NovelToon NovelToon
Tahanan Ranjang Sang Mafia

Tahanan Ranjang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Paksa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:40.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Newbee

Dikhianati oleh ibu tiri dan saudara tirinya, Daisy yang baik hati menjadi tawanan di tempat tidur pemimpin mafia terbesar.
Benjove Haghwer, memiliki tinggi badan 190cm, dengan tubuh yang ideal dan wajah yang sempurna... Di balik penampilannya yang mempesona adalah iblis berhati dingin.
Daisy melarikan diri, Benjove terus mengejarnya.
Bagaikan kucing dan tikus, Benjove menikmati permainan ini, tapi tanpa disadari, dia sendiri jatuh cinta!
Akankah malaikat yang baik hati dan cantik ini bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 12

"Waktumu habis Daisy."

Suara yang tidak asing bagi Daisy dan juga Ansella, seseorang berdiri di samping mereka membuat bulu kuduk meremang, kemudian Ansella menengok siapa yang berdiri, begitupun Daisy.

Jika Ansella tidak salah mengira suara rendah yang seksi itu milik Tuan yang ia layani.

Dan benar saja itu adalah Ben, terlihat pula Traver ada di samping Tuannya.

"Tu... Tuan... Ben..." Kata Ansella melepaskan rambut Daisy.

Ansella melirik ke arah Daisy yang memasang wajah kesal dan juga terkejut, ternyata Ansella mengenalnya.

Sedangkan Ben masih memasang wajah sinis.

"Apa kau terharu Daisy, bisa bertemu dengan saudari mu." Kata Ben.

"Kau...! Kau sengaja mempermainkanku kan! Ba.. Bagaimana kau tahu kami memiliki hubungan." Kata Daisy geram.

"Tu... Tuan Ben... Anda kenal dengan dia?" Tanya Ansella dengan wajah pucat.

Ben diam dan tidak menjawab apa yang Ansella tanyakan.

"Traver bawa dia, kita akan pulang." Kata Ben.

"Tu... Tunggu! Aku tidak mau ikut dengan kalian! Aku tidak sudi menjadi budak! Aku tidak sudi menjadi tawanan!" Kata Daisy.

"Tuan Ben... Daisy tidak mau ikut, sebagai kakaknya saya akan menggantikannya." Kata Ansella meski belum tahu apa yang sebenarnya terjadi namun ia ingin bersama Ben.

Setelah pertemuannya dengan Ben, dan melayani Ben, Ansella selalu memimpikan Ben, dia bahkan rela jika hanya menjadi budaknya semata dan hanya untuk melayaninya tanpa di bayar. Ansella jatuh cinta pada sosok Ben.

Ben yang melangkah kan kakinya berhenti dan berbalik melihat pada Ansella.

"Kau mau menggantikannya?" Tanya Ben.

"Ya benar, saya akan menggantikannya Tuan."

"Traver hubungi Geraldo, katakan dia akan menggantikan adiknya menjadi istrinya." Perintah Ben.

"Tu... Tuan maksud saya bukan Geraldo, tapi menjadi pelayan anda." Kata Ansella.

"Aku tidak menggunakan sesuatu yang memiliki nilai rendahan untuk kedua kalinya. Jika pun aku melakukannya, orang itu harus tahu dimana tempatnya. Pasti ada di bawah." Kata Ben dengan dingin dan gelap.

Ansella mendadak mundur.

Daisy yang melihat wajah menakutkan Ben saat mengancam Ansella kemudian lebih memilih untuk diam dan menggigit bibirnya.

"Ada keributan apa tuan Ben?" Sapa seseorang.

Belum sempat melangkah pergi Dereck sudah menghalangi Ben.

"Oh... Nona yang bekerja di cafe kan? Anda Nona Daisy, saya melihat nametag anda saat memakai seragam." Kata Dereck tersenyum.

Ben melihat ekspresi riang Dereck saat menyapa Daisy.

"Aa... Ya... Saya ingat anda yang memesan Americano, dan meninggalkan pesanan itu agar sekretaris anda yang membawanya." Kata Daisy canggung.

"Ah... Iya, itu karena saya ada meeting penting."

Ansella merasa gerah dan sangat panas melihat Daisy yang di kelilingi oleh pria-pria tampan dan kaya raya.

"Tuan Dereck, saya adalah kakak dari Daisy, maaf jika dia melakukan kesalahan, dia memang selalu melakukan kesalahan sejak dia di lahirkan, apakah pelayanan nya di cafe kurang memuaskan? Saya akan menegurnya melalui managernya."

Dereck melihat Ansella dengan tatapan dingin.

"Ck!... Kau bekerja di hotel ku?"

"Ya saya bekerja di sini Tuan Dereck, saya selalu melihat berita anda di majalah tentang betapa hebatnya anda."

"Seharusnya kau melindungi adikmu kenapa kau justru ingin melaporkan adikmu pada managernya, dia tidak melakukan apapun." Kata Dereck.

"Aahh... Aa... Itu... Anu... Karena saya takut adik saya ini membuat masalah, dia selalu saja...."

"Bisa kah kau kembali bekerja ini bukan saat nya istirahat." Perintah Dereck.

"Ba.. Baik Tuan... Maafkan saya..." Ansella menunduk semabari merasakan amarah dalam dirinya.

"Jadi Nona Daisy, anda mau pergi kemana? Saya tidak tahu anda menginap di sini." Tanya Dereck tersenyum.

"Dia bersamaku." Ben menarik Daisy dalam pelukannya.

Dereck kemudian terkejut memasang wajah yang sangat syock, namun kemudian Dereck tertawa.

"Ha... Ha... Ha...!! Jangan bercanda Tuan Ben, saya tahu selera anda terhadap perempuan." Kata Dereck.

"Sekarang aku sedang mencoba sesuatu yang baru."

Tawa Dereck seketika menghilang dari wajahnya dan kemudian wajahnya berubah menjadi suram.

"Apa maksud anda." Kata Dereck.

"Traver bawa Daisy pergi." Perintah Ben.

"Baik Tuan." Kemudian Traver membawa Daisy pergi menuju mobil yang sudah siap di depan.

"Sepertinya kau tertarik pada tawananku. Sayang nya aku sedang mencoba gadis yang malu-malu dan terlihat sedikit membangkang, semakin liar semakin aku bersemangat ingin menjinakkannya."

"Daisy gadis baik-baik." Kata Dereck.

"Dari mana anda tahu dia gadis baik-baik, apa diam-diam anda menyelidiki nya." Kata Ben.

"Saya lah yang bertemu dengan dia lebih dulu." Kata Dereck.

"Tapi aku yang telah menyelamatkannya dari si tua mesum Geraldo." Kata Ben.

"Anda bukan menyelematkannya, tapi anda tidak jauh berbeda dengan Geraldo. Lepaskan dia." Kata Dereck.

"Kalau begitu silahkan tanya padanya, apakah dia mau pergi. Gadis itu tidak se baik dan se polos yang kau kira, Dereck Waldorf."

Kemudian Dereck mengikuti Ben di belakang. Ben masuk ke dalam mobil dimana Daisy ada di dalam. Daisy nampak terkejut ketik Ben duduk di sampingnya.

Kemudian Ben menekan rahang Daisy, dan mendekatkan wajah Daisy pada wajah Ben.

"Ada yang ingin menemuimu, jika ia bertanya katakan bahwa kau ingin ikut dengan ku." Perintah Ben.

"Aku tidak pernah ingin ikut denganmu!" Kata Daisy.

"Jika kau ingin melihat rumah mu di runtuhkan dan di robohkan sampai rata dengan tanah, silahkan mencobanya." Kata Ben.

Mata Daisy mendadak mendelik dan melotot, ia merasa ngeri bagaimana bisa Pria di hadapannya ini bahkan tahu apa yang sedang terjadi pada hidupnya bahkan keluarganya.

"Tidak perlu terkejut, bahkan ukuran tubuhmu aku tahu. Hanya mencari tahu masalah keluargamu itu adalah hal mudah untuk di ketahui." Kata Ben.

"Jangan pernah menyentuh rumah peninggalan nenek dan ibuku!" Ancam Daisy.

"Maka kau tahu apa yang harus kau katakan. Ku anggap kau mengerti." Kata Ben melepaskan rahang Daisy dari cengkramannya.

Kemudian Daisy keluar dari mobil dan menemui Dereck, ia berdiri tepat di depan Dereck.

"Aku tahu ini mengejutkanmu, tapi sejak pertemuan pertama kita, aku sudah memperhatikanmu, maaf jika aku mencari informasi tentang kehidupanmu. Jika kau dalam masalah katakan padaku Daisy, aku akan membantumu." Kata Dereck.

"Saya tidak sedang dalam masalah Tuan, saya yang ingin ikut dengan Tuan Ben. Maaf dan terimakasih." Kata Daisy.

"Apa dia mengancam mu?" Tanya Dereck.

Daisy melirik ke sisi kiri, apakah Traver masih ada di sampingnya.

"Tuan Dereck, kami harus segera pergi, pesawat kami sudah siap." Kata Traver.

"Daisy... Aku harap kau akan baik-baik saja." Dereck mengulurkan tangannya.

Daisy pun meraih dan menerima jabatan tangan itu, namun ternyata Dereck menyelipkan sesuatu ke tangan Daisy. Itu sebuah kertas. Daisy meremasnya agar tidak ketahuan.

"DAISY!!!! DASAR KAU WANITA ******!!!!"

Sebuah teriakan dan makian datang dari jauh, Ansella berlari sembari memaki Daisy, ia membawa alat pel yang panjang dan hendak memukul Daisy.

"AKU AKAN MEMBUNUH MU DAISY!!! KAU HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS KEMATIAN BRIANNN!!! KAU ADALAH PENYEBAB SEMUA MASALAH DI HIDUPKU!!!!!"

bersambung

1
nofriyatinnur _20
Luar biasa
A'angmass kefin
semoga bahagia
pororo biru
deg degan
Jaka Sirotuljannah
Kecewa
Jaka Sirotuljannah
Buruk
Yogi Ali Hamzahh
いいね
Rama Dani
semangat semoga bahagia
Ermanto 03
ok
Hendra Syahputra
bagus lihat novel ya
Putra Gucci
semakin seru
Putra Gucci
wah bahaya
Putra Gucci
astaga
Shantyka Kusuma
ayo Thor cpt Adain audio nya
seharusnya di akhir kalimat di beri tanda tanya (?) karena memiliki kata tanya (Apa).
Kaylaamira
kasian
Arya Ar
seru banget
Ikha Azzam
next penasaran dengan kisahx deasy
M. Sevian Firmansyah
Mampir thor/Smile/
Yoyok Zyy
Luar biasa
Ujang Rangga
astaga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!