Follow Ig ~ Mom_tree_17
Tik Tok ~ Mommytree17
Sebuah pernikahan seharusnya menjadikan sepasang kekasih hidup berbahagia. Tapi apa jadinya jika pernikahan itu terjadi karena sebuah perjodohan? Dan yang lebih parahnya lagi jika dijodohkan dengan teman semasa kecil dulu. Itulah yang terjadi dalam kehidupan Ryu dan Ivy.
Karena kejadian satu malam panas yang mereka lewati saat acara pesta topeng, akhirnya mereka pun dinikahkan dengan paksa. Akankah perasaan cinta monyet yang pernah dirasakan Ryu pada Ivy dulu akan kembali bergelora membuat pernikahan mereka bahagia? Ataukah justru pernikahan itu akan kandas saat Inara yang merupakan kekasih dari Ryu kembali datang ke Jakarta. Ditambah dengan hadirnya Elbar, pria yang disukai oleh Ivy.
Yuk kepoin keseruan pernikahan Ryu dan Ivy ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Tidak mendapat jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan oleh keduanya. Baik Ivy maupun Ryu kini saling menelisik penampilan satu dan lainnya, hingga kedua mata mereka membelalak saat menyadari sesuatu.
"Tidak mungkin?" lirih keduanya dengan menatap kedua orang tua mereka masing-masing.
"Mom.. Dad, jangan katakan kalau dia yang akan dinikahkan denganku ?" Ivy menunjuk Ryu dengan cemas jika apa yang ada di dalam pikirannya menjadi kenyataan.
Arneta menganggukkan kepalanya dengan tersenyum. Sebuah senyuman yang membuat kedua lutut Ivy terasa lemas.
"What? Kalian bercandakan?" Ryu menggelengkan kepalanya dengan terkejut.
"Siapa yang bercanda? Hari ini kalian akan menikah!" Tita berkata dengan tegas yang di iyakan oleh Arneta.
"Tapi Mom, kenapa harus dengan Kak Ryu?" protes Ivy dengan tatapan nanar.
Bagaimana mungkin Mom Arneta menikahkan dirinya dengan Ryu. Dengan pria yang terkenal sebagai playboy kelas kakap sekaligus teman masa kecilnya dulu. Teman yang tiba-tiba menjauh tanpa memberi kabar sedikitpun setelah hampir tiap hari mereka menghabiskan masa kecil bersama.
"Hei! Memangnya kenapa denganku?" Ryu menatap Ivy dengan tajam karena tak terima dengan ucapan gadis itu. "Lagi pula siapa juga yang mau dinikahkan denganmu?" ucapnya lagi dengan tertawa mengejek. Namun tawa itu langsung menghilang saat Mom Tita menariknya menghampiri Ivy.
"Kau harus mau!" Tita berkata tegas dengan menyatukan kedua tangan Ryu dan Ivy. "Ayo cepat kita masuk!" ucapnya sembari mendorong kedua calon pengantin memasuki bangunan bertingkat tempat acara akan berlangsung.
"Ta-tapi...."
Sekeras mungkin Ryu dan Ivy menolak untuk menikah, namun keduanya harus kalah dengan keinginan kedua orang tua masing-masing. Hingga suara sah akhirnya menggema di seluruh ruangan, dengan doa yang dipanjatkan oleh semua kerabat mereka yang hadir di dalam ruangan tersebut.
Ryu maupun Ivy hanya bisa menghela napas panjang sembari tersenyum kecut, saat keduanya menerima ucapan selamat dari para kerabat keluarga besar mereka. Sedangkan untuk acara pesta pernikahan akan diadakan malam harinya, yang akan mengundang serta kolega bisnis dari dua keluarga besar mereka.
"Kau mau bawa aku kemana?" Ivy berjalan dengan susah payah saat tangannya di tarik dengan paksa oleh Ryu ke sebuah ruangan.
Ryu melepas dengan kasar pegangan tangannya setelah yakin tempat yang mereka masuki aman dari semua orang yang ada di dalam ballroom.
"Kenapa kau tidak menolak pernikahan ini?" Ryu menatap tajam wanita cantik di hadapannya.
Ya, Ryu mengakui Ivy sangat cantik. Kecantikan yang dimiliki wanita itu sejak kecil mampu membuatnya dulu begitu memuja wanita tersebut.
"Kalau aku bisa, sudah aku lakukan dari tadi. Lagi pula kenapa tidak Kakak saja yang melakukannya?" Ivy balik bertanya dengan kesal.
Ryu terdiam sembari mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh ia tidak menyangka jika wanita yang dijodohkan dan sekarang menjadi istrinya adalah Ivy Richard, crush nya waktu kecil sekaligus wanita yang sudah ia renggut kehormatannya saat acara pesta topeng beberapa waktu yang lalu.
"Ck, sudahlah untuk saat ini kita terima saja pernikahan ini. Tapi hanya untuk tiga bulan atau paling lama satu tahun, setelah itu aku akan mengajukan perceraian —"
"Tidak bisa!" Sela seseorang yang membuat pasangan pengantin itu menatap kearah pintu yang kini terbuka lebar.
Terlihat kedua orang tua mereka yang berjalan menghampiri, dengan Lio Richard yang berjalan paling depan diantara mereka. Dan tanpa banyak kata pria paruh baya yang masih tampak tampan dan gagah itu melayangkan satu pukulan tepat di perut Ryu, hingga membuat menantunya itu mengerang kesakitan.