanya.

"Ava selalu mendapat kedisiplinan yang kejam dari Papah, aku sebagai Kakak merasa nggak berguna karena hanya bisa diam dan menonton tanpa bisa membantunya,"

Tatapan Marvel terlihat sendu, bahkan kedua netranya kembali mengembun. Selemah itu kah mental Marvel sebagai laki-laki? atau ia tak memiliki kuasa untuk melawan ayahnya sendiri? Azhar benar-benar heran, dulu sahabatnya bukan lah pemuda yang mudah putus asa seperti ini, tapi sekarang Marvel terlihat begitu ringkih dan hampir menyerah.

"Bukankah kamu bisa melawan kehendak ayahmu?" ujar Azhar.

Marvel menggeleng lemah, ia pun ingin melawan tapi posisinya tidak memungkinkan ia membela adiknya, karena di rumah itu ia bukan siapa-siapa jika saja ia tidak di adopsi oleh ibu Ava.

"Kamu tau aku bukan anak kandung mereka, aku hanya beruntung bertemu dengan Mamah hingga aku bisa menjadi Kakak bagi Ava, aku nggak memiliki kekuatan apa pun untuk melindungi adikku, Zhar!"

Marvel menjeda ucapannya sejenak, ia menyeka kedua sudut matanya yang mulai basah.

"Aku sudah gagal melindungi Mamah, dan sekarang aku nggak mau gagal lagi dan kehilangan Ava. Tolong bantu aku, Zhar. Keluarkan adikku secepatnya, aku mohon!" ucap Marvel memelas.

Ia sudah tidak perduli tentang harga diri, baginya keselamatan Ava jauh lebih penting dari nyawanya sendiri. Ia tidak masalah jika adiknya kembali membencinya seperti dulu, asal Ava bisa keluar dari rumah itu maka Marvel tidak keberatan.

Setelah mendengar penjelasan panjang kali lebar dari Marvel, barulah Azhar menyanggupi permintaan tersebut. Meski saat itu ia masih ragu dengan keputusannya.

1
Zahra Tusyifa
ok
bukan kaleng²
kejutan!!!!/Chuckle//Chuckle/
Husein
wah.. siapakah yg menembak dan kena tembak?
Ayu Dani
papah palsu ya kya gtu perasaan yang punya dosa kembarannya Mark tp knpa c ava yang jadi sasaran hmmm benar benar rumit
Cha Sumuk
ayolh hjr pphmu va jgn klh lh jiwa petarung kok
Zee✨: next bab bkl baku hantam kok hehe
total 1 replies
Husein
Mark psikopat tyt.... hny Krn cinta tak berbalas, ava yg tdk tau apa-apa jd korban ...
Padriyah Balqis
q bingung knp papa nya seperti orang gila...knp ya...
ap dia bukan papa nya 🤔
Zee✨: perasaan udh aku jelasin di bab sebelumnya kak hehe
Husein: emang bukan
total 2 replies
bukan kaleng²
seru nih,pasti akan banyak konflik yang numpuk nantinya dan membuat aku penasaran ya pastinya juga kalian /Facepalm//Facepalm/semangat Thor, ekspetasi aku sih jikalau ava dan Azhar bener²suka dan menyatu pasti badass pisan /Angry//Angry//Casual/
Masita Ilyas
karya nya keren memuaskan
Masita Ilyas
maaf Thor blum bisa memberimu hadiah cuman bisa laike comen sabscraib. aja
Zee✨: nggak apa² kak, mau mampir aja aku dah seneng loh🥰🥰
total 1 replies
Masita Ilyas
Thor jangan lama" ya up nya lagi seru baca nya
DISTYA ANGGRA MELANI
Kayak nya bntar lagi stts mark bkal terbongkar deh...
Husein
wah, ada apakah ini?
knp Marvel disiksa Mark... terus siapa yg ditusuk jantungnya... duh Thor kok digantung lg,...
lanjut.. lanjuuuttt
Zee✨: lnjt bsk ya hehe
total 1 replies
Astuti Setiorini
kpb papanya ava dpat blasan kasihan ava sama abangnya.yng ditusuk itu siapa
Zee✨: gk lama lg kok nantikan ya🥰
total 1 replies
Husein
hai Thor akhirnya muncul lagi, terimakasih sdh kembali...

jd Azhar ada phobia dgn perempuan ya tp tdk dg ava... apakah yg menolongnya td jg ava?
Husein: siip.. sll ditunggu lanjutannya.... bagus kok ceritanya 👍❤️
Zee✨: hehe kemaren sempet ragu kak, mau aku lnjt atau nggak, tp setelah aku timbang² aku putusin buat lanjut, btw alurnya bakal aku cepetin y semoga ttp ada yg baca wkwk
total 2 replies
Ziggrie Dames
Luar biasa
Husein
jd itu, alasan Mark kejam ke ava... tp harusnya ya ga bs sekejam itu dong, ava aja ga tau apa2...
Husein
kok rasanya lega ya baca part ini... adanya Marvel dan Azhar sbg pelindung bagi ava...
nunggu kejutan2 lg dr k oThor...😍
Zee✨: okey tungguin ya hehe
total 1 replies
Husein
"dia" siapakah itu??🤔
Mey Abimanyu
curiga kalo ava itu kakaknya di Carlos .. makanya bapaknya ava juga engga sayang sama avaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!