Alisha Putri Wijaya adalah gadis cantik, pintar,ramah dan juga taat beribadah salah satu mahasiswa semester akhir yang saat ini sedang sibuk membuat skripsi sambil bekerja part time di sebuah cafe yang cukup terkenal di kota X,dia tinggal di sebuah kos-an yg tak jauh dari kampus tempat dia kuliah.Alisha putri Wijaya dia adalah putri dari pasangan tuan Aditya Wijaya dan nyonya Anggi Wijaya mereka memiliki sifat yang baik,ramah dan juga taat beribadah mereka memiliki 2 org anak di mana alisha memiliki seorang kakak laki-laki yang saat ini bekerja sebagai polisi berpangkat Briptu yaitu Briptu Abimana Wijaya.
Bagas Alexander adalah pria tampan juga kaya raya dia seorang CEO sekali gus pemilik perusahaan Alexander grup,dia termasuk pria dingin dan kejam kepada siapa saja yang berani mengusik ketenangannya.Bagas Alexander merupakan keturunan dari tuan Kusuma Alexander dan nyonya Indri Alexander kedua orang tuanya terkenal dengan sikap baik dan dermawannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kembary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Tak lama alisha pun kembali membawa pesanan wanita tadi dan meletakkan di atas meja dengan hati-hati.
" Silahkan di nikmati mbak? ujar alisha sebelum undur diri
" Terimakasih mbak." balas mbaknya
Hari ini alisha hanya istirahat sebentar karena pengunjung cafe benar-benar ramai yg biasanya hanya buka sampai jam 10 malam kini buka sampai jam 11 malam karena semakin malam pengunjung semakin ramai sehingga membuat karyawan cafe kelelahan begitu juga dengan alisha.
" Alhamdulillah akhirnya, Selesai juga malam ini pengunjung benar-benar ramai sekali." ujar teman alisha yang nampak kelelahan
" Iya mbak malam ini ramai banget nggak kayak biasanya sampai-sampai jam segini kita baru tutup." ujar alisha Yang juga sedang istirahat sebelum dia pulang ke kost nya
" Mbak Yuni saya pulang duluan ya soalnya takut saya ketinggalan bus." pamit alisha
" Iya sha, emangnya kamu tidak naik motor tadi?" tanya perempuan Yanga bernama mbakh Yuni
" Nggak mbak soalnya motornya lagi di bengkel." jawab alisha
" Ya sudah sana kamu pulang, hati-hati di jalan." ujar mbak Yuni
" ok mbak, assalamualaikum." ujar alisha sambil mengucap salam pada mbak Yuni
" Wa'alaikum salam." jawab serempak teman kerja alisha
Baru saja Alisha menunggu di halte bus tiba-tiba ada motor yang berhenti di depannya dan pemilik motor tersebut turun.alisha yang sudah bersiap untuk melakukan perlawanan jika terjadi hal tak di inginkan.
" Kamu siapa dan kenapa kamu menatap saya seperti itu ?" tanya alisha Yang terus memperhatikan orang itu agar dia tidak lengah bahkan alisha sudah siapa menyerang orang itu saat dia mendekat kearah alisha
" Dek kamu mau mukul Abang kamu ini?" tanya Abimana saat tiba di depan alisha, tetapi dia juga salut melihat sikap sang adek karena adek selalu bersikap waspada di saat seperti ini.
" Abang,kok bisa ada disini?" tanya Alisha Karena heran tiba-tiba ada sang Abang di sini tanpa memberitahunya kalo sang Abang mau ke kota X
" Tadi sore Abang sampai di sini soalnya Abang lagi ada tugas di sini selama 4 hari dan Abang juga sudah datang ke kost kamu tapi kata yang punya kost kamu lagi kerja jadi Abang kesini." jelas Abang alisha kenapa dia bisa ada di kota X
" Oh, begitu terus kenapa Abang bisa tau kalo adek baru pulang kerja sekarang?" tanya alisha
" Soalnya Abang sudah nunggu adek dari 2 jam yang lalu di depan mini market sana sambil memperhatikan tempat kerja adek." ujar Abimana
" Ya sudah kalo begitu antar adek pulang soalnya adek tidak bawa motor,karena sedang di bengkel." ajak alisha pada Abimana yang langsung di setujui oleh Abimana karena tidak mungkin membiarkan sang adik naik bus sendiri di malam hari
Kini mereka sudah sampai di kost alisha tapi sebelum alisha masuk ke kost di mampir dulu ke rumah Yang punya kost untuk minta izin Agara Abangnya bisa tinggal di tempatnya dan setelah menjelaskan maksud kedatangan alisha kepada sang pemilik kost akhirnya Abimana di izinkan untuk menginap di tempat alisha karena memang Abimana juga sudah di kenal sama pemilik kost karena sudah sering datang kesana bersama orangtuanya.
" kalo begitu kami pamit dulu Bu dan terimakasih Bu sudah mengizinkan Abang saya bermalam di sini." ujara alisha sekalian pamit untuk pulang
" iya sama-sama alisha." ujar ibu kost
" Assalamualaikum." ucap alisha dan Abimana
" wa'alaikum salam." jawab ibu kost
Saat tiba di kost alisha dan Abimana bergantian membersihkan diri karena memang alisha tidak suka tidur dalam keadaan lengket.
" Abang udah selesai bersih-bersih? " tanya alisha
" Iya Abang sudah selesai,lagian Abang cuma ganti baju sama sikat gigi dek." ujar Abimana
" Ya sudah kita tidur biar Abang tidur di atas kasur adek tidur di bawah saja pake kasur lantai ." tawar alisha kepada sang Abang
" Biar Abang aja yang tidur di bawah adek tidur di atas kasur aja lagian Abang kan udah biasa dek tidur dimana saja." ujar Abimana yang menolak tawaran alias yang ingin sang Abang yang tidur di atas kasur
" Ya sudah kalo itu mau Abang." ujar alisha yang mulai menutup matanya begitu pun dengan Abimana sudah mulai menutup matanya karena memang disudah sangat lelah dan mengantuk jdi mudah saja untuk tidur
#####
Pagi dini hari di kota S kini Bagas sudah bangun dari tidurnya setelah mendengar suara alarm dari hpnya untuk melakukan sholat malam dan lanjut untuk mengaji sambil menunggu waktu azan subuh, ya walaupun Bagas dari keluarga kaya raya tetapi keluarga dia juga termasuk orang yang taat beribadah hal itu sudah di ajarkan oleh orang tuanya sejak dia masih kecil.
Setelah sholat subuh Bagas tidak tidur lagi tapi dia langsung mandi untuk bersiap ke kantor cabang sesuai dengan rencananya kemarin bersama Andra,tapi sebelum ke kantor mereka sarapan di restoran hotel terlebih dahulu untuk mengisi tenaga.
Di saat Bagas tengah bersiap tiba-tiba ada yang ada yang mengetuk pintu kamar Bagas dan dengan segera Bagas membuka pintu.
Tok tok tok tok
" Assalamualaikum dan Selamat pagi tuan." sapa Andra
" Wa'alaikum salam dan selamat pagi juga Andra." ujar Bagas membalas salam dan sapaan Andra
" Apa tuan sudah bersiap karena sebelum ke kantor kita sarapan dulu di restoran hotel tuan." ujar Andra
" Iya kebetulan saya sudah siap dan apa kamu udah memberikan informasi kepada anggota kita untuk bersiap di kantor Karena saya mau Hari ini masalah di kantor cabang sudah selesai." ujar Bagas sekaligus bertanya kepada asistennya tentang rencana mereka hari ini
" Sudah tuan bahkan mereka saat ini sudah ada di depan kantor dan mereka akan masuk setelah mendapat arahan dari tuan." ujar Andra yang menjelaskan kalo anak buah mereka sudah ada di sekitar kantor
" Bagus kalo begitu mari kita sarapan sebelum kita membasmi para penghianat itu." ujar Bagas dengan tatapan dingin dan suara yang penuh ke tegasan
Tiba di restoran hotel mereka langsung pesan makanan untuk mereka dan kali ini Bagas hanya sarapan sandwich dan tak lupa kopi hitam tanpa gula, sedangkan Andra dia pesan sandwich Juga cuma bedanya Andra pesan minum teh hangat.
Setelah sarapan di restoran hotel mereka langsung menuju ke kantor cabang selama di perjalanan mereka hanya membahas soalnya proyek yang sedang di kerjakan dan juga tentang orang-orang yang ada di markas mereka di kota X.
" Bagaimana dengan penghianat yang ada di markas apa mereka sudah buka suara?" tanya Bagas karena sedari tadi Andra belum melaporkan perkembangan tugas anak buah mereka.
" Sudah tuan salah satu dari mereka sudah buka suara saat dia melihat keluarganya kita sandera." ujar Andra yang menyampaikan semua hasil laporan anak buahnya
" Siapa yang sudah menyuruh mereka melakukan penggelapan dana itu." tanya Bagas dengan nada dingin
" Kata anggota kita mereka masih orang yang sama dengan dalang dari penggelapan di kantor cabang tuan ternyata kepada devisi keuangan adalah temannya saat ada di luar negeri mereka sudah merencanakan sebelum mereka di terima kerja di kantor tuan dan setelah mereka berhasil melakukan penggelapan dana tersebut mereka langsung bagi hasil dan untuk orang-orang yang saat ini membantu mereka dua itu ternyata mereka sudah di ancam kalo tidak mau melakukan tugas yang mereka perintah kan maka keluarga mereka akan menjadi korbannya dan untuk posisi kepala devisi keuangan saat ini ada di salah satu villa di pinggir kota dan anak buah kita sudah kesana untuk menangkap sekaligus membawanya ke markas." jelas Andra panjang lebar tentang laporan anak buahnya
" oh ternyata mereka mau bermain-main dengan ku, kalo begitu perintah kan anak buah kita yang ada di dekat kantor untuk segera masuk keruangan ku dan kamu setelah sampai di kantor kamu panggil penghianat itu bersamaan rekannya." ujar Bagas denga tatapan membunuhnya
Kalian pasti bingungkan kenapa Bagas memiliki banyak markas, nanti akan author jelaskan di bab berikutnya sebelum para penghianat itu di tangkap ya guys.
