Bintang Untuk Alvaro
Seorang lelaki tampan sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya. Matanya masih fokus memeriksa dokumen-dokumen yang ada di hadapannya.
Tok.
Tok.
Tok.
" Masuk"
" Permisi Pak, diluar ada nona Sonya"
" Sonya?"
" Iya Pak"
" Persilakan dia masuk"
Setelah mendapatkan persetujuan dari bosnya, barulah sekretaris lelaki tampan itu mempersilakan tamunya masuk.
" Varo "
Lelaki tampan itu menghentikan sejenak pekerjaannya. " Kamu sudah kembali?"
" Ya, pekerjaan aku sudah selesai. Tapi kamu nggak jemput aku di bandara"
" Sorry, kamu bisa lihat sendiri pekerjaan aku banyak"
" Ck, dasar sok sibuk"
Wanita bernama Sonya itu menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang ada di ruang itu. Wanita cantik itu adalah teman kuliahnya Alvaro. Ia salah model terkenal di kota J.
Sonya sudah lama menyukai Alvaro, tapi lelaki tampan itu selalu menolaknya. Bahkan Sonya duluan lha yang menyatakan cintanya pada Alvaro.
Entah apa yang kurang pada dirinya sehingga lelaki tampan itu tidak mau meliriknya. Padahal diluar sana banyak yang sedang mengantre untuk mendapatkan cintanya. Tapi Sonya hanya menginginkan Alvaro untuk jadi kekasihnya.
" Apa fans mu tidak mengejar kamu sampai kesini?"
" Tidak, bagus kan penyamaran ku" kata Sonya sambil membuka rambut palsunya.
" Ya seperti biasanya"
Alvaro memang mengakui kalau sahabatnya itu memang bisa mengelabui fans-nya. Tapi tidak dengan dirinya. Mau berpakaian seperti apapun sahabatnya itu, ia pasti mengenalinya.
" Oh iya, ntar malam temenin aku ke acara manager ku ya"
" Tidak ada kamera kan?"
" Nggak kok, acaranya tertutup kok"
Alvaro memang tidak suka dengan kamera. Ia tidak ingin ada gosip nanti soal hubungannya dengan Sonya. Padahal ia hanya sahabatan dengan Sonya.
" Baiklah"
Sonya sangat senang, karena Alvaro tidak pernah menolak permintaannya. Walaupun sekarang ini lelaki tampan itu belum menerima cintanya. Ia yakin suatu saat nanti Alvaro akan menerima cintanya.
Sampai saat ini belum ada orang pun wanita yang bisa menaklukkan hati lelaki tampan itu. Bahkan wanita yang berada di sekelilingnya cantik-cantik dan juga dari kalangan keluarga kaya.
Sonya melihat pemandangan kota dari jendela ruangan Alvaro. Rumah-rumah yang ada di bawah terlihat kecil dari atas sini. Setelah puas melihat pemandangan gedung-gedung pencakar langit, Sonya duduk di sofa.
" Mau makan siang di sini atau mau keluar?"
" Terserah kamu aja" jawab Varo tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya.
" Makan siang di sini aja, biar aku yang pesankan"
" Hhmmm"
Ya seperti itulah lelaki tampan itu kalau bicara. Dia hanya bicara seperlunya saja. Jarang sekali ia mendengar Alvaro berbicara panjang sewaktu mengobrol dengannya. Tapi itulah yang membuat Sonya suka dengan lelaki tampan itu.
Sonya memesan makanan kesukaan Alvaro. Tak lupa juga ia memesan dessert. Setelah itu Sonya melihat media sosialnya. Ia ingin melihat, sudah berapa like dan juga komen di unggahan fotonya yang tadi.
Seulas senyum pun terbit di bibir Sonya kala melihat like dan juga komentar yang ada di fotonya. Semua fans memujinya kecantikannya. Bahkan ada beberapa komentar fansnya yang ingin mengajaknya menikah. Tapi ia tidak pernah menanggapinya. Sonya hanya ingin Alvaro lha yang menjadi pendamping hidupnya.
Tok.
Tok.
Tok.
" Masuk"
" Permisi Pak, ada pesanan untuk nona Sonya"
" Ah iya itu pesanan makan siang, bawa kesini"
Sekretaris Alvaro membawa makanan pesanan Sonya. Ia meletakkan pesanan itu di atas meja yang ada di sana. Setelah itu sekretaris itupun pamit undur diri.
" Tumben sekretaris kamu yang ini bisa bertahan lama"
" Kalau niatnya cuma bekerja, pasti bisa bertahan di perusahaan ku"
Sonya sangat tau bagaimana sifat Alvaro. Jadi kalau ingin bertahan lama bekerja di perusahaannya jangan sekali-kali punya niat untuk menggodanya.
Alvaro sangat tidak suka melihat wanita memakai rok di atas lutut. Bahkan laki-laki tampan itu menulis peraturan itu untuk semua karyawan wanita. Dan semua itu juga sudah tertulis di dalam kontrak kerja.
Para karyawan sangat menghormati CEO tampan itu. Bagi mereka walaupun Alvaro lelaki yang dingin. Tapi dia sangat menghargai seorang wanita.
" Al makan dulu, ntar lanjut lagi kerjanya"
" Bentar, aku selesai kan ini dulu"
" Udah jam makan siang lho, udah stop dulu"
" Nanggung banget nih"
Sonya menghela nafasnya, sahabatnya itu memang gila kerja. Padahal udah jam istirahat, tapi dia masih saja mengerjakan pekerjaannya. Sonya menghampiri meja Alvaro.
" Makan dulu, ntar lanjut lagi" ucap Sonya sambil menutup laptop milik Alvaro.
Mau tak mau Alvaro pun mengikuti keinginan sahabatnya itu. Ia duduk di sofa yang ada di sana.
" Aku sudah pesankan makanan kesukaan kamu"
" Makasih"
" Sama-sama"
Alvaro memang suka makanan yang berkuah seperti sup, soto. Dan makanan yang dipesankan sama Sonya untuknya soto Betawi. Salah satu makanan favoritnya adalah soto Betawi.
" Pakai kerupuk tambah enak nih" kata Alvaro.
" Kerupuknya ada kok. Kan sekalian aku pesan sama kerupuknya"
Sonya memang tau apa yang dia inginkan. Tapi entah kenapa ia tidak bisa mencintai wanita cantik yang ada di sampingnya ini.
Alvaro mulai menyantap soto Betawi yang ada di mangkoknya. Dan Sonya menyantap steak yang dia pesan tadi. Sonya memang suka makan steak.
" Jangan terlalu banyak makan daging "
" Iya Al, ini juga udah dikurangin kok"
" Makan yang manis-manis juga dikurangi. Jaga kesehatan kamu "
" Iya, kok kamu jadi bawel kayak gini. Lagipula aku makan steak nggak setiap hari"
Sonya sangat senang kalau mendengar Alvaro bicara seperti itu. Karena ia merasa diperhatikan sama lelaki tampan itu.
" Aku pengen coba soto kamu dong"
Alvaro pun menyuapi soto miliknya ke mulut Sonya. Sahabatnya itu memang selalu manja padanya.
" Gimana?"
" Enak, kamu cobain juga makanan aku" kata Sonya sambil menyodorkan daging steak ke mulut Alvaro.
Alvaro pun memasukkan steak itu kedalam mulutnya.
" Enak nggak?"
" Lumayan"
" Kok lumayan, padahal ini tuh enak banget lho"
" Iya tapi di lidah aku biasa aja"
" Nyebelin"
Sudut bibir Alvaro terangkat sedikit membentuk senyuman. Lelaki tampan itu senang melihat ekspresi sahabatnya yang kesal seperti itu.
Drrrttt.
Ponsel milik Sonya bergetar, wanita cantik itu pun segera melihat ponselnya. Ia melihat gambar bintang tertera di layar ponselnya. Ia segera menggeser tombol berwarna hijau itu.
" Hallo, kamu dimana?" terdengar suara seperti orang kesal dari seberang sana.
" Aku lagi di kantor Varo"
" Kenapa kamu nggak bilang sama aku kalau mau ke sana. Dan kamu juga tidak kasih kabar aku kalau sudah sampai di Indonesia"
" Sorry, aku lupa"
" Aku nggak mau tau, sekarang kamu harus datang ke apartemen aku"
" Emang kamu nggak kerja"
" Nggak, aku lagi nggak enak badan"
" Kamu sakit?"
" Iya, makanya kamu segera kesini. Aku kangen sama kamu"
" Sebentar lagi aku ke sana"
Sonya segera mematikan sambungan teleponnya. Ia menyimpan kembali ponselnya di dalam tasnya.
" Siapa?"
" Teman aku, katanya dia lagi sakit"
" Oh"
Alvaro segera menghabiskan sotonya. Ia harus melanjutkan kembali pekerjaannya. Karena kerjaannya masih banyak. Semua kerjaan itu harus selesai hari ini.
To be continue.
Hallo teman-teman, jumpa lagi di novel terbaru Feby. Jangan lupa tinggalkan jejak sayang kalian ya untuk karya receh Feby ini 🤗🤗
Happy reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
githa.rhma
paman Al ini peka ga yaa klo sonya ada rasa 🤔🤔.. kira2 feeling paman Al kuat ga yaa seperti para saudara nya yg lain
2024-05-30
0
Uthie
keep 👍
2024-05-14
0
Mamayati Yati
sip
2024-05-13
0