NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Ciara

Ibu Untuk Ciara

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Office Romance
Popularitas:3.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayuni

Dhena Lavani seorang dokter muda, bekerja di salah satu klinik perusahaan, tanpa disangka ia akan menjadi seorang ibu dari cucu pemilik perusahaan dimana ia bekerja.

Bagaimanakah kisahnya ? Ikuti terus kisah nya di novel ini yang berjudul Ibu Untuk Ciara..


Jangan Lupa untuk follow :

Ig : author.ayuni
Tiktok : author.ayuni

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4

Kediaman Orangtua Dhena

" Dhen bagaimana pekerjaan kamu ? " tanya Pak Jefri Papa dari Dhena.

" Lancar Pa, hanya saja sekarang karena klinik buka 24 jam, Dhena dan teman-teman cukup kewalahan, tapi Dhena sudah mengajukan penambahan karyawan " ucap Dhena sambil menyiapkan nasi ke mulutnya.

" Syukurlah, kalau memang kamu nyaman disana "

" Iya Pa "

Dhena menyelesaikan sarapan paginya sebelum ia berangkat ke klinik, karena ia pastikan klinik kembali ramai pagi ini, klinik akan ramai jika pagi menjelang siang, lalu akan kembali sepi jika sudah masuk sore hari, Dhena pun selama ini, walaupun klinik di buka 24 jam tetapi ia belum pernah dinas di malam hari, jika ada pasien yang gawat Dhena baru akan di telepon untuk datang ke klinik.

Tetapi di klinik ini, kebanyakan pasien dengan sakit yang ringan-ringan saja, sebagai pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan, karena jika tidak dapat dilakukan tindakan di klinik, Dhena akan merujuk pasien tersebut ke rumah sakit yang lebih memadai.

Selesai sarapan ia pamit kepada kedua orangtuanya untuk pergi bekerja.

Dhena pergi menggunakan mobil kesayangannya menuju klinik perusahaan, pagi ini ia sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi di klinik.

Sesampainya di perusahaan seperti biasa Dhena memarkirkan mobilnya dekat parkiran klinik, ia melihat dari kaca spion mobil, pasien yang datang ke klinik sudah memenuhi area klinik bahkan sampai ke luar.

" Bismillahirrahmanirrahim untuk pagi ini " gumam Dhena.

Ia turun dari mobil lalu berjalan menuju klinik, seperti biasa ia sudah disambut oleh pasien-pasien nya karena sebagian pasiennya sudah mengenali Dhena adalah dokter di klinik itu.

Saat Dhena sedang bersama pasiennya tiba-tiba ponselnya berdering, ia melihat nomor kantor yang tidak ia kenali.

" Nomor siapa nih ? " batin Dhena.

Khawatir memang penting, sesaat setelah memeriksa pasien ia mengangkat sambungan telepon itu.

" Ya hallo "

" Pagi dokter Dhena, maaf mengganggu , saya Baby dari Divisi Umum"

" Oh ya tidak apa-apa Bu, ada apa ya Bu Baby ? "

" Permintaan dokter untuk menambah karyawan di klinik sudah Pak Bagas sampaikan kepada Pak Bisma sebagai presiden direktur, maka dari itu Pak Bisma meminta untuk bertemu dengan dokter sekitar pukul 9 nanti tapi dimohon untuk tepat waktu ya Dok, karena Pak Bisma sangat disiplin waktu " ucap salah satu karyawan Divisi Umum.

" Oh begitu, baik saya akan menemui Pak Bisma nanti "

" Baik, kalau begitu saya tutup teleponnya terima kasih dok "

" Sama-sama "

Dhena menyimpan kembali ponselnya lalu ia kembali dengan pasien yang akan ia periksa.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9.30 Dhena sudah merasa gelisah, karena pasien belum kunjung selesai, masih sekitar 5 orang lagi yang harus diperiksa oleh Dhena.

Ia menjadi penasaran dengan Presiden Direktur nya sekarang ini.

" Sedisiplin dan segalak apa sih Pak Bisma ini " batin Dhena.

...----------------...

Selesai dengan pasien di klinik, Dhena langsung menuju gedung kantor utama, ia sebelum nya meminjam motor Sari, karena ia tidak ingin kejadian tempo hari terulang kembali.

Dhena memarkirkan motor nya diparkiran motor khusus karyawan perusahaan.

Ia merapikan dulu pakaian dan jilbab yang ia kenakan, karena tadi jilbab nya agak goyah karena angin saat mengendari motor.

Dhena masuk kedalam gedung ia lalu berjalan menuju meja resepsionis, sejujurnya ia belum tahu jika ruangan presdir itu berada dimana dan Pak Bisma itu orangnya yang mana.

" Mbak, saya akan ke ruangan Pak Bisma " ucap Dhena.

" Baik dok, sudah ada janji sebelumnya ? "

" Sudah " ucap Dhena.

" Di lantai 10 ya Dok "

" Oke terima kasih "

Dhena langsung menuju lift, ia memencet tombol 10 untuk sampai di lantai 10.

Ia berjalan lalu menghampiri meja Yola sekertaris pribadi Bisma.

" Maaf Mbak, saya akan bertemu dengan Pak Bisma " ucap Dhena.

" Dari divisi mana ya Mbak ? " tanya Yola.

" Saya dari Klinik Mbak "

" Oh Dokter Dhena ? "

" Iya Betul "

" Silakan dok, Pak Bisma sudah menunggu dari tadi, ini sudah telat hampir 2 jam dok "

" Oh ya " Dhena hanya mengangguk, tidak menghiraukan ucapan Yola.

Ia lalu diantarkan Yola untuk masuk ke ruang Bisma.

" Siang Pak, maaf Dokter Dhena sudah ada " ucap Yola.

" Ya suruh masuk " suara barintorn Bisma membuat Dhena menjadi sedikit gugup.

Dhena berjalan perlahan masuk ke ruang Bisma, Yola kembali keluar menutup pintu ruangan bosnya.

" Bisa gak Mbak jangan keluar temenin aku disini " Batin Dhena sesaat setelah Yola menutup pintu.

Dhena masih berdiri tidak jauh dari meja Bisma, dengan percaya diri.

" Ehem.. Silakan duduk " ucap Bisma.

" Terima kasih " Dhena mengangguk.

" Dokter Dhena apakah dokter tahu ini jam berapa ? " tanya Bisma tanpa menoleh ke arah Dhena.

Angkuh sekali . Batin Dhena.

Dhena langsung melihat arloji di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 11.15.

" Saya kurang begitu suka kepada orang yang tidak disiplin dan tidak menepati janji " ucap Bisma.

Dhena tidak bisa diam begitu saja, walau pun sebetulnya ia merasa degdegan berhadapan dengan Bisma, tapi disini ia harus membela diri, ia ingin tahu seberapa galak bos nya yang satu ini, yang ia sudah sering mendengar cerita dari Sari dan Alya juga karyawan lain.

Kali ini ia berkesempatan bertemu dengan Bisma secara langsung.

" Mohon maaf Pak Bisma, kenapa saya bisa telat datang menemui Bapak, itu karena bapak sendiri " ucap Dhena.

" Apa ? Karena saya ? Apa maksud Anda ? " Bisma tidak terima.

" Karena kebijakan Bapak, sebelum bapak mengambil kebijakan, seharusnya bapak mempersiapkan dulu Pak, layak atau tidak, siap atau tidak " ucap Dhena lagi.

" Tapi, sejauh ini lancar saja kan ? "

" Itu karena tanggungjawab kami kepada perusahaan ini, maka dari itu saya .. "

Bisma menghela nafas dalam, bisa-bisanya seseorang yang baru pertama kali bertemu bisa mencecarnya seperti ini.

" Ingin meminta untuk penambahan karyawan di klinik " ucap Bisma memotong pembicaraan Dhena.

" Betul Pak " jawab Dhena tegas.

" Atas dasar apa ? Karena saya lihat klinik aman saja dengan karyawan yang ada " ucap Bisma ingin mengetahui alasan Dhena.

" Klinik 24 jam minimal harus memiliki 2 dokter dan tenaga kesehatan lain seperti perawat minimal ada 5 atau 6 orang yang terbagi menjadi 3 shift, setiap shift nya 2 orang perawat dan 1 dokter yang berjaga " ucap Dhena.

Bisma menyimak ucapan Dhena.

" Lalu ? "

" Saya meminta untuk penambahan perawat 4 orang dan dokter 1 orang " ucap Dhena lagi.

" Ada alasan lain ? "

" Jika salah satu karyawan ada keperluan yang mendesak, bisa digantikan oleh tenaga kesehatan lain jika ada penambahan karyawan, karena libur dan bebas tugas adalah hak karyawan Pak " ucap Dhena lagi.

Bisma hanya manggut-manggut.

" Oke cukup penjelasan nya, saya akan hubungi divisi personalia untuk membuka lowongan bagi tenaga kesehatan yang ditempatkan di klinik "

" Baik terima masih banyak Pak " ucap Dhena.

Dhena masih terdiam di hadapan Bisma begitupun Bisma mereka serasa menjadi patung dihadapan masing-masing. Akhirnya Bisma tersadar.

" Saya rasa cukup silakan kembali ke tempat kerja Anda " ucap Bisma.

Dhena pun terkesiap.

" Permisi Pak "

Dhena beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju pintu ruangan Bisma, Bisma memperhatikan Dhena hingga ia keluar dan menutup pintu ruangannya.

Dhena menghela nafas dalam. Sesaat setelah keluar ruangan Bisma.

Yola yang memperhatikan Dhena menjadi heran sendiri.

" Sudah selesai Dok ? " tanya Yola.

" Oh i..iya sudah kok, saya permisi terima kasih " ucap Dhena melangkahkan kakinya menuju lift untuk kembali ke klinik.

🌷🌷🌷

1
Gesuriwati Damiri
Lumayan
Kinaya Delfina
Luar biasa
awesome moment
bocil 3 tahun mana bisa diem. p lg rame org
awesome moment
datar j n?
awesome moment
whoah...ktmu n
awesome moment
kaishan ciara
imhe devangana
thor kok bisma ngk merubh panggilan nya ke istrinya???
imhe devangana
kan td di ganti saat cia msk kamar
imhe devangana
aku pikir mau duduk posiakan diri pijat2 kaki istrinya kan hbs jln2 di mall, paling tdk kurangi pegal kaki istrinya
imhe devangana
cb dhena blng ckp 1 atau 2 🤭🤭🤭🤭
imhe devangana
jerry ada2 sj 🤣🤣🤣🤣
imhe devangana
rania sementr aman ehhh ada ammar lg, mn lg misua dhena cemburunya ngk ketulungn
imhe devangana
jngn2 erik adalah orng bisma,
imhe devangana
semoga bisma diberi kesabaran seluas antariksa untuk hadapi bumil 🤭🤭🤭
imhe devangana
jngn jd ulat bulu di rumah tanggah orang rania meski di blng itu teman.
imhe devangana
hbs ini br lanjut ke sana.
imhe devangana
jngn ada benalu ya thor. jd was2 mau lanjut bc.
imhe devangana
jngn2 ngidam simpatik.semoga dena betul hamil
imhe devangana
jngn2 erik pengacara gadungn.kenak km elsa, bkn dpt untung malah buntung
imhe devangana
terjawab penasaran ku Sekertaris bisma di awal bab nm nya yola kok brkut2 nya brnm andin ternyata bos mempunyai 2 sekertaris.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!