Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Keesokan harinya saat upacara Klarissa terlambat sehingga berdiri didepan, tak sengaja Klarissa melihat kearah Willy, Klarissa menatap sepatu Willy "Kok Willy nggak memakai sepatu yang gue kasi... Apa Willy nggak suka ya sama modelnya ya, padahal sepatunya keluaran terbaru!" Batin Klarissa
Bima menatap Klarissa sedangkan Klarissa melengos melihat bima "Kenapa Klarissa bersikap kayak gitu ke gue, gue salah apa?" Gumam bima
Tak lama acara upacara selesai mereka bubar ke kelasnya masing-masing, begitu juga dengan Klarissa masuk kedalam kelasnya "Klarissa!" Panggil bima
Klarissa menoleh "Ada apa?" Tanya Klarissa
"Lo kenapa cuek gitu ke gue, padahal kemaren kita?" Bima tak meneruskan perkataannya karena Klarissa menarik tangan bima keluar kelas
Klarissa "Jangan bahas yang kemarin!" Singkat Klarissa
"Ada apa, gue salah apa ke lo?" Tanya Bima
"Bima gue nggak suka sama sikap lo yang kekanak-kanakan!" Ujar Klarissa
"Sifat gue yang kekanak-kanakan, maksud lo gimana?" Tanya Bima
Klarissa tersenyum sinis "Gue lihat lo dan teman-teman lo merusak sepatu Willy!" Tutur Klarissa
Bima tersenyum "Kenapa emang lo suka sama Willy?" Tanya Bima
Klarissa memandang cowok yang berkata sipit tersebut "Gue mohon jangan ganggu Willy lagi Bima, Willy teman SMP gue, Willy juga nggak punya orang tua!" Ujar Klarissa matanya memerah menahan air matanya
Bima menatap lekat Klarissa "Gue suka lo, gue nggak rela ada cowok yang deket sama lo selain gue!" Terang Bima
Klarissa membulatkan matanya "Bima kita baru kenal masa lo suka sama gue sih!" Ujar
Klarissa
Bima tersenyum "Gue udah tau lo sejak lo ikut lomba puisi!" Terang Bima
Klarissa memandang Bima begitu juga dengan Bima menatap Klarissa lekat hingga datang evelyn "Jadi ini cewek yang lo suka?" Tanya evelyn
Klarissa menatap evelyn "Ngapain lo kesini?" Tanya Bima
Evelyn tersenyum sinis "Bima milik gue, jangan pernah lo bermimpi dapetin bima!" Tutur evelyn
Klarissa menyeringai "Lo suka sama bima, gue nggak pernah bermimpi mau dapetin bima, ambillah gue nggak suka dia!" Ujar Klarissa masuk kedalam kelas
Klarissa menatap Willy sedangkan Willy mengalihkan matanya memandang kearah lain, Klarissa menghampiri Willy "Willy!" Panggil Klarissa
Klarissa menatap Willy "Ada apa?" Willy menunduk
"Ck... Gue lagi ngomong sama lo!" Ujar Klarissa
"Heemm!" Tutur Willy
"Ikut gue bentar!" Klarissa menarik tangan Willy keluar kelasnya
Bima menatap Klarissa dan Willy"Ada apa Klarissa?" Tanya Willy melepaskan tangannya
Klarissa menarik tangan Willy hingga ke taman "Lo mau ngomong apa?" Tanya Willy
"Kenapa lo nggak pakek sepatu yang gue kasi?" Tanya Klarissa
"Maaf Klarissa gue nggak bisa menerima sepatu pemberian lo, gue nggak pantes make sepatu mahal, gue akan kembalikan sepatu lo!" Terang Willy
Klarissa tersenyum "Kalau lo nggak suka pemberian gue sebaiknya buang saja, kalau lo mau ngehindari gue karena lo takut sama Bima, sebaiknya kita anggap saja kita tidak pernah kenal, maaf gara-gara gue lo diganggu Bima!" Tutur Klarissa meninggalkan Willy
Klarissa berlari keatas rooftop, sedangkan Willy diam mencerna kata-kata Klarissa "Maafin gue Klarissa!" Batin Willy
Klarissa meneteskan air matanya mengingat kejadian tadi pagi dimana papa dan mamanya akan mengadakan pesta ulang tahun untuk Kirana "Kenapa mereka nggak ngerti perasaan gue!" Gumam Klarissa
Klarissa menatap langit dengan air mata yang mengalir tanpa mau berhenti "Aku benci keadaan ini, aku benci papa mama, aku benci Kirana, aku benci semua!" Gumam Klarissa mengepalkan tangannya
Perasaan Klarissa saat ini sedang tidak baik-baik saja, Klarissa mengambil handphonenya lalu menghidupkan musik untuk menenangkan perasaannya yang kacau.
Saat pelajaran dimulai Bima panik karena Klarissa belum masuk kelas, begitu juga dengan Willy "Kemana Klarissa?" Batin Willy
Bima menatap Willy lalu menghampirinya "Kemana Klarissa?" Tanya Bima
"Gue nggak tau!" Jawab Willy
Bima mengepalkan tangannya lalu kembali duduk dibangkunya. Saat pergantian jam Klarissa masih duduk dirooftop tanpa mau turun.
Jam masuk kelas Klarissa masih duduk dirooftop tanpa mau beranjak dari duduknya. Bima mencari Klarissa keseluruh ruangan dalam sekolah tersebut tapi nihil keberadaan Klarissa tidak ditemukan. Bima berlari ke kelasnya menghampiri Willy lagi "Kemana Klarissa!" Bima menggebrak bangku Willy
"Gue nggak tau bima!" Jawab Willy
Bima menarik kra baju Willy "Lo tadi sama Klarissa Willy... Lo ngomongin apa sama Klarissa!" Teriak Bima
"Dia!" Willy tak meneruskan perkataannya karena Klarissa tiba-tiba datang
Klarissa hanya melihat kearah Bima dan willy lalu duduk dibangkunya dengan mata bengkak habis menangis membuat Willy menatap Klarissa"Lo nangis Klarissa... Apa karena sepatu itu lo sedih?" Batin Willy
Bima duduk disebelah Klarissa "Klarissa... Lo kemana aja gue cariin!" Ujar Bima
Klarissa diam dengan menenggelamkan mukanya ke bangkunya "Klarissa... Lo kenapa?" Tanya Bima
Klarissa tak menghiraukan perkataan bima, Bima menarik tangan Klarissa membuatnya duduk dengan tegak "Apaan!" Ujar Klarissa
Bima memandang lekat wajah Klarissa "Siapa yang membuat lo nangis... Jawab!" Teriak Bima
"Gue nggak nangis!" Jawab Klarissa
"Jangan boong mata lo bengkak... Lo habis nangis, apa ini karena Willy?" Tanya Bima
Klarissa tersenyum sinis "Karena Willy... Gue nangisin Willy, emang dia siapa gue?" Teriaknya
Bima diam menatap mata indah Klarissa mencari kebohongan dimatanya tapi Bima tak melihat mata itu berbohong "Apa lo sedih karena cewek yang sama gue tadi, dia hanya teman gue... Kita nggak ada hubungan apapun!" Terang Bima
"Bima stop ya... Gue nggak perduli dia temen lo, cewek lo gue nggak perduli... Kita hanya teman nggak lebih jadi gue nggak berhak!" Ujar Klarissa
Bima menarik tangan Klarissa hingga Klarissa memeluk Bima "Gue cinta sama lo... Gue sayang sama lo... Gue ingin lo jadi cewek gue!" Terang bima
Bima memeluk erat tubuh Klarissa "Lepasin Bima... Anak-anak pada lihatin!" Bisik Klarissa
"Gue nggak perduli, gue mohon sama lo... Lo mau jadi cewek gue ya?" Tutur Bima
"Kek gini cara lo nembak gue... Nggak ada romantisnya, cepet lepasin!" Teriak Klarissa
Bima melepaskan tubuh Klarissa "Lo mau yang lebih romantis... Oke nanti Klarissa, lo nggak boleh nolak cinta gue!" Tutur Bima
Klarissa diam "Kenapa gue bilang kek tadi... Gimana kalau gue tolak cinta Bima... Apa dia akan nyakitin Willy lagi... Duh kenapa hidup gue nggak tenang gini, pindah sekolah ingin tenang malah nemu masalah kek gini!" Batin Klarissa
Bkma memegang tangan Klarissa lalu menciumnya "Gue sayang sama lo Klarissa!" Ujar Bima
Klarissa menarik tangannya "Ck... Lo nggak lihat kita lagi dikelas Bima, lo nggak malu?" Bisik Klarissa
Teman-teman kelas Klarissa tersenyum melihat Bima dan Klarissa "Kenapa harus malu Klarissa... Anak-anak juga pernah pacaran!"
Jawab Bima
Klarissa diam, mata pelajaran pergantian jam tidak ada guru hingga bel berbunyi untuk istirahat, Bima memegang tangan Klarissa agar Klarissa tidak menghilang lagi "Bima... Lepasin tangan lo!" Ujar Klarissa
"Kita ke kantin yuk... Gue ingin makan sama cewek gue!" Tutur Bima
Klarissa menatap wajah Bima "Sana... Tuh cewek lo nungguin lo diluar kelas!" Tutur Klarissa
Bima melihat kearah luar kelas ternyata ada evelyn "Dia bukan cewek gue, sekarang cewek gue lo!" Terang Bima
"Kita nggak ada hubungan apapun bima!" Tutur Klarissa
"Kata siapa kita nggak ada hubungan?" Tanya Bima
"Kata gue lah!" Jawab Klarissa
"Nggak sekarang lo cewek gue, nanti malam kita akan dinner... Gue akan jemput lo!" Tutur Bima
Klarissa tersenyum "Lo berani jemput gue... Kalau bokap gue marah bagaimana?" Tanya Klarissa
"Biar jadi urusan gue, lo nggak usah pikirin!" Jawab Bima
Klarissa mencibirkan bibirnya "Kenapa tuh bibir... Mau gue cium?" Tanya Bima
Klarissa menutup bibirnya "Jangan macem-macem Bima... Jangan ambil my first kiss gue sembarangan!" Tutur Klarissa
Bima membulatkan matanya "Apa... Jadi lo sama Morgan nggak pernah begituan?" Tanya Bima
Klarissa diam, sedangkan Bima tersenyum lalu menarik tangan Klarissa keluar kelas, evelyn melihat Bima memegang tangan Klarissa "Bima... Kita ke kantin yuk!" Ajak evelyn
"Maaf... Gue mau ke kantin sama cewek gue!" Tutur Bima
Evelyn diam menahan air matanya lalu evelyn berlari "Tuh cewek lo mau nangis... Lo nggak mau mengejarnya?" Tanya Klarissa
"Nggak!" Singkat Bima