NovelToon NovelToon
Bintang Untuk Alvaro

Bintang Untuk Alvaro

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Beda Usia
Popularitas:161.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: feby_mb

Alvaro Javier Wiguna tumbuh menjadi seorang lelaki tampan, dan juga sukses memimpin perusahaan di usia 29 tahun. Tapi sayang dalam urusan percintaan Alvaro tidak seberuntung. Karena di usianya yang sekarang ia belum juga menemukan tambatan hati.

Banyak wanita diluar sana yang ingin menjadi kekasihnya. Bahkan ada juga yang menggunakan cara licik untuk mendapatkan cintanya. Tapi nggak ada yang berhasil. Bagi Alvaro, wanita itu makhluk yang sangat bawel.

Adakah yang mampu menaklukkan hati Alvaro. Yuk kepoin langsung 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon feby_mb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Orang tua Bintang

Kedua sahabat Bintang dibuat melongo saat melihat interaksi Bintang dengan cowok tampan itu. Mereka berdua tidak menyangka kalau Bintang kenal dengan cowok tampan itu.

" Kalian saling kenal?" tanya Weni.

" Tentu saja kami saling mengenal, iya kan tuan"

" Hhmmmm"

" Wah hebat sekali kamu Bin, bisa kenal sama cowok tampan" kata Tari.

" Aku kenalnya juga nggak sengaja. Oh iya, kami mau ke kantin dulu. Apa tuan mau ikut?"

" Boleh"

Bintang kaget karena Alvaro tidak menolak tawarannya. Padahal tadi ia cuma basa-basi saja. Mereka pun berjalan menuju kantin rumah sakit.

" Nggak apa-apa kan Wen, Tar, kita makan disini. Soalnya di ruangan ibuk aku sempit"

" Nggak apa-apa Bin"

Bintang mengeluarkan satu persatu tempat makannya dari paper bag yang ia bawa tadi. Kemudian ia membuka tempat makan itu.

" Wah, kayaknya enak nih"

" Enak lha Wen, kan ini lauk yang aku bawa dari restoran tempat aku bekerja"

" Banyak juga ya Bin lauknya"

" Alhamdulillah Tar, tadi ada orang baik yang tidak menghabiskan makanannya. Bahkan ia tidak menyentuh makanan ini" kata Bintang sambil melirik Alvaro.

" Emang bos kamu nggak marah mengambil lauk-pauk ini?"

" Nggak Wen"

Alvaro hanya mendengarkan saja obrolan ketiga wanita itu. Tapi matanya tertuju pada makanan yang ada di dalam tempat makan yang dibawa Bintang. Ia seperti mengenal masakan itu. Tapi menu makanan itu kan banyak di restoran lain.

" Tuan ayo makan"

" Terima kasih, saya baru selesai makan"

" Nggak apa-apa makan lagi aja bareng kita"

Bintang mengambilkan nasi dan juga lauk untuk Alvaro.

" Maaf ya tuan, piringnya nggak ada. Jadi saya pake tutup kotak makan saja"

" Nggak apa-apa"

Sebenarnya Alvaro sudah kenyang. Tapi ia tidak enak sama Bintang, karena gadis itu sudah mengambilkan makanan untuknya.

" Baca doa dulu Wen"

" Astagfirullah, aku lupa Bin"

Mereka pun membaca doa dulu sebelum menikmati makanan itu. Setelah berdoa barulah mereka berempat menyantap makanan itu.

" Enak banget Bin, ikan bakar madunya" kata Weni.

" Pasti lha Wen, makanya banyak pelanggan yang balik lagi ke restoran itu"

Mata Alvaro membulat sempurna. Ia tau banget dengan bumbu udang telor asin ini. Walaupun udang telor asin banyak juga di jual di restoran lain. Tapi bumbu yang di pakai untuk membuat udang telor asin ini sangat mirip dengan bumbu yang ada di restorannya.

" Maaf kalau boleh tau, udang telor asin ini beli dimana?"

" Nggak beli tuan, ini saya bawa dari tempat kerja saya"

" Emang kamu kerja dimana?"

" Restoran nuansa bening"

Alvaro kaget mendengar jawaban Bintang. Bukankah itu nama restoran miliknya. Pantas saja bumbu telor asin ini sangat familiar baginya. Ternyata gadis itu bekerja di restoran miliknya.

" Kenapa tuan?"

" Nggak apa-apa, udang telor asinnya enak"

" Tuh kan Bin, Si ganteng ini pun juga bilang enak"

" Tuan suka?"

" Suka"

" Makan yang banyak" kata Bintang sambil meletakkan udang telor asin di piring Alvaro.

" Perhatian banget sih kamu si ganteng" kata Tari.

" Iya dong, tuan ganteng kan sudah baik sama aku. Jadi aku harus memperlakukan dia dengan baik juga"

Setelah bersusah payah, akhirnya nasi Alvaro habis juga. Perutnya terasa sangat begah karena kekenyangan. Baru kali ini ia makan banyak seperti ini.

" Alhamdulillah kenyang" ucap Bintang.

" Sama, aku juga" kata Weni.

" Aku nggak kuat jalan lagi" kata Tari.

" Kebanyakan sih makannya"

" Kalap Wen"

Alvaro baru kali ini berada di sekitar cewek yang tidak jaim. Ketiga wanita itu tidak sedikit pun menunjukkan sifat dan sikap wanita pada umumnya.

" Kamu gimana Tar, masih kuat jalan nggak?"

" Masih Bin"

" Kalian berdua jangan tinggalkan aku"

" Nggak akan, kita istirahat kan perut kita dulu. Setelah itu barulah kita kembali keruangan ibuk aku"

" Ok Bin, kamu memang sahabat terbaik"

Bintang menyimpan kembali kotak makannya kedalam paper bag. Setelah itu ia mengumpulkan sampah tissue, kemudian memasukkannya kedalam tong sampah.

" Udah bisa jalan belum, Tar?"

" Udah Bin"

Setelah perut sahabatnya plong, Bintang mengajak Alvaro ke ruangan ibunya. Mereka pun pergi ke ruangan ibunya Bintang.

Ini kali pertamanya Alvaro mengunjungi bangsal melati. Ia tidak menyangka kalau di bangsal itu jarak antara pasien satu dengan yang lainnya hanya berjarak lebih kurang dua meter. Dan pembatasnya pun hanya menggunakan tirai.

" Buk "

" Kamu sudah kembali Nak?"

" Sudah Buk. Oh iya ada seseorang yang mau bertemu dengan ibuk"

" Siapa?"

Bintang segera mendorong tubuh Alvaro ke dekat tempat tidur ibunya.

" Siapa cowok tampan ini?"

" Dia yang membantu membayar operasi ibuk"

Bintang memang mengatakan kalau ada yang membantu mereka membayar uang operasi ibunya. Tapi ia tidak pernah menceritakan kalau uang itu ia dapatkan dari lomba dansa.

" Terima kasih ya Nak sudah mau membantu pengobatan ibuk"

" Sama-sama Buk"

Ya hanya itu yang mampu ia ucapkan saat ini.

" Bagaimana keadaan ibuk?"

" Alhamdulillah seperti yang Nak.."

" Alvaro"

" Seperti yang nak Alvaro lihat, keadaan ibuk sudah mulai membaik"

" Syukur Alhamdulillah kalau keadaan ibuk sudah mulai membaik. Oh iya maaf saya tidak membawa apa-apa, soalnya mendadak datangnya"

" Nggak apa-apa nak Alvaro. Kedatangan nak Alvaro saja sudah lebih dari cukup"

Alvaro melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. " Kalau begitu saya permisi dulu Buk"

" Ganteng udah mau pergi" kata Dewi.

" Iya, saya ada kerjaan. Dan ini juga sudah malam"

" Baru jam sembilan"

" Kapan-kapan saya mampir lagi"

" Baik tuan, terima kasih sudah mau datang kesini" ucap Bintang.

" Sama-sama, saya pamit dulu assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam"

Setelah berpamitan, Alvaro pun pergi meninggalkan bangsal melati. Kedua sahabat Bintang menatap sedih punggung Alvaro yang mulai menghilang dari pandangan.

" Udah ganteng, sopan lagi" kata Weni.

" Iya, beruntung banget wanita yang bisa mendampinginya"

" Pasti beruntung lha, dapat paket komplit kayak gitu. Andai saja dia jodohku"

" Ketinggian ah mimpinya"

" Kita itu memang harus punya mimpi yang tinggi Wen"

" Setau aku cita-cita yang tinggi, bukan mimpi"

" Mimpi juga ada "

Bintang menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya.

" Oh iya Bin, bagaimana kabar calon tunangan kamu?"

" Nggak tau Tar, aku pusing memikirkan pertunangan itu"

" Ngapain pusing, kalau nggak suka tolak aja. Daripada nanti kamu tersiksa"

" Betul apa yang dikatakan Weni, Bin"

" Aku maunya juga gitu, tapi semua itu tidak semudah apa yang kita bayangkan"

" Lha kenapa?"

" Aku bingung bagaimana cara ngomongnya"

" Ngapain bingung. Maaf Tante, saya tidak bisa menerima perjodohan ini. Udah selesai"

" Kita yang tidak mengalaminya mungkin mudah memberi saran seperti itu. Tapi Bintang yang mengalaminya, dan itu pasti tidak mudah untuk mengatakannya" kata Tari.

Bintang menghela nafasnya. Tapi apa yang dikatakan sahabatnya ada benarnya juga. Ia harus berani mengatakannya, toh nggak ada yang rugi jika pertunangan ini batal.

To be continue.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guys🤗🤗

Happy reading 😚😚

1
Nursa Raji
/Slight/
Fuji Anti
up lagi dong biar g bosen dari tadi yg di baca yg kmrin...
Nursa Raji
semangat update yg banyak dong Thor
Ana rela
lnjut thor upx 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🥰🥰🥰
Nursa Raji
update yg banyak dong Thor mumpung long weekend pingin baca yg banyak
Nor Azlin
orang kayak kamu itu modelan nya memang tidak dapat lah mau mengusik hati varo nya bekalan enggak tertarik deh ...cantik bagai mana pun kamu itu udah tentu lah kalah sama Bintang cinta hati varo yah udah cantik baik hati orang nya mendiri & tangguh ...bertanggungjawab sama ibu nya kerana itu lah varo terpikat sama dengan nya ...suhhhh menjauh lah pelakor jangan mendekat yah ...bisa2 kamu menganggur nanti ...lanjutkan thor
Ristin Nanda
udah ada pawang nya boss,ga akan bisa buat dapetim
wanti
jangan sampai anak mandor menyeyeh ke varo,kasian org tua nya nantik...
G Yarti
lanjut
tiewi236
tidak semudah itu kamu merayu Alvaro pawangnya sangat cantik dan tangguh
auzi
lnjt lgi dong up ya
Neti Susana
jgn harap desi bisa ngerayu alvaro uda ada pawangnya
G Yarti
lanjut
Nursa Raji
next dong Thor
Fuji Anti
up lagi k...tr mlm up jga jadi 2 x up yy
Neti Susana
aq yg baca ikut senyum2..
dzaky ej
mantapppp
Ristin Nanda
si es ketemu pawang nya lngsung mencair
Ummu Aryazan
akupun pasti sama terkejutnya kayak Roni. Babang kulkasnya dah cair😍😍😍
melody
si bintang manggilnya gmna ke varo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!